www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Nahum / Nahum / 나훔
12
- 3 -
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
3:1-19 = Hukuman atas Niniwe
(1) Celakalah kota penumpah darah itu! Seluruhnya dusta belaka, penuh dengan perampasan, dan tidak henti-hentinya penerkaman!
(1) Celakalah kota ini yang penuh dusta dan pembunuhan; penuh barang rampasan atau jarahan.
(1) [Berita Buruk bagi Niniwe] Celakalah, hai engkau kota pembunuh. Niniwe ialah kota yang penuh dengan kebohongan. Penuh dengan barang jarahan dari negeri lain. Penuh dengan orang yang diburu dan dibunuh.
(2) Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari menderap, dan kereta meloncat-loncat!
(2) Dengarlah lecutan cambuk dan derak-derik roda, derap lari kuda dan guncangan kereta.
(2) Engkau dapat mendengar suara cambuk, suara roda yang nyaring, suara derap kuda yang berlari, serta suara kereta perang yang kuat.
(3) Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun! Tidak habis-habisnya mayat-mayat, orang tersandung jatuh pada mayat-mayat!
(3) Pasukan berkuda menyerang penuh semangat, pedang bercahaya dan tombak berkilat. Orang yang mati tidak terhitung, mayat mereka bertimbun-timbun, membuat orang-orang tersandung.
(3) Penunggang kuda sedang menyerang, pedang mereka berkilau, tombaknya berkilap-kilap. Di sana banyak yang terbunuh dan mayat bertumpuk di mana-mana, terlalu banyak untuk dihitung. Orang tersandung pada mayat itu.
(4) Semuanya karena banyaknya persundalan si perempuan sundal, yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir, yang memperdayakan bangsa-bangsa dengan persundalannya dan kaum-kaum dengan sihirnya.
(4) Niniwe pelacur itu sedang diberi hukuman. Kecantikannya sungguh mempesonakan. Banyak bangsa telah disihirnya, dan dibujuk dengan rayuannya.
(4) Semua itu terjadi karena Niniwe. Niniwe seperti pelacur, yang tidak pernah merasa puas. Ia terus menginginkannya. Ia menjual dirinya kepada banyak bangsa dan memakai sihirnya membuat mereka menjadi hambanya.
(5) Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, demikianlah firman TUHAN semesta alam; Aku akan mengangkat ujung kainmu sampai ke mukamu dan akan memperlihatkan auratmu kepada bangsa-bangsa dan kemaluanmu kepada kerajaan-kerajaan.
(5) TUHAN Yang Mahakuasa berkata, "Hai Niniwe, engkau akan Kusiksa! Kainmu Kubuka di hadapan bangsa-bangsa, sehingga aibmu dilihat oleh mereka.
(5) TUHAN Yang Mahakuasa mengatakan, “Aku melawan engkau, hai Niniwe. Aku membuka pakaianmu sampai ke wajahmu. Aku memperlihatkan ketelanjanganmu kepada bangsa-bangsa. Kerajaan-kerajaan akan melihat aibmu.
(6) Aku akan melemparkan barang keji ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan.
(6) Kuperlakukan engkau sebagai barang menjijikkan, Kulempari engkau dengan kotoran; Kujadikan engkau bahan tontonan.
(6) Aku membuang kotoran kepadamu. Aku memperlakukan engkau dengan cara kebencian. Orang melihatmu dan tertawa.
(7) Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan engkau serta berkata: "Niniwe sudah rusak! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari penghibur-penghibur untuk dia?"
(7) Yang melihatmu akan menjauhkan diri dan berkata, 'Niniwe tinggal reruntuhan belaka! Siapa turut berduka dengan dia? Tak ada yang mau memberi hiburan kepadanya.'"
(7) Setiap orang yang melihat engkau akan terkejut. Mereka akan mengatakan, ‘Niniwe sudah runtuh. Siapakah yang meratap baginya?’ Aku tahu, Aku tidak menjumpai seorang pun untuk menghiburmu, hai Niniwe.”
(8) Adakah engkau lebih baik dari Tebe, kota dewa Amon, yang letaknya di sungai Nil, dengan air sekelilingnya, yang tembok kotanya adalah laut, dan bentengnya adalah air?
(8) Hai Niniwe, masakan engkau lebih baik daripada Tebe, ibukota Mesir? Tebe juga letaknya di pinggir sungai yang melindunginya sebagai tembok. Ya, Sungai Nil itulah benteng pertahanannya.
(8) Niniwe, apakah engkau lebih baik daripada Tebe di Sungai Nil? Tebe juga dikelilingi oleh air untuk melindunginya dari musuh. Air itu dipakai juga sebagai tembok.
(9) Etiopia adalah kekuatannya, juga Mesir, dengan tidak terbatas; Put dan orang-orang Libia adalah pembantunya.
(9) Tebe memerintah atas Sudan dan Mesir, dan kuasanya tak ada batasnya; Libia dan Put adalah sekutunya.
(9) Etiopia dan Mesir telah membuat Tebe kuat. Sudan dan Libia mendukungnya.
(10) Tetapi dia sendiripun terpaksa pergi ke dalam pembuangan, terpaksa masuk ke dalam tawanan. Bayi-bayinyapun diremukkan di ujung segala jalan; tentang semua orangnya yang dihormati dibuang undi, dan semua pembesarnya dibelenggu dengan rantai.
(10) Meskipun begitu, penduduk Tebe ditawan dan diangkut ke pembuangan. Di semua persimpangan, anak-anaknya dipukuli sampai mati. Para pembesarnya dibelenggu dengan rantai dan dibagi-bagi di antara para penawannya.
(10) Namun, Tebe telah dikalahkan, penduduknya diangkut ke pembuangan ke negeri asing. Tentara memukul anak-anak kecil hingga mati di setiap sudut jalan. Mereka membuang undi untuk mengetahui siapa yang mendapat orang penting sebagai hambanya, dan mengikat pejabat-pejabat Tebe dengan rantai.
(11) Engkaupun akan menjadi mabuk, akan menjadi tidak berdaya; engkaupun akan mencari tempat perlindungan terhadap musuh.
(11) Hai Niniwe, engkau pun akan pingsan karena mabuk. Engkau pun akan berusaha supaya luput dari musuh-musuhmu.
(11) Niniwe, engkau juga akan menjadi seperti orang mabuk yang berusaha bersembunyi. Engkau juga akan mengungsi dari depan musuh.
(12) Segala kubumu adalah seperti pohon ara dengan buah ara yang masak duluan; jika diayunkan, maka jatuhlah buahnya ke dalam mulut orang yang hendak memakannya.
(12) Segala bentengmu akan seperti pohon ara yang penuh buah-buah yang masak. Jika pohon itu digoyang, buah-buahnya akan jatuh ke dalam mulut orang yang ingin memakannya.
(12) Semua benteng pertahananmu seperti pohon ara yang mempunyai buah pertama. Jika mereka mengayunkannya, buahnya jatuh ke dalam mulutnya. Mereka memakannya dan buahnya habis.
(13) Sesungguhnya, laskar yang di tengah-tengahmu itu adalah perempuan-perempuan; pintu-pintu gerbang negerimu terbuka lebar-lebar untuk musuhmu; api telah memakan habis palang pintumu.
(13) Prajurit-prajuritmu lemah seperti perempuan dan negerimu sama sekali tak berdaya menghadapi musuh. Api akan menghanguskan palang-palang pintu gerbangmu.
(13) Hai Niniwe, umatmu seperti perempuan dan tentara musuh siap mengangkatnya. Pintu-pintu gerbang negerimu terbuka lebar kepada musuhmu. Api membakar habis ambang-ambang pintumu.
(14) Timbalah air menghadapi pengepungan, perkuatlah kubu-kubumu! Pijaklah lumpur, injaklah tanah liat, peganglah acuan batu bata!
(14) Timbalah saja air untuk persediaan selama engkau dikepung, dan perkuatlah benteng-bentengmu! Injak-injaklah lumpur untuk membuat batu-batu bata, dan siapkanlah cetakan-cetakannya!
(14) Timbalah air untuk kebutuhanmu karena tentara musuh akan mengepung kotamu. Perkuatlah benteng pertahananmu. Bentuklah tanah liat, pijaklah cetakannya, buat temboknya.
(15) Di sana api akan memakan engkau habis, pedang akan membabat engkau, akan memakan engkau seperti belalang pelompat. Sekalipun engkau berjumlah besar seperti belalang pelompat, berjumlah besar seperti belalang pindahan,
(15) Apapun yang kauperbuat, akan sia-sia saja, sebab engkau pasti akan habis terbakar atau tewas dalam pertempuran. Engkau akan lenyap seperti hasil ladang dilahap belalang. Engkau telah berkembang biak seperti belalang!
(15) Engkau dapat melakukan semuanya itu, tetapi api akan membakar engkau, dan pedang membunuhmu. Tanahmu tampaknya seperti kerumunan belalang melahap segala sesuatu. Hai Niniwe, engkau semakin bertambah besar seperti kerumunan belalang. Engkau seperti kerumunan belalang.
(16) sekalipun kauperbanyak orang-orang dagangmu lebih dari bintang-bintang di langit, seperti belalang pelompat mereka mengembangkan sayap dan terbang menghilang.
(16) Pedagang-pedagangmu melebihi jumlah bintang-bintang di langit! Tetapi sekarang mereka lenyap, seperti belalang yang mengembangkan sayapnya lalu terbang menghilang.
(16) Engkau mempunyai banyak pedagang yang pergi ke tempat-tempat lain dan membeli banyak barang. Mereka sebanyak bintang di langit dan seperti belalang yang melahap segala yang merintanginya lalu melarikan diri.
(17) Sekalipun para penjagamu seperti belalang pindahan dan para pegawaimu seperti kawanan belalang, yang hinggap pada tembok-tembok pada waktu dingin, namun jika matahari terbit, mereka lari menghilang, tidak ketahuan tempatnya.
(17) Para pembesar dan pejabatmu seperti kawanan belalang yang berlindung di tembok-tembok pada waktu dingin. Tetapi setelah matahari terbit, mereka segera terbang menghilang; tak seorang pun tahu ke mana mereka pergi.
(17) Dan para pejabatmu juga seperti belalang. Mereka seperti belalang yang melekat ke tembok pada waktu dingin. Namun, bila matahari terbit, batu semakin panas, mereka terbang dan tidak seorang pun tahu ke mana perginya.
(18) Celaka! Alangkah terlelapnya para gembalamu, hai raja negeri Asyur! Para pemukamu tertidur, laskarmu berserak-serak di gunung-gunung, dan tidak ada yang mengumpulkan.
(18) Hai raja negeri Asyur! Para gubernurmu sudah mati, dan para bupatimu tertidur untuk selama-lamanya. Rakyatmu tercerai-berai di pegunungan, dan tak seorang pun dapat membawa mereka pulang kembali.
(18) Hai raja Asyur, para gembalamu telah tertidur. Orang-orang yang berkuasa sedang tidur. Dan sekarang rakyatmu berserakan di bukit-bukit dan tidak ada yang membawanya pulang.
(19) Tiada pengobatan untuk cederamu, lukamu tidak tersembuhkan. Semua orang yang mendengar tentang engkau bertepuk tangan karena engkau; sebab kepada siapakah tidak tertimpa perbuatan jahatmu terus-menerus?
(19) Cederamu tak dapat diobati, dan luka-lukamu tak dapat disembuhkan. Semua orang yang mendengar berita kehancuranmu bertepuk tangan kegirangan. Sebab semua orang telah menderita karena kejahatanmu yang tak berakhir itu.
(19) Niniwe, engkau sangat tersiksa, dan tidak ada yang dapat mengobati lukamu. Setiap orang yang mendengar berita kehancuranmu akan bertepuk tangan. Mereka semua senang sebab mereka telah merasakan penderitaan yang engkau perbuat.
Nahum / Nahum / 나훔
12
- 3 -