www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Kisah Para Rasul / Acts / 사도행전
123456
- 7 -
8910111213141516171819202122232425262728
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
7:1-53 = Pembelaan Stefanus
(1) Kata Imam Besar: "Benarkah demikian?"
(1) Imam agung bertanya kepada Stefanus, "Apakah semua yang dikatakan oleh orang itu benar?"
(1) [Pembelaan Stefanus] Kemudian imam besar bertanya, “Benarkah itu?”
(2) Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,
(2) Stefanus menjawab, "Saudara-saudara dan Bapak-bapak! Coba dengarkan saya! Sebelum nenek moyang kita Abraham pindah ke Haran, pada waktu ia masih tinggal di Mesopotamia, Allah yang mulia datang kepadanya
(2) Jawab Stefanus, “Bapak-bapak dan Saudara-saudaraku, dengarkanlah aku. Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri kepada bapa leluhur kita, Abraham, waktu ia masih tinggal di Mesopotamia, sebelum ia tinggal di Haran.
(3) dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
(3) dan berkata, 'Tinggalkanlah negerimu dan sanak keluargamu. Pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.'
(3) Allah berkata kepadanya, ‘Tinggalkan negerimu dan sanak saudaramu, dan pergi ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.’
(4) Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang;
(4) Maka Abraham meninggalkan negeri Kasdim, lalu pindah ke Haran. Sesudah ayah Abraham meninggal, Allah membuat Abraham pindah ke negeri ini yang Saudara-saudara dan Bapak-bapak sekalian diami sekarang ini.
(4) Abraham meninggalkan negeri orang Kasdim dan pergi menetap di Haran. Sesudah ayahnya meninggal, Allah menyuruh Abraham pindah dari sana ke negeri ini, tempat tinggal Saudara sekalian sekarang.
(5) dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak.
(5) Pada waktu itu tidak ada sebagian pun dari negeri ini yang Allah berikan kepada Abraham untuk menjadi milik Abraham; setapak pun tidak diberi kepadanya. Tetapi Allah berjanji bahwa Ia akan memberikannya kepada Abraham untuk menjadi milik Abraham serta keturunannya. Waktu itu Abraham tidak mempunyai anak.
(5) Ia tidak memberi tanah itu menjadi warisan kepada Abraham, sejengkal tanah pun tidak, tetapi Ia menjanjikan, bahwa Abraham dan keturunannya akan memiliki negeri itu. Padahal Abraham saat itu tidak mempunyai anak.
(6) Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya.
(6) Tetapi inilah yang dikatakan Allah kepadanya, 'Keturunanmu akan tinggal sebagai orang asing di negeri orang lain. Orang-orang negeri itu akan menjajah mereka dan memperlakukan mereka dengan kejam empat ratus tahun lamanya.
(6) Inilah yang dikatakan Allah kepadanya, ‘Keturunanmu akan tinggal sebagai orang asing di negeri orang, dan mereka akan menjadi hamba. Orang negeri itu akan memperlakukan mereka sangat buruk selama 400 tahun.
(7) Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini.
(7) Tetapi Aku akan menghukum bangsa yang memperhamba mereka, dan mereka akan keluar dari negeri itu dan akan menyembah Aku di tempat ini.'
(7) Aku akan menghukum bangsa yang memperhamba mereka.’ Allah berkata lagi, ‘Sesudah itu mereka akan keluar dari negeri itu dan akan menyembah Aku di tempat itu.’
(8) Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita.
(8) Sesudah berkata begitu ikatan janji itu disahkan oleh Allah dengan upacara sunat. Maka sesudah Ishak, anak Abraham lahir, Abraham menyunat dia pada waktu ia berumur delapan hari. Kemudian Ishak menyunat juga anaknya, yaitu Yakub. Dan Yakub pun menyunat pula kedua belas anaknya, yaitu yang menjadi bapak-bapak leluhur bangsa Yahudi.
(8) Allah memberi kepada Abraham perjanjian sunat. Kemudian Abraham menjadi bapa Ishak, dan dia menyunatkan anak itu ketika ia berumur delapan hari. Ishak menyunat anaknya Yakub. Yakub juga melakukan hal yang sama terhadap anak-anaknya yang kemudian menjadi dua belas bapak leluhur.
(9) Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
(9) Bapak-bapak leluhur kita itu cemburu kepada Yusuf, sehingga mereka menjual dia menjadi hamba di Mesir. Tetapi Allah menyertai dia,
(9) Bapak-bapak leluhur itu cemburu kepada Yusuf. Mereka menjual Yusuf sebagai hamba ke negeri Mesir. Dan Allah menyertai Yusuf.
(10) dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
(10) dan melepaskan dia dari segala kesusahannya. Allah memberikan kepadanya budi dan kebijaksanaan pada waktu ia menghadap Firaun raja Mesir, sehingga Firaun menjadikan dia gubernur negeri Mesir dan penguasa istana Firaun.
(10) Allah menyelamatkannya dari semua kesulitannya. Ia memberkati Yusuf dengan hikmat di depan Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkat Yusuf menjadi gubernur Mesir dan seluruh rumah tangganya.
(11) Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek moyang kita tidak mendapat makanan.
(11) Kemudian terjadi suatu masa kelaparan yang besar di seluruh negeri Mesir dan Kanaan sehingga orang menderita sekali. Nenek moyang kita tidak bisa mendapat makanan.
(11) Kemudian terjadilah bencana kelaparan di seluruh Mesir dan Kanaan sehingga orang sangat menderita. Nenek moyang kita tidak dapat menerima makanan.
(12) Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah Mesir ada gandum, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan mereka yang pertama;
(12) Maka ketika Yakub mendengar ada gandum di Mesir ia menyuruh anak-anaknya, nenek moyang kita, pergi ke sana untuk pertama kali.
(12) Ketika Yakub mendengar bahwa terdapat gandum di Mesir, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan pertama mereka.
(13) pada kunjungan mereka yang kedua Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, lalu ketahuanlah asal-usul Yusuf kepada Firaun.
(13) Waktu mereka pergi kedua kalinya, Yusuf memberitahukan kepada saudara-saudaranya itu bahwa ialah Yusuf. Barulah waktu itu raja Mesir tahu tentang keluarga Yusuf.
(13) Pada kunjungan kedua, Yusuf memperkenalkan diri kepada saudara-saudaranya siapa dia sebenarnya. Firaun kemudian berkenalan dengan keluarga Yusuf.
(14) Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya.
(14) Kemudian Yusuf mengirim berita kepada ayahnya, yaitu Yakub, untuk minta dia bersama seluruh keluarganya pindah ke Mesir--semuanya ada tujuh puluh lima orang.
(14) Kemudian Yusuf menyuruh menjemput ayahnya dan sanak saudaranya, seluruhnya 75 orang.
(15) Lalu pergilah Yakub ke tanah Mesir. Di situ ia meninggal, ia dan nenek moyang kita;
(15) Maka Yakub pindah ke Mesir dan di situlah ia dan nenek moyang kita meninggal.
(15) Yakub berangkat ke Mesir, dan di sanalah ia dan nenek moyang kita meninggal.
(16) mayat mereka dipindahkan ke Sikhem dan diletakkan di dalam kuburan yang telah dibeli Abraham dengan sejumlah uang perak dari anak-anak Hemor di Sikhem.
(16) Mayat mereka kemudian dibawa kembali ke Sikhem dan dikuburkan di kuburan yang sudah dibeli dengan sejumlah uang oleh Abraham dari suku bangsa Hemor di Sikhem.
(16) Tulang belulang mereka dibawa pulang ke Sikhem dan ditempatkan di pekuburan yang telah dijual kepada Abraham dari anak-anak Hamor di Sikhem dengan sejumlah uang.
(17) Tetapi makin dekat genapnya janji yang diberikan Allah kepada Abraham, makin bertambah banyaklah bangsa itu di Mesir,
(17) Ketika sudah hampir waktunya Allah memenuhi janji-Nya kepada Abraham, bangsa kita di Mesir sudah bertambah banyak.
(17) Ketika tiba waktunya untuk menggenapi janji yang dibuat Allah kepada Abraham, jumlah bangsa kita di Mesir sudah bertambah-tambah.
(18) sampai bangkit seorang raja lain memerintah tanah Mesir, seorang yang tidak mengenal Yusuf.
(18) Akhirnya seorang raja lain yang tidak mengenal Yusuf, memerintah di Mesir.
(18) Kemudian seorang raja lain yang tidak mengenal Yusuf memerintah di Mesir.
(19) Raja itu mempergunakan tipu daya terhadap bangsa kita dan menganiaya nenek moyang kita serta menyuruh membuang bayi mereka, supaya bangsa kita itu jangan berkembang.
(19) Raja itu mempermainkan bangsa kita dan kejam terhadap nenek moyang kita. Ia memaksa mereka membuang bayi-bayi mereka yang baru lahir supaya terlantar dan mati.
(19) Raja itu dengan liciknya bertindak kejam terhadap nenek moyang kita. Ia memaksa mereka menempatkan bayi-bayi mereka di luar rumah supaya mati.
(20) Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya ia diasuh di rumah ayahnya.
(20) Pada masa itulah Musa lahir; ia bayi yang bagus sekali. Tiga bulan lamanya ia dipelihara di rumah bapaknya,
(20) Pada waktu itu Musa lahir. Ia anak yang cantik di hadapan Tuhan. Selama tiga bulan dia dipelihara di rumah ayahnya.
(21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri.
(21) dan setelah ia dibuang, putri Firaun mengambil dia, lalu memelihara dia sebagai anaknya sendiri.
(21) Sesudah itu ia ditempatkan di luar, kemudian putri Firaun mengambil dia dan membesarkannya sebagai anaknya sendiri.
(22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
(22) Segala ilmu bangsa Mesir diajarkan kepadanya dan ia menjadi orang yang sangat berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
(22) Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir dan dia menjadi berkuasa, baik di dalam perkataan maupun dalam perbuatan.
(23) Pada waktu ia berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang-orang Israel.
(23) Waktu Musa berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk pergi melihat keadaan bangsanya orang Israel.
(23) Ketika ia berumur 40 tahun, dia memutuskan untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang Israel.
(24) Ketika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu.
(24) Lalu ia melihat seorang dari mereka dianiaya oleh seorang Mesir; maka ia membela orang yang dianiaya itu dengan membunuh orang Mesir itu.
(24) Ketika ia melihat seorang dari mereka dianiaya orang Mesir, ia membelanya dengan membunuh orang Mesir itu.
(25) Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti.
(25) Musa menyangka bangsanya akan mengerti bahwa Allah sedang memakai dia untuk membebaskan mereka. Tetapi ternyata mereka tidak mengerti.
(25) Musa menyangka saudara-saudaranya orang Israel mengerti bahwa Allah telah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengetahui itu.
(26) Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang Israel sedang berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka, katanya: Saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapakah kamu saling menganiaya?
(26) Besoknya ia melihat pula dua orang Israel berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka. Ia berkata, 'Kalian ini bersaudara. Mengapa kalian berkelahi?'
(26) Hari berikutnya, ia bertemu dengan beberapa orang Yahudi yang sedang berkelahi. Ia mencoba mendamaikan mereka. Katanya, ‘Kawan-kawan, kamu adalah bersaudara. Mengapa kamu berkelahi?’
(27) Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami?
(27) Tetapi orang yang memukul kawannya itu mendorong Musa ke pinggir lalu berkata, 'Siapa yang mengangkat kau menjadi pemimpin dan hakim kami?
(27) Orang yang melakukan yang salah terhadap yang lain itu mendorong Musa sambil mengatakan, ‘Siapa membuat engkau penguasa dan hakim atas kami?
(28) Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti kemarin engkau membunuh orang Mesir itu?
(28) Apa kau mau membunuh saya juga seperti kau membunuh orang Mesir itu kemarin?'
(28) Apakah engkau akan membunuh aku, sama seperti orang Mesir yang kaubunuh kemarin?’
(29) Mendengar perkataan itu, larilah Musa dan hidup sebagai pendatang di tanah Midian. Di situ ia memperanakkan dua orang anak laki-laki.
(29) Ketika Musa mendengar apa yang dikatakan oleh orang itu, Musa lari dari Mesir lalu tinggal di negeri Midian. Di sana ia mendapat dua orang anak.
(29) Mendengar itu, Musa melarikan diri dan menetap sebagai orang asing di negeri orang Midian. Di sana ia mendapat dua anak laki-laki.
(30) Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar dari semak duri.
(30) Empat puluh tahun kemudian seorang malaikat datang kepada Musa di padang gurun dekat Gunung Sinai. Malaikat itu datang di dalam api pada belukar yang sedang menyala.
(30) Setelah 40 tahun berlalu, malaikat telah muncul dalam nyala api di tengah-tengah semak di gurun dekat Gunung Sinai.
(31) Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan kepadanya:
(31) Musa heran melihat hal itu, sehingga ia pergi dekat-dekat untuk mengetahui apa itu. Lalu ia mendengar suara Tuhan berkata,
(31) Ketika Musa melihat itu, ia sangat heran. Dia datang mendekat supaya ia dapat melihat lebih jelas. Kemudian dia mendengar suara Tuhan,
(32) Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya.
(32) 'Akulah Allah nenek moyangmu; Aku Allah dari Abraham, Ishak, dan Yakub.' Musa gemetar ketakutan sehingga tidak berani lagi melihat kepada belukar itu.
(32) ‘Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.’ Musa gemetar ketakutan, tidak berani melihat.
(33) Lalu firman Allah kepadanya: Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.
(33) Kemudian Tuhan berkata pula, 'Lepaskan sandal yang kaupakai itu, sebab tanah di tempat kau berdiri itu adalah tanah yang suci.
(33) Allah berkata kepadanya, ‘Buka sandalmu dari kakimu karena tanah tempatmu berdiri adalah tanah yang suci.
(34) Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir.
(34) Aku sudah melihat dan memperhatikan pahitnya penderitaan umat-Ku di Mesir. Aku sudah mendengar keluhan mereka dan Aku turun untuk membebaskan mereka. Sekarang, mari! Aku akan mengutus engkau kembali ke Mesir.'
(34) Aku telah melihat dan menyaksikan penganiayaan terhadap umat-Ku di Mesir, mendengar rintihan mereka, dan Aku turun untuk membebaskan mereka. Marilah. Aku akan mengutus engkau ke Mesir.’
(35) Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? --Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu.
(35) Musa inilah Musa yang tidak diakui oleh bangsa Israel dan yang ditolak dengan perkataan ini, 'Siapa yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim kami?' Tetapi justru dialah orang yang diutus Allah untuk menjadi pemimpin dan penyelamat, dengan bantuan dari malaikat yang datang kepadanya di belukar yang menyala itu.
(35) Inilah Musa yang sama, yang tidak diterima orang Israel dengan mengatakan, ‘Siapa yang membuat engkau penguasa dan hakim?’ Dialah orang yang telah diutus Allah melalui malaikat yang menampakkan diri kepadanya di tengah-tengah semak. Ia diutus untuk menjadi penguasa dan penyelamat.
(36) Dialah yang membawa mereka keluar dengan mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di tanah Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun, empat puluh tahun lamanya.
(36) Musa itulah yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dengan melakukan keajaiban-keajaiban dan hal-hal luar biasa di Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun selama empat puluh tahun.
(36) Ia membawa mereka keluar dari Mesir. Ia mengadakan mukjizat dan tanda-tanda ajaib di negeri Mesir, Laut Merah, dan di padang gurun selama 40 tahun.
(37) Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel: Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu.
(37) Dialah juga Musa yang berkata kepada bangsa Israel, 'Allah akan memberikan kepadamu seorang nabi yang dipilih dari antaramu sendiri, sama seperti Ia memilih aku.'
(37) Inilah Musa yang telah mengatakan kepada orang Yahudi, ‘Allah akan membangkitkan seorang nabi bagimu dari bangsamu. Dia sama seperti aku.’
(38) Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita; dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu.
(38) Musalah yang di tengah-tengah bangsa Israel di padang pasir, menjadi perantara untuk malaikat yang berbicara kepadanya di Gunung Sinai dengan nenek moyang kita. Dialah yang menerima dari Allah berita yang hidup untuk disampaikan kepada kita.
(38) Dialah yang berada dalam pertemuan di gurun bersama nenek moyang kita, dan bersama malaikat yang berbicara kepadanya di Gunung Sinai. Dialah yang telah menerima kata-kata dari Allah yang memberi hidup untuk disampaikan kepada kita.
(39) Tetapi nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya, malahan mereka menolaknya. Dalam hati mereka ingin kembali ke tanah Mesir.
(39) Sekalipun begitu nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya. Mereka menolak dia dan ingin kembali ke Mesir.
(39) Dan nenek moyang kita tidak mau menaati dia. Sebaliknya mereka menolak dia. Dalam hati mereka, mereka mau kembali ke Mesir.
(40) Kepada Harun mereka berkata: Buatlah untuk kami beberapa allah yang akan berjalan di depan kami, sebab Musa ini yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.
(40) Mereka berkata kepada Harun, 'Buatlah dewa-dewa untuk kami, supaya dewa-dewa itu memimpin kami. Sebab kami sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan si Musa itu yang membawa kami keluar dari Mesir!'
(40) Mereka mengatakan kepada Harun, ‘Buatkan bagi kami beberapa dewa yang akan memimpin perjalanan kita. Sebab kami tidak tahu yang sudah terjadi pada Musa, yang membawa kita keluar dari Mesir.’
(41) Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah anak lembu dan mempersembahkan persembahan kepada berhala itu dan mereka bersukacita tentang apa yang dibuat sendiri oleh mereka.
(41) Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah patung anak lembu, kemudian mereka mempersembahkan kurban kepada patung itu dan mengadakan pesta untuk memuja barang buatan mereka sendiri.
(41) Mereka membuat patung anak sapi dan mereka membawa persembahan kepada berhala itu. Mereka mengadakan perayaan untuk menghormati buatan tangan mereka sendiri.
(42) Maka berpalinglah Allah dari mereka dan membiarkan mereka beribadah kepada bala tentara langit, seperti yang tertulis dalam kitab nabi-nabi: Apakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan persembahan selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel?
(42) Maka Allah meninggalkan mereka dan membiarkan mereka menyembah bintang-bintang di langit. Itu sesuai dengan apa yang tertulis dalam buku nabi-nabi. Begini, 'Hai orang-orang Israel! Bukannya untuk Aku kamu menyembelih dan mengurbankan binatang selama empat puluh tahun di padang pasir.
(42) Allah berbalik dari mereka dan membiarkan mereka menyembah bala tentara langit. Seperti tertulis di dalam buku nabi-nabi, Allah mengatakan, ‘Kamu bangsa Israel tidak membawa kurban sembelihan dan persembahan kepada-Ku di padang gurun selama 40 tahun.
(43) Tidak pernah, malahan kamu mengusung kemah Molokh dan bintang dewa Refan, patung-patung yang kamu buat itu untuk disembah. Maka Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan, sampai di seberang sana Babel.
(43) Kemah berhala Molokhlah yang kamu bawa-bawa bersama-sama dengan patung bintang berhalamu, yaitu Refan; itulah patung yang kamu buat untuk disembah. Oleh sebab itu Aku akan membuang kamu sampai jauh ke seberang di negeri Babel.'
(43) Kamu bahkan membawa bersamamu dewamu kemah Molokh, dan bintang dewamu Refan, patung-patung yang kamu buat untuk disembah. Aku akan mengirim kamu ke tempat yang lebih jauh daripada Babel.’
(44) Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya.
(44) Kemah tempat Allah datang kepada manusia terdapat pada nenek moyang kita di padang gurun. Kemah itu dibuat atas perintah dari Allah kepada Musa dan menurut contoh yang diperlihatkan Allah kepada Musa.
(44) Kemah Suci berada bersama nenek moyang kita di padang gurun. Kemah itu dibuat sesuai dengan petunjuk Allah yang berbicara kepada Musa, menurut bentuk yang pernah dilihat Musa.
(45) Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud.
(45) Kemudian kemah itu dibawa selanjutnya oleh nenek moyang kita pada waktu mereka dengan Yosua pergi merebut negeri kita ini dari kekuasaan bangsa-bangsa yang diusir Allah di hadapan mereka. Kemah itu berada di situ sampai zaman Daud.
(45) Nenek moyang kita menerima kemah itu dan membawanya ketika mereka di bawah pimpinan Yosua merebut tanah-tanah dari bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa itu diusir Allah sebelum nenek moyang kita tiba. Kemah itu tetap di tempatnya sampai pada masa Daud.
(46) Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub.
(46) Daud menyenangkan hati Allah dan minta kepada-Nya supaya ia diizinkan membuat suatu rumah untuk Allah yang disembah Yakub itu.
(46) Daud disenangi Allah. Ia minta izin kepada Allah untuk mendirikan rumah bagi Allah Yakub.
(47) Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah.
(47) Tetapi Salomolah yang mendirikan rumah untuk Allah.
(47) Salomolah yang membangun Bait itu.
(48) Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi:
(48) Namun Allah Yang Mahatinggi tidak tinggal di dalam rumah yang dibuat manusia; sebab di dalam buku nabi tertulis begini,
(48) Namun, Allah yang Mahatinggi tidak tinggal di dalam rumah buatan tangan manusia. Seperti yang dikatakan melalui nabi,
(49) Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?
(49) 'Langit adalah takhta-Ku, dan bumi alas kaki-Ku. Rumah apakah hendak kamu dirikan untuk Aku? Di manakah tempat untuk Aku beristirahat?
(49) ‘Tuhan mengatakan, Surga itu takhta-Ku, bumi alas kaki-Ku. Rumah apa yang dapat kaudirikan bagi-Ku? Tidak ada tempat yang Kubutuhkan untuk beristirahat.
(50) Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini?
(50) Bukankah Aku sendiri yang menjadikan segala sesuatu?' begitulah kata Allah.
(50) Ingatlah, Aku telah menjadikan semuanya itu.’
(51) Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
(51) Bukan main keras kepala Saudara-saudara dan begitu sukar taat kepada Allah! Kupingmu tuli sekali terhadap perkataan Allah! Kalian sama dengan nenek moyangmu; selalu melawan Roh Allah!
(51) Kamu orang yang keras kepala, yang tidak pernah memberikan hatimu kepada Allah dan tidak mau mendengarkan-Nya. Kamu selalu menentang Roh Kudus. Kamu sama saja seperti nenek moyangmu.
(52) Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
(52) Apa ada nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Mereka membunuh utusan-utusan dari Allah yang dahulu kala sudah mengumumkan bahwa Hamba Allah yang benar itu akan datang. Dan sekarang kalian mengkhianati dan membunuh Hamba Allah itu.
(52) Apakah ada nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh nabi-nabi yang dahulu kala memberitakan kedatangan Dia yang Adil. Sekarang kamu mengkhianati dan membunuh Dia.
(53) Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
(53) Malaikat-malaikat sudah menyampaikan perintah-perintah Allah kepadamu tetapi kalian tidak menurutinya!"
(53) Kamulah yang menerima hukum Taurat yang diberikan oleh Allah melalui para malaikat-Nya, tetapi kamu tidak menaatinya.”
7:54 - 8:1 = Stefanus dibunuh - Saulus hadir
(54) Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
(54) Begitu anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya yang dikatakan oleh Stefanus, mereka sakit hati dan marah sekali kepadanya.
(54) [Stefanus Dibunuh] Ketika pemimpin-pemimpin Yahudi mendengar itu, mereka sangat marah. Mereka mengkertak-kertak gigi karena marahnya kepada Stefanus.
(55) Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
(55) Tetapi Stefanus yang dikuasai oleh Roh Allah, memandang ke langit. Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di tempat berkuasa di sebelah kanan Allah.
(55) Stefanus yang dipenuhi Roh Kudus memandang ke langit. Dia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di tempat yang paling terhormat di surga. Katanya,
(56) Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
(56) "Lihat," kata Stefanus, "saya melihat surga terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah!"
(56) “Lihatlah! Aku melihat surga terbuka dan Anak Manusia berdiri di tempat terhormat di surga.”
(57) Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
(57) Anggota-anggota mahkamah itu menutup telinga mereka sambil berteriak-teriak, lalu serentak menyerang Stefanus.
(57) Setelah mereka mendengar itu, mereka berteriak dan menutup telinga mereka. Kemudian mereka serempak menyerbu Stefanus.
(58) Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
(58) Mereka menyeret dia ke luar kota kemudian melemparinya dengan batu. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu menitipkan pakaian mereka pada seorang muda yang bernama Saulus.
(58) Mereka menyeret dia ke luar kota dan mulai melempari dia dengan batu. Para saksi meninggalkan pakaian mereka di kaki seorang pemuda bernama Saulus.
(59) Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
(59) Sementara mereka melempari Stefanus, Stefanus berseru, "Tuhan Yesus, terimalah rohku!"
(59) Ketika orang terus melempari dia dengan batu, Stefanus berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
(60) Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
(60) Lalu ia berlutut dan berteriak dengan suara yang keras, "Tuhan, janganlah dosa ini ditanggungkan ke atas mereka!" Sesudah mengatakan begitu ia pun mati.
(60) Dia berlutut dan berseru dengan kuat, “Tuhan, janganlah salahkan mereka karena dosa ini.” Sesudah ia mengatakan itu, dia meninggal.
Kisah Para Rasul / Acts / 사도행전
123456
- 7 -
8910111213141516171819202122232425262728