www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Roma / Romans / 로마서
12345678910111213
- 14 -
1516
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
14:1-12 = Jangan menghakimi saudaramu
(1) Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
(1) Orang yang tidak yakin akan apa yang dipercayainya harus diterima dengan baik di antara Saudara-saudara. Jangan bertengkar dengan dia mengenai pendirian-pendiriannya.
(1) [Jangan Mengecam Orang Lain] Terimalah masuk ke kelompokmu orang yang masih ragu-ragu atas beberapa hal yang berhubungan dengan iman. Dan jangan berdebat dengan mereka tentang pendapatnya yang berbeda.
(2) Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
(2) Ada orang yang berpendirian bahwa ia boleh makan apa saja. Tetapi ada orang lain yang lemah keyakinannya; ia merasa bahwa ia hanya boleh makan sayur-sayuran saja.
(2) Ada orang yang yakin bahwa ia dapat makan semua jenis makanan, tetapi jika iman orang lain ragu-ragu, maka ia yakin, dia hanya dapat makan sayuran.
(3) Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
(3) Orang yang makan apa saja janganlah menganggap rendah orang yang makan hanya makanan tertentu saja; dan orang yang makan hanya makanan tertentu saja, janganlah pula menyalahkan orang yang makan segala-galanya, sebab Allah sudah menerima dia.
(3) Orang yang tahu bahwa ia dapat memakan semua jenis makanan tidak boleh menganggap, bahwa ia lebih baik daripada orang yang hanya dapat makan sayuran. Dan orang yang hanya makan sayuran seharusnya tidak menganggap orang yang memakan semua jenis makanan itu salah. Allah telah menerima orang itu.
(4) Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
(4) Siapakah Saudara sehingga Saudara harus mengadili hamba orang lain? Entah hamba itu jatuh atau bangun, itu adalah urusan tuannya. Dan memang hamba itu akan berdiri tegak, karena Tuhan sanggup membuatnya berdiri tegak.
(4) Kamu tidak dapat menghakimi hamba orang lain. Tuannya sendirilah yang menentukan apakah ia salah atau benar. Dan hamba Tuhan benar sebab Tuhan mampu membuatnya benar.
(5) Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.
(5) Ada orang yang merasa suatu hari tertentu lebih penting dari hari-hari yang lain, sedangkan orang lain pula menganggap bahwa hari-hari itu sama saja. Biarkan masing-masing orang menentukan pendiriannya sendiri.
(5) Ada orang yang yakin bahwa hari yang satu lebih penting daripada hari yang lain. Dan orang lain mungkin yakin bahwa setiap hari sama. Setiap orang harus yakin dengan keyakinannya sendiri dalam pikirannya.
(6) Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah.
(6) Orang yang mementingkan hari-hari tertentu, orang itu berbuat begitu untuk menghormati Tuhan. Orang yang makan segala-galanya, berbuat begitu untuk menghormati Tuhan, karena ia bersyukur kepada Allah atas makanan itu. Begitu juga dengan orang yang makan hanya makanan tertentu saja; orang itu juga menghormati Tuhan dan bersyukur kepada Allah.
(6) Orang yang menganggap bahwa hari yang satu lebih penting daripada hari yang lain, dia melakukannya untuk Tuhan. Dan orang yang makan semua jenis makanan, juga melakukannya untuk Tuhan. Dia bersyukur kepada Allah untuk makanan itu. Dan orang yang tidak makan beberapa jenis makanan, dia juga melakukannya untuk Tuhan. Dan dia bersyukur kepada Allah.
(7) Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri.
(7) Tidak seorang pun dari kita yang hidup untuk diri sendiri; dan tidak seorang pun dari kita yang mati untuk dirinya sendiri.
(7) Kita tidak hidup atau mati untuk diri kita sendiri.
(8) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
(8) Kalau kita hidup, kita hidup untuk Tuhan. Dan kalau kita mati, kita pun mati untuk Tuhan. Jadi, hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
(8) Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan. Dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi, hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
(9) Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
(9) Kristus sudah mati dan hidup kembali. Itu sebabnya Ia menjadi Tuhan untuk orang-orang yang hidup dan juga untuk orang-orang yang telah mati.
(9) Sebab untuk itulah Kristus mati dan bangkit dari kematian, supaya Ia menjadi Tuhan atas orang yang telah mati dan yang masih hidup.
(10) Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
(10) Jadi, Saudara-saudara! Untuk apa menyalahkan saudaramu yang seiman? Dan untuk apa Saudara menganggap dia rendah? Kita semua akan menghadap Allah untuk diadili.
(10) Jadi, mengapa kamu menghakimi saudaramu seiman? Atau mengapa kamu menganggap bahwa kamu lebih baik daripada saudaramu? Kita semua akan berdiri di hadapan Allah, dan Dia akan menghakimi kita.
(11) Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."
(11) Di dalam Alkitab tertulis, "Sesungguhnya," kata Tuhan, "tiap-tiap orang akan bersembah sujud di hadapan-Ku; dan setiap orang akan mengaku bahwa Akulah Allah."
(11) Dalam Kitab Suci tertulis, “Semua orang akan menyembah di hadapan-Ku; semua orang akan mengaku bahwa Akulah Allah. Sesungguhnya Aku hidup, semua hal itu akan terjadi. Demikian firman Tuhan.”
(12) Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
(12) Jadi kita masing-masing harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita kepada Allah.
(12) Jadi, setiap orang dari kita harus mempertanggungjawabkan kepada Allah tentang yang dilakukannya.
14:13-23 = Jangan memberi batu sandungan
(13) Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
(13) Oleh karena itu janganlah kita saling menyalahkan. Sebaliknya berusahalah supaya kalian tidak berbuat sesuatu pun yang menyebabkan seorang saudara seiman tergoda dan berdosa.
(13) [Jangan Membuat Orang Lain Berdosa] Jadi, kita harus berhenti untuk saling menghakimi. Kita harus memutuskan tidak melakukan yang menyebabkan saudara kita menjadi lemah atau berdosa.
(14) Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.
(14) Karena saya bersatu dengan Tuhan Yesus, maka saya percaya sekali bahwa tidak ada sesuatu pun yang pada dasarnya najis; tetapi hal itu najis bagi seseorang, kalau orang itu menganggapnya najis.
(14) Aku ada dalam Tuhan Yesus dan aku tahu bahwa tidak ada makanan yang terlarang. Jika ada orang yang yakin, bahwa ada sesuatu yang salah, hal itu adalah salah baginya.
(15) Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia.
(15) Tetapi kalau dengan apa yang Saudara makan, seorang saudara seiman disakiti hatinya, maka Saudara tidak lagi bertindak berdasarkan kasih. Kalau Kristus sudah mati untuk seseorang, janganlah membiarkan orang itu dirusak oleh apa yang Saudara makan.
(15) Jika kamu merusak iman saudaramu karena makanan yang kamu makan, kamu tidak sungguh-sungguh melaksanakan kasih. Jangan membinasakan iman orang dengan makanan yang menurutnya salah. Kristus telah mati untuk mereka.
(16) Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah.
(16) Itu sebabnya janganlah membiarkan apa yang baik bagi kalian, dianggap tidak baik oleh orang lain.
(16) Jangan biarkan sesuatu yang kamu anggap baik menjadi sesuatu yang jahat menurut orang lain.
(17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
(17) Sebab kalau Allah memerintah hidup seseorang, apa yang ia boleh makan atau minum, tidak lagi penting. Yang penting ialah bahwa orang itu menuruti kemauan Allah, mengalami ketenangan hati dan menerima sukacita yang diberikan oleh Roh Allah.
(17) Dalam Kerajaan Allah makan dan minum tidak penting. Hal yang penting adalah: hidup benar di hadapan Allah, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus.
(18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
(18) Orang yang melayani Kristus secara demikian, orang itu menyenangkan hati Allah, dan dihargai oleh orang-orang lain.
(18) Setiap orang yang melayani Kristus dengan cara itu, akan berkenan bagi Allah. Dan mereka akan diterima orang lain.
(19) Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
(19) Sebab itu tujuan kita haruslah selalu untuk hal-hal yang menciptakan kerukunan dan saling membangun.
(19) Jadi, marilah kita berusaha dengan giat untuk melakukan yang mendatangkan damai sejahtera. Dan mari kita berusaha untuk melakukan yang menguatkan iman.
(20) Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!
(20) Janganlah, karena soal makanan, Saudara merusak apa yang sudah dikerjakan oleh Allah. Segala makanan memang halal untuk dimakan; tetapi kalau apa yang Saudara makan menyebabkan orang lain berdosa, maka Saudara bersalah.
(20) Jangan biarkan hal tentang makanan membinasakan pekerjaan Allah. Semua makanan halal, tetapi salah bagi orang yang makan sesuatu, yang membuat orang lain jatuh ke dalam dosa.
(21) Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu.
(21) Lebih baik tidak usah makan daging atau minum anggur atau melakukan apa saja kalau hal itu menyebabkan seorang saudara seiman menjadi berdosa.
(21) Lebih baik tidak makan daging atau minum anggur jika hal itu membuat saudaramu jatuh ke dalam dosa. Lebih baik tidak melakukan apa pun daripada membuat saudaramu berdosa.
(22) Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
(22) Biarlah apa yang Saudara percayai itu, Saudara lakukan di hadapan Allah saja untuk Saudara sendiri. Orang yang tidak mempunyai alasan untuk merasa bersalah atas apa yang dianggapnya benar, orang itu bahagia.
(22) Pendapatmu akan semua hal itu harus tetap dijaga secara rahasia antara kamu dan Allah. Betapa bahagianya orang jika ia dapat melakukan hal yang menurutnya benar dengan tidak merasa bersalah.
(23) Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.
(23) Tetapi orang yang merasa ragu-ragu untuk makan sesuatu, kemudian toh makan makanan itu, orang itu disalahkan oleh Allah; sebab orang itu tidak bertindak menurut keyakinannya tentang apa yang benar dan yang salah. Dan apa saja yang dilakukan tanpa keyakinan adalah dosa.
(23) Jika ada orang yang makan sesuatu yang diyakininya tidak benar, ia membuat dirinya bersalah, sebab ia tidak percaya, bahwa hal itu benar. Dan jika ada orang yang melakukan sesuatu dengan tidak yakin, bahwa itu benar, itu adalah dosa.
Roma / Romans / 로마서
12345678910111213
- 14 -
1516