www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Hakim Hakim / Judges / 사사기
12345678910111213141516171819
- 20 -
21
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
20:1-48 = Peperangan orang Israel melawan bani Benyamin
(1) Lalu majulah semua orang Israel; dari Dan sampai Bersyeba dan juga dari tanah Gilead berkumpullah umat itu secara serentak menghadap TUHAN di Mizpa.
(1) Maka datanglah seluruh umat Israel dari Dan di utara sampai Bersyeba di selatan, dan Gilead di timur, untuk memenuhi panggilan tersebut. Mereka berkumpul dan bersatu di Mizpa di hadapan TUHAN.
(1) [Perang Antara Israel dan Benyamin] Jadi, semua orang Israel berkumpul dan berdiri di hadapan TUHAN di Mizpa. Mereka datang dari segala penjuru Israel. Bahkan juga orang Israel dari Gilead ada di sana.
(2) Maka berdirilah para pemuka dari seluruh bangsa itu, dari segala suku orang Israel, memimpin jemaah umat Allah yang jumlahnya empat ratus ribu orang berjalan kaki, yang bersenjatakan pedang.
(2) Seluruhnya ada 400.000 prajurit dari pasukan berjalan kaki. Pemimpin-pemimpin dari setiap suku bangsa Israel hadir juga di sana.
(2) Para pemimpin semua suku Israel hadir dalam pertemuan itu. Mereka mengambil tempat di lapangan terbuka umat Allah. Ada sebanyak 400.000 tentara lengkap dengan pedang di tempat itu.
(3) Kedengaranlah kepada bani Benyamin, bahwa orang Israel telah maju ke Mizpa. Berkatalah orang Israel: "Ceritakan bagaimana kejahatan itu terjadi."
(3) Sementara itu orang-orang suku Benyamin sudah mendengar bahwa semua orang Israel yang lain telah berkumpul di Mizpa. Maka bertanyalah orang-orang Israel itu kepada orang Lewi yang selirnya terbunuh itu, "Coba ceritakan kepada kami bagaimana kejahatan itu terjadi!" Orang Lewi itu menjawab, "Saya dengan selir saya singgah di Gibea di wilayah Benyamin dan bermalam di sana.
(3) Orang-orang dari suku Benyamin mendengar bahwa orang Israel sudah berkumpul di Mizpa. Mereka berkata, “Katakanlah kepada kami, bagaimana hal yang keji itu terjadi?”
(4) Lalu orang Lewi, suami perempuan yang terbunuh itu, menjawab: "Aku sampai dengan gundikku di Gibea kepunyaan suku Benyamin untuk bermalam di sana.
(4) (20:3)
(4) Jadi, suami dari perempuan yang terbunuh itu menceritakannya kepada mereka, “Hamba perempuanku bersama aku tiba di Gibea di daerah Benyamin. Kami bermalam di sana.
(5) Lalu warga-warga kota Gibea itu mendatangi aku dan mengepung rumah itu pada malam hari untuk menyerang aku. Mereka bermaksud membunuh aku, tetapi gundikku diperkosa mereka, sehingga mati.
(5) Kemudian orang-orang Gibea datang pada waktu malam untuk mencari saya. Mereka mengepung rumah tempat saya menginap dengan maksud untuk membunuh saya, tetapi kemudian mereka memperkosa selir saya sampai mati.
(5) Dan pada waktu malam para pemimpin kota Gibea datang ke rumah tempat aku tinggal. Mereka mengepung rumah itu dan bermaksud membunuhku. Mereka memperkosa hamba perempuanku lalu ia mati.
(6) Maka kuambillah mayat gundikku, kupotong-potong dia dan kukirimkan ke seluruh daerah milik pusaka orang Israel, sebab orang-orang itu telah berbuat mesum dan berbuat noda di antara orang Israel.
(6) Maka saya mengambil mayatnya lalu memotong-motongnya, kemudian mengirimnya kepada kedua belas suku dalam bangsa kita masing-masing satu potong. Saya melakukan hal itu karena orang-orang Gibea itu telah melakukan sesuatu yang jahat dan memalukan di antara umat Israel.
(6) Jadi, aku mengambil hamba perempuanku dan memotong-motongnya. Kemudian aku mengirimkan potongan-potongan itu ke seluruh daerah Israel. Aku mengirim 12 potong ke daerah-daerah yang telah kami miliki. Aku melakukannya karena mereka sudah melakukan hal yang mengerikan di Israel.
(7) Sekarang kamu sekalian, orang Israel, telah ada di sini. Berikanlah di sini pertimbanganmu dan nasihatmu."
(7) Kalian semua yang berada di sini adalah orang Israel. Jadi sekarang saya minta pertimbangan kalian!"
(7) Sekarang hai kamu semua orang Israel, berbicaralah. Berikanlah keputusan tentang yang harus kami lakukan.”
(8) Kemudian bangunlah seluruh bangsa itu dengan serentak, sambil berkata: "Seorangpun dari pada kita takkan pergi ke kemahnya, seorangpun dari pada kita takkan pulang ke rumahnya.
(8) Dengan serentak orang-orang yang berkumpul di tempat itu berdiri dan berkata, "Kita semua tidak ada yang akan pulang ke kemah atau ke rumah.
(8) Kemudian semua orang itu serentak berdiri dan berkata, “Tidak seorang pun dari kita akan pulang. Tidak, tidak seorang pun dari kita kembali ke rumahnya.
(9) Inilah yang akan kita lakukan kepada Gibea; memeranginya, dengan membuang undi!
(9) Inilah yang akan kita lakukan: Kita membuang undi untuk menentukan orang-orang yang harus menyerang Gibea.
(9) Sekarang inilah yang akan kita buat terhadap Gibea: Kita membuang undi untuk membiarkan Allah menunjukkan kepada kita yang harus kita lakukan.
(10) Kita akan memilih dari seluruh suku Israel sepuluh orang dari tiap-tiap seratus, seratus orang dari tiap-tiap seribu, seribu orang dari tiap-tiap sepuluh ribu, untuk mengambil bekal bagi laskar ini, supaya sesudah mereka datang, dilakukan kepada Gibea-Benyamin setimpal dengan segala perbuatan noda yang telah diperbuat mereka di antara orang Israel."
(10) Sepersepuluh dari semua orang laki-laki Israel harus menyediakan makanan untuk mereka yang bertempur. Yang lain pergi menyerang Gibea untuk menghukum mereka karena kejahatan yang telah mereka lakukan di antara umat Israel."
(10) Kita memilih 10 dari 100 orang, 100 dari 1.000 orang, dan 1.000 dari 10.000 orang dari setiap suku Israel. Mereka yang terpilih itu akan mengurus perbekalan bagi tentara. Kemudian tentara pergi ke kota Gibea di daerah Benyamin. Mereka akan menghukum orang-orang yang melakukan hal yang keji terhadap orang Israel.”
(11) Demikianlah orang Israel berkumpul melawan kota itu, semuanya bersekutu dengan serentak.
(11) Demikianlah umat Israel bersatu untuk menyerang Gibea.
(11) Jadi, semua orang Israel berkumpul di kota Gibea. Semua tindakan mereka disetujui.
(12) Kemudian suku-suku Israel mengirim orang kepada seluruh suku Benyamin dengan pesan: "Apa macam kejahatan yang terjadi di antara kamu itu!
(12) Setelah umat Israel mengutus orang-orang ke seluruh wilayah suku Benyamin untuk menyampaikan berita ini: "Kejahatan apa yang terjadi pada kalian?
(12) Suku-suku Israel mengirim orang-orang kepada suku Benyamin dengan pesan, “Bagaimana tentang hal yang keji yang dilakukan oleh beberapa dari antara kamu?
(13) Maka sekarang, serahkanlah orang-orang itu, yakni orang-orang dursila yang di Gibea itu, supaya kami menghukum mati mereka dan dengan demikian menghapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel." Tetapi bani Benyamin tidak mau mendengarkan perkataan saudara-saudaranya, orang Israel itu.
(13) Serahkanlah orang-orang bejat dari Gibea itu kepada kami supaya kami bunuh mereka dan dengan demikian kami membasmi kejahatan itu dari tengah-tengah Israel." Tetapi orang Benyamin tidak menghiraukan perkataan orang-orang Israel yang lainnya itu.
(13) Suruhlah orang-orang jahat dari Gibea kepada kami. Berikanlah mereka kepada kami agar kami membunuhnya. Kami harus membuang kejahatan dari tengah-tengah orang Israel.” Orang-orang dari suku Benyamin tidak mau mematuhi orang Israel.
(14) Sebaliknya, bani Benyamin dari kota-kota lain berkumpul di Gibea untuk maju berperang melawan orang Israel.
(14) Malah dari semua kota di wilayah Benyamin itu orang-orang Benyamin datang ke Gibea untuk memerangi orang-orang Israel yang lainnya.
(14) Mereka meninggalkan kota-kotanya dan berkumpul di Gibea untuk berperang melawan suku-suku Israel lainnya.
(15) Pada hari itu dihitunglah jumlah bani Benyamin dari kota-kota lain itu: dua puluh enam ribu orang yang bersenjatakan pedang, belum termasuk penduduk Gibea, yang terhitung tujuh ratus orang pilihan banyaknya.
(15) Hari itu mereka mengumpulkan dari kota-kota mereka sebanyak 26.000 prajurit. Dan di samping itu pula penduduk Gibea sendiri pun telah mengumpulkan 700 orang terpilih. Semuanya orang kidal yang ahli dalam hal melontarkan batu dengan memakai umban. Kalau mereka mengumban, tidak pernah meleset sedikit pun.
(15) Mereka berhasil mengumpulkan 26.000 tentara yang terlatih untuk berperang. Mereka juga mendapat 700 tentara yang terlatih dari kota Gibea.
(16) Dari segala laskar ini ada tujuh ratus orang pilihan yang kidal, dan setiap orang dari mereka dapat mengumban dengan tidak pernah meleset sampai sehelai rambutpun.
(16) (20:15)
(16) Mereka juga mempunyai 700 orang pasukan yang khusus dilatih menggunakan tangan kirinya. Mereka pandai memakai umban. Mereka mengumbankan batu ke arah rambut dan tidak gagal.
(17) Juga orang-orang Israel dihitung jumlahnya; dengan tidak termasuk suku Benyamin ada empat ratus ribu orang yang bersenjatakan pedang; semuanya itu prajurit.
(17) Pada pihak orang-orang Israel lainnya sudah terkumpul sebanyak 400.000 prajurit terlatih.
(17) Semua suku Israel, kecuali suku Benyamin, telah mengumpulkan 400.000 tentara. Mereka semuanya membawa pedang. Setiap orang telah terlatih sebagai tentara.
(18) Lalu orang Israel berangkat dan maju ke Betel. Di sana mereka bertanya kepada Allah: "Siapakah dari kami yang lebih dahulu maju berperang melawan bani Benyamin?" Jawab TUHAN: "Suku Yehudalah lebih dahulu."
(18) Tentara umat Israel itu pergi ke tempat ibadat di Betel, dan bertanya kepada Allah, "Ya TUHAN, suku manakah dari antara kami yang harus pertama-tama pergi menyerang orang Benyamin?" TUHAN menjawab, "Suku Yehuda."
(18) Mereka berangkat ke Betel dan bertanya kepada Allah, “Suku yang manakah yang pertama akan berangkat untuk bertempur melawan suku Benyamin?” Jawab TUHAN, “Suku Yehudalah yang pertama pergi.”
(19) Lalu orang-orang Israel bangun pagi-pagi dan berkemah mengepung Gibea.
(19) Besok paginya berangkatlah mereka dan berkemah di dekat kota Gibea.
(19) Besok paginya orang Israel bangun. Mereka mendirikan kemah dekat kota Gibea.
(20) Kemudian majulah orang-orang Israel berperang melawan suku Benyamin; orang-orang Israel mengatur barisan perangnya melawan mereka dekat Gibea.
(20) Mereka menempatkan barisan perang mereka berhadapan dengan kota itu, lalu menyerang.
(20) Kemudian orang Israel berangkat untuk berperang melawan tentara Benyamin di kota Gibea.
(21) Juga bani Benyamin maju menyerang dari Gibea dan menggugurkan ke bumi dua puluh dua ribu orang dari antara orang Israel pada hari itu.
(21) Maka angkatan perang Benyamin keluar menyerang pula dan membunuh 22.000 tentara Israel pada hari itu juga.
(21) Kemudian orang Benyamin keluar dari Gibea dan membunuh 22.000 tentara Israel dalam pertempuran pada hari itu.
(22) Tetapi laskar orang Israel mengumpulkan segenap kekuatannya, lalu mengatur pula barisan perangnya di tempat mereka mengatur barisannya semula.
(22) Karena kekalahan itu, pergilah umat Israel ke tempat ibadat lalu menangis kepada TUHAN di sana sampai malam. Mereka bertanya, "TUHAN, haruskah kami pergi lagi memerangi saudara-saudara kami orang-orang Benyamin itu?" TUHAN menjawab, "Ya, pergilah." Oleh karena itu angkatan perang Israel menjadi bersemangat lagi, sehingga mereka mengatur kembali pasukan mereka seperti hari pertama.
(22) Tentara Israel pergi kepada TUHAN. Mereka menangis hingga malam. Mereka bertanya kepada TUHAN, “Apakah kami kembali berperang melawan orang Benyamin? Mereka adalah sanak keluarga kami.” Jawab TUHAN, “Berangkatlah melawan mereka.” Orang Israel saling memberi semangat. Kemudian mereka pergi lagi berperang seperti yang dilakukan oleh mereka pada hari pertama.
(23) Kemudian pergilah orang-orang Israel, lalu menangis di hadapan TUHAN sampai petang, sesudah itu mereka bertanya kepada TUHAN: "Akan pergi pulakah kami berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu?" Jawab TUHAN: "Majulah melawan mereka."
(23) (20:22)
(23) (20:22)
(24) Tetapi ketika orang-orang Israel pada hari kedua sampai di dekat bani Benyamin,
(24) Untuk kedua kalinya mereka pergi menyerang angkatan perang Benyamin itu.
(24) Kemudian tentara Israel mendekati tentara Benyamin. Itulah pertempuran hari kedua.
(25) maka pada hari kedua itu majulah suku Benyamin dari Gibea menyerbu mereka, dan digugurkannya pula ke bumi delapan belas ribu orang di antara orang-orang Israel; semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang.
(25) Dan untuk kedua kalinya pula orang-orang Benyamin itu keluar menyerang. Kali ini mereka membunuh 18.000 prajurit-prajurit terlatih dari angkatan perang Israel.
(25) Tentara Benyamin keluar lagi dari Gibea pada hari kedua menyerang tentara Israel. Kali ini, tentara Benyamin membunuh 18.000 lagi tentara Israel. Semua anggota tentara Israel adalah orang yang telah terlatih.
(26) Kemudian pergilah semua orang Israel, yakni seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka tinggal menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja pada hari itu dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
(26) Maka pergilah lagi umat Israel ke Betel dan menangis kepada TUHAN. Di sana mereka berpuasa sampai malam dan mempersembahkan kurban perdamaian dan kurban bakaran kepada TUHAN.
(26) Kemudian semua orang Israel berangkat ke kota Betel. Di sanalah mereka duduk dan menangis kepada TUHAN. Pada hari itu mereka berpuasa hingga malam. Mereka juga mempersembahkan kurban bakaran dan kurban persekutuan di hadapan TUHAN.
(27) Dan orang-orang Israel bertanya kepada TUHAN--pada waktu itu ada di sana tabut perjanjian Allah,
(27) Pada masa itu Peti Perjanjian Allah ada di Betel, dan Pinehas anak Eleazar, cucu Harun, bertugas sebagai imam. Maka bertanyalah umat Israel kepada TUHAN, "TUHAN, haruskah kami pergi lagi menyerang saudara-saudara kami orang-orang Benyamin itu, atau haruskah kami menghentikan pertempuran ini?" TUHAN menjawab, "Seranglah mereka! Besok Aku akan memberikan kemenangan kepada kalian."
(27) Orang Israel mengajukan suatu pertanyaan kepada TUHAN. Pada hari-hari itu Tabut Perjanjian Allah ada di Betel.
(28) dan Pinehas bin Eleazar bin Harun menjadi imam Allah pada waktu itu--kata mereka: "Haruskah kami maju sekali lagi untuk berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan itu?" Jawab TUHAN: "Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu."
(28) (20:27)
(28) Pinehas adalah imam yang melayani Allah di sana. Pinehas adalah anak Eleazar. Eleazar anak Harun. Orang Israel bertanya, “Orang Benyamin adalah sanak keluarga kami. Apakah kami pergi lagi untuk menyerang orang Benyamin atau menghentikannya?” Jawab TUHAN, “Berangkatlah. Besok Aku menolong kamu mengalahkan mereka.”
(29) Lalu orang Israel menempatkan penghadang-penghadang sekeliling Gibea.
(29) Mendengar jawaban TUHAN itu, orang-orang Israel menempatkan tentara mereka di tempat-tempat tersembunyi sekitar Gibea.
(29) Kemudian tentara Israel menempatkan tentara bersembunyi di sekitar Gibea.
(30) Pada hari ketiga majulah orang-orang Israel melawan bani Benyamin dan mengatur barisannya melawan Gibea seperti yang sudah-sudah.
(30) Lalu pada hari yang ketiga mereka menyerang angkatan perang Benyamin dengan susunan pasukan menghadap Gibea seperti yang telah mereka lakukan pada hari-hari sebelumnya.
(30) Tentara Israel pergi memerangi kota Gibea pada hari ke-3. Mereka telah siap berperang seperti sebelumnya.
(31) Maka majulah bani Benyamin menyerbu laskar itu; mereka terpancing dari kota, dan seperti yang sudah-sudah, mereka mulai menyerang laskar itu pada kedua jalan raya--yang satu menuju ke Betel, dan yang lain ke Gibea melalui padang--sehingga terbunuh beberapa orang, kira-kira tiga puluh orang di antara orang Israel.
(31) Orang-orang Benyamin menyerbu juga, dan terpancing untuk keluar dari kota. Seperti yang sudah-sudah, mereka mulai membunuh orang-orang Israel di daerah terbuka di luar kota pada jalan yang menuju ke Betel dan pada jalan yang menuju ke Gibea. Tiga puluh orang Israel terbunuh.
(31) Orang Benyamin keluar dari kota Gibea menyerbu tentara Israel. Tentara Israel mundur dan membiarkan tentara Benyamin mengejar mereka. Dengan cara itu tentara Benyamin telah terpancing untuk meninggalkan kotanya. Tentara Benyamin mulai membunuh beberapa orang tentara Israel seperti yang telah dilakukannya sebelumnya. Mereka membunuh kira-kira 30 orang Israel. Mereka membunuh beberapa dari orang itu di ladang dan beberapa orang di jalan-jalan. Satu jalan ke arah Betel dan yang lainnya ke Gibea.
(32) Maka kata bani Benyamin: "Orang-orang itu telah terpukul kalah oleh kita seperti semula." Tetapi orang-orang Israel telah bermupakat lebih dahulu: "Marilah kita lari dan memancing mereka dari kota ke jalan-jalan raya."
(32) Karena itu orang-orang Benyamin menyangka mereka telah mengalahkan orang-orang Israel itu lagi seperti semula. Tetapi tentara Israel sudah merencanakan untuk mundur supaya memancing tentara Benyamin itu ke jalan-jalan raya, jauh dari kota.
(32) Orang Benyamin mengatakan, “Kita menang seperti sebelumnya.” Orang Israel telah mundur, tetapi itu adalah suatu tipu muslihat. Mereka mau supaya orang Benyamin keluar dari kotanya menuju jalan-jalan.
(33) Jadi orang Israel bangun dari tempatnya dan mengatur barisannya di Baal-Tamar, sedang orang Israel yang menghadang itu tiba-tiba keluar dari tempatnya, yakni tempat terbuka dekat Geba,
(33) Ketika pasukan inti Israel mundur, dan menyusun barisan lagi di Baal-Tamar, orang-orang mereka yang ditempatkan di sekitar Gibea, segera keluar dari tempat-tempat persembunyian mereka di daerah luar kota.
(33) Jadi, semua orang Israel berlarian dan mereka berhenti di sebuah tempat yang bernama Baal-Tamar. Beberapa di antara mereka bersembunyi di sebelah barat Gibea. Mereka berlari dari tempat persembunyiannya.
(34) dan sampai di depan Gibea, sebanyak sepuluh ribu orang pilihan dari seluruh Israel. Pertempuran itu dahsyat, tetapi bani Benyamin tidak tahu bahwa malapetaka datang menimpa mereka.
(34) Mereka itu orang-orang terpilih dari seluruh Israel; jumlahnya 10.000 orang. Terjadilah pertempuran yang sengit ketika 10.000 orang itu menyerang Gibea. Orang-orang Benyamin sama sekali tidak menyangka bahwa mereka tak lama lagi akan kalah.
(34) Pasukan Israel yang terbaik yang telah terlatih yang berjumlah 10.000 orang menyerang kota Gibea. Pertempuran itu sangat dahsyat, tetapi orang Benyamin tidak tahu, betapa ngerinya yang akan terjadi atas mereka.
(35) TUHAN membuat suku Benyamin terpukul kalah oleh orang Israel, dan pada hari itu orang-orang Israel memusnahkan dari antara suku Benyamin dua puluh lima ribu seratus orang, semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang.
(35) TUHAN memberikan kepada orang Israel kemenangan atas orang Benyamin, sehingga pada hari itu orang Israel membunuh 25.100 orang tentara Benyamin.
(35) TUHAN memakai tentara Israel untuk mengalahkan tentara Benyamin. Pada hari itu orang Israel membunuh 25.100 orang tentara Benyamin. Semua tentara itu telah terlatih untuk berperang.
(36) Bani Benyamin melihat, bahwa mereka telah terpukul kalah. Sementara orang-orang Israel agak mundur di depan suku Benyamin--sebab mereka mempercayai penghadang-penghadang yang ditempatkan mereka untuk menyerang Gibea--
(36) Barulah orang Benyamin menyadari bahwa mereka sudah kalah. Pasukan inti Israel dengan sengaja telah melarikan diri dari orang-orang Benyamin karena mereka mengandalkan anak buah mereka di tempat-tempat persembunyian di sekitar Gibea.
(36) Jadi, orang Benyamin melihat, mereka sudah kalah. Orang Israel bergerak mundur. Mereka mundur karena mereka bergantung pada penyerangan yang mengejutkan. Orang-orangnya masih bersembunyi dekat Gibea.
(37) maka segeralah penghadang-penghadang itu menyerbu Gibea. Mereka bergerak maju dan memukul seluruh kota itu dengan mata pedang.
(37) Orang-orang yang bersembunyi itu cepat-cepat masuk menyerbu Gibea; mereka menyebar ke mana-mana di dalam kota dan membunuh semua orang di situ.
(37) Pasukan yang bersembunyi itu menyerbu ke Gibea dengan tiba-tiba. Mereka menyebar dan membunuh setiap orang di kota itu dengan pedangnya.
(38) Tetapi orang-orang Israel telah bermupakat dengan penghadang-penghadang itu untuk menaikkan gumpalan asap tebal dari kota itu.
(38) Tetapi mereka sudah sepakat lebih dulu bahwa kalau ada asap tebal mengepul ke atas dari tengah-tengah kota,
(38) Sekarang orang Israel membuat suatu rencana dengan pasukan yang bersembunyi itu. Orang yang bersembunyi itu seakan-akan memberikan suatu tanda khusus. Mereka seakan-akan membuat gumpalan asap.
(39) Ketika orang-orang Israel mundur dalam pertempuran itu, maka suku Benyamin mulai menyerang orang Israel, sehingga terbunuh kira-kira tiga puluh orang, karena pikir mereka: "Tentulah orang-orang itu terpukul kalah sama sekali oleh kita seperti dalam pertempuran yang dahulu."
(39) pasukan inti yang mundur harus berbalik dan menyerang musuh. Pada saat itu orang-orang Benyamin sudah membunuh 30 tentara Israel dan menyangka mereka telah mengalahkan orang-orang Israel lagi seperti semula.
(39) Orang Benyamin telah membunuh 30 tentara Israel. Mereka berkata, “Kita menang seperti sebelumnya,” tetapi kemudian gumpalan asap mulai naik ke atas dari kota. Dan ketika orang Benyamin menoleh ke belakang, dilihatnya seluruh kota sedang terbakar dan asapnya membubung tinggi ke langit. Kemudian tentara Israel berhenti melarikan diri. Mereka berbalik dan mulai menyerang. Orang Benyamin ketakutan. Sekarang mereka melihat hal yang mengerikan telah menimpa mereka.
(40) Tetapi pada waktu itu mulailah gumpalan asap naik dari kota itu seperti tiang asap. Suku Benyamin menoleh ke belakang dan tampaklah kota itu seluruhnya terbakar, apinya naik ke langit.
(40) Tetapi tiba-tiba asap mulai mengepul ke atas dari tengah-tengah kota Gibea. Orang-orang Benyamin terkejut ketika mereka menoleh dan melihat seluruh kota mereka terbakar.
(40) (20:39)
(41) Lagipula orang-orang Israel maju lagi. Maka gemetarlah orang-orang Benyamin itu, sebab mereka melihat, bahwa malapetaka datang menimpa mereka.
(41) Dan pada saat itu juga pasukan inti Israel balik menyerang, sehingga tentara Benyamin itu menjadi panik karena mereka menyadari bahwa mereka pasti akan kalah.
(41) (20:39)
(42) Jadi larilah mereka dari depan orang-orang Israel itu, ke arah padang gurun, tetapi pertempuran itu tidak dapat dihindari mereka, lalu orang-orang dari kota-kota menghabisi mereka di tengah-tengahnya.
(42) Jadi, mereka lari dari orang-orang Israel menuju ke daerah padang gurun, tetapi mereka tidak dapat lolos. Mereka terkepung di antara pasukan inti Israel dan pasukan yang pada saat itu sedang datang dari jurusan kota. Orang Benyamin menderita kekalahan yang amat hebat.
(42) Jadi, tentara Benyamin melarikan diri dari orang Israel menuju padang gurun, tetapi mereka tidak dapat melarikan diri dari pertempuran itu. Dan orang Israel keluar dari kota-kota itu lalu membunuh mereka.
(43) Mereka mengepung suku Benyamin itu, mengejarnya dengan tak henti-hentinya dan melandanya sampai di depan Gibea, di sebelah timur.
(43) Orang-orang Israel mengepung dan mengejar mereka terus-menerus sampai ke suatu tempat di sebelah timur Gibea. Sambil mengejar, mereka membunuh
(43) Mereka mengepung orang Benyamin serta mengejarnya. Mereka tidak mengizinkan tentara Benyamin istirahat. Mereka mengalahkannya di daerah sebelah timur Gibea.
(44) Dari bani Benyamin ada tewas delapan belas ribu orang, semuanya orang-orang gagah perkasa.
(44) 18.000 prajurit terlatih dari angkatan perang Benyamin.
(44) Jadi, 18.000 orang Benyamin dibunuh dan semuanya pejuang yang berani dan perkasa.
(45) Yang lain berpaling lari ke padang gurun, ke bukit batu Rimon. Tetapi di jalan-jalan raya masih diadakan penyabitan susulan di antara mereka: lima ribu orang; mereka diburu sampai ke Gideom dan dipukul mati dua ribu orang dari mereka.
(45) Tentara Benyamin lainnya balik lalu lari lewat daerah padang gurun menuju ke gunung-gunung batu di Rimon. Lima ribu orang di antara mereka dibunuh di tengah jalan. Yang lainnya dikejar terus sampai ke Gideom. Dari orang-orang itu ada 2.000 yang dibunuh.
(45) Tentara Benyamin berubah arah dan lari ke padang gurun. Mereka lari ke tempat yang bernama Batu Karang Rimon, tetapi tentara Israel membunuh 5.000 orang dari tentara Benyamin di sepanjang jalan. Mereka terus mengejarnya sampai ke Gidom dan ada lagi 2.000 orang yang dibunuh di sana.
(46) Maka yang tewas dari suku Benyamin pada hari itu seluruhnya berjumlah dua puluh lima ribu orang yang bersenjatakan pedang, semuanya orang-orang gagah perkasa.
(46) Jadi, tentara Benyamin yang dibunuh hari itu ada 25.000 orang--semuanya prajurit yang gagah berani.
(46) Pada hari itu ada sebanyak 25.000 tentara Benyamin yang dibunuh. Semua orang itu berperang dengan berani bersenjatakan pedang.
(47) Tetapi enam ratus orang berpaling lari ke padang gurun, ke bukit batu Rimon, dan tinggal empat bulan lamanya di bukit batu itu.
(47) Tetapi dari antara mereka yang lari lewat daerah padang gurun menuju ke gunung-gunung batu di Rimon ada 600 orang yang lolos. Mereka tinggal di Rimon empat bulan lamanya.
(47) Namun ada 600 orang Benyamin melarikan diri ke padang gurun. Mereka pergi ke tempat yang bernama Batu Karang Rimon dan tinggal di sana selama empat bulan.
(48) Tetapi orang-orang Israel kembali kepada bani Benyamin dan memukul mereka dengan mata pedang, baik manusia baik hewan dan segala sesuatu yang terdapat di sana. Juga segala kota yang terdapat di sana mereka musnahkan dengan api.
(48) Kemudian orang Israel kembali lagi lalu menyerang dan membunuh semua sisa-sisa orang Benyamin--pria, wanita, anak-anak dan hewan juga. Semua kota di daerah itu mereka bakar.
(48) Kemudian orang Israel kembali ke daerah Benyamin. Mereka membunuh orang di setiap kota yang didatanginya. Mereka juga membunuh semua ternak. Mereka membinasakan segala sesuatu yang ditemuinya. Mereka membakar setiap kota yang dimasukinya.
Hakim Hakim / Judges / 사사기
12345678910111213141516171819
- 20 -
21