www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
1 Yohanes / 1 John / 요한일서
123
- 4 -
5
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
4:1-6 = Roh Allah dan roh antikristus
(1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
(1) Saudara-saudara yang tercinta! Janganlah percaya kepada semua orang yang mengaku mempunyai Roh Allah, tetapi ujilah dahulu mereka untuk mengetahui apakah roh yang ada pada mereka itu berasal dari Allah atau tidak. Sebab banyak nabi palsu sudah berkeliaran ke mana-mana.
(1) Saudara-saudaraku yang terkasih, banyak guru palsu di dunia ini sekarang. Jadi, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, untuk mengetahui apakah berasal dari Allah. Aku mengatakan itu sebab banyak nabi palsu yang telah muncul di seluruh dunia.
(2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
(2) Beginilah caranya kalian tahu apakah itu Roh Allah atau tidak: Orang yang mengakui bahwa Yesus Kristus datang ke dunia sebagai manusia, orang itu mempunyai Roh yang datang dari Allah.
(2) Dengan inilah kamu dapat mengenal Roh Allah. Setiap roh mengatakan, “Aku percaya bahwa Yesus adalah Kristus yang telah datang ke bumi ini dan menjadi manusia.” Roh itu berasal dari Allah.
(3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
(3) Tetapi orang yang tidak mengakui hal ini mengenai Yesus, tidak mempunyai Roh Allah. Orang itu mempunyai roh dari Musuh Kristus. Saudara sudah mendengar bahwa roh itu akan datang, dan sekarang ia sudah ada di dalam dunia ini.
(3) Setiap roh yang tidak mengakui Yesus dari Allah, tidak berasal dari Allah. Ia adalah antikristus. Kamu telah mendengar bahwa antikristus sedang datang dan sekarang sudah berada di dunia ini.
(4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
(4) Tetapi Anak-anakku, kalian milik Allah. Kalian sudah mengalahkan nabi-nabi palsu, sebab Roh yang ada padamu lebih berkuasa daripada roh yang ada pada orang-orang milik dunia ini.
(4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan guru-guru palsu itu sebab yang Satu itu yang ada di dalam kamu lebih besar daripada yang satu yang ada di dunia ini.
(5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
(5) Nabi-nabi palsu itu berbicara tentang hal-hal dunia, dan dunia mendengar perkataan mereka, sebab mereka milik dunia.
(5) Guru-guru palsu berasal dari dunia ini. Sebab itu, mereka berbicara tentang hal-hal duniawi, dan dunia ini mendengarkannya,
(6) Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.
(6) Tetapi kita adalah anak-anak Allah; dan orang yang mengenal Allah, mendengar perkataan kita. Orang yang bukan milik Allah, tidak mendengar perkataan kita. Begitulah caranya kita mengetahui perbedaan antara Roh yang memberi ajaran yang benar, dan roh yang menyesatkan.
(6) tetapi kita berasal dari Allah. Barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kita. Barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kita. Dengan demikian, kita mengenal Roh yang benar dan roh yang palsu.
4:7-21 = Allah adalah kasih
(7) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
(7) Saudara-saudara yang tercinta! Marilah kita mengasihi satu sama lain, sebab kasih berasal dari Allah. Orang yang mengasihi, adalah anak Allah dan ia mengenal Allah.
(7) [Kasih Berasal dari Allah] Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita saling mengasihi sebab kasih berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi menjadi anak Allah dan mengenal Allah.
(8) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
(8) Orang yang tidak mengasihi, tidak mengenal Allah; sebab Allah adalah kasih.
(8) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
(9) Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
(9) Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia supaya kita memperoleh hidup melalui Anak-Nya itu.
(9) Dengan inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita: Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia ini supaya kita hidup melalui Anak-Nya.
(10) Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
(10) Inilah kasih: Bukan kita yang sudah mengasihi Allah, tetapi Allah yang mengasihi kita dan mengutus Anak-Nya supaya melalui Dia kita mendapat pengampunan atas dosa-dosa kita.
(10) Kasih yang benar adalah kasih Allah terhadap kita, bukan kasih kita terhadap Allah. Allah telah mengutus Anak-Nya menjadi jalan pengampunan dosa-dosa kita.
(11) Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
(11) Saudara-saudara yang tercinta, kalau Allah begitu mengasihi kita, kita pun harus mengasihi satu sama lain.
(11) Saudara-saudara yang terkasih, demikian besar kasih Allah terhadap kita, maka kita juga harus saling mengasihi.
(12) Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
(12) Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah, tetapi kalau kita saling mengasihi, Allah bersatu dengan kita dan kasih-Nya menjadi sempurna dalam diri kita.
(12) Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, maka Allah tinggal di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
(13) Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
(13) Oleh karena Allah sudah memberikan kepada kita Roh-Nya, maka kita tahu bahwa kita sudah hidup bersatu dengan Allah, dan Allah hidup bersatu dengan kita.
(13) Kita tahu bahwa kita hidup di dalam Allah dan Allah di dalam kita. Kita mengetahuinya sebab Allah telah mengaruniakan Roh-Nya kepada kita.
(14) Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
(14) Kami sendiri sudah melihat Anak Allah, dan kami mengabarkan bahwa Ia diutus oleh Bapa untuk menjadi Raja Penyelamat dunia ini.
(14) Kami telah melihat bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Itulah yang kami beritakan kepada orang sekarang.
(15) Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
(15) Barangsiapa mengakui bahwa Yesus itu Anak Allah, Allah hidup bersatu dengan orang itu, dan orang itu pun hidup bersatu dengan Allah.
(15) Barangsiapa mengatakan, “Aku percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah,” maka Allah ada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
(16) Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
(16) Kita sendiri tahu dan percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah itu kasih. Orang yang hidupnya dikuasai oleh kasih, orang itu bersatu dengan Allah, dan Allah bersatu dengan dia.
(16) Jadi, kita mengenal kasih yang ada pada Allah untuk kita. Dan kita percaya pada kasih itu. Allah adalah kasih dan barangsiapa tinggal dalam kasih, ia tinggal dalam Allah dan Allah di dalam dia.
(17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
(17) Kasih dijadikan sempurna dalam diri kita, agar supaya kita mempunyai keberanian pada Hari Pengadilan. Kita akan mempunyai keberanian, sebab hidup kita di dunia ini sama seperti hidup Kristus.
(17) Jika kasih Allah telah sempurna di dalam kita, kita tidak takut pada hari penghakiman Allah terhadap kita, karena di dunia ini kita sama seperti Kristus.
(18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
(18) Orang yang menikmati kasih Allah, tidak mengenal perasaan takut; sebab kasih yang sempurna melenyapkan segala perasaan takut. Jadi nyatalah bahwa orang belum menikmati kasih Allah dengan sempurna kalau orang itu takut menghadapi Hari Pengadilan.
(18) Di mana ada kasih, di sana tidak ada ketakutan, karena kasih Allah yang sempurna melenyapkan ketakutan. Hukuman membuat orang takut, jadi kasih tidak dapat menjadi sempurna bagi orang yang takut.
(19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
(19) Kita mengasihi, sebab Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita.
(19) Kita mengasihi karena Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita.
(20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
(20) Kalau seorang berkata, "Saya mengasihi Allah," tetapi ia tidak mengasihi saudaranya, orang itu pendusta. Sebab orang yang tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin bisa mengasihi Allah yang tidak dilihatnya.
(20) Jika orang mengatakan, “Aku mengasihi Allah”, tetapi ia membenci saudaranya seiman, maka ia adalah pendusta. Barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, ia tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak pernah dilihatnya.
(21) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
(21) Sebab itu, inilah perintah yang diberi Kristus kepada kita: Barangsiapa mengasihi Allah harus mengasihi saudaranya juga.
(21) Dan Allah telah memberikan perintah ini kepada kita: Barangsiapa mengasihi Allah, ia juga harus mengasihi saudaranya seiman.
1 Yohanes / 1 John / 요한일서
123
- 4 -
5