www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
1234567891011121314151617
- 18 -
19202122
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
18:1-15 = Obaja, pegawai Ahab, bertemu dengan Elia
(2Taw 14:1-5; 15:16-16:13)
(1) Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi."
(1) Setelah beberapa waktu lamanya, pada tahun ketiga musim kering itu, TUHAN berkata kepada Elia, "Pergilah menghadap Raja Ahab, tak lama lagi Aku akan menurunkan hujan."
(1) [Elia dan Nabi-nabi Baal] Pada tahun ketiga hujan tidak turun, TUHAN berkata kepada Elia, “Pergilah dan temuilah Raja Ahab. Aku segera menurunkan hujan.”
(2) Lalu pergilah Elia memperlihatkan diri kepada Ahab. Adapun kelaparan itu berat di Samaria.
(2) Maka berangkatlah Elia. Pada waktu itu bencana kelaparan sudah sangat parah di Samaria.
(2) Jadi, berangkatlah Elia menemui Ahab. Waktu itu kelaparan melanda Samaria.
(3) Sebab itu Ahab telah memanggil Obaja yang menjadi kepala istana. Obaja itu seorang yang sungguh-sungguh takut akan TUHAN.
(3) Karena itu Ahab memanggil Obaja untuk datang menghadap. (Obaja adalah kepala rumah tangga istana. Ia seorang yang sungguh-sungguh beribadat kepada TUHAN.
(3) Raja Ahab memerintahkan Obaja menghadap kepadanya. Obaja adalah kepala istana. Obaja seorang yang sungguh taat kepada TUHAN.
(4) Karena pada waktu Izebel melenyapkan nabi-nabi TUHAN, Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu menyembunyikan mereka lima puluh lima puluh sekelompok dalam gua dan mengurus makanan dan minuman mereka.
(4) Pada waktu Izebel membunuh nabi-nabi TUHAN, Obaja ini menolong 100 orang nabi dengan menyembunyikan mereka di dalam gua--50 orang dalam satu gua--serta memberi mereka makan dan minum.)
(4) Suatu ketika Izebel membunuh semua nabi TUHAN. Jadi, Obaja menyembunyikan 100 nabi dalam 2 gua, tiap kelompok terdiri dari 50 orang. Kemudian Obaja memberikan makanan dan minuman kepada mereka.
(5) Ahab berkata kepada Obaja: "Jelajahilah negeri ini dan pergi ke segala mata air dan ke semua sungai; barangkali kita menemukan rumput, sehingga kita dapat menyelamatkan kuda dan bagal, dan tidak usah kita memotong seekorpun dari hewan itu."
(5) Ahab berkata kepada Obaja, "Mari kita menjelajahi seluruh negeri ini dan mencari mata air atau sungai. Mungkin kita akan menemukan rumput untuk menyelamatkan kuda dan bagal kita, supaya tidak perlu kita membunuh seekor pun dari ternak kita."
(5) Raja Ahab berkata kepada Obaja, “Mari kita pergi. Kita akan mencari setiap mata air dan sungai di tanah itu. Mungkin kita bisa menemukan padang rumput untuk kuda dan keledai kita supaya kita jangan kehilangan ternak kita.”
(6) Lalu mereka membagi-bagi tanah itu untuk menjelajahinya. Ahab pergi seorang diri ke arah yang satu dan Obaja pergi ke arah yang lain.
(6) Setelah membagi daerah yang akan dijelajahi itu, mereka pun berangkat. Ahab ke satu jurusan dan Obaja ke jurusan yang lain.
(6) Mereka pun membagi daerah yang akan diselidiki untuk mencari air. Kedua orang itu pergi menjelajahi seluruh negeri. Ahab pergi ke satu arah sendirian, sedangkan Obaja pergi ke arah yang lain.
(7) Sedang Obaja di tengah jalan, ia bertemu dengan Elia. Setelah mengenali dia, ia sujud serta bertanya: "Engkaukah ini, hai tuanku Elia?"
(7) Di tengah jalan Obaja bertemu dengan Elia. Setelah mengenali Elia, Obaja sujud menghormatinya lalu bertanya, "Betulkah ini Pak Elia?"
(7) Ketika Obaja dalam perjalanan, tiba-tiba Elia muncul di depannya. Obaja mengenal Elia ketika dia melihatnya. Obaja sujud di hadapan Elia serta mengatakan, “Elia, apakah engkau itu, Tuanku?”
(8) Jawab Elia kepadanya: "Benar! Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada."
(8) "Betul, saya Elia," jawab Elia. "Sekarang pergilah beritahukan rajamu bahwa saya ada di sini."
(8) Elia menjawab, “Ya, benar. Pergilah dan katakan kepada tuanmu bahwa aku di sini.”
(9) Tetapi jawab Obaja: "Apakah dosa yang telah kuperbuat, maka engkau hendak menyerahkan hambamu ini kepada Ahab, supaya aku dibunuhnya?
(9) Obaja menjawab, "Apa salah saya sehingga Bapak mau menyerahkan saya kepada Ahab untuk dibunuh?
(9) Obaja mengatakan, “Jika aku mengatakan kepada Ahab bahwa aku tahu di mana engkau, dia akan membunuh aku. Aku tidak melakukan yang salah terhadap engkau. Mengapa engkau mau supaya aku mati?
(10) Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada bangsa atau kerajaan, yang tidak didatangi suruhan tuanku Ahab untuk mencari engkau. Dan apabila orang berkata: Ia tidak ada, maka ia menyuruh kerajaan atau bangsa itu bersumpah, bahwa engkau tidak ditemukan di sana.
(10) Demi TUHAN yang hidup, Allah yang disembah oleh Bapak, saya menyatakan bahwa raja telah menyuruh saya mencari Bapak di mana-mana. Apabila di suatu negeri penguasanya berkata bahwa Bapak tidak ada di sana, Ahab menuntut agar penguasa negeri itu bersumpah bahwa Bapak memang tidak ditemukan di situ.
(10) Demi TUHAN Allahmu yang hidup itu, raja telah mencari engkau ke mana-mana. Ia telah menyuruh orang ke setiap negeri untuk menangkapmu. Jika raja negeri itu mengatakan bahwa engkau tidak ada di negerinya, maka Ahab memaksanya bersumpah bahwa engkau tidak ada di negerinya.
(11) Dan sekarang engkau berkata: Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada.
(11) Dan sekarang Bapak mau supaya saya pergi kepadanya dan berkata bahwa Bapak ada di sini?
(11) Sekarang engkau berkata kepadaku untuk pergi menemuinya dan menyatakan bahwa engkau ada di sini?
(12) Mungkin terjadi, apabila aku sudah pergi dari padamu, Roh TUHAN mengangkat engkau ke tempat yang tidak kuketahui. Kalau aku sampai kepada Ahab untuk memberitahukannya dan engkau tidak didapatinya, tentulah ia akan membunuh aku, padahal hambamu ini dari sejak kecil takut akan TUHAN.
(12) Apabila saya pergi dari sini, Roh TUHAN mungkin akan membawa Bapak ke tempat yang tidak saya ketahui! Dan kalau saya memberitahukan kepada Ahab bahwa Bapak ada di sini, kemudian ia tidak menemukan Bapak, tentu ia akan membunuh saya. Ketahuilah, Pak, saya ini sungguh-sungguh beribadat kepada TUHAN sejak kecil!
(12) Jika aku pergi dan Roh TUHAN mengambil engkau tanpa sepengetahuanku, kemudian jika aku berkata kepada Raja Ahab, supaya datang kemari dan dia tidak dapat menemukan engkau, maka dia akan membunuhku. Aku telah mengikut TUHAN sejak aku masih kecil.
(13) Tidakkah diberitahukan kepada tuanku apa yang telah kulakukan pada waktu Izebel membunuh nabi-nabi TUHAN, bagaimana aku menyembunyikan seratus orang nabi-nabi TUHAN dalam gua, lima puluh lima puluh sekelompok dan mengurus makanan dan minuman mereka?
(13) Apakah Bapak belum mendengar bahwa ketika Izebel membunuh nabi-nabi TUHAN, saya menyembunyikan 100 dari mereka di dalam gua--50 orang dalam satu gua--dan memberi mereka makan dan minum?
(13) Engkau telah mendengar yang telah kulakukan. Izebel telah membunuh nabi-nabi TUHAN, dan aku menyembunyikan 100 nabi TUHAN dalam gua. Aku memasukkan 50 orang dalam satu gua dan 50 orang lagi dalam gua yang lain. Aku membawa makanan dan minuman kepada mereka.
(14) Dan sekarang, mengapa engkau ini berkata: Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada! Ia pasti akan membunuh aku."
(14) Sekarang, mengapa Bapak menyuruh saya pergi memberitahukan kepada raja bahwa Bapak ada di sini? Ia pasti akan membunuh saya!"
(14) Sekarang engkau menyuruh aku menemui raja untuk mengatakan bahwa engkau di sini. Raja akan membunuh aku.”
(15) Jawab Elia: "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang kulayani, sesungguhnya hari ini juga aku akan memperlihatkan diri kepadanya."
(15) Elia menjawab, "Demi TUHAN Yang Mahakuasa yang saya layani, saya berjanji akan datang sendiri menghadap raja hari ini juga."
(15) Elia menjawab, “Demi TUHAN Yang Mahakuasa, aku berjanji bahwa aku akan berdiri di hadapan raja hari ini.”
18:16-19 = Elia bertemu dengan Ahab
(2Taw 14:1-5; 15:16-16:13)
(16) Lalu pergilah Obaja menemui Ahab dan memberitahukan hal itu kepadanya. Kemudian Ahab pergi menemui Elia.
(16) Maka pergilah Obaja melaporkan kepada raja, dan Ahab pun berangkat untuk menemui Elia.
(16) Obaja pergi kepada Raja Ahab dan memberitahukan kepadanya tempat Elia berada. Raja Ahab pergi menemui Elia.
(17) Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"
(17) Pada waktu Ahab melihat Elia, Ahab berseru, "Ini dia si pengacau di Israel!"
(17) Ketika Ahab melihat Elia, ia mengatakan, “Engkaukah itu? Engkaulah orang yang mengacaukan Israel!”
(18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
(18) "Saya bukan pengacau," sahut Elia, "tetapi Baginda sendiri. Baginda dan keluarga Bagindalah yang pengacau. Dengan menyembah berhala-berhala Baal, Baginda melanggar perintah-perintah TUHAN.
(18) Jawab Elia, “Bukan aku yang menyusahkan Israel, justru engkau dan keluarga ayahmulah penyebabnya. Engkau membuatnya ketika engkau tidak lagi mematuhi perintah TUHAN dan mengikuti dewa-dewa.
(19) Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."
(19) Sekarang, perintahkanlah seluruh rakyat Israel untuk bertemu dengan saya di Gunung Karmel. Bawa juga keempat ratus lima puluh nabi Baal dan keempat ratus nabi Dewi Asyera itu yang dibiayai oleh permaisuri Izebel!"
(19) Sekarang berikan perintah kepada semua orang Israel untuk menemui aku di Gunung Karmel. Bawa juga ke-450 nabi Baal dan ke-400 nabi Asyera. Ratu Izebel telah mendukung para nabi itu.”
18:20-46 = Elia di gunung Karmel
(2Taw 14:1-5; 15:16-16:13)
(20) Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.
(20) Maka Ahab mengerahkan seluruh rakyat dan nabi-nabi Baal itu ke Gunung Karmel.
(20) Jadi, Ahab memanggil semua orang Israel dan para nabi ke Gunung Karmel.
(21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.
(21) Lalu Elia mendekati rakyat itu dan berkata, "Sampai kapan kalian mau tetap mendua hati? Kalau TUHAN itu Allah, sembahlah TUHAN! Kalau Baal itu Allah, sembahlah Baal!" Rakyat yang berkumpul di situ diam saja.
(21) Elia tampil di hadapan semua orang itu lalu mengatakan, “Kapan kamu menentukan siapa yang kamu ikuti? Jika TUHAN adalah Allah yang benar, ikutlah Dia, tetapi kalau Baal allah yang benar, maka ikutlah dia.” Orang itu tidak mengatakan sesuatu.
(22) Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.
(22) Kemudian Elia berkata, "Di antara nabi-nabi TUHAN hanya sayalah yang tertinggal, padahal di sini ada 450 nabi Baal.
(22) Elia mengatakan, “Sekarang hanya tinggal aku satu-satunya nabi TUHAN, sedangkan jumlah nabi Baal ada 450.
(23) Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.
(23) Sekarang bawalah ke mari dua ekor sapi jantan. Suruh nabi-nabi Baal itu mengambil seekor dan menyembelihnya, kemudian memotong-motongnya lalu meletakkannya di atas kayu api. Tetapi mereka tidak boleh menyalakan api di situ. Sapi yang seekor lagi akan saya persiapkan begitu juga. Saya akan menyembelihnya dan memotong-motongnya serta meletakkannya di atas kayu api. Tapi saya pun tak akan menyalakan api di situ.
(23) Bawalah 2 lembu jantan. Suruh ke-450 nabi Baal itu memilih salah satu lembu itu lalu memotongnya menjadi beberapa bagian untuk ditaruh di atas kayu bakar, tetapi tidak boleh menyalakan api. Aku juga mempersiapkan lembu yang satu lagi dan menaruhnya di atas kayu bakar. Dan aku tidak menyalakan api.
(24) Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah demikian!"
(24) Biarlah nabi-nabi Baal itu berdoa kepada dewa mereka, dan saya pun akan berdoa kepada TUHAN. Yang menjawab dengan mengirim api, Dialah Allah." Seluruh rakyat menyahut dengan suara yang keras, "Setuju!"
(24) Kamu nabi Baal berdoalah kepada allahmu, dan aku berdoa kepada TUHAN. Allah yang menjawab doa dan mulai membakar kayunya, dialah Allah yang benar.” Semua orang setuju bahwa itu adalah pikiran yang baik.
(25) Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api."
(25) Lalu kata Elia kepada nabi-nabi Baal itu, "Karena kalian banyak, silakan kalian memilih dulu sapinya dan menyiapkannya, tetapi jangan menyalakan api pada kayunya. Setelah itu berdoalah kepada ilahmu."
(25) Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu, “Kamu sangat banyak, jadi kamulah yang pertama. Pilihlah seekor lembu dan persiapkanlah itu, tetapi jangan nyalakan api.”
(26) Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.
(26) Maka mereka memilih seekor sapi dan menyiapkannya. Setelah itu mereka berdoa kepada Baal dari pagi sampai tengah hari sambil berteriak-teriak, "Jawablah kami, Baal!" Mereka melakukan itu sambil terus menari-nari sekeliling mezbah mereka. Tetapi tidak ada jawaban sama sekali.
(26) Jadi, nabi-nabi itu mengambil lembu jantan yang telah diberikan kepada mereka. Mereka mempersiapkannya. Mereka berdoa kepada Baal hingga tengah hari, doanya, “Baal, jawablah kami.” Namun, tidak ada suara. Tidak ada satu pun jawaban. Mereka menari-nari sekeliling mezbah yang telah dibangunnya.
(27) Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."
(27) Pada tengah hari mulailah Elia memperolok-olok mereka. "Berdoalah lebih keras! Ia ilah, bukan? Mungkin ia sedang melamun, atau ke kamar kecil. Boleh jadi juga ia sedang bepergian! Atau barangkali ia sedang tidur, dan kalian harus membangunkan dia!"
(27) Pada tengah hari, Elia mulai mengejek mereka, katanya, “Jika Baal memang allah, kamu harus berteriak lebih keras lagi. Mungkin dia sedang sibuk, atau sedang memikirkan sesuatu, atau sedang keluar jalan-jalan. Mungkin dia lagi tidur dan kamu harus berdoa lebih kuat untuk membangunkannya.”
(28) Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.
(28) Nabi-nabi itu berdoa lebih keras lagi. Dan seperti yang biasanya mereka lakukan, mereka menggores-goresi badan mereka dengan pedang dan tombak sampai darah bercucuran.
(28) Mereka pun berteriak lebih kuat lagi dan melukai dirinya dengan pedang dan tombak seperti cara mereka beribadat. Mereka melukai dirinya hingga berlumuran darah.
(29) Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.
(29) Begitulah mereka terus-menerus sampai petang hari seperti orang kesurupan. Tetapi tidak ada yang menjawab, tidak ada yang memperhatikan.
(29) Sore hari sudah lewat, tetapi api belum mulai menyala. Mereka semakin kerasukan sampai tiba waktunya mempersembahkan kurban petang hari. Namun, tetap saja tidak ada yang terjadi — tidak ada jawaban dari Baal. Tidak ada suara. Tidak ada seorang pun yang mendengarkan sesuatu.
(30) Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
(30) Lalu kata Elia kepada seluruh rakyat itu, "Mari mendekat!" Mereka semua berkumpul di sekelilingnya, kemudian ia mulai memperbaiki mezbah TUHAN yang telah runtuh.
(30) Kemudian berkatalah Elia kepada orang itu, “Sekarang datanglah kepadaku.” Jadi, datanglah semua orang mengelilingi Elia. Mezbah TUHAN telah runtuh. Jadi, Elia memperbaikinya.
(31) Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel." --
(31) Ia mengambil dua belas batu, setiap batu mewakili salah satu dari kedua belas suku keturunan Yakub, yakni orang yang telah diberi nama Israel oleh TUHAN.
(31) Elia menemukan 12 batu, satu batu untuk setiap suku keturunan Yakub. Yakub adalah orang yang dinamai TUHAN: Israel.
(32) Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih.
(32) Dengan batu-batu itu Elia membangun kembali mezbah tempat ibadat kepada TUHAN. Di sekeliling mezbah itu ia menggali parit yang cukup besar sehingga dapat menampung kurang lebih lima belas liter air.
(32) Elia menyusun batu-batu itu menjadi mezbah persembahan bagi TUHAN, kemudian menggali parit sekeliling mezbah itu, yang dalamnya dapat menampung sekitar 15 liter air.
(33) Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu.
(33) Ia menyusun kayu api di atas mezbah, lalu sapi yang seekor itu dipotong-potongnya dan ditaruhnya di atas kayu itu. Kemudian ia berkata, "Isilah empat tempayan dengan air sampai penuh, lalu tuangkan air itu ke atas persembahan kurban dan kayunya." Setelah mereka melakukan hal itu,
(33) Ia mengatur susunan kayu bakar lalu memotong daging lembu menjadi beberapa bagian, untuk diletakkan di atas kayu itu.
(34) Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,
(34) ia berkata, "Sekali lagi," lalu mereka melakukannya. "Satu kali lagi," kata Elia, dan mereka melakukannya pula.
(34) Kemudian Elia mengatakan, “Isilah 4 guci dengan air dan siramkanlah ke atas kurban persembahan dan kayu bakar itu.” Kemudian Elia berkata, “Lakukan lagi.” Dan katanya, “Lakukanlah untuk ketiga kalinya.”
(35) sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air.
(35) Maka mengalirlah air di sekeliling mezbah itu sehingga paritnya pun penuh air.
(35) Mengalirlah air itu dari atas mezbah dan memenuhi parit itu.
(36) Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
(36) Ketika tiba saat mempersembahkan kurban petang, Nabi Elia mendekati mezbah itu lalu berdoa, "Ya TUHAN, Allah yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub, nyatakanlah sekarang ini bahwa Engkaulah Allah di Israel, dan saya hamba-Mu. Nyatakanlah juga bahwa segala yang saya lakukan ini adalah atas perintah-Mu.
(36) Tibalah waktunya untuk mengadakan kurban petang hari. Tampillah Nabi Elia ke depan mezbah lalu berdoa, “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Aku mohon kepada-Mu sekarang untuk membuktikan bahwa Engkaulah Allah Israel, dan aku hamba-Mu. Tunjukkanlah kepada mereka bahwa Engkau yang telah memerintahkan aku, untuk melakukan semua hal itu.
(37) Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
(37) Jawablah, TUHAN! Jawablah saya supaya rakyat ini tahu bahwa Engkau, ya TUHAN, adalah Allah, dan bahwa Engkaulah yang membuat mereka kembali kepada-Mu."
(37) Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah doaku. Tunjukkan kepada mereka bahwa Engkau TUHAN adalah Allah. Mereka akan tahu bahwa Engkau yang membawa mereka kembali kepada-Mu.”
(38) Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
(38) Lalu TUHAN mengirim api dari langit dan membakar hangus kurban itu bersama kayu apinya, batu-batunya dan tanahnya serta menjilat habis air yang terdapat di dalam parit itu.
(38) TUHAN menurunkan api dan membakar habis kurban, kayu, batu, dan tanah sekitar mezbah itu. Api juga mengeringkan air yang ada dalam parit itu.
(39) Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
(39) Pada saat rakyat melihat hal itu mereka tersungkur ke tanah sambil berkata, "TUHAN itu Allah! Sungguh TUHAN itu Allah!"
(39) Semua orang melihat kejadian itu. Orang bersujud ke tanah dan mulai mengatakan, “TUHAN adalah Allah. TUHAN adalah Allah.”
(40) Kata Elia kepada mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.
(40) Maka berkatalah Elia, "Tangkap nabi-nabi Baal itu! Jangan biarkan seorang pun lolos!" Lalu orang-orang menangkap nabi-nabi Baal itu, kemudian Elia membawa mereka ke Sungai Kison dan di sana ia membunuh mereka semuanya.
(40) Kemudian Elia mengatakan, “Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, jangan sampai ada yang melarikan diri.” Mereka menangkap semua nabi. Kemudian Elia membawa mereka ke Sungai Kison. Di sanalah nabi-nabi itu dibunuhnya.
(41) Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
(41) Setelah itu berkatalah Elia kepada Raja Ahab, "Sekarang baiklah Baginda pergi makan! Sebentar lagi akan hujan, sebab derunya sudah terdengar."
(41) [Hujan Turun Kembali] Setelah itu Elia berkata kepada Raja Ahab, “Sekarang pergilah makan dan minum. Hujan yang deras akan turun.”
(42) Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
(42) Lalu Ahab pergi makan, dan Elia naik ke atas Gunung Karmel. Di sana ia sujud dengan mukanya ke tanah di antara kedua lututnya.
(42) Jadi, Ahab pergi makan. Pada waktu yang sama, Elia mendaki puncak Gunung Karmel. Di puncak gunung Elia bersujud. Ia menundukkan kepalanya di antara kedua lututnya.
(43) Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
(43) Kepada pelayannya ia berkata, "Naiklah ke puncak dan lihatlah ke arah laut." Hamba itu naik, lalu kembali dan berkata, "Saya tidak melihat apa-apa." Sampai tujuh kali Elia menyuruh hambanya naik turun untuk melihat.
(43) Elia berkata kepada hambanya, “Lihatlah ke arah laut.” Hamba itu naik ke tempat di mana dia dapat menatap ke laut. Kemudian dia kembali dan berkata, “Aku tidak melihat apa-apa.” Elia menyuruh hamba itu kembali dan melihat lagi. Hal itu terjadi sampai 7 kali.
(44) Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."
(44) Pada yang ketujuh kalinya hamba itu kembali dan berkata, "Saya melihat awan sekecil telapak tangan datang dari arah laut." Maka Elia berkata kepada hambanya, "Pergilah kepada Raja Ahab, suruh dia naik ke keretanya dan pulang sebelum ia terhalang oleh hujan."
(44) Untuk ketujuh kalinya, hamba itu kembali dan berkata, “Aku melihat awan kecil sebesar telapak tangan datang dari laut.” Elia berkata kepadanya, “Pergilah kepada Raja Ahab dan katakan kepadanya untuk mempersiapkan kereta perangnya dan pulang sekarang. Jika ia tidak pulang, maka hujan akan menghambatnya.”
(45) Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
(45) Dalam sekejap saja langit menjadi mendung, dan angin kencang bertiup serta hujan lebat pun mulai turun. Ahab naik ke keretanya lalu pulang ke Yizreel.
(45) Setelah beberapa waktu, langit tertutup oleh awan yang gelap, angin mulai bertiup, hujan deras mulai turun. Ahab berangkat dengan keretanya kembali ke Yizreel.
(46) Tetapi kuasa TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.
(46) Saat itu Elia mendapat kekuatan dari TUHAN. Ia melipat jubahnya ke atas dan mengikatnya pada pinggangnya lalu berlari mendahului Ahab sepanjang jalan sampai ke pintu gerbang kota Yizreel.
(46) Kuasa TUHAN turun kepada Elia, ia mengikatkan tali pinggangnya, sehingga ia dapat berlari. Kemudian Elia mendahului Raja Ahab di jalan ke Yizreel.
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
1234567891011121314151617
- 18 -
19202122