www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
1 Samuel / 1 Samuel / 사무엘상
12345678910111213
- 14 -
1516171819202122232425262728293031
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
(sambungan dari) 13:23 - 14:23 = Kepahlawanan Yonatan
(1) Pada suatu hari Yonatan bin Saul berkata kepada bujang pembawa senjatanya: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang Filistin yang di sebelah sana." Tetapi tidak diberitahukannya hal itu kepada ayahnya.
(1) Pada suatu ketika Yonatan berkata kepada pemuda pembawa senjatanya, "Ayolah, kita pergi ke pos Filistin di seberang sana!" Tetapi ia tidak minta izin kepada ayahnya.
(1) [Yonatan Menyerang Filistin] Pada suatu hari Yonatan anak Saul berkata kepada anak muda yang membawa senjatanya, “Mari kita pergi ke kemah orang Filistin di seberang,” tetapi hal itu tidak diberitahukannya kepada ayahnya.
(2) Adapun Saul duduk di ujung Gibea di bawah pohon delima yang di Migron. Dan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu, kira-kira enam ratus orang banyaknya.
(2) Pada saat itu Saul sedang berada di bawah pohon delima di Migron, tidak jauh dari Gibea. Rakyat yang mengikutinya kira-kira 600 orang banyaknya.
(2) Saul sedang duduk di bawah pohon delima di Migron di pinggir bukit. Bersama dia ada kira-kira 600 orang.
(3) Ahia, anak Ahitub, saudara Ikabod, anak Pinehas, anak Eli, imam TUHAN di Silo, dialah yang memakai baju efod pada waktu itu. Tetapi rakyat tidak tahu tentang perginya Yonatan itu.
(3) (Imam yang membawa efod ialah Ahiya anak Ahitub, yaitu saudara Ikabod anak Pinehas, dan Pinehas anak Eli, imam TUHAN di Silo.) Rakyat juga tidak tahu bahwa Yonatan telah pergi dari situ.
(3) Di antaranya Ahia yang memakai pakaian efod. Dia anak dari saudaranya Ikabod, yaitu Ahitub anak Pinehas. Pinehas anak Eli. Eli imam TUHAN di Silo. Ahia adalah imam saat itu. Itulah sebabnya, dia memakai pakaian efod. Tidak seorang pun tahu bahwa Yonatan telah pergi.
(4) Di antara pelintasan-pelintasan bukit, yang dicoba Yonatan menyeberanginya ke arah pasukan pengawal orang Filistin, ada ujung bukit batu di sebelah sini dan ada ujung bukit batu di sebelah sana: yang satu bernama Bozes, yang lain bernama Sene.
(4) Untuk mencapai pos Filistin itu, Yonatan harus melalui sebuah sela gunung yang diapit oleh dua batu karang yang bergerigi, yang masing-masing bernama Bozes dan Sene.
(4) Yonatan bermaksud menerobos jalan lintas menuju perkemahan Filistin, tetapi ada batu yang besar di kiri-kanan sisi jalan lintas itu. Batu besar yang satu namanya Bozes dan yang lainnya Sene.
(5) Ujung yang satu berdiri di sebelah utara di tentangan Mikhmas, yang lain di sebelah selatan di tentangan Geba.
(5) Batu karang yang di sebelah utara menghadap ke Mikhmas, dan yang di sebelah selatan menghadap ke Geba.
(5) Batu besar yang satu menghadap utara ke arah Mikhmas, dan yang satu lagi menghadap selatan ke arah Geba.
(6) Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang."
(6) Maka berkatalah Yonatan kepada pemuda itu, "Mari kita pergi ke pos orang Filistin si kafir itu. Barangkali TUHAN mau menolong kita. Sebab TUHAN dapat memberi kemenangan, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang."
(6) Yonatan berkata kepada pembantunya yang membawa senjatanya, “Mari kita pergi ke perkemahan orang asing itu. Kemungkinan TUHAN memakai kita mengalahkan mereka. Tidak ada suatu apa pun yang dapat menghambat TUHAN — tidak ada masalah apakah kita mempunyai banyak tentara atau sedikit.”
(7) Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat."
(7) Pemuda itu menjawab, "Apa saja yang hendak Tuan lakukan, hamba setuju."
(7) Pembantu itu menjawabnya, “Laksanakanlah yang Tuan anggap terbaik, aku setuju dan mengikut Tuan dengan sepenuh hatiku.”
(8) Kata Yonatan: "Perhatikan, kita menyeberang ke dekat orang-orang itu dan memperlihatkan diri kepada mereka.
(8) "Baiklah," kata Yonatan. "Pada waktu menyeberang, kita akan memperlihatkan diri kepada orang-orang Filistin itu.
(8) Yonatan menjawab, “Mari, kita menyeberangi lembah dan biar orang Filistin melihat kita.
(9) Apabila kata mereka kepada kita begini: Berhentilah, sampai kami datang padamu, maka kita tinggal berdiri di tempat kita dan tidak naik mendapatkan mereka,
(9) Jika mereka menyuruh kita berhenti dan menunggu sampai mereka datang kepada kita, maka kita akan tetap tinggal di situ saja dan tidak usah menyeberang.
(9) Jika mereka mengatakan kepada kita, ‘Tunggu di sana, kami datang kepadamu,’ kita tinggal di tempat kita berada. Kita tidak mendatangi mereka.
(10) tetapi apabila kata mereka begini: Naiklah ke mari, maka kita akan naik, sebab kalau demikian TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Itulah tandanya bagi kita."
(10) Tetapi jika mereka menyuruh kita datang kepada mereka, kita akan ke sana, karena itulah tandanya mereka sudah diserahkan TUHAN kepada kita."
(10) Namun, jika mereka mengatakan, ‘Naiklah kemari, maka kita naik ke sana.’ Di sana ada tanda dari Allah. Artinya, TUHAN membiarkan kita mengalahkan mereka.”
(11) Ketika mereka keduanya memperlihatkan diri kepada pasukan pengawal orang Filistin, berkatalah orang Filistin itu: "Lihat, orang-orang Ibrani keluar dari lobang-lobang tempat mereka bersembunyi."
(11) Ketika mereka berdua memperlihatkan diri kepada orang Filistin di pos penjagaan itu, berkatalah orang-orang Filistin itu, "Lihatlah, ada orang-orang Ibrani yang keluar dari lubang-lubang tempat mereka bersembunyi!"
(11) Yonatan dan pembantunya menampakkan diri kepada orang Filistin itu. Pengawal Filistin mengatakan, “Lihat, orang Ibrani keluar dari lubang-lubang tempat persembunyiannya.”
(12) Orang-orang dari pasukan pengawal itu berseru kepada Yonatan dan pembawa senjatanya, katanya: "Naiklah ke mari, maka kami akan menghajar kamu." Lalu kata Yonatan kepada pembawa senjatanya: "Naiklah mengikuti aku, sebab TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Israel."
(12) Kemudian mereka berseru kepada Yonatan dan hambanya, "Naiklah kemari supaya kami perlihatkan sesuatu kepadamu!" Lalu berkatalah Yonatan kepada pemuda itu, "Ikutilah aku, karena mereka sudah diserahkan TUHAN kepada Israel."
(12) Orang Filistin di kemah mereka berseru kepada Yonatan dan pembantunya, “Naiklah kemari, kami akan berikan pelajaran kepadamu.” Yonatan berkata kepada pembantunya, “Ikutlah aku naik bukit. TUHAN membiarkan Israel mengalahkan Filistin.”
(13) Maka naiklah Yonatan merangkak ke atas, dengan diikuti oleh pembawa senjatanya. Orang-orang itu tewas terparang oleh Yonatan, sedang pembawa senjatanya membunuh mereka dari belakangnya.
(13) Dengan diikuti pemuda itu Yonatan merangkak ke atas. Sewaktu Yonatan muncul, berjatuhanlah orang-orang Filistin dipukul olehnya, sedang di belakangnya, pemuda itu membunuhi mereka.
(13) Yonatan mulai mendaki bukit diikuti pembantunya dari belakang. Mereka berdua menyerang orang Filistin. Yonatan menewaskan mereka itu, sedangkan pembantunya mengikutinya membunuh dari belakang. Pada serangan pertama Yonatan dan pembantunya membunuh kira-kira 20 orang dalam suatu daerah seluas 2.000 meter persegi. Yonatan bertarung dengan orang yang datang menyerangnya dari depan, sedangkan pembantunya membunuh mereka yang luka.
(14) Kekalahan yang pertama ini, yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa senjatanya itu, besarnya kira-kira dua puluh orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari sepembajakan ladang.
(14) Dalam serangan pertama itu, Yonatan dan pemuda itu membunuh kira-kira dua puluh orang di daerah seluas seperempat hektar.
(14) (14:13)
(15) Lalu timbullah kegentaran di perkemahan, di padang dan di antara seluruh rakyat. Juga pasukan pengawal dan penjarah-penjarah itu gentar, dan bumi gemetar, sehingga menjadi kegentaran yang dari Allah.
(15) Kejadian itu menggemparkan orang Filistin di perkemahan dan di padang-padang. Seluruh rakyat Filistin dengan pos-pos penjagaan serta rombongan-rombongan perampok menjadi ketakutan; bahkan bumi pun bergetar, dan terjadilah hiruk-pikuk yang hebat.
(15) Semua tentara Filistin ketakutan — baik yang ada di perkemahan maupun yang di medan pertempuran, termasuk mereka sebagai pasukan tempur. Bumi mulai mengguncang dan hal itu membuat tentara Filistin ketakutan.
(16) Ketika peninjau-peninjau Saul di Gibea Benyamin melihat hal itu--dan sesungguhnya, orang ramai seperti ombak berjalan ke sana ke mari--
(16) Sementara itu tentara Saul yang berkawal di Gibea di wilayah Benyamin, melihat orang Filistin berlari kian kemari dengan sangat kebingungan.
(16) Para pengawal Saul di Gibea di negeri Benyamin melihat tentara Filistin melarikan diri ke segala penjuru.
(17) berkatalah Saul kepada tentara yang bersama-sama dengan dia itu: "Periksalah barisan dan lihatlah siapa yang pergi dari pada kita." Mereka memeriksa barisan, dan ternyata Yonatan dan pembawa senjatanya tidak ada.
(17) Maka berkatalah Saul kepada anak buahnya, "Hitunglah para prajurit dan periksalah siapa yang tidak ada." Mereka melakukan perintah itu lalu ketahuanlah bahwa Yonatan dan pemuda pembawa senjatanya tidak ada.
(17) Saul berkata kepada tentara yang bersama dia, “Hitung semua orang. Aku ingin tahu siapa yang meninggalkan kemah.” Ketika orang yang hadir dihitung, ketahuanlah bahwa Yonatan dan pembantunya telah pergi.
(18) Lalu kata Saul kepada Ahia: "Bawalah baju efod ke mari." Karena pada waktu itu dialah yang memakai baju efod di antara orang Israel.
(18) "Bawalah efod itu kemari," kata Saul kepada Imam Ahia. (Pada hari itu Ahia membawa efod itu di hadapan orang Israel.)
(18) Saul berkata kepada Ahia, “Bawalah Kotak Kudus Allah.” Kotak itu ada di sana dalam tangan orang Israel.
(19) Tetapi sedang Saul berbicara kepada imam itu, maka kian lama kian bertambahlah keributan di perkemahan orang Filistin, sehingga Saul berkata pula kepada imam itu: "Biarlah!"
(19) Ketika Saul sedang berbicara dengan imam itu, kegemparan dalam perkemahan orang Filistin semakin bertambah, sehingga Saul berkata kepada imam itu, "Kita tak sempat lagi untuk meminta petunjuk dari TUHAN!"
(19) Saul berbicara dengan Ahia imam itu, tetapi keributan dan kekacauan terus semakin meningkat. Akhirnya Saul berkata kepada Ahia imam itu, “Cukup! Turunkanlah tanganmu.”
(20) Kemudian berkumpullah Saul dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu; dan ketika mereka sampai ke tempat pertempuran, tampaklah setiap orang menikam temannya dengan pedang, suatu huru-hara yang sangat besar.
(20) Lalu Saul dan orang-orangnya serentak maju ke tempat pertempuran. Di situ mereka melihat ada kekacauan di antara orang Filistin; mereka saling menyerang dan saling membunuh.
(20) Saul mengumpulkan pasukannya dan maju berperang. Mereka menjumpai pasukan Filistin dalam keadaan resah, bahkan mereka saling menikam dirinya dengan pedangnya.
(21) Lagipula orang-orang Ibrani yang telah lama tinggal pada orang Filistin dan yang telah ikut maju dalam tentara mereka, mereka juga berbalik untuk bergabung dengan orang-orang Israel yang ada bersama-sama dengan Saul dan Yonatan.
(21) Orang-orang Ibrani yang tinggal di daerah orang Filistin, dan yang telah ikut dengan tentara mereka, berbalik haluan serta bergabung dengan Saul dan Yonatan.
(21) Ada orang Ibrani yang telah tinggal bersama orang Filistin selama ini dan bergabung di perkemahan Filistin, tetapi sekarang bergabung dengan orang Israel bersama Saul dan Yonatan.
(22) Bahkan, ketika semua orang Israel yang telah bersembunyi di pegunungan Efraim, mendengar bahwa orang Filistin telah lari, orang-orang itupun bergabung dengan mereka dalam pertempuran.
(22) Juga orang-orang Israel yang bersembunyi di bukit-bukit Efraim, yang mendengar bahwa orang Filistin telah lari, ikut bergabung dan menyerang orang Filistin itu.
(22) Semua orang Israel yang bersembunyi di pegunungan Efraim, mendengar juga bahwa orang Filistin telah melarikan diri, maka mereka pun bergabung dalam pertempuran melawan pasukan Filistin.
(23) Demikianlah TUHAN menyelamatkan orang Israel pada hari itu. Pertempuran itu meluas sampai lewat Bet-Awen.
(23) Mereka bertempur sepanjang jalan sampai lewat Bet-Awen. TUHAN menyelamatkan Israel pada hari itu.
(23) Demikianlah TUHAN telah menyelamatkan orang Israel pada hari itu. Pertempuran meluas lewat Bet-Awen. Seluruh tentara bersama Saul — dia mempunyai 10.000 orang. Pertempuran meluas ke semua kota di kawasan Pebukitan Efraim.
14:24-46 = Yonatan dibebaskan dari kutuk
(24) Ketika orang-orang Israel terdesak pada hari itu, Saul menyuruh rakyat mengucapkan kutuk, katanya: "Terkutuklah orang yang memakan sesuatu sebelum matahari terbenam dan sebelum aku membalas dendam terhadap musuhku." Sebab itu tidak ada seorangpun dari rakyat yang memakan sesuatu.
(24) Pada hari itu orang-orang Israel dalam keadaan lemah karena lapar, sebab Saul telah bersumpah demikian, "Terkutuklah orang yang memakan apa pun pada hari ini sebelum aku membalas dendam terhadap musuhku." Karena itu tidak seorang pun yang makan sepanjang hari itu.
(24) [Saul Membuat Kesalahan yang Lain] Pada hari itu Saul membuat suatu kesalahan besar. Orang Israel lelah dan lapar. Hal itu disebabkan Saul menyuruh mereka bersumpah. Saul mengatakan, “Jika seseorang makan sebelum matahari terbenam dan sebelum aku mengalahkan musuhku, maka orang itu dihukum.” Jadi, tidak seorang pun dari tentara itu menyentuh makanan.
(25) Dan seluruh orang itu sampailah ke suatu hutan dan di sana ada madu di tanah.
(25) Kemudian sampailah mereka semua di sebuah hutan dan menemukan banyak sekali madu,
(25) Orang pergi ke hutan karena terjadi pertempuran. Mereka melihat sarang lebah di tanah, tetapi orang Israel tidak berani mencicipinya. Mereka takut melanggar perjanjiannya.
(26) Ketika rakyat sampai ke hutan itu, tampaklah ada di sana madu meleleh, tetapi tidak ada seorangpun yang mencedoknya ke mulutnya dengan tangan, sebab rakyat takut kepada sumpah itu.
(26) tetapi tak seorang pun yang makan sesuatu dari madu itu, karena takut kena kutuk yang diucapkan Saul.
(26) (14:25)
(27) Tetapi Yonatan tidak mendengar, bahwa ayahnya telah menyuruh rakyat bersumpah. Ia mengulurkan tongkat yang ada di tangannya dan mencelupkan ujungnya ke dalam sarang madu; kemudian ia mencedoknya ke mulutnya dengan tangan, lalu matanya menjadi terang lagi.
(27) Tetapi Yonatan tidak mengetahui bahwa ayahnya telah mengancam rakyat dengan kutuk itu; sebab itu diulurkannya tongkat yang dibawanya, dan dicucukkannya ke dalam sarang madu, lalu diambilnya madu itu dan dimakannya. Segera ia merasa segar dan bertambah kuat.
(27) Yonatan tidak tahu tentang sumpah itu, dia tidak mendengar bahwa ayahnya telah memaksa rakyatnya bersumpah. Dengan sebuah tongkat yang dipegangnya, ditusukkanlah ujung tongkat ke dalam sarang lebah tadi dan mengambil sebagian madu, lalu setelah itu ia merasa sangat lega setelah mencicipi madu itu.
(28) Dan seorang dari rakyat berbicara, katanya: "Ayahmu telah menyuruh rakyat bersumpah dengan bersungguh-sungguh, katanya: Terkutuklah orang yang memakan sesuatu pada hari ini; sebab itu rakyat letih lesu."
(28) Kemudian seorang dari prajurit-prajurit itu berkata kepadanya, "Kami semua sudah tak berdaya karena lapar. Tetapi ayah Tuan telah mengancam kami dengan sumpah, katanya, 'Terkutuklah orang yang makan pada hari ini.'"
(28) Salah seorang tentaranya berkata kepada Yonatan, “Ayahmu telah memaksa tentara kita mengadakan sumpah khusus — yaitu siapa saja yang makan hari ini, akan dihukum. Itulah sebabnya, mereka itu lemas.”
(29) Lalu kata Yonatan: "Ayahku mencelakakan negeri; coba lihat, bagaimana terangnya mataku, setelah aku merasai sedikit dari madu ini.
(29) Yonatan menjawab, "Sungguh keterlaluan tindakan ayahku itu terhadap bangsa kita! Lihat, keadaanku sekarang jauh lebih baik setelah aku makan sedikit madu.
(29) Yonatan mengatakan, “Ayahku telah menyusahkan negeri ini. Lihatlah, betapa baiknya kurasakan sesudah mencicipi sedikit madu.
(30) Apalagi, jika sekiranya rakyat pada hari ini boleh makan dengan bebas dari jarahan musuhnya, yang telah didapatnya! Tetapi sekarang tidaklah besar kekalahan di antara orang Filistin."
(30) Seandainya rakyat pada hari ini diizinkan makan makanan yang telah dirampasnya ketika mengalahkan musuh, pastilah lebih banyak orang Filistin yang dapat kita bunuh!"
(30) Jauh lebih baik bagi mereka memakan makanan yang diambilnya dari musuhnya hari ini. Mungkin kita sanggup membunuh lebih banyak orang Filistin lagi.”
(31) Dan pada hari itu mereka memukul kalah orang Filistin dari Mikhmas sampai ke Ayalon. Rakyat sudah sangat letih lesu,
(31) Pada hari itu orang Israel mengalahkan orang Filistin setelah bertempur sepanjang jalan dari Mikhmas sampai ke Ayalon. Tetapi setelah itu mereka begitu letih,
(31) Hari itu orang Israel mengalahkan Filistin. Mereka menyerang Filistin sepanjang jalan mulai dari Mikhmas sampai ke Ayalon. Orang Israel sangat lelah dan lapar.
(32) sebab itu rakyat menyambar jarahan; mereka mengambil kambing domba, lembu dan anak lembu, menyembelihnya begitu saja di atas tanah, dan memakannya dengan darahnya.
(32) sehingga mereka berebut-rebutan mengambil barang rampasan yang didapatkan dari musuh; mereka mengambil domba dan sapi lalu memotongnya di tempat itu juga, dan langsung memakan daging yang masih ada darahnya.
(32) Mereka merampas domba, lembu, anak sapi dari Filistin. Mereka sangat lapar dan menyembelih hewan itu di atas tanah lalu memakannya, sedangkan daging sembelihan itu masih berdarah.
(33) Lalu diberitahukanlah kepada Saul, demikian: "Lihat, rakyat berdosa terhadap TUHAN dengan memakannya dengan darahnya." Dan ia berkata: "Kamu berbuat khianat; gulingkanlah sekarang juga sebuah batu besar ke mari."
(33) Lalu diberitahu kepada Saul demikian, "Baginda, rakyat telah berdosa terhadap TUHAN karena makan daging dengan darahnya." "Kamu pengkhianat!" teriak Saul. "Gulingkanlah sebuah batu besar kemari."
(33) Seseorang berkata kepada Saul, “Lihatlah, mereka itu telah berbuat dosa terhadap TUHAN dengan memakan daging yang masih berdarah.” Jawab Saul, “Kamu telah berdosa. Gulingkan sebuah batu besar ke sini. Sekarang juga.”
(34) Kata Saul pula: "Berserak-seraklah di antara rakyat dan katakan kepada mereka: Setiap orang harus membawa lembunya atau dombanya kepadaku; sembelihlah itu di sini, maka kamu boleh memakannya. Tetapi janganlah berdosa terhadap TUHAN dengan memakannya dengan darahnya." Lalu setiap orang dari seluruh rakyat membawa serta pada malam itu lembunya, dan mereka menyembelihnya di sana.
(34) Kemudian katanya lagi kepada orang-orang yang membawa berita itu, "Berpencarlah kamu di antara rakyat dan suruhlah mereka membawa sapi dan dombanya kemari, supaya dipotong di atas batu ini dan dimakan di sini; dengan demikian mereka tidak makan daging dengan darahnya dan tidak berdosa lagi terhadap TUHAN." Malam itu juga seluruh rakyat membawa binatang rampasannya dan memotongnya di situ.
(34) Kemudian Saul mengatakan, “Pergilah kepada mereka itu dan katakan supaya setiap orang membawa lembu atau dombanya kepadaku, lalu menyembelihnya di sini. Jangan berbuat dosa terhadap TUHAN. Jangan makan daging yang masih ada darahnya.” Malam itu setiap orang membawa hewannya lalu menyembelihnya di tempat itu.
(35) Saul mendirikan mezbah bagi TUHAN; inilah mezbah yang mula-mula sekali didirikannya bagi TUHAN.
(35) Lalu Saul mendirikan mezbah bagi TUHAN; itulah mezbah pertama yang didirikannya.
(35) Saul kemudian mendirikan mezbah bagi TUHAN. Dia sendiri membangun mezbah untuk TUHAN.
(36) Lagi kata Saul: "Marilah kita pada malam ini mengejar orang Filistin dan menjarahi mereka sampai fajar menyingsing dan janganlah kita biarkan hidup seorangpun dari mereka." Jawab mereka itu: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik." Tetapi imam berkata: "Marilah kita dahulu tampil menghadap Allah di sini."
(36) Kemudian berkatalah Saul kepada anak buahnya, "Marilah kita menyerang orang Filistin pada malam ini lalu merampok mereka sampai pagi dan membunuh mereka semua." Mereka menjawab, "Baiklah Baginda lakukan apa yang Baginda pandang baik." Tetapi imam berkata, "Marilah kita lebih dahulu minta petunjuk dari Allah."
(36) Saul mengatakan, “Mari kita kejar orang Filistin malam ini dan merampas segala miliknya lalu membunuh mereka semua.” Pasukan itu menjawab, “Lakukanlah yang engkau anggap terbaik.” Imam mengatakan, “Mari kita tanya Allah.”
(37) Saul bertanya kepada Allah: "Bolehkah aku mengejar orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tangan orang Israel?" Tetapi pada hari itu Ia tidak menjawab Saul.
(37) Lalu bertanyalah Saul kepada Allah, "Bolehkah aku menyerang orang Filistin? Apakah mereka akan Kauserahkan ke tangan Israel?" Tetapi pada hari itu Allah tidak menjawabnya.
(37) Saul bertanya kepada Allah, “Apakah aku harus mengusir orang Filistin? Apakah Allah membiarkan kami mengalahkan Filistin?” Namun, Allah tidak menjawab Saul pada hari itu.
(38) Lalu kata Saul: "Datanglah ke mari, kamu segala pemuka rakyat; berusahalah mengetahui apa sebab dosa ini terjadi pada hari ini.
(38) Sebab itu berkatalah Saul kepada para pemimpin rakyat, "Mari ke sini semua dan periksalah dosa apa yang telah dilakukan pada hari ini.
(38) Saul mengatakan, “Semua pimpinan pasukan agar menghadap aku. Kita akan menyelidiki siapa yang berdosa hari ini.
(39) Sebab demi TUHAN yang hidup, yang menyelamatkan orang Israel, sekalipun itu disebabkan oleh Yonatan, anakku, maka ia pasti akan mati." Tetapi seorangpun dari seluruh rakyat tidak ada yang menjawabnya.
(39) Aku berjanji demi TUHAN yang hidup, yang telah memberikan kemenangan kepada Israel, bahwa orang yang bersalah akan dihukum mati, meskipun dia adalah Yonatan putraku." Tetapi tak seorang pun berani menjawabnya.
(39) Demi TUHAN yang telah menyelamatkan hidup bangsa Israel, walaupun dosa itu dilakukan oleh anakku Yonatan, dia harus mati.” Tidak seorang pun dari mereka itu mengatakan sepatah kata.
(40) Kemudian berkatalah ia kepada seluruh orang Israel: "Kamu berdiri di sebelah yang satu dan aku serta anakku Yonatan akan berdiri di sebelah yang lain." Lalu jawab rakyat kepada Saul: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik."
(40) Lalu berkatalah Saul kepada seluruh rakyat Israel, "Kamu semua berdiri di sebelah sini." Jawab mereka, "Hendaklah Baginda lakukan apa yang Baginda pandang baik."
(40) Kemudian Saul berkata kepada seluruh orang Israel, “Kamu berdiri di sebelah sini. Aku dan anakku Yonatan berdiri di sebelah sana.” Tentara itu menjawab, “Terserah kepada Tuan.”
(41) Lalu berkatalah Saul: "Ya, TUHAN, Allah Israel, mengapa Engkau tidak menjawab hamba-Mu pada hari ini? Jika kesalahan itu ada padaku atau pada anakku Yonatan, ya TUHAN, Allah Israel, tunjukkanlah kiranya Urim; tetapi jika kesalahan itu ada pada umat-Mu Israel, tunjukkanlah Tumim." Lalu didapati Yonatan dan Saul, tetapi rakyat itu terluput.
(41) Kemudian berdoalah Saul, "TUHAN, Allah Israel, mengapa hari ini Engkau tidak menjawab aku? TUHAN, jawablah aku melalui batu-batu yang suci ini. Jika kesalahan itu ada padaku atau pada Yonatan, jawablah dengan batu Urim, tetapi jika kesalahan itu ada pada umat-Mu Israel, jawablah dengan batu Tumim." Maka jawaban TUHAN menunjuk kepada Yonatan dan Saul; dengan demikian rakyat dinyatakan tidak bersalah.
(41) Kemudian Saul berdoa, “TUHAN Allah Israel, mengapa Engkau tidak memberikan jawaban kepada hamba-Mu hari ini? Jika aku atau anakku telah berdosa, ya TUHAN Allah Israel, tunjukkanlah Urim. Jika dosa itu ada di pihak umat-Mu Israel, tunjukkanlah Tumim.” Pilihan jatuh pada Saul dan Yonatan, terluputlah umat Israel.
(42) Kata Saul: "Buanglah undi antara aku dan anakku Yonatan." Lalu didapati Yonatan.
(42) Lalu berkatalah Saul, "Ya TUHAN, tentukanlah antara aku dan Yonatan." Maka Yonatanlah yang dinyatakan bersalah.
(42) Saul mengatakan, “Adakan lagi undi antara aku dan anakku untuk membuktikan siapa yang bersalah.” Ternyata jatuh pada Yonatan.
(43) Kata Saul kepada Yonatan: "Beritahukanlah kepadaku apa yang telah kauperbuat." Lalu Yonatan memberitahukan kepadanya, katanya: "Memang, aku telah merasai sedikit madu dengan ujung tongkat yang ada di tanganku. Aku bersedia untuk mati."
(43) Lalu kata Saul kepada Yonatan, "Apa yang telah kauperbuat?" Yonatan menjawab, "Aku telah memakan sedikit madu yang kuambil dengan ujung tongkatku; aku bersedia untuk mati."
(43) Saul berkata kepada Yonatan, “Katakan kepadaku yang telah kaulakukan.” Yonatan menjelaskan kepada Saul, katanya, “Aku hanya mencicipi sedikit madu dari ujung tombakku. Apakah aku harus mati atas perbuatanku itu?”
(44) Kata Saul: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu. Sesungguhnya, Yonatan, engkau harus mati."
(44) Kata Saul kepadanya, "Semoga aku dihukum Allah jika engkau tidak dihukum mati, Yonatan!"
(44) Saul menjawab, “Aku berjanji dan menanyakan kepada TUHAN untuk menghukum aku, jika aku melanggar perjanjianku. Yonatan harus mati.”
(45) Tetapi rakyat berkata kepada Saul: "Masakan Yonatan harus mati, dia yang telah mendapat kemenangan yang besar ini di Israel? Jauhlah yang demikian! Demi TUHAN yang hidup, sehelai rambutpun dari kepalanya takkan jatuh ke bumi! Sebab dengan pertolongan Allah juga dilakukannya hal itu pada hari ini." Demikianlah rakyat membebaskan Yonatan, sehingga ia tidak harus mati.
(45) Tetapi rakyat berkata kepada Saul, "Haruskah Yonatan dihukum mati? Padahal dialah yang membawa kemenangan besar ini? Tidak! Kami berjanji demi TUHAN yang hidup, bahwa Yonatan tidak boleh kehilangan sehelai rambut pun dari kepalanya. Karena dengan pertolongan Tuhanlah, ia telah mendapat kemenangan pada hari ini." Demikianlah Yonatan diselamatkan rakyat dari hukuman mati.
(45) Tentara berkata kepada Saul, “Hari ini Israel meraih kemenangan besar di bawah pimpinan Yonatan, masakan dia harus mati? Tidak mungkin. Demi TUHAN yang hidup, tidak satu rambut pun dari kepalanya akan jatuh ke tanah. TUHAN telah menolong Yonatan melawan orang Filistin hari ini.” Demikianlah orang Israel menyelamatkan Yonatan. Dia tidak dihukum mati.
(46) Maka pulanglah Saul setelah mengejar orang Filistin, dan orang Filistin itupun kembali ke tempat kediamannya.
(46) Setelah itu orang Filistin kembali ke wilayah mereka sendiri karena Saul tidak mengejar mereka lagi.
(46) Saul tidak mengusir orang Filistin. Mereka kembali ke tempat asalnya.
14:47-52 = Catatan tentang musuh-musuh dan keluarga Saul
(47) Setelah Saul mendapat jabatan raja atas Israel, maka berperanglah ia ke segala penjuru melawan segala musuhnya: melawan Moab, bani Amon, Edom, raja-raja negeri Zoba dan orang Filistin. Dan ke manapun ia pergi, ia selalu mendapat kemenangan.
(47) Setelah Saul menjadi raja Israel, ia berperang di mana-mana melawan segala musuh Israel, yaitu orang Moab, orang Amon, dan orang Edom, raja-raja negeri Zoba, dan orang Filistin. Di mana pun ia berperang, selalu ia mendapat kemenangan.
(47) [Saul Memerangi Musuh Israel] Saul menjadi raja Israel dan mengadakan peperangan melawan semua musuh yang ada di sekitar Israel. Saul melawan Moab, Amon, Edom, raja-raja Zoba, dan orang Filistin. Ke mana pun dia pergi, semua musuhnya dikalahkannya.
(48) Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa, memukul kalah orang Amalek, dan melepaskan Israel dari tangan orang-orang yang merampasi mereka.
(48) Ia bertempur dengan gagah berani dan mengalahkan orang Amalek, serta membebaskan Israel dari kuasa perampok.
(48) Dia seorang yang gagah berani. Saul menyelamatkan Israel dari semua musuh yang berusaha merampas dari orang Israel. Bahkan dia menaklukkan orang Amalek.
(49) Anak-anak lelaki Saul ialah Yonatan, Yiswi dan Malkisua. Nama kedua anaknya yang perempuan: yang tertua bernama Merab, yang termuda bernama Mikhal.
(49) Putra-putra Saul ialah Yonatan, Yiswi, dan Malkisua. Putrinya yang sulung bernama Merab, dan yang kedua bernama Mikhal.
(49) Anak-anaknya ialah Yonatan, Yiswi, dan Malkisua. Nama anak perempuannya yang tertua Merab dan yang termuda Mikhal.
(50) Isteri Saul bernama Ahinoam, anak Ahimaas. Panglima tentaranya bernama Abner, anak Ner, paman Saul.
(50) Istrinya bernama Ahinoam, anak Ahimaas; panglima tentaranya adalah Abner anak Ner, yaitu paman Saul.
(50) Istri Saul bernama Ahinoam anak Ahimaas. Panglima pasukannya ialah Abner anak Ner. Ner ialah paman Saul.
(51) Kish, ayah Saul, dan Ner, ayah Abner, adalah anak-anak Abiel.
(51) Kish ayah Saul, dan Ner ayah Abner, adalah anak-anak Abiel.
(51) Kisy ayah Saul, dan Ner ayah Abner. Kisy dan Ner ialah anak Abiel.
(52) Hebat peperangan melawan orang Filistin selama zaman Saul. Dan semua pahlawan dan orang gagah perkasa, yang dilihat Saul, dikumpulkannya kepadanya.
(52) Selama hidupnya Saul selalu berperang dengan sengit melawan orang Filistin. Sebab itu, apabila Saul melihat orang yang kuat atau berani, ia segera menjadikannya anggota tentaranya.
(52) Saul penuh dengan keberanian sepanjang hidupnya. Ia melawan Filistin dengan sangat besar. Setiap kali dia berjumpa dengan seorang pemberani dan kuat, dia mengambil orang itu dan memasukkannya ke dalam kelompok tentara yang berada dekat raja dan melindunginya.
1 Samuel / 1 Samuel / 사무엘상
12345678910111213
- 14 -
1516171819202122232425262728293031