www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
1 Samuel / 1 Samuel / 사무엘상
123
- 4 -
5678910111213141516171819202122232425262728293031
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
4:1-22 = Tabut TUHAN dirampas
(1) Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel. (4-1b) Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek.
(1) Pada masa itu orang Filistin mengerahkan segenap bala tentaranya untuk menggempur Israel; sebab itu tentara Israel maju ke medan peperangan; mereka berkemah dekat Eben-Haezer, sedang tentara Filistin berkemah di Afek.
(1) Berita tentang Samuel tersebar ke seluruh Israel. Eli sudah sangat tua. Anak-anaknya melakukan kejahatan di hadapan Tuhan. [Orang Filistin Mengalahkan Israel] Pada waktu itu bangsa Israel keluar untuk berperang melawan bangsa Filistin. Orang Israel berkemah di Eben-Haezer, sedangkan orang Filistin di Afek.
(2) Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu.
(2) Tentara Filistin mulai menyerang, dan setelah pertempuran berlangsung dengan sengit, tentara Israel kalah dan kira-kira empat ribu orang tewas di medan pertempuran itu.
(2) Orang Filistin mengatur pasukan mereka untuk menyerang orang Israel. Ketika pertempuran mulai sengit, orang Filistin mengalahkan Israel dan membunuh kira-kira 4.000 tentara dari pasukan Israel.
(3) Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita."
(3) Ketika sisa tentara yang kalah sudah kembali ke perkemahan, para pemimpin Israel berkata, "Mengapa gerangan TUHAN membiarkan kita dikalahkan orang Filistin pada hari ini? Mari kita ambil Peti Perjanjian TUHAN dari Silo, dan kita bawa ke mari, supaya TUHAN mau menolong kita dan menyelamatkan kita dari musuh."
(3) Tentara Israel mundur ke perkemahannya lalu para pemimpin mereka bertanya, “Mengapa TUHAN memperkenankan orang Filistin mengalahkan kita? Sebaiknya kita mengambil Kotak Perjanjian TUHAN dari Silo. Allah akan pergi bersama kita ke peperangan dan Dia menyelamatkan kita dari musuh kita.”
(4) Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu.
(4) Lalu mereka mengutus orang ke Silo untuk mengambil Peti Perjanjian TUHAN yang merupakan takhta TUHAN Yang Mahakuasa. Kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, mengiringi Peti Perjanjian itu.
(4) Kemudian bangsa itu mengirim orang ke Silo. Mereka membawa dari sana Kotak Perjanjian TUHAN Yang Mahakuasa. Pada penutup Kotak itu terdapat malaikat kerub yang menjadi takhta TUHAN. Kedua anak Eli, yakni Hofni dan Pinehas datang bersama Kotak itu.
(5) Segera sesudah tabut perjanjian TUHAN sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar.
(5) Setelah Peti Perjanjian itu sampai di perkemahan, bersoraklah orang Israel dengan begitu nyaring, sehingga bumi bergetar.
(5) Ketika Kotak TUHAN itu tiba di perkemahan, seluruh bangsa Israel bersorak-sorai dengan kuat sampai-sampai tanah sekitar itu bergetar.
(6) Dan orang Filistin yang mendengar bunyi sorak itu berkata: "Apakah bunyi sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?" Ketika diketahui mereka, bahwa tabut TUHAN telah sampai ke perkemahan itu,
(6) Orang Filistin juga mendengar bunyi sorak itu lalu mereka berkata, "Mengapa orang-orang Ibrani itu bersorak-sorak?" Tetapi ketika mereka mengetahui bahwa Peti Perjanjian TUHAN telah tiba di perkemahan Ibrani,
(6) Orang Filistin mendengar sorak-sorai Israel itu. Mereka bertanya, “Mengapa orang Israel di perkemahan begitu ribut?” Kemudian mereka mengetahui bahwa Kotak Kudus TUHAN telah tiba di tengah-tengah bangsa Israel,
(7) ketakutanlah orang Filistin, sebab kata mereka: "Allah mereka telah datang ke perkemahan itu," dan mereka berkata: "Celakalah kita, sebab seperti itu belum pernah terjadi dahulu.
(7) mereka menjadi takut, dan berkata, "Ada dewa datang ke perkemahan mereka! Celakalah kita! Belum pernah kita mengalami hal seperti ini!
(7) mereka diliputi rasa cemas. Mereka bertanya, “Para allah sudah berada di tengah-tengah perkemahan orang Israel. Sekarang kita berada dalam bahaya, belum pernah terjadi hal serupa itu sebelumnya.
(8) Celakalah kita! Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Inilah juga Allah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah di padang gurun.
(8) Celakalah betul! Siapakah dapat menyelamatkan kita dari dewa-dewa yang kuat itu? Bukankah dewa-dewa itu pula yang telah membunuh orang Mesir di padang pasir dahulu?
(8) Celakalah kita semua. Siapa yang dapat menolong kita melawan dewa-dewa orang Israel yang berkuasa itu? Allah-allah itulah juga yang telah menghantam orang Mesir dengan bermacam-macam penyakit.
(9) Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!"
(9) Beranikanlah hatimu, hai orang Filistin! Bertempurlah seperti laki-laki, jika tidak, kamu akan menjadi hamba orang-orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi hamba kamu. Sebab itu bertempurlah dengan gagah berani!"
(9) Hai kaum Filistin, beranilah. Berjuanglah sebagai lelaki sejati. Dahulu mereka adalah hamba kita, jadi berperanglah selaku laki-laki, jika tidak kamu menjadi hamba mereka.”
(10) Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki.
(10) Kemudian berperanglah orang Filistin dengan sengit dan mengalahkan tentara Israel. Orang Israel lari ke kemahnya masing-masing. Sungguh besar kekalahan itu: 30.000 prajurit Israel telah gugur.
(10) Orang Filistin berperang dengan kuat dan mengalahkan Israel. Dan setiap tentara Israel melarikan diri pulang. Kekalahan mereka cukup parah, 30.000 dari pasukan Israel mati.
(11) Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
(11) Peti Perjanjian Allah direbut musuh Israel, dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
(11) Kotak Kudus Allah dirampas oleh orang Filistin, juga membunuh kedua anak Eli, yaitu Hofni dan Pinehas.
(12) Seorang dari suku Benyamin lari dari barisan pertempuran dan pada hari itu juga ia sampai ke Silo dengan pakaian terkoyak-koyak dan dengan tanah di kepalanya.
(12) Seorang dari suku Benyamin lari dari medan pertempuran ke Silo, dan sampai di situ pada hari itu juga. Sebagai tanda dukacita, telah dikoyak-koyaknya pakaiannya dan ditaruhnya tanah di kepalanya.
(12) Seorang lelaki dari suku Benyamin melarikan diri dari pertempuran dan tiba di Silo. Ia merobek pakaiannya dan menaruh debu pada kepalanya untuk menunjukkan bahwa dia sangat berdukacita.
(13) Ketika ia sampai, Eli sedang duduk di kursi di tepi jalan menunggu-nunggu, sebab hatinya berdebar-debar karena tabut Allah itu. Ketika orang itu masuk ke kota dan menceritakan kabar itu, berteriaklah seluruh kota itu.
(13) Eli, yang sangat cemas memikirkan keselamatan Peti Perjanjian TUHAN, sedang duduk di kursi di tepi jalan, sambil termenung. Ketika orang itu mengabarkan berita kekalahan Israel, seluruh penduduk kota meratap dengan nyaring.
(13) Pada saat lelaki itu sampai di Silo, Eli sedang duduk di kursinya di pinggir jalan sambil menunggu berita tentang keadaan Kotak Kudus Allah yang membuat hatinya bimbang. Ketika lelaki itu tiba dan memberitahukan kabar buruk yang terjadi, berteriaklah seluruh umat di kota itu sambil menangis.
(14) Ketika Eli mendengar bunyi teriakan itu, bertanyalah ia: "Keributan apakah itu?" Lalu bersegeralah orang itu mendapatkan Eli dan memberitahukannya kepadanya.
(14) Eli mendengar ratapan itu, lalu bertanya, "Keributan apakah itu?" Sementara itu orang tadi berlari kepada Eli; ketika sampai, ia memberitahukan kabar buruk itu.
(14) Keributan itu didengar Eli lalu ia bertanya, “Keributan apa itu?” Lelaki itu menghampiri Eli.
(15) Eli sudah sembilan puluh delapan tahun umurnya dan matanya sudah bular, sehingga ia tidak dapat melihat lagi.
(15) Adapun Eli sudah sembilan puluh delapan tahun umurnya dan ia hampir buta.
(15) Eli sudah berusia 98 tahun dan matanya buta sehingga tidak dapat melihat yang sedang terjadi.
(16) Kata orang itu kepada Eli: "Aku datang dari medan pertempuran; baru hari ini aku melarikan diri dari medan pertempuran." Kata Eli: "Bagaimana keadaannya, anakku?"
(16) Orang itu berkata kepada Eli, "Aku lari hari ini dari medan pertempuran dan baru saja sampai." Eli bertanya kepadanya, "Bagaimana kabarnya, anakku?"
(16) Lelaki itu berkata kepada Eli, “Aku baru saja kembali dari medan pertempuran, aku melarikan diri hari ini.” Eli bertanya, “Apa yang terjadi, anak?”
(17) Jawab pembawa kabar itu: "Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas."
(17) Pembawa kabar itu menjawab, "Israel lari dari orang Filistin. Kita menderita kekalahan yang besar sekali. Banyak orang yang tewas, juga kedua anak Bapak, Hofni dan Pinehas. Dan Peti Perjanjian Allah direbut musuh!"
(17) Ia menjawab, “Orang Israel melarikan diri dari pasukan Filistin. Banyak pasukan Israel yang mati. Kedua anakmu, Hofni dan Pinehas pun mati. Bahkan Kotak Kudus Allah pun dirampas orang Filistin.”
(18) Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel.
(18) Ketika orang itu memberitakan tentang Peti Perjanjian itu, Eli jatuh terlentang dari kursinya di sebelah pintu gerbang. Ia begitu tua dan gemuk sehingga waktu jatuh lehernya patah, dan ia tewas. Ia telah memimpin Israel empat puluh tahun lamanya.
(18) Ketika orang Benyamin menyebutkan nama Kotak Kudus Allah, Eli terjatuh ke belakang dari kursinya, dekat pintu gerbang dan batang lehernya patah. Usianya sudah lanjut dan tubuhnya gemuk, maka matilah dia. Eli memimpin Israel selama 20 tahun.
(19) Adapun menantunya perempuan, isteri Pinehas, sudah hamil tua. Ketika didengarnya kabar itu, bahwa tabut Allah telah dirampas dan mertuanya laki-laki serta suaminya telah mati, duduklah ia berlutut, lalu bersalin, sebab ia kedatangan sakit beranak.
(19) Pada waktu itu, menantu Eli, yaitu istri Pinehas, sedang hamil tua, dan saatnya melahirkan sudah dekat. Ketika didengarnya bahwa Peti Perjanjian Allah telah direbut, dan bahwa mertuanya serta suaminya telah meninggal, tiba-tiba ia merasakan sakit beranak, lalu bersalinlah ia tak lama kemudian.
(19) [Kemuliaan Telah Berlalu] Menantu perempuan Eli, yaitu istri Pinehas, sedang hamil. Waktunya untuk melahirkan bayinya sudah dekat. Perempuan itu mendengar juga tentang perampasan Kotak Kudus Allah dan ayah mertua serta suaminya Pinehas telah mati. Begitu ia mendengar berita itu, terasalah sakit pada dirinya tanda ia akan melahirkan bayinya segera.
(20) Ketika ia hampir mati, berkatalah perempuan-perempuan yang berdiri di dekatnya: "Janganlah takut, sebab engkau telah melahirkan seorang anak laki-laki." Tetapi ia tidak menjawab dan tidak memperhatikannya.
(20) Ketika ia sudah hampir meninggal, para wanita yang menolongnya berkata, "Tabahlah! Anakmu laki-laki!" Namun ia tidak menjawab atau memperhatikan mereka.
(20) Ia sudah mau mati ketika perempuan yang sedang menolongnya mengatakan, “Jangan takut! Engkau melahirkan bayi laki-laki.” Namun, menantu Eli tidak menjawab atau tidak peduli.
(21) Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" --karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.
(21) Anak itu dinamainya Ikabod, katanya, "Kehadiran Allah Yang Mulia telah hilang dari Israel." --yang dimaksudkannya ialah bahwa Peti Perjanjian sudah dirampas dan mertuanya serta suaminya telah meninggal. Sebab itu ia berkata, "Kehadiran Allah Yang Mulia telah hilang dari Israel, karena Peti Perjanjian Allah sudah dirampas."
(21) Ia memberi nama Ikabod kepada anaknya, yang artinya “Kemuliaan Israel sudah lenyap.” Hal itu dilakukannya sebab Kotak Kudus Allah telah dirampas dan ayah mertua serta suaminya telah mati.
(22) Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas."
(22) (4:21)
(22) Perempuan itu mengatakan, “Kemuliaan Israel diambil karena orang Filistin telah mengambil Kotak Kudus Allah.”
1 Samuel / 1 Samuel / 사무엘상
123
- 4 -
5678910111213141516171819202122232425262728293031