www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
2 Samuel / 2 Samuel / 사무엘하
123456789101112
- 13 -
1415161718192021222324
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
13:1-22 = Amnon dan Tamar
(1Taw 20:1-3)
(1) Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya.
(1) Absalom putra Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar. Amnon putra Daud dari istri yang lain, jatuh cinta kepada Tamar
(1) [Amnon dan Tamar] Daud mempunyai anak laki-laki bernama Absalom. Absalom mempunyai seorang adik perempuan tiri yang cantik, namanya Tamar. Seorang anak Daud lainnya, Amnon, jatuh cinta kepada Tamar.
(2) Hati Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia.
(2) dan ingin tidur bersamanya. Tetapi itu mustahil baginya karena Tamar belum kawin dan tidak boleh bergaul dengan laki-laki. Amnon terus-menerus memikirkan hal itu sampai akhirnya ia jatuh sakit.
(2) Hati Amnon menjadi gelisah sehingga dia seakan-akan sakit karena Tamar, adik perempuannya yang masih perawan itu, dan rupanya sulit sekali untuk berbuat sesuatu terhadapnya.
(3) Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik.
(3) Amnon mempunyai seorang sahabat yang sangat cerdik, namanya Yonadab anak Simea abang Daud.
(3) Amnon mempunyai seorang teman bernama Yonadab anak Simea, kakak Daud. Yonadab orang yang sangat cerdas.
(4) Katanya kepada Amnon: "Hai anak raja, mengapa engkau demikian merana setiap pagi? Tidakkah lebih baik engkau memberitahukannya kepadaku?" Kata Amnon kepadanya: "Aku cinta kepada Tamar, adik perempuan Absalom, saudaraku itu."
(4) Yonadab berkata kepada Amnon, "Pangeran, mengapa setiap hari engkau kelihatan begitu sedih? Ada apa?" Jawab Amnon, "Aku jatuh cinta kepada Tamar, adik Absalom saudaraku itu."
(4) Berkatalah Yonadab kepada Amnon, “Hai anak raja, apa sebabnya engkau setiap hari kelihatan makin lesu? Ceritakanlah kepadaku.” Amnon berkata kepadanya, “Aku mencintai Tamar adik perempuan Absalom, saudara tiriku itu.”
(5) Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: "Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya."
(5) Lalu kata Yonadab kepadanya, "Itu mudah saja! Berbaringlah di tempat tidur, dan buatlah seolah-olah sedang sakit. Jika ayahmu datang menengokmu, katakan kepadanya, 'Ayah, izinkanlah Tamar datang supaya diberinya aku makan. Jika aku dapat melihat dia memasak makanan itu di sini, aku bisa makan.'"
(5) Yonadab mengatakan, “Berbaringlah di tempat tidurmu dan buatlah seakan-akan engkau sakit. Dan jika ayahmu datang menjengukmu, katakanlah kepadanya, izinkanlah adikku Tamar melayani aku dengan memberi aku makanan. Biarkan dia membuat makanan itu di depanku supaya aku melihatnya dan memakannya dari tangannya.”
(6) Sesudah itu berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepada raja: "Izinkanlah adikku Tamar datang membuat barang dua kue di depan mataku, supaya aku memakannya dari tangannya."
(6) Kemudian Amnon berbaring di tempat tidur, seolah-olah sakit. Ketika Raja Daud datang menengoknya, Amnon berkata kepadanya, "Ayah, izinkanlah Tamar datang untuk memasak kue di hadapanku di sini; nanti aku akan mau makan."
(6) Setelah itu berbaringlah Amnon dan berpura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepadanya, “Izinkanlah Tamar datang ke sini dan membuatkan dua macam kue bagiku sambil aku mengamatinya dan memakannya dari tangannya.”
(7) Lalu Daud menyuruh orang kepada Tamar, ke rumahnya, dengan pesan: "Pergilah ke rumah Amnon, kakakmu dan sediakanlah makanan baginya."
(7) Kemudian Daud mengirim pesan kepada Tamar di istana, katanya, "Pergilah ke rumah abangmu Amnon, dan buatlah makanan untuk dia."
(7) Daud mengirim suruhan ke rumah Tamar dengan pesan, “Pergilah ke rumah Amnon kakakmu dan persiapkan makanan baginya.”
(8) Maka Tamar pergi ke rumah Amnon, kakaknya, yang sedang berbaring-baring, lalu anak perempuan itu mengambil adonan, meremasnya dan membuat kue di depan matanya, kemudian dibakarnya kue itu.
(8) Lalu Tamar pergi ke sana dan mendapati Amnon berbaring di tempat tidur. Tamar mengambil sedikit adonan, lalu di depan Amnon ia menyiapkan kue untuk dipanggang.
(8) Tamar pergi menuju rumah kakaknya Amnon, yang sedang di tempat tidur. Tamar mengambil adonan sedikit, diremas-remasnya dan membuat kue dari bahan itu di depan mata Amnon, kemudian dibakarnya.
(9) Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: "Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan aku." Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia.
(9) Setelah itu dikeluarkannya kue itu dari panci dan dihidangkannya. Tetapi Amnon tidak mau makan. Ia berkata, "Suruhlah semuanya keluar dari sini!"
(9) Sesudah itu Tamar mengeluarkan kue yang sudah jadi itu dari dalam panci untuk dihidangkan kepada Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon kepada para hambanya, “Suruhlah semua orang itu keluar dari sini.” Jadi, semua orang itu meninggalkan ruangan itu.
(10) Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: "Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu." Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar.
(10) Setelah semua orang keluar dari kamar itu, berkatalah Amnon kepada Tamar, "Bawalah kue-kue itu ke mari, ke tempat tidurku, dan suapilah aku!" Tamar menurut.
(10) Kemudian Amnon berkata kepada Tamar, “Bawalah makanan itu ke dalam kamar supaya engkau dapat menyuap aku dengan tanganmu.”
(11) Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku."
(11) Tetapi ketika Tamar mengulurkan kue itu kepadanya, Amnon memegang gadis itu sambil berkata, "Dik, mari tidur bersamaku!"
(11) Tamar mengambil kue-kue itu untuk dibawa ke kamar Amnon, tetapi Amnon menyergap tangan Tamar, ketika dia hendak menyuap makanan untuk kakaknya itu, katanya, “Marilah tidur dengan aku, adikku.”
(12) Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.
(12) "Ah, jangan, bang!" jawab gadis itu. "Janganlah kaupaksa aku melakukan hal yang sehina itu! Hal seperti itu tak pernah dilakukan di Israel.
(12) Tamar berkata kepadanya, “Tidak, jangan kakakku, jangan engkau memaksa perbuatan itu kepadaku. Janganlah berbuat zina dengan aku, perbuatan seperti itu tidak pernah diperkenankan terjadi di Israel.
(13) Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu."
(13) Jika terjadi begitu, ke mana aku harus menyembunyikan mukaku? Lagipula, engkau pun akan dihina orang di Israel ini. Sebaiknya engkau bicarakanlah dengan raja, pasti raja akan setuju aku menjadi istrimu."
(13) Bagaimana dengan aku, ke mana harus aku pergi dengan nodaku? Dan bagaimana dengan dirimu sendiri, engkau dianggap sebagai manusia tolol di Israel. Bicarakanlah hal ini dengan raja supaya ia mengizinkan engkau menikahi aku.”
(14) Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.
(14) Tetapi Amnon tidak mau menurut, dan karena ia lebih kuat, dipaksanya adiknya itu dengan kekerasan, lalu diperkosanya.
(14) Namun, Amnon tidak peduli dengan kata-katanya, karena dia lebih kuat dari gadis itu, maka diperkosanyalah dia.
(15) Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: "Bangunlah, enyahlah!"
(15) Tetapi sesudah itu Amnon sangat benci kepada Tamar dan kebenciannya itu lebih besar daripada cintanya semula. Lalu ia berkata kepada adiknya itu, "Ke luar!"
(15) Setelah itu timbullah kebencian pada Amnon yang amat besar terhadap Tamar, bahkan lebih besar daripada cintanya sebelum itu. Dan katanya kepadanya, “Bangun dan pergi dari sini.”
(16) Lalu berkatalah gadis itu kepadanya: "Tidak kakakku, sebab menyuruh aku pergi adalah lebih jahat dari pada apa yang telah kaulakukan kepadaku tadi." Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan dia.
(16) Tamar menjawab, "Ah, mengapa begitu bang? Kalau kauusir aku, kejahatan itu lebih besar daripada hal yang telah kaulakukan tadi!" Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan.
(16) Gadis itu menjawab, “Tidak, jangan suruh aku pergi begitu saja. Keadaannya dapat lebih parah daripada yang kauperbuat sebelumnya.” Dan Amnon tidak mau mendengar perkataan Tamar.
(17) Dipanggilnya orang muda yang melayani dia, katanya: "Suruhlah perempuan ini pergi dari padaku dan kuncilah pintu di belakangnya."
(17) Ia memanggil pelayan pribadinya lalu berkata, "Bawalah perempuan ini ke luar, dan kuncilah pintu!"
(17) Amnon memanggil hamba pribadinya dan memberi perintah, “Keluarkan perempuan ini dari sini sekarang juga dan sesudah itu kunci pintu.”
(18) Gadis itu memakai baju kurung yang maha indah; sebab demikianlah puteri-puteri raja yang masih perawan berpakaikan baju kurung panjang. Kemudian pelayan itu menyuruh dia keluar, lalu mengunci pintu di belakangnya.
(18) Pelayan itu melakukan perintahnya itu. Pakaian Tamar adalah jubah panjang yang berlengan panjang. Pada zaman itu putri-putri yang belum kawin biasanya memakai pakaian seperti itu.
(18) Tamar dikeluarkan oleh hamba itu dan mengunci pintu sesudah itu. Tamar memakai pakaian yang sangat indah karena jenis pakaian seperti itu hanya dipakai oleh para putri raja yang masih perawan.
(19) Lalu Tamar menaruh abu di atas kepalanya, mengoyakkan baju kurung yang maha indah yang dipakainya, meletakkan tangannya di atas kepalanya dan pergilah ia sambil meratap dengan nyaring.
(19) Lalu Tamar menaruh abu di kepalanya, menyobek jubahnya, dan pergi sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya serta menangis pilu.
(19) Kemudian Tamar merobek-robek pakaiannya dan menaruh abu di atas kepalanya. Dengan meletakkan tangan di atas kepalanya dia berjalan sambil menangis dengan kuat.
(20) Bertanyalah Absalom, kakaknya, kepadanya: "Apakah Amnon, kakakmu itu, bersetubuh dengan engkau? Maka sekarang, adikku, diamlah saja, bukankah ia kakakmu, janganlah begitu memikirkan perkara itu." Lalu Tamar tinggal di rumah Absalom, kakaknya itu, seorang diri.
(20) Ketika Absalom melihatnya, bertanyalah ia, "Apakah Amnon tadi melanggar kehormatanmu? Sudahlah adikku, jangan kaupikirkan lagi. Kan dia abangmu, jadi janganlah beritahukan hal itu kepada siapa-siapa." Lalu Tamar mengasingkan diri di rumah Absalom, dan ia sangat sedih serta kesepian.
(20) Kemudian bertanyalah Absalom kakaknya kepada Tamar, “Apakah Amnon kakakmu meniduri engkau? Tenanglah adikku, dia adalah kakakmu. Hal ini tidak perlu terlalu kaupikirkan.” Tamar tidak mengatakan sesuatu. Dia tinggal di rumah Absalom.
(21) Ketika segala perkara itu didengar raja Daud sangat marahlah ia.
(21) Raja Daud mendengar tentang peristiwa itu, dan ia menjadi sangat marah.
(21) Raja Daud mendengar kejadian itu dan dia sangat marah.
(22) Dan Absalom tidak berkata-kata dengan Amnon, baik tentang yang jahat maupun tentang yang baik, tetapi Absalom membenci Amnon, sebab ia telah memperkosa Tamar, adiknya.
(22) Absalom dendam sekali kepada Amnon dan tidak mau lagi berbicara dengan dia karena ia telah memperkosa Tamar adiknya.
(22) Absalom membenci Amnon. Absalom tidak pernah mengatakan sepatah kata kepada Amnon, hal yang baik atau yang tidak baik karena adiknya diperkosa oleh Amnon.
13:23-39 = Amnon dibunuh, Absalom melarikan diri
(1Taw 20:1-3)
(23) Sesudah lewat dua tahun, Absalom mengadakan pengguntingan bulu domba di Baal-Hazor yang dekat kota Efraim. Lalu Absalom mengundang semua anak raja.
(23) Dua tahun kemudian Absalom mengadakan pesta pengguntingan bulu domba di Baal-Hazor, dekat kota Efraim, dan ia mengundang semua putra raja.
(23) [Balas Dendam Absalom] Dua tahun kemudian, Absalom mengundang beberapa orang untuk menggunting bulu dombanya di Baal-Hazor. Dia mengundang semua anak raja untuk mempersaksikannya.
(24) Kemudian Absalom menghadap raja, lalu berkata: "Hambamu ini mengadakan pengguntingan bulu domba. Kiranya raja dan pegawai-pegawainya ikut bersama-sama dengan hambamu ini."
(24) Ia menghadap Raja Daud dan berkata, "Ayah, aku mengadakan pesta pengguntingan bulu domba. Sudilah Ayah datang juga ke pesta itu dengan para pembesar istana."
(24) Absalom menghadap raja dan berkata, “Hambamu ini mendatangkan beberapa penggunting bulu domba. Apakah raja dan para pembantu mau datang menghadirinya?”
(25) Tetapi raja berkata kepada Absalom: "Maaf, anakku, jangan kami semua pergi, supaya kami jangan menyusahkan engkau." Lalu Absalom mendesak, tetapi raja tidak mau pergi, ia hanya memberi restu kepadanya.
(25) Tetapi raja menjawab, "Jangan, Anakku, sebab jika kami semua datang kami akan menyusahkanmu." Absalom terus mendesak, tetapi ayahnya tetap tidak mau datang. Ia hanya memberi restu kepadanya.
(25) Daud berkata kepada Absalom, “Maaf, anakku, kami tidak bisa pergi semuanya karena hal itu merepotkan engkau saja.” Walaupun Absalom mendesak raja untuk datang, raja tidak bersedia hadir, tetapi ia memberkatinya.
(26) Kemudian berkatalah Absalom: "Kalau tidak, izinkanlah kakakku Amnon pergi beserta kami." Tetapi raja menjawabnya: "Apa gunanya ia pergi bersama-sama dengan engkau?"
(26) Lalu berkatalah Absalom, "Kalau begitu, izinkanlah saudaraku Amnon ikut dengan kami." Kata raja, "Tak usahlah dia ikut."
(26) Absalom mengatakan, “Kalau engkau tidak mau pergi, izinkanlah Amnon pergi bersama aku.” Raja Daud bertanya kepadanya, “Mengapa harus ia ikut dengan engkau?”
(27) Tetapi ketika Absalom mendesak, diizinkannyalah Amnon dan semua anak raja pergi beserta dia.
(27) Tetapi karena Absalom terus mendesak, akhirnya Daud mengizinkan Amnon dan semua putranya yang lain ikut dengan Absalom. (Lalu Absalom menghidangkan makanan yang mewah sekali.)
(27) Absalom terus memohon, akhirnya Daud mengizinkan Amnon dan anak-anak raja ikut bersama Absalom.
(28) Lalu Absalom memerintahkan orang-orangnya, demikian: "Perhatikan! Apabila hati Amnon menjadi gembira karena anggur, dan aku berkata kepadamu: Paranglah Amnon, maka haruslah kamu membunuh dia. Jangan takut. Bukankah aku yang memerintahkannya kepadamu? Kuatkanlah hatimu dan tunjukkanlah dirimu sebagai orang yang gagah perkasa!"
(28) Ia memerintahkan kepada hamba-hambanya, "Perhatikan baik-baik, jika Amnon sudah mabuk karena minum anggur, aku akan memberi aba-aba, lalu bunuhlah dia. Jangan takut. Aku yang bertanggung jawab atas hal itu. Bertindaklah dengan berani dan jangan ragu-ragu!"
(28) [Amnon Dibunuh] Absalom memerintahkan pada bawahannya, “Dengarkan. Jika Amnon menjadi mabuk dan menikmati anggur minumannya dan aku berkata kepadamu, ‘Habiskan dia,’ maka bunuhlah dia segera. Jangan takut, aku yang memberi perintah itu kepadamu. Jadilah orang yang tegar dan gagah perkasa.”
(29) Orang-orang Absalom memperlakukan Amnon seperti yang diperintahkan Absalom. Lalu bangunlah semua anak raja itu, mereka menaiki bagalnya masing-masing dan melarikan diri.
(29) Hamba-hamba itu melaksanakan perintah Absalom, lalu mereka membunuh Amnon. Melihat itu putra-putra Daud yang lain menaiki bagalnya masing-masing dan melarikan diri.
(29) Para bawahan Absalom melaksanakan yang diperintahkannya terhadap Amnon, tetapi semua anak raja yang lain melarikan diri. Setiap orang menaiki keledainya dan melarikan diri.
(30) Mereka masih di tengah jalan, ketika kabar sampai kepada Daud, demikian: "Absalom telah membunuh semua anak raja, tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos."
(30) Sementara mereka masih dalam perjalanan pulang, diberitahu orang kepada Daud, "Absalom telah membunuh semua putra Baginda--tak seorang pun yang hidup!"
(30) [Daud Mendengar tentang Kematian Amnon] Sementara anak-anak raja sedang dalam perjalanan, sampailah berita kepada Daud tentang kejadian itu, “Absalom telah membunuh semua anak raja, tidak seorang pun yang luput.”
(31) Lalu bangunlah raja, dikoyakkannya pakaiannya dan berbaring di lantai, dan semua pegawainya yang hadir padanya mengoyakkan pakaian mereka.
(31) Raja bangkit, lalu menyobek pakaiannya karena sedih, dan merebahkan dirinya ke lantai. Semua pegawainya ikut menyobek pakaian mereka.
(31) Daud merobek-robek pakaiannya dan merebahkan tubuhnya ke lantai. Para hambanya juga melakukan hal yang sama.
(32) Maka berbicaralah Yonadab, anak Simea, kakak Daud, katanya: "Janganlah tuanku menyangka, bahwa semua orang muda anak-anak raja itu, telah dibunuh. Hanya Amnon yang mati, sebab hal itu telah terlihat pada air muka Absalom, sejak Amnon memperkosa Tamar, adiknya.
(32) Tetapi Yonadab anak Simea abang Daud berkata, "Baginda, jangan cemas dan jangan pikir bahwa semua putra Baginda sudah mati. Hanya Amnon yang tewas, sebab sudah jelas bahwa itulah yang dikehendaki Absalom sejak Tamar adiknya diperkosa oleh Amnon.
(32) Yonadab anak Simea, kakak Daud mengatakan, “Janganlah menyangka bahwa semua anakmu telah terbunuh. Hanya Amnon yang mati. Absalom sudah merencanakan hal itu sejak Amnon memperkosa adiknya Tamar.
(33) Jadi, janganlah tuanku raja menaruh pikiran dalam hatinya, bahwa semua anak raja itu sudah mati, sebab hanya Amnon yang mati."
(33) Jadi janganlah percaya bahwa putra Baginda telah meninggal semua, sebab yang tewas hanyalah Amnon saja."
(33) Jadi, jangan pikir bahwa semua anakmu dibunuh, hanya Amnon yang mati.”
(34) Absalom melarikan diri. Ketika orang yang berjaga-jaga melayangkan pandangnya, maka terlihatlah olehnya sejumlah besar orang datang dari jurusan Horonaim, sepanjang sisi pegunungan.
(34) Sementara itu Absalom telah melarikan diri. Penjaga istana Daud melihat banyak orang datang menuruni gunung dari jurusan Horonaim. Maka pergilah ia kepada raja melaporkan hal itu.
(34) Absalom telah melarikan diri. Seorang penjaga berdiri di atas tembok kota. Dia melihat banyak orang berdatangan dari seberang bukit.
(35) Berkatalah Yonadab kepada raja: "Lihat, anak-anak raja datang! Benar seperti kata hambamu ini."
(35) Lalu Yonadab berkata kepada Daud, "Itulah putra-putra Baginda! Betul seperti yang hamba katakan tadi."
(35) Jadi, Yonadab melaporkan kepada Raja Daud, “Lihatlah, benar yang kukatakan itu. Anak-anakmu datang.”
(36) Baru saja ia habis berkata, datanglah anak-anak raja itu. Mereka menangis dengan suara nyaring. Juga raja dan semua pegawainya menangis dengan amat keras.
(36) Baru saja ia selesai bicara, masuklah putra-putra Daud ke dalam ruangan. Mereka itu mulai menangis, dan Daud serta hamba-hambanya juga menangis dengan sedih.
(36) Anak-anak raja masuk sesaat setelah Yonadab berbicara. Mereka semua menangis dengan kuat. Raja dan seluruh pembantunya pun mulailah menangis. Mereka menangis dengan kuat.
(37) Absalom telah melarikan diri dan telah pergi kepada Talmai bin Amihur, raja negeri Gesur. Dan Daud berdukacita berhari-hari lamanya karena anaknya itu.
(37) Absalom mengungsi ke istana raja negeri Gesur, yaitu Talmai anak Amihur. Ia tinggal di situ selama tiga tahun. Lama Daud berkabung untuk Amnon,
(37) Daud menangisi anaknya setiap hari. [Absalom Melarikan Diri ke Gesur] Absalom telah melarikan diri kepada Talmai anak Amihud raja Gesur.
(38) Absalom telah melarikan diri dan telah pergi ke Gesur; ia tinggal di sana tiga tahun lamanya.
(38) (13:37)
(38) Setelah Absalom melarikan diri dan menetap di Gesur, ia tinggal di sana selama tiga tahun.
(39) Lalu raja tidak lagi marah terhadap Absalom, sebab kesedihan hatinya karena kematian Amnon telah surut.
(39) tetapi setelah Daud tak bersedih hati lagi, ia sangat merindukan Absalom.
(39) Raja Daud sudah mulai terhibur atas kematian anaknya Amnon, tetapi ia sangat merindukan Absalom.
2 Samuel / 2 Samuel / 사무엘하
123456789101112
- 13 -
1415161718192021222324