www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Daniel / Daniel / 다니엘
1
- 2 -
3456789101112
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
2:1-49 = Mimpi Nebukadnezar
(1) Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.
(1) Pada suatu malam, dua tahun setelah Raja Nebukadnezar memerintah, ia bermimpi. Mimpinya itu begitu menggelisahkan hatinya, sehingga ia tidak dapat tidur lagi.
(1) [Mimpi Nebukadnezar] Pada tahun kedua Nebukadnezar menjadi raja, ia bermimpi. Mimpi itu menyusahkannya dan dia tidak dapat tidur.
(2) Lalu raja menyuruh memanggil orang-orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim, untuk menerangkan kepadanya tentang mimpinya itu; maka datanglah mereka dan berdiri di hadapan raja.
(2) Karena itu dipanggilnya para peramal, ahli jampi, dukun dan orang-orang berilmu, untuk menerangkan mimpinya itu.
(2) Raja memanggil orang-orang bijak datang kepadanya. Mereka memakai ilmu nujum dan melihat bintang-bintang. Mereka melakukannya untuk mengartikan mimpi itu dan mempelajari yang akan terjadi di masa yang akan datang. Raja ingin agar mereka memberitahukan arti mimpinya kepadanya maka mereka datang dan berdiri di depan raja.
(3) Kata raja kepada mereka: "Aku bermimpi, dan hatiku gelisah, karena ingin mengetahui mimpi itu."
(3) Ketika mereka berdiri di hadapannya, raja berkata, "Aku bermimpi, dan hatiku gelisah karena aku ingin tahu artinya!"
(3) Kemudian raja berkata kepada mereka, “Aku mempunyai mimpi yang mengganggu aku. Aku ingin mengetahui arti mimpi itu.”
(4) Lalu berkatalah para Kasdim itu kepada raja (dalam bahasa Aram): "Ya raja, kekallah hidupmu! Ceriterakanlah kepada hamba-hambamu mimpi itu, maka kami akan memberitahukan maknanya."
(4) Mereka menjawab dalam bahasa Aram, "Hiduplah Tuanku selama-lamanya! Ceritakanlah mimpi itu kepada kami, maka kami akan menerangkan artinya."
(4) Kemudian orang Kasdim itu menjawab raja. Mereka berbahasa Aram dan berkata, “Raja, hiduplah selamanya. Ceritakanlah mimpimu kepada kami hambamu, dan kami akan memberitahukan artinya kepadamu.”
(5) Tetapi raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing;
(5) Raja menjawab, "Aku sudah mengambil keputusan ini: Kamu harus memberitahukan mimpi itu kepadaku, begitu pula artinya. Jika kamu tidak sanggup, kamu akan dipotong-potong dan rumahmu akan dirobohkan.
(5) Kemudian Raja Nebukadnezar berkata kepada mereka, “Tidak, kamu harus memberitahukan mimpi itu kepadaku, dan kemudian terangkan artinya. Jika kamu tidak bisa, aku akan menyuruh orang memotong-motong kamu. Dan aku menyuruh agar rumahmu dihancurkan sampai semuanya menjadi debu dan abu.
(6) tetapi jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan menerima hadiah, pemberian-pemberian dan kehormatan yang besar dari padaku. Oleh sebab itu beritahukanlah kepadaku mimpi itu dengan maknanya!"
(6) Tetapi jika kamu sanggup, kamu akan kuberikan hadiah yang indah-indah serta kehormatan yang besar. Nah, beritahukanlah sekarang mimpiku itu dengan artinya!"
(6) Jika kamu mengatakan mimpiku dan mengartikannya, aku memberikan hadiah, penghargaan, dan hormat yang besar kepadamu. Jadi, beritahukanlah kepadaku mimpiku dan artinya.”
(7) Mereka menjawab pula: "Silakan tuanku raja menceriterakan mimpi itu kepada hamba-hambanya ini, maka kami akan memberitahukan maknanya."
(7) Mereka menjawab lagi, "Hendaknya Tuanku memberitahukan dulu mimpi itu kepada kami, setelah itu kami akan menerangkan artinya."
(7) Orang bijak itu berkata lagi kepada raja, “Tuan, tolonglah ceritakan mimpimu kepada kami, dan kami akan memberitahukan artinya.”
(8) Jawab raja: "Aku tahu benar-benar, bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, karena kamu melihat, bahwa aku telah mengambil keputusan,
(8) Mendengar itu raja menjawab, "Tepat seperti dugaanku. Kamu hanya mengulur-ulur waktu saja, karena kamu tahu bahwa aku bermaksud
(8) Kemudian Raja Nebukadnezar menjawab, “Aku tahu kamu mencoba mengulur waktu. Kamu tahu maksudku dan perkataanku.
(9) yakni jika kamu tidak dapat memberitahukan kepadaku mimpi itu, maka kamu akan kena hukuman yang sama; dan aku tahu bahwa kamu telah bermufakat untuk mengatakan kepadaku hal-hal yang bohong dan busuk, sampai keadaan berubah. Oleh sebab itu ceriterakanlah kepadaku mimpi itu, supaya aku tahu, bahwa kamu dapat memberitahukan maknanya juga kepadaku."
(9) untuk menghukum kamu semua dengan cara yang sama jika kamu tidak sanggup memberitahukan mimpi itu kepadaku. Kamu bermufakat untuk terus membohongi dan mempermainkan aku dengan harapan bahwa aku akan mengubah keputusanku. Nah, beritahukan mimpi itu, maka aku akan tahu bahwa kamu dapat juga menerangkan artinya."
(9) Kamu tahu kamu akan dihukum jika tidak memberitahukan mimpiku. Jadi, kamu semua telah setuju menipuku. Kamu berharap waktu yang lebih lama sehingga aku melupakan yang harus kulakukan. Sekarang beritahukanlah mimpiku. Jika kamu dapat mengatakannya, aku tahu bahwa kamu dapat mengatakan arti sesungguhnya.”
(10) Para Kasdim itu menjawab raja: "Tidak ada seorangpun di muka bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja! Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim.
(10) Para ahli itu menjawab, "Di seluruh dunia tidak ada seorang pun yang dapat memberitahukan apa yang Tuanku kehendaki itu. Dan belum pernah seorang raja, betapa pun besar dan mulianya, menuntut hal seperti itu dari para peramal, ahli jampi, dan orang-orang berilmu di istananya.
(10) Orang Kasdim itu menjawab raja, katanya, “Tidak ada seorang pun di dunia yang dapat melakukan yang raja minta. Tidak ada raja yang pernah meminta orang bijak atau ahli nujum atau orang Kasdim untuk melakukan hal seperti itu. Bahkan raja terbesar dan yang paling berkuasa pun belum pernah meminta orang bijak melakukan seperti itu.
(11) Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorangpun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia."
(11) Tuanku menginginkan sesuatu yang terlalu sulit. Tak seorang pun dapat memenuhi kecuali para dewa, tetapi mereka tidak diam di antara manusia."
(11) Raja meminta sesuatu yang sangat sukar dikerjakan. Hanya Allah yang dapat memberitahukan kepada raja mimpi dan artinya, tetapi Allah tidak tinggal bersama manusia.”
(12) Maka raja menjadi sangat geram dan murka karena hal itu, lalu dititahkannyalah untuk melenyapkan semua orang bijaksana di Babel.
(12) Mendengar itu raja menjadi marah sekali dan memberi perintah untuk membunuh semua para cerdik pandai yang ada di Babel.
(12) Ketika raja mendengar itu, ia sangat marah. Jadi, ia menyuruh semua orang bijak di Babel supaya dibunuh.
(13) Ketika titah dikeluarkan supaya orang-orang bijaksana dibunuh, maka Daniel dan teman-temannyapun terancam akan dibunuh.
(13) Lalu perintah itu diumumkan, dan semua cerdik pandai, termasuk Daniel dan teman-temannya dicari untuk dibunuh.
(13) Raja Nebukadnezar memberi pengumuman agar semua orang bijak yang ada dibunuh. Pelayan raja disuruh mencari Daniel dan teman-temannya untuk membunuh mereka.
(14) Lalu berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada Ariokh, pemimpin pengawal raja yang telah pergi untuk membunuh orang-orang bijaksana di Babel itu,
(14) Maka Daniel menemui Ariokh, pemimpin pengawal raja, yang telah siap melaksanakan hukuman mati itu. Dengan hati-hati
(14) Ariokh adalah pemimpin para wali raja. Ia pergi membunuh orang bijak di Babel, tetapi Daniel berbicara kepadanya. Daniel berkata dengan sopan kepada Ariokh,
(15) katanya kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.
(15) Daniel bertanya kepadanya, mengapa raja telah mengeluarkan perintah yang keras itu. Ariokh memberitahukan kepada Daniel apa yang telah terjadi.
(15) katanya, “Mengapa raja mengeluarkan hukuman yang sangat keras?” Kemudian Ariokh menerangkan semua cerita tentang mimpi raja, dan Daniel memahaminya.
(16) Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.
(16) Dengan segera Daniel menghadap raja dan memohon diberi waktu untuk menerangkan arti mimpi itu.
(16) Ketika Daniel mendengar cerita itu, ia pergi kepada Raja Nebukadnezar. Daniel memohon kepada raja untuk memberikan sedikit waktu lagi, sehingga ia dapat memberitahukan arti mimpi itu kepada raja.
(17) Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
(17) Permintaannya dikabulkan, lalu Daniel pulang ke rumah dan memberitahukan segala kejadian itu kepada Hananya, Misael dan Azarya.
(17) Jadi, Daniel pulang ke rumahnya. Ia menceritakan semua cerita itu kepada temannya Hananya, Misael, dan Azarya.
(18) dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
(18) Disuruhnya mereka berdoa kepada Allah di surga supaya Ia berbelaskasihan kepada mereka dan mengungkapkan rahasia mimpi itu. Dengan demikian mereka tidak akan dihukum mati bersama para cerdik pandai yang lain.
(18) Daniel meminta teman-temannya untuk berdoa kepada Allah yang di surga, agar Allah bermurah hati kepada mereka dan menolong mereka memahami rahasia itu. Kemudian Daniel dan teman-temannya tidak dibunuh beserta orang bijak lainnya yang ada di Babel.
(19) Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.
(19) Pada malam itu juga Allah memberitahukan rahasia itu kepada Daniel dalam suatu penglihatan. Maka Daniel memuji Allah di surga,
(19) Pada malam itu, Allah menunjukkan rahasia kepada Daniel dalam sebuah penglihatan. Kemudian Daniel memuji Allah di surga.
(20) Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
(20) katanya, "Allah itu bijaksana dan perkasa, terpujilah Dia selama-lamanya!
(20) Ia berkata, “Terpujilah nama Allah selama-lamanya. Kuasa dan hikmat adalah milik-Nya
(21) Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
(21) Dialah yang menetapkan musim dan masa, Dia menggulingkan dan melantik penguasa. Dialah pula yang memberi kebijaksanaan, serta menganugerahkan pengertian.
(21) Ia mengubah waktu dan musim. Ia memberi kuasa kepada raja-raja dan mengambil kuasa dari mereka. Ia memberikan hikmat kepada orang sehingga mereka menjadi bijak. Ia membiarkan orang mempelajari banyak hal dan menjadi bijak.
(22) Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
(22) Dialah yang mengungkapkan rahasia yang amat dalam. Dia tahu segala yang terjadi di dalam kelam. Ia diliputi oleh cahaya terang.
(22) Ia mengetahui rahasia yang tersembunyi yang sulit dimengerti. Terang tinggal bersama-Nya, Ia mengetahui yang ada di dalam gelap dan di tempat tersembunyi.
(23) Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
(23) Ya, Allah pujaan leluhurku, Engkau kupuji dan kumuliakan. Sebab Kauberikan kepadaku hikmat dan kekuatan. Permohonan kami telah Kaukabulkan. Dan jawaban bagi raja telah Kautunjukkan."
(23) Allah nenek moyangku, aku bersyukur dan memuji-Mu. Engkau memberi hikmat dan kuasa kepadaku. Engkau memberitahukan kepada kami yang kami tanya. Engkau memberitahukan tentang mimpi raja kepada kami.”
(24) Sebab itu pergilah Daniel kepada Ariokh yang telah ditugaskan raja untuk melenyapkan orang-orang bijaksana di Babel; maka pergilah ia serta berkata kepadanya, demikian: "Orang-orang bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah aku menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja makna itu!"
(24) Setelah itu Daniel pergi kepada Ariokh yang telah ditugaskan untuk membunuh para cerdik pandai di Babel. Kata Daniel kepadanya, "Jangan bunuh para cerdik pandai itu. Bawalah aku menghadap raja, sebab aku mau memberitahukan kepada baginda arti mimpinya itu."
(24) [Daniel Memberitahukan Arti Mimpi Raja] Kemudian Daniel pergi kepada Ariokh, orang yang telah dipilih Raja Nebukadnezar untuk membunuh orang bijak di Babel. Daniel berkata kepadanya, “Jangan bunuh orang bijak di Babel. Bawa aku kepada raja. Aku akan memberitahukan arti mimpinya.”
(25) Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan makna itu kepada raja."
(25) Dengan segera Ariokh membawa Daniel menghadap Raja Nebukadnezar lalu berkata, "Hamba telah menemukan di antara para buangan Yahudi seorang yang dapat memberitahukan arti mimpi Tuanku."
(25) Dengan segera, Ariokh membawa Daniel kepada raja. Ariokh berkata kepada raja, “Aku telah bertemu dengan seorang laki-laki dari antara tawanan dari Yehuda yang dapat memberitahukan arti mimpi Raja.”
(26) Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?"
(26) Maka berkatalah raja kepada Daniel yang juga disebut Beltsazar, "Dapatkah engkau memberitahu kepadaku mimpiku dan juga artinya?"
(26) Raja bertanya kepada Daniel yang bernama Beltsazar, katanya, “Dapatkah engkau mengatakan kepadaku tentang mimpiku dan artinya?”
(27) Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
(27) Daniel menjawab, "Tuanku, tak ada orang berilmu, ahli jampi, peramal atau ahli perbintangan yang dapat memberitahukan hal itu kepada Tuanku.
(27) Daniel menjawab, “Raja Nebukadnezar, tidak ada orang bijak, ahli nujum, maupun orang Kasdim yang dapat menceritakan kepada Raja rahasia yang ditanyakan itu,
(28) Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini:
(28) Tetapi di surga ada Allah yang menyingkapkan segala rahasia, dan Dia telah memberitahukan kepada Tuanku apa yang akan terjadi di kemudian hari. Sekarang, perkenankanlah hamba menerangkan mimpi dan penglihatan yang Tuanku terima waktu tidur itu.
(28) tetapi ada Allah di surga yang mengatakan rahasia. Allah memberikan mimpi kepada Raja Nebukadnezar untuk menunjukkan yang akan terjadi kelak. Inilah mimpimu dan inilah yang Tuan lihat ketika terbaring di tempat tidur:
(29) Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.
(29) Ketika Tuanku sedang tidur, Tuanku bermimpi tentang zaman yang akan datang. Allah yang menyingkapkan segala rahasia memperlihatkan kepada Tuanku apa yang akan terjadi.
(29) Tuan, ketika engkau terbaring di tempat tidurmu, engkau mulai memikirkan yang terjadi di masa yang akan datang. Allah dapat memberitahukan tentang hal yang rahasia kepada manusia — dan Dia memperlihatkan kepadamu yang terjadi kelak.
(30) Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
(30) Rahasia ini telah dinyatakan kepada hamba bukan karena hamba lebih pandai daripada siapa pun juga, melainkan supaya Tuanku dapat mengetahui arti mimpi Tuanku itu dan mengerti pula tentang isi hati Tuanku.
(30) Allah juga memberitahukan rahasia itu kepadaku. Bukan karena aku memperoleh hikmat yang lebih besar dibandingkan orang lain. Tidak. Allah memberitahukan kepadaku rahasia itu supaya engkau, Raja, mengetahui artinya. Dengan demikian, engkau mengerti yang melintas dalam pikiranmu.
(31) Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
(31) Inilah penglihatan yang Tuanku lihat: Di depan Tuanku ada sebuah patung! Patung itu amat besar, dan berkilau-kilauan tetapi rupanya sangat mengerikan.
(31) Raja, dalam mimpimu engkau melihat patung yang besar di hadapanmu. Patung itu sangat besar dan bercahaya dan sangat berkesan.
(32) Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
(32) Kepalanya terbuat dari emas murni, dada dan lengannya dari perak, pinggang dan pinggulnya dari tembaga,
(32) Kepala patung itu terbuat dari emas murni. Dada dan tangannya terbuat dari perak. Perut dan bagian atas pahanya dari tembaga.
(33) sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
(33) pahanya dari besi dan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
(33) Pahanya terbuat dari besi, sebagian kakinya terbuat dari besi dan sebagian dari tanah liat.
(34) Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
(34) Ketika Tuanku sedang menatapnya, sebuah batu besar terlepas dari tebing, tanpa disentuh orang, lalu menimpa patung itu pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
(34) Saat engkau memandang patung itu, engkau melihat sebuah batu. Batu itu terlepas, tetapi bukan karena tangan manusia. Kemudian batu itu menimpa kaki patung yang terbuat dari besi dan tanah liat itu. Batu itu meremukkan kaki patung.
(35) Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
(35) Pada saat itu juga seluruh patung itu roboh dan menjadi timbunan besi, tanah liat, tembaga, perak, dan emas yang telah hancur lebur seperti debu di tempat penebahan gandum di musim panas. Timbunan itu beterbangan ditiup angin, sehingga tak meninggalkan bekas apa pun. Tetapi batu yang merobohkan patung itu menjadi sebesar gunung dan memenuhi seluruh bumi.
(35) Kemudian besi, tanah liat, tembaga, perak, dan emas hancur berkeping-keping pada saat yang bersamaan. Dan semua potongan itu menjadi seperti sekam di pengirikan tepung pada musim panas. Angin menghembuskannya dan tidak ada lagi yang tersisa. Tidak seorang pun yang dapat menceritakan bahwa patung itu pernah ada di sana. Kemudian batu yang menimpa patung itu menjadi sebesar gunung dan memenuhi seluruh bumi.
(36) Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:
(36) Itulah mimpi Tuanku, dan sekarang hamba akan menerangkan artinya.
(36) Itulah mimpimu. Sekarang aku memberitahukan artinya kepada Raja.
(37) Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,
(37) Yang mulia Tuanku adalah raja dari segala raja; Tuankulah yang paling berkuasa. Allah di surga telah memberikan kepada Tuanku kerajaan ini, kekuasaan, kekuatan dan keagungan.
(37) Raja, engkau adalah raja yang sangat penting. Allah surgawi memberikan kepadamu kerajaan, kuasa, kekuatan, dan kemuliaan.
(38) dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu.
(38) Tuanku dijadikan-Nya penguasa atas bagian dunia yang berpenduduk dan atas segala burung dan binatang lainnya. Tuanku sendiri adalah kepala emas pada patung itu.
(38) Ia telah memberi kendali kepadamu dan engkau memerintah atas manusia, binatang buas, dan burung-burung. Di mana pun mereka tinggal, Allah telah menjadikanmu berkuasa atasnya semua. Raja Nebukadnezar, engkaulah kepala emas pada patung itu.
(39) Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.
(39) Tetapi setelah kerajaan Tuanku berakhir, akan muncul kerajaan lain yang tidak sebesar kerajaan Tuanku. Kemudian muncullah kerajaan ketiga yang dilambangkan oleh bagian dari tembaga pada patung itu, yang akan menguasai seluruh dunia.
(39) Kerajaan lain akan datang setelah engkau, tetapi tidak sebesar kerajaanmu. Kemudian kerajaan yang ketiga memerintah di atas bumi — itulah bagian yang terbuat dari tembaga.
(40) Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.
(40) Berikutnya akan muncul kerajaan keempat, yang sekuat besi. Dan seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan apa saja, begitu pula kerajaan yang keempat ini akan meremukkan dan menghancurkan kerajaan-kerajaan yang lain itu.
(40) Kemudian ada kerajaan yang keempat. Kerajaan itu sekuat besi. Dan saat besi itu hancur dan berkeping-keping, kerajaan yang keempat menghancurkan kerajaan yang lain dan meremukkannya menjadi kepingan.
(41) Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.
(41) Kaki dan jari-jari kaki patung yang sebagian dari tanah liat dan sebagian besi itu, menunjukkan bahwa di kemudian hari kerajaan itu akan terbagi-bagi. Kerajaan itu ada kekuatannya juga karena tanah liat itu ada campuran besinya.
(41) Engkau melihat bahwa kaki dan jari-jari kaki patung itu, sebagian terdiri dari tanah liat dan sebagian dari besi. Itu berarti, kerajaan keempat akan terbagi. Kerajaan itu mempunyai sedikit kekuatan besi karena Tuan lihat besi bercampur dengan tanah liat.
(42) Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian.
(42) Jari-jari kaki yang sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat berarti bahwa ada bagian kerajaan yang kuat dan ada juga yang lemah.
(42) Jari-jari kaki patung itu sebagian terdiri dari besi dan sebagian dari tanah liat. Jadi, kerajaan keempat sebagian kuat seperti besi dan sebagian lemah seperti tanah liat.
(43) Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
(43) Campuran besi dengan tanah liat itu menandakan juga bahwa kerajaan itu akan berusaha memperkuat diri dengan mengadakan kawin campur, tetapi usaha itu sia-sia, seperti besi pun tidak dapat bersenyawa dengan tanah liat.
(43) Engkau melihat besi bercampur tanah liat, tetapi besi dan tanah liat tidak dapat bercampur secara sempurna. Dengan cara yang sama, orang-orang pada kerajaan yang keempat adalah campuran. Mereka tidak disatukan.
(44) Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,
(44) Pada masa pemerintahan raja-raja itu, Allah di surga akan mendirikan sebuah kerajaan yang akan bertahan selama-lamanya dan yang tak akan dikalahkan oleh bangsa mana pun. Kerajaan itu akan menghancurleburkan segala kerajaan yang lain itu.
(44) Selama masa pemerintah kerajaan keempat, Allah surgawi membangkitkan kerajaan lain yang ada selama-lamanya. Kerajaan itu tidak binasa dan akan menjadi kerajaan yang tidak dapat diberikan kepada kelompok lain. Kerajaan itu meremukkan semua kerajaan lain, yang akan membawa mereka kepada kesudahannya, tetapi kerajaan itu sendiri tetap untuk selamanya.
(45) tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."
(45) Bukankah Tuanku telah melihat bahwa tanpa disentuh orang, sebuah batu terlepas dari tebing lalu menimpa dan meremukkan patung dari besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu? Allah yang besar menyatakan kepada Tuanku apa yang kelak akan terjadi. Mimpi itu dapat dipercaya dan keterangan hamba tepat."
(45) Raja Nebukadnezar, engkau melihat batu yang terpotong dari gunung, tetapi tidak ada yang memotong batu itu. Batu itu menghancurkan besi, tembaga, tanah liat, perak, dan emas menjadi berkeping-keping. Dengan cara yang sama, Allah menunjukkan kepadamu yang terjadi kelak. Mimpimu itu benar dan engkau dapat mempercayai artinya.”
(46) Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga dititahkannya mempersembahkan korban dan bau-bauan kepadanya.
(46) Lalu sujudlah Raja Nebukadnezar di hadapan Daniel dan memberi perintah supaya Daniel dihormati dan kepadanya dipersembahkan kurban bakaran serta persembahan-persembahan yang lain.
(46) Kemudian Raja Nebukadnezar sujud di hadapan Daniel untuk menghormatinya. Raja memuji Daniel. Ia memberi perintah agar memberikan persembahan dan kemenyan menghormati Daniel.
(47) Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."
(47) Raja berkata, "Sungguh, Daniel, Allahmu itu paling besar di antara segala Allah. Ia adalah penguasa atas segala raja, dan penyingkap segala rahasia. Aku tahu hal itu sebab engkau telah sanggup menerangkan arti rahasia ini."
(47) Kemudian raja berkata kepada Daniel, “Aku yakin Allahmu adalah Allah di atas segala allah dan Tuhan atas semua raja. Ia memberi tahu manusia tentang sesuatu yang tidak diketahuinya. Aku tahu itu benar karena engkau dapat mengungkapkan kepadaku rahasia itu.”
(48) Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel.
(48) Kemudian Daniel diberinya kedudukan yang tinggi, dianugerahinya dengan banyak hadiah yang indah-indah, dan diangkatnya menjadi gubernur Babel, serta dijadikannya pemimpin tertinggi atas semua penasihat istana.
(48) Kemudian raja memberi tugas yang sangat penting di kerajaannya kepada Daniel juga hadiah yang mahal. Nebukadnezar mengangkat Daniel menjadi gubernur seluruh propinsi di Babel. Dan dia menempatkan Daniel sebagai kepala atas semua orang bijak di Babel.
(49) Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.
(49) Tetapi atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan provinsi Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.
(49) Daniel memohon kepada raja agar Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menjadi pegawai penting di Propinsi Babel. Raja mengabulkannya. Daniel sendiri menjadi orang terpenting yang selalu ada di dekat raja.
Daniel / Daniel / 다니엘
1
- 2 -
3456789101112