www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Daniel / Daniel / 다니엘
1234
- 5 -
6789101112
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
5:1-30 = Tulisan di dinding
(1) Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.
(1) Pada suatu hari Raja Belsyazar mengundang seribu orang pembesar untuk menghadiri pestanya yang mewah, dan minum-minum anggur.
(1) [Tulisan pada Dinding] Raja Belsyazar mengadakan pesta besar untuk 1.000 pegawainya. Raja sedang minum anggur bersama mereka.
(2) Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.
(2) Sementara mereka sedang minum-minum, Belsyazar memerintahkan untuk mengambil mangkuk-mangkuk emas dan perak, yang telah dirampas oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Rumah TUHAN di Yerusalem. Maksud Raja Belsyazar ialah supaya para pembesar, istri-istrinya, selir-selirnya dan ia sendiri, minum dari mangkuk-mangkuk itu.
(2) Ketika Belsyazar sedang minum anggurnya, ia memerintahkan pelayannya untuk membawa mangkuk-mangkuk emas dan perak. Mangkuk-mangkuk itu ialah yang diambil Nebukadnezar kakeknya dari Bait Tuhan di Yerusalem. Raja Belsyazar ingin agar semua pegawainya, istri-istrinya, dan gundik-gundiknya minum dari mangkuk itu.
(3) Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu;
(3) Segera dibawalah mangkuk-mangkuk itu kepadanya, lalu mereka semua minum anggur dari alat-alat minum itu.
(3) Jadi, mereka membawa mangkuk-mangkuk emas yang diambil dari Bait Allah di Yerusalem, dan raja, pegawainya, istri-istri, dan gundik-gundiknya minum dari mangkuk itu.
(4) mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
(4) Sambil minum mereka memuji-muji dewa-dewa yang terbuat dari emas, perak, tembaga, kayu dan batu.
(4) Ketika mereka sedang minum, mereka memuji berhala mereka, yaitu patung-patung yang terbuat dari emas, perak, tembaga, besi, kayu, dan batu.
(5) Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
(5) Tiba-tiba tampaklah tangan manusia yang menuliskan sesuatu pada dinding istana di tempat yang paling terang kena sinar lampu, sehingga raja dapat melihatnya dengan jelas.
(5) Tiba-tiba, tampak tangan seseorang dan mulai menulis pada dinding. Jari-jari itu menggoreskan kata-kata pada dinding. Tangan itu menulis pada dinding dalam rumah raja dekat kaki lampu. Raja memperhatikan tangan yang sedang menulis itu.
(6) Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.
(6) Ia menjadi pucat pasi dan begitu ketakutan sehingga lututnya gemetaran.
(6) Raja Belsyazar sangat takut. Wajahnya pucat dan kakinya gemetar dan tidak dapat berdiri karena kakinya sangat lemah.
(7) Kemudian berserulah raja dengan keras, supaya para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum dibawa menghadap. Berkatalah raja kepada para orang bijaksana di Babel itu: "Setiap orang yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan lehernya akan dikalungkan rantai emas, dan di dalam kerajaanku ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
(7) Dengan berteriak ia meminta supaya para ahli nujum, ahli jampi dan ahli perbintangan dipanggil. Ketika mereka datang, raja berkata, "Barangsiapa dapat membaca tulisan itu dan memberitahukan artinya kepadaku, akan kuberi pakaian kerajaan berupa jubah ungu dan kalung emas tanda kehormatan. Selain itu ia akan kuangkat menjadi penguasa ketiga dalam kerajaanku."
(7) Raja menyuruh agar ahli nujum dan orang Kasdim dibawa kepadanya. Ia berkata kepada orang bijak itu, “Aku akan memberikan penghargaan kepada siapa saja yang dapat membaca tulisan itu dan menerangkan artinya. Aku memberikan pakaian ungu kepadanya untuk dipakai dan memasang rantai emas pada lehernya. Aku menjadikan dia orang ketiga memerintah di kerajaan ini.”
(8) Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya kepada raja.
(8) Para cerdik pandai melangkah maju, tapi tak seorang pun dari mereka dapat membaca tulisan itu atau memberitahukan artinya kepada raja.
(8) Jadi, semua orang bijak datang, tetapi mereka tidak dapat membaca tulisan itu dan tidak dapat mengerti maksudnya.
(9) Sesudah itu sangatlah cemas hati raja Belsyazar dan ia menjadi pucat; juga para pembesarnya terperanjat.
(9) Raja Belsyazar menjadi lebih cemas dan pucat lagi; juga para pembesarnya sangat kebingungan.
(9) Pegawai Raja Belsyazar bingung, dan raja menjadi bertambah takut dan khawatir. Wajahnya pucat karena ketakutan.
(10) Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: "Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat;
(10) Mendengar teriakan-teriakan raja dan para pembesarnya, ibunda raja masuk ke dalam ruang pesta. Lalu ia berkata, "Hiduplah Tuanku selama-lamanya! Tenangkanlah hati Tuanku dan jangan menjadi pucat.
(10) Kemudian Ibunda Raja masuk ke ruangan di mana pesta diadakan. Dia mendengar suara raja dan pegawainya. Ia berkata, “Raja, semoga engkau hidup selamanya. Jangan takut! Jangan biarkan wajahmu pucat karena takut.
(11) sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum,
(11) Sebab dalam kerajaan Tuanku ada seorang laki-laki yang dipenuhi oleh roh dewa-dewa yang suci. Pada masa pemerintahan ayah Tuanku, orang itu terbukti mempunyai kecerdasan, pengertian dan hikmat, yang seperti hikmat para dewa. Ayah Tuanku Raja Nebukadnezar telah mengangkat dia menjadi pemimpin para ahli tenung, ahli jampi, orang-orang berilmu dan ahli perbintangan.
(11) Di kerajaanmu ada seorang laki-laki yang memiliki roh allah yang kudus. Pada masa ayahmu, laki-laki itu menunjukkan bahwa ia mengerti hal yang rahasia. Ia menunjukkan bahwa ia sangat pintar dan bijak. Ia menunjukkan bahwa ia seperti allah dalam segala hal. Kakekmu, Raja Nebukadnezar, mengangkatnya menjadi kepala orang bijak. Ia memerintah atas semua ahli nujum dan orang Kasdim.
(12) karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!"
(12) Ia luar biasa pandai dan bijaksana serta ahli dalam menerangkan mimpi, mengungkapkan rahasia dan memecahkan soal-soal yang sulit. Namanya Daniel, tetapi raja menamakannya Beltsazar. Panggillah dia. Ia akan memberitahukan kepada Tuanku apa artinya tulisan ini."
(12) Orang yang kuceritakan itu bernama Daniel. Raja memberikan nama Beltsazar kepadanya. Ia sangat pintar dan mengetahui banyak hal. Ia dapat menerjemahkan mimpi, menerangkan rahasia, dan menjawab masalah yang sangat sulit. Panggilah Daniel, ia akan memberitahukan arti tulisan di dinding itu kepadamu.”
(13) Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang buangan yang telah diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?
(13) Dengan segera Daniel dibawa menghadap raja. Lalu bertanyalah raja kepadanya, "Engkaukah Daniel, orang Yahudi buangan, yang telah diangkut oleh ayahku dari tanah Yehuda?
(13) Jadi, mereka membawa Daniel kepada raja, dan raja bertanya, “Bukankah engkau Daniel, salah satu di antara tawanan yang dibawa ayahku raja dari Yehuda?
(14) Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal budi dan hikmat yang luar biasa.
(14) Kudengar bahwa engkau dipenuhi oleh roh-roh dewa yang suci, dan bahwa engkau mempunyai kecerdasan, pengertian, dan hikmat yang luar biasa.
(14) Aku telah mendengar bahwa roh allah ada padamu dan engkau mengerti rahasia dan sangat pintar serta sangat bijak.
(15) Kepadaku telah dibawa orang-orang bijaksana, para ahli jampi, supaya mereka membaca tulisan ini dan memberitahukan maknanya kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna perkataan itu.
(15) Para cerdik pandai dan ahli-ahli jampi telah mencoba membaca tulisan ini dan memberitahukan artinya kepadaku. Tetapi mereka tidak bisa.
(15) Para orang bijak dan ahli nujum telah dibawa kepadaku untuk membaca tulisan yang ada pada dinding. Aku mau agar mereka menerangkan kepadaku arti tulisan itu, tetapi mereka tidak dapat menerangkannya kepadaku.
(16) Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
(16) Baru saja kudengar bahwa engkau dapat menyingkapkan segala rahasia dan memecahkan soal-soal yang sulit. Jika engkau dapat membaca tulisan ini dan memberitahukan artinya kepadaku, engkau akan kuberi pakaian kerajaan berupa jubah ungu dan kalung emas tanda kehormatan. Selain itu engkau akan kuangkat menjadi penguasa ketiga dalam kerajaanku."
(16) Aku telah mendengar bahwa engkau dapat menerangkan artinya, dan engkau dapat menemukan jawaban dari persoalan yang sangat berat. Jika engkau dapat membaca tulisan pada dinding itu dan menerangkan artinya kepadaku, inilah yang akan kulakukan kepadamu: Aku memberikan kepadamu pakaian ungu untuk dipakai dan memasang rantai emas di lehermu. Kemudian engkau menjadi orang ketiga memerintah di kerajaan ini.”
(17) Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.
(17) Daniel menjawab, "Tuanku tak perlu memberi hadiah-hadiah itu kepadaku, berikan sajalah kepada orang lain. Aku akan membaca tulisan itu untuk Tuanku dan memberitahukan artinya.
(17) Kemudian Daniel menjawab raja, “Raja Belsyazar, engkau dapat menyimpan hadiahmu untuk dirimu sendiri, atau engkau dapat memberikannya kepada orang lain, tetapi aku tetap membaca tulisan yang ada pada dinding untukmu dan mengartikannya.
(18) Ya tuanku raja! Allah, Yang Mahatinggi, telah memberikan kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran kepada Nebukadnezar, ayah tuanku.
(18) Allah Yang Mahatinggi membuat Nebukadnezar, ayah Tuanku menjadi raja agung dan memberikannya kebesaran dan kemasyhuran.
(18) Raja, Allah Yang Mahatinggi menjadikan kakekmu Nebukadnezar raja yang besar dan sangat berkuasa dan memberikan kekayaan kepadanya.
(19) Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya, ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya siapa yang dikehendakinya.
(19) Ia begitu besar, sehingga orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa, gentar dan takut kepadanya. Jika ia ingin membunuh orang, dibunuhnya saja orang itu. Jika ia mau menyelamatkan seseorang, diselamatkannya orang itu. Ia meninggikan atau merendahkan siapa saja menurut kehendaknya.
(19) Orang-orang dari banyak bangsa dan bahasa sangat takut kepada Nebukadnezar karena Allah Yang Mahatinggi menjadikannya raja yang sangat berkuasa. Nebukadnezar membunuh siapa saja yang diinginkannya dan membiarkan hidup siapa saja yang berkenan padanya. Jika ia ingin menjadikan orang penting, ia menjadikannya penting. Dan jika ia menginginkan orang jatuh, ia menjatuhkannya.
(20) Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.
(20) Tetapi ketika ia menjadi sombong, keras kepala dan kejam, ia digulingkan dari takhta kerajaannya sehingga ia kehilangan keagungannya.
(20) Nebukadnezar menjadi sombong dan keras kepala, maka kuasanya diambil dari dia. Mahkotanya diambil dan kemuliaannya hilang.
(21) Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.
(21) Ia diusir dari masyarakat manusia dan akalnya menjadi seperti akal binatang. Ia hidup dengan keledai hutan, makan rumput seperti sapi dan tidur di lapangan terbuka sehingga dibasahi embun. Akhirnya ia mengakui bahwa Allah Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan kerajaan itu diberikan-Nya kepada siapa saja yang dipilih-Nya.
(21) Kemudian Nebukadnezar diusir jauh dari masyarakat. Pikirannya menjadi seperti pikiran binatang. Ia hidup bersama keledai liar dan makan rumput seperti lembu. Ia menjadi basah karena embun. Hal itu terjadi padanya sampai ia mengetahui pelajaran itu. Kemudian dia tahu bahwa Allah Yang Mahatinggi memerintah atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa saja yang diinginkan-Nya.
(22) Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.
(22) Tetapi putranya, yaitu Tuanku sendiri, tidak mau merendahkan diri, meskipun Tuanku tahu semuanya itu.
(22) Belsyazar, engkau juga sudah mengetahuinya. Engkau cucu Nebukadnezar, tetapi engkau tetap saja tidak membuat dirimu rendah hati.
(23) Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
(23) Tuanku meninggikan diri terhadap TUHAN di surga dan berani menyuruh membawa masuk mangkuk-mangkuk yang telah dirampas dari Rumah TUHAN. Lalu Tuanku serta para pembesar, para istri dan para selir Tuanku minum dari mangkuk-mangkuk itu. Tuanku memuji-muji dewa-dewa yang terbuat dari emas, perak, tembaga, besi, kayu dan batu, dewa-dewa yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengerti apa-apa. Tuanku tidak menghormati Allah yang menentukan hidup dan mati Tuanku dan menetapkan jalan hidup Tuanku.
(23) Tidak, engkau tidak menjadi rendah hati. Malahan, engkau berbalik menentang Tuhan surgawi. Engkau menyuruh membawa mangkuk minuman dari Bait Tuhan untukmu dan engkau serta pegawai istanamu, istri-istrimu, dan gundik-gundikmu minum anggur dari mangkuk itu. Engkau memuji ilah-ilah perak, emas, tembaga, besi, kayu, dan batu. Itu bukan Allah yang sesungguhnya, tidak dapat melihat, atau mendengar, atau mengerti segala sesuatu, tetapi engkau tidak menghormati Allah yang berkuasa atas hidupmu dan semua yang kaulakukan.
(24) Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.
(24) Itulah sebabnya Allah mengirim tangan itu untuk menuliskan pesan-Nya.
(24) Jadi, karena itu, Allah mengirim tangan-Nya menulis pada dinding.
(25) Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin.
(25) Inilah tulisan itu, 'Dihitung, dihitung, ditimbang, dibagi.'
(25) Inilah kata-kata yang tertulis pada dinding itu: MENE, MENE, TEKEL, UPARSIN.
(26) Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;
(26) Dan inilah artinya: Dihitung, masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan diakhirinya;
(26) Inilah arti kata-kata itu: MENE: Allah telah menghitung hari-hari sampai kerajaanmu berakhir.
(27) Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;
(27) ditimbang, Tuanku telah ditimbang dan didapati tidak memuaskan;
(27) TEKEL: Engkau akan ditimbang pada timbangan, dan ternyata tidak cukup.
(28) Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
(28) dibagi; kerajaan Tuanku dibagi dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
(28) UPARSIN: Kerajaanmu akan diambil dari engkau. Kerajaanmu akan terbagi di antara orang Media dan Persia.”
(29) Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.
(29) Dengan segera Belsyazar memerintahkan pegawai-pegawainya supaya memakaikan kepada Daniel jubah ungu dan mengalungkan kalung emas pada lehernya. Lalu ia mengangkat Daniel menjadi penguasa ketiga dalam kerajaannya.
(29) Kemudian Belsyazar menyuruh mengenakan pakaian ungu kepada Daniel. Sebuah kalung emas dipakaikan pada lehernya, dan dia diangkat menjadi orang ketiga pemerintah di kerajaan itu.
(30) Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.
(30) Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar raja Babel itu.
(30) Pada malam itu juga, Belsyazar, raja orang Babel telah dibunuh.
(31) (6-1) Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.
(31) (6-1) Sesudah Belsyazar terbunuh, Darius orang Media merebut takhta kerajaan. Pada waktu itu ia berumur enam puluh dua tahun.
(31) Seorang laki-laki yang bernama Darius orang Media menjadi raja yang baru. Darius berumur 62 tahun.
Daniel / Daniel / 다니엘
1234
- 5 -
6789101112