www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
123456789101112131415161718
- 19 -
202122
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
19:1-8 = Elia ke gunung Horeb
(2Taw 14:1-5; 15:16-16:13)
(1) Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
(1) Raja Ahab menceritakan kepada Izebel istrinya, semua yang telah dilakukan oleh Elia, juga bagaimana Elia membunuh semua nabi Baal.
(1) [Elia di Gunung Sinai] Raja Ahab menceriterakan kepada Izebel semua hal yang dilakukan Elia dan bagaimana caranya Elia membunuh para nabi Baal dengan pedang.
(2) maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
(2) Maka Izebel mengirim berita ini kepada Elia, "Semoga para dewa menghukum, malah membunuh saya, kalau besok pada saat seperti ini saya tidak memperlakukan engkau seperti engkau memperlakukan nabi-nabi Baal itu."
(2) Jadi, Izebel mengirim seorang utusannya kepada Elia untuk mengatakan, “Aku berjanji, besok kira-kira pada waktu seperti ini, aku membunuh engkau sama seperti engkau membunuh satu dari para nabi itu. Jika aku tidak berhasil, biarlah dewa-dewa melalukan yang sama atau yang lebih buruk terhadap aku.”
(3) Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
(3) Elia menjadi takut, lalu lari supaya tidak dibunuh. Ia pergi dengan pelayannya ke Bersyeba di Yehuda. Di sana ia meninggalkan pelayannya itu,
(3) Ketika Elia mendengar itu, ia takut dan lari untuk menyelamatkan dirinya bersama hambanya. Mereka pergi ke Bersyeba di Yehuda. Hamba itu ditinggalkannya di sana.
(4) Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
(4) lalu berjalan kaki ke padang gurun selama sehari dan berhenti di bawah sebuah pohon yang rindang. Di situ ia duduk dan ingin supaya mati saja. "Saya tidak tahan lagi, TUHAN," katanya kepada TUHAN. "Ambillah nyawa saya. Saya tidak lebih baik dari leluhur saya!"
(4) Dia sendiri berjalan ke padang gurun sehari perjalanan lamanya. Elia duduk di bawah semak. Ia berdoa agar ia mati. Katanya, “Cukup sampai di sini saja, ya TUHAN, biarlah aku mati. Aku tidak lebih baik daripada nenek moyangku.”
(5) Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
(5) Lalu ia berbaring di bawah pohon itu dan tertidur. Tiba-tiba seorang malaikat menyentuhnya dan berkata, "Bangun Elia, makanlah!"
(5) Sesudah itu ia merebahkan diri ke semak-semak lalu tertidur. Malaikat datang kepada Elia dan menyentuhnya serta mengatakan, “Bangun dan makanlah.”
(6) Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
(6) Elia melihat sekelilingnya, lalu tampak di dekat kepalanya sepotong roti bakar dan kendi berisi air. Ia pun makan dan minum, lalu berbaring lagi.
(6) Elia melihat dekat kepadanya roti bakar di atas arang dan sekendi air. Elia makan dan minum lalu tidur kembali.
(7) Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
(7) Untuk kedua kalinya malaikat TUHAN datang menyentuhnya dan berkata, "Bangun, Elia, makanlah, supaya kau dapat tahan mengadakan perjalanan jauh."
(7) Kemudian malaikat TUHAN datang kembali kepadanya dan berkata, “Bangunlah dan makan. Jika tidak, engkau tidak cukup kuat dalam perjalanan jauh.”
(8) Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
(8) Elia bangun, lalu makan dan minum. Maka ia menjadi kuat dan dapat berjalan empat puluh hari lamanya ke Gunung Sinai, tempat Allah menyatakan diri.
(8) Elia bangun lalu makan dan minum. Makanan itu memberikan kekuatan bagi dirinya untuk melakukan perjalanan selama 40 hari dan 40 malam. Dia berjalan ke Gunung Horeb, Gunung Allah.
19:9-18 = Allah menyatakan diri di gunung Horeb
(2Taw 14:1-5; 15:16-16:13)
(9) Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
(9) Di sana Elia bermalam di dalam gua. Lalu TUHAN berkata kepadanya, "Elia, sedang apa kau di sini?"
(9) Elia masuk ke dalam gua dan bermalam di sana. Kemudian TUHAN berkata kepadanya, “Mengapa engkau di sini, Elia?”
(10) Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
(10) Elia menjawab, "Ya TUHAN, Allah Yang Mahakuasa, saya selalu bekerja hanya untuk Engkau sendiri. Tetapi umat Israel melanggar perjanjian mereka dengan Engkau. Mereka membongkar mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu. Hanya saya sendirilah yang tinggal, dan sekarang mereka mau membunuh saya!"
(10) Elia menjawab, “TUHAN Yang Mahakuasa, aku selalu melayani-Mu sebaik mungkin, tetapi orang Israel telah meninggalkan perjanjian dengan Engkau. Mereka membinasakan mezbah-mezbah -Mu. Mereka membunuh nabi-Mu. Hanya aku seorang nabi yang masih hidup, dan sekarang mereka berusaha membunuh aku.”
(11) Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
(11) "Keluarlah dari gua itu," kata TUHAN kepadanya, "dan berdirilah menghadap Aku di atas gunung." Lalu TUHAN lewat di situ, didahului oleh angin yang bertiup kencang sekali sehingga bukit-bukit terbelah dan gunung-gunung batu pecah. Tetapi TUHAN tidak menyatakan diri di dalam angin itu. Sesudah angin itu reda, terjadilah gempa bumi, tetapi di dalam gempa itu pun TUHAN tidak menyatakan diri.
(11) Kemudian TUHAN berkata kepada Elia, “Pergi dan berdirilah di atas gunung di hadapan-Ku. Aku akan melintas di depanmu.” Kemudian bertiuplah angin yang kuat memecahkan gunung-gunung di hadapan TUHAN, tetapi angin itu bukanlah TUHAN. Sesudah tiupan angin itu, terjadilah gempa bumi, tetapi gempa bumi itu bukan TUHAN.
(12) Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
(12) Kemudian datanglah api, tetapi TUHAN pun tidak berada di dalam api itu. Sesudah itu suasana menjadi senyap, lalu terdengar suatu suara yang kecil lembut.
(12) Setelah gempa bumi itu ada api, tetapi api itu bukan TUHAN. Setelah api itu, terdengar suara yang halus dan lembut.
(13) Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
(13) Ketika Elia mendengar suara itu, ia menutup mukanya dengan jubahnya, lalu keluar dan berdiri di mulut gua itu. Maka terdengarlah suara yang berkata, "Elia, sedang apa kau di sini?"
(13) Ketika Elia mendengar suara itu, ditutupinyalah mukanya dengan pakaiannya, lalu melangkah ke luar dan berdiri di jalan masuk ke gua itu. Terdengar suara yang berkata kepadanya, “Elia, mengapa engkau di sini?”
(14) Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."
(14) Elia menjawabnya, "Ya TUHAN, Allah Yang Mahakuasa, saya selalu bekerja hanya untuk Engkau sendiri. Tetapi umat Israel melanggar perjanjian mereka dengan Engkau. Mereka membongkar mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu. Hanya saya sendirilah yang tinggal, dan sekarang mereka mau membunuh saya!"
(14) Elia menjawab, “TUHAN Yang Mahakuasa, aku selalu melayani-Mu dengan sebaik mungkin, tetapi orang Israel telah meninggalkan perjanjiannya dengan Engkau. Mereka telah membinasakan mezbah-mezbah-Mu. Mereka membunuh nabi-Mu. Hanya aku satu-satunya nabi yang masih hidup, dan sekarang mereka berusaha membunuh aku.”
(15) Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
(15) TUHAN berkata, "Kembalilah ke padang gurun dekat Damsyik! Lalu pergilah ke kota dan tuangkanlah minyak ke atas kepala Hazael sebagai tanda pengangkatannya menjadi raja Siria.
(15) TUHAN berkata, “Pergi kembali ke jalan yang engkau jalani sebelumnya menuju padang gurun ke Damsyik. Pergi ke Damsyik dan urapi Hazael menjadi raja atas Aram.
(16) Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
(16) Berbuatlah begitu juga kepada Yehu anak Nimsi, supaya dia menjadi raja Israel, dan kepada Elisa anak Safat dari Abel-Mehola, supaya dia menjadi nabi menggantikan engkau.
(16) Kemudian urapi juga Yehu anak Nimsi menjadi raja Israel, selanjutnya urapi Elisa, anak Safat dari Abel-Mehola, sebagai penggantimu.
(17) Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.
(17) Siapa saja yang tidak dibunuh oleh Hazael, akan dibunuh oleh Yehu, dan mereka yang lolos dari Yehu akan dibunuh oleh Elisa.
(17) Yehu akan membunuh orang yang luput dari pedang Hazael, dan Elisa akan membunuh orang yang luput dari pedang Yehu.
(18) Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."
(18) Tetapi 7.000 orang di Israel akan Kuselamatkan, yaitu orang-orang yang tetap setia kepada-Ku dan tak pernah sujud menyembah patung Baal atau menciumnya."
(18) Aku masih memiliki 7.000 orang di Israel yang tidak pernah menyembah Baal atau mencium berhala itu.”
19:19-21 = Elisa terpanggil
(2Taw 14:1-5; 15:16-16:13)
(19) Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.
(19) Maka berangkatlah Elia dan mendapatkan Elisa yang sedang membajak. Ada dua belas pasang sapi di depannya dan Elisa sendiri membajak dengan pasangan sapi yang terakhir. Ketika Elia lewat dekat Elisa, Elia melepaskan jubahnya dan menghamparkannya ke bahu Elisa.
(19) [Elisa Menjadi Nabi] Jadi, Elia meninggalkan tempat itu dan bertemu dengan Elisa yang sedang membajak 12 hektar tanah. Elisa sedang mengerjakan hektar yang terakhir ketika Elia datang. Elia mendekati Elisa lalu memakaikan jubahnya ke tubuh Elisa.
(20) Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."
(20) Maka Elisa meninggalkan sapi-sapinya dan berlari mengejar Elia, serta berkata, "Izinkanlah saya minta diri dulu kepada orang tua saya, kemudian saya akan mengikuti Bapak." Sahut Elia, "Silakan. Saya tidak melarang engkau."
(20) Elisa segera meninggalkan lembu-lembunya dan berjalan mengikuti Elia dari belakangnya serta mengatakan, “Izinkan aku pamitan dahulu dengan ayah dan ibuku, kemudian aku mengikut engkau.” Elia menjawab, “Baik. Pergilah, aku tidak menghalangimu.”
(21) Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
(21) Elisa kembali ke ladangnya lalu menyembelih sapi-sapinya. Kayu bajaknya dipakainya sebagai kayu api untuk memasak daging sapi-sapi itu. Kemudian ia membagi-bagikan daging itu kepada anak buahnya dan mereka memakannya. Setelah itu Elisa pergi mengikuti Elia dan menjadi pembantunya.
(21) Elisa pergi dan menyembelih lembunya. Ia mempergunakan bajak sebagai kayu api untuk memasak daging. Kemudian dia membagi-bagikannya kepada orang-orangnya seperti makan bersama yang khusus. Setelah itu mulailah Elisa mengikuti Elia sebagai penolongnya.
1 Raja Raja / 1 Kings / 열왕기상
123456789101112131415161718
- 19 -
202122