📖
Versi Mudah Dibaca [VMD] 2006
Kisah Para Rasul 1
📖
Perjanjian Lama 1) Kejadian 2) Keluaran 3) Imamat 4) Bilangan 5) Ulangan 6) Yosua 7) Hakim Hakim 8) Rut 9) 1 Samuel 10) 2 Samuel 11) 1 Raja Raja 12) 2 Raja Raja 13) 1 Tawarikh 14) 2 Tawarikh 15) Ezra 16) Nehemia 17) Ester 18) Ayub 19) Mazmur 20) Amsal 21) Pengkhotbah 22) Kidung Agung 23) Yesaya 24) Yeremia 25) Ratapan 26) Yehezkiel 27) Daniel 28) Hosea 29) Yoel 30) Amos 31) Obaja 32) Yunus 33) Mikha 34) Nahum 35) Habakuk 36) Zafanya 37) Hagai 38) Zakharia 39) Maleakhi
Perjanjian Baru
40) Matius 41) Markus 42) Lukas 43) Yohanes 44) * Kisah Para Rasul 45) Roma 46) 1 Korintus 47) 2 Korintus 48) Galatia 49) Efesus 50) Filipi 51) Kolose 52) 1 Tesalonika 53) 2 Tesalonika 54) 1 Timotius 55) 2 Timotius 56) Titus 57) Filemon 58) Ibrani 59) Yakobus 60) 1 Petrus 61) 2 Petrus 62) 1 Yohanes 63) 2 Yohanes 64) 3 Yohanes 65) Yudas 66) Wahyu

Pasal 1

1) [Lukas Menulis Buku yang Lain] Teofilus Yang Terhormat. Buku pertama yang telah kutulis ialah tentang segala sesuatu yang dilakukan dan diajarkan Yesus.

2) Aku menuliskan tentang seluruh kehidupan-Nya, sejak permulaan sampai pada hari Ia terangkat ke surga. Sebelum itu, Ia sudah berbicara kepada rasul-rasul yang telah dipilih-Nya. Dengan pertolongan Roh Kudus, Ia telah mengatakan kepada rasul-rasul itu apa yang harus dikerjakan mereka.

3) Setelah kematian-Nya, Ia memperlihatkan diri kepada mereka dengan bukti-bukti yang meyakinkan bahwa Ia hidup. Ia telah memperlihatkan diri kepada mereka selama 40 hari dan banyak berbicara tentang Kerajaan Allah.

4) Pada suatu waktu, ketika Ia makan bersama para rasul, Ia mengatakan kepada mereka, supaya tidak meninggalkan Yerusalem. Ia berkata, “Tunggu, apa yang sudah dijanjikan Bapa, sebagaimana yang sudah kamu dengar dari Aku.

5) Yohanes membaptis orang dengan air, tetapi kamu tidak lama lagi akan dibaptis dengan Roh Kudus.”

6) [Yesus Terangkat ke Surga] Ketika rasul-rasul berkumpul, mereka bertanya kepada Yesus, “Tuhan, apakah ini waktunya bagi-Mu untuk memberikan kembali kerajaan orang Yahudi kepada mereka?”

7) Ia berkata kepada mereka, “Kamu tidak perlu mengetahui tanggal atau waktunya. Bapa yang menetapkannya menurut hak-Nya sendiri.

8) Roh Kudus akan datang kepada kamu, lalu kamu akan menerima kuasa. Kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan kemudian di seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke pelosok-pelosok dunia.”

9) Sesudah Ia mengatakan itu kepada para rasul, Ia terangkat ke langit. Ketika para rasul sedang menatap-Nya, Ia masuk ke dalam awan, dan mereka tidak dapat lagi melihat-Nya.

10) Sementara mereka masih menatap ke langit memperhatikan kepergian-Nya, tiba-tiba dua orang berpakaian putih berdiri di samping mereka.

11) Dan kedua orang itu mengatakan, “Hai orang Galilea, mengapa kamu berdiri di sini memandang ke langit? Yesus yang telah terangkat ke surga dari antara kamu, akan datang dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia pergi.”

12) [Rasul Baru Terpilih] Kemudian para rasul itu kembali ke Yerusalem dari Bukit Zaitun, yang terletak sejauh satu kilometer dari Yerusalem.

13) Mereka memasuki kota itu dan pergi ke ruang atas tempat mereka menginap. Para rasul itu adalah: Petrus, Yohanes, Yakobus, Andreas, Filipus, Tomas, Bartolomeus, Matius, Yakobus, anak Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas, anak Yakobus.

14) Mereka berkumpul dan selalu tekun berdoa dengan satu tujuan. Bersama mereka ada juga beberapa wanita termasuk Maria, ibu Yesus, dan saudara-saudara-Nya.

15) Setelah beberapa hari ada suatu pertemuan orang percaya. Mereka terdiri dari kira-kira 120 orang. Petrus berdiri dan berkata,

16) “Saudara-saudara, harus terjadi yang telah dikatakan dalam Kitab Suci, yang dinyatakan Roh Kudus melalui Daud. Ia berbicara tentang Yudas, yang menjadi penunjuk jalan bagi orang yang menangkap Yesus. Yudas termasuk dalam kelompok kita dan telah melayani bersama kita.”

17) (1:16)

18) Orang itu telah membeli sebidang tanah dengan uang yang didapatnya dari kejahatannya itu, tetapi ia jatuh tersungkur dengan tubuh yang terbelah, dan ususnya keluar.

19) Kejadian itu kemudian diketahui oleh semua penduduk Yerusalem. Dalam bahasa mereka tanah itu disebut: Akeldama. Artinya, “Tanah Darah.”

20) Ada tertulis dalam buku Mazmur, “‘Semoga tanahnya tetap kosong; biarlah tidak ada orang yang tinggal di sana.’ Dan ‘Semoga jabatannya ditempati orang lain.’

21) Sebab itu perlu seorang lagi menggabungkan diri dengan kami dan menjadi saksi kebangkitan Yesus. Orang itu harus dari mereka yang selalu bersama kami selama Yesus berada dengan kami, sejak Yohanes mulai membaptis orang sampai Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami.”

22) (1:21)

23) Rasul-rasul mengusulkan nama dua orang kepada pertemuan itu: Yusuf yang disebut Barsabas — juga dikenal sebagai Yustus — dan Matias.

24) Kemudian mereka berdoa, katanya, “Tuhan, Engkau mengenal semua yang ada di dalam hati setiap orang. Tunjukkanlah kepada kami siapa di antara kedua orang ini yang Engkau pilih,

25) yang akan mengisi tempat yang ditinggalkan oleh Yudas untuk melayani sebagai rasul. Yudas sudah pergi ke tempat yang pantas bagi dia.”

26) Kemudian mereka mengambil undi kedua nama itu, dan Matiaslah yang terpilih. Jadi, ia menjadi seorang rasul bersama kesebelas rasul itu.

Pasal 2

1) [Kedatangan Roh Kudus] Ketika hari Pentakosta tiba, mereka semua berkumpul di satu tempat.

2) Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit yang bunyinya sama seperti angin kencang. Bunyi itu mengisi seluruh rumah tempat mereka berkumpul.

3) Kemudian tampaklah pada mereka sama seperti nyala api, yang disebarkan kepada mereka dan berhenti di atas mereka masing-masing.

4) Mereka semua dipenuhi Roh Kudus dan mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain sesuai dengan kemampuan yang diberikan oleh Roh Kudus.

5) Di Yerusalem ada beberapa orang Yahudi yang sungguh-sungguh beribadat kepada Allah. Mereka berasal dari setiap daerah di dunia ini.

6) Banyak dari mereka yang datang berkumpul karena mendengar suara itu. Mereka sangat heran karena masing-masing rasul itu berbicara. Dan setiap orang mendengarnya dalam bahasanya sendiri.

7) Mereka semua heran, dan mereka tidak mengerti bagaimana para rasul itu dapat melakukan hal itu. Mereka mengatakan, “Lihatlah! Orang yang berbicara itu semuanya orang Galilea,

8) tetapi kita mendengar mereka dalam bahasa kita sendiri. Bagaimana mungkin itu? Kita datang dari daerah yang berbeda-beda:

9) Partia, Media dan Elam; ada yang berasal dari Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, dan Asia,

10) Frigia, Pamfilia, Mesir, daerah-daerah Libia dekat Kirene, Roma,

11) Kreta, dan Arab. Beberapa orang dari kita adalah orang Yahudi, dan ada juga penganut agama Yahudi. Kita berasal dari daerah-daerah itu, tetapi kita dapat mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri. Kita semuanya dapat mengerti hal-hal besar yang dikatakan mereka tentang Allah.”

12) Mereka heran dan bingung. Mereka bertanya satu sama lain, “Apa yang terjadi?”

13) Orang lain menertawai rasul-rasul itu. Mereka berpikir bahwa rasul-rasul itu mabuk karena terlalu banyak minum anggur.

14) [Petrus Berbicara kepada Orang Banyak] Kemudian Petrus berdiri bersama kesebelas rasul, dan dengan suara nyaring ia berbicara kepada orang banyak. Katanya, “Saudara-saudaraku orang Yahudi dan semua orang yang tinggal di Yerusalem, izinkan aku menceritakan arti dari semua itu. Dengarkanlah baik-baik.

15) Mereka tidak mabuk seperti yang kamu sangka sebab sekarang baru jam sembilan pagi.

16) Nabi Yoel telah mengatakan tentang hal-hal yang kamu lihat terjadi pada hari ini, katanya,

17) ‘Allah mengatakan, Pada hari-hari terakhir, Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua orang, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat. Pemuda-pemudamu akan mendapat penglihatan, Orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi khusus.

18) Pada hari-hari itu, Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas hamba-Ku laki-laki dan perempuan, dan mereka akan bernubuat.

19) Aku akan memperlihatkan hal-hal yang ajaib di atas pada langit, dan tanda-tanda ajaib di bawah, di atas bumi, darah, api, dan gumpalan asap.

20) Matahari akan berubah menjadi kegelapan, dan bulan menjadi merah seperti darah. Kemudian hari yang besar dan mulia dari Tuhan tiba.

21) Dan semua orang yang percaya kepada Tuhan akan diselamatkan.’

22) Hai orang Yahudi, dengarkan kata-kata ini, Yesus dari Nazaret adalah orang yang telah dipilih Allah. Itu telah dinyatakan Allah kepadamu dengan mengadakan hal-hal yang ajaib dan tanda-tanda ajaib melalui Yesus, seperti yang sudah kamu tahu.

23) Yesus telah diserahkan kepada kamu berdasarkan rencana Allah yang telah ditetapkan-Nya. Dan kamu, dengan bantuan orang jahat telah membunuh Yesus dengan menyalibkan-Nya,

24) tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari kematian dan membebaskan Dia dari penderitaan kematian. Kematian tidak mungkin menahan Yesus.

25) Daud sudah mengatakan ini tentang Dia, ‘Aku selalu memandang Tuhan di depanku, Ia berada di sisi kananku sehingga aku tidak gentar.

26) Jadi, hatiku bersukacita, dan aku berkata-kata dengan gembira; Ya, bahkan tubuhku pun akan hidup dalam pengharapan,

27) sebab Engkau tidak akan meninggalkan aku di tempat orang-orang mati. Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu busuk dalam kuburan.

28) Engkau telah memperkenalkan cara hidup kepadaku. Engkau akan datang dekat padaku dan memberikan sukacita besar kepadaku.’

29) Saudara-saudaraku, aku akan mengatakan yang sebenarnya kepadamu tentang Daud, nenek moyang kita itu. Ia mati dan dikuburkan dan makamnya masih ada pada kita sampai hari ini.

30) Daud seorang nabi, dan mengetahui sesuatu yang dikatakan Allah. Allah telah berjanji akan menempatkan seorang keturunan Daud ke atas takhta kerajaannya.

31) Daud telah mengetahui yang akan terjadi. Oleh sebab itu, Daud telah berbicara tentang Orang itu, katanya, ‘Ia tidak ditinggalkan di tempat orang mati. Tubuh-Nya tidak binasa di dalam kubur.’ Daud berbicara tentang Kristus yang akan bangkit dari kematian.

32) Jadi, Yesuslah yang telah dibangkitkan oleh Allah dari kematian. Kami semua menjadi saksinya. Kami telah melihat-Nya.

33) Ia telah diangkat ke surga. Sekarang Ia duduk di tempat yang paling terhormat di surga. Allah telah memberikan Roh Kudus kepada Yesus, yang telah dijanjikan oleh Bapa. Jadi, sekarang Ia mencurahkan Roh itu, dan itulah yang kamu lihat dan dengar.

34) Daud bukanlah yang terangkat ke surga, tetapi ia sendiri mengatakan, ‘Allah berkata kepada Tuhanku: Duduklah di tempat yang paling terhormat di surga,

35) Aku akan menempatkan musuh-Mu takluk kepada-Mu.’

36) Sebab itu, biarlah semua orang Yahudi mengetahui dengan pasti bahwa Allah telah menetapkan Yesus, yang kamu salibkan itu, sebagai Tuhan dan Kristus yang dijanjikan itu.”

37) Orang banyak sangat menyesal mendengar itu. Mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul lain, “Saudara-saudara, apa yang harus kami lakukan?”

38) Jawab Petrus, “Bertobatlah dan biarlah masing-masing kamu dibaptis dalam nama Yesus Kristus supaya dosa-dosamu diampuni, sehingga kamu akan menerima Roh Kudus.

39) Janji itu berlaku untuk kamu, anak-anakmu, dan bagi mereka yang berada di tempat yang jauh — bagi semua orang yang dipanggil oleh Tuhan Allah kita.”

40) Dan dengan banyak kata-kata lain Petrus bersaksi dan menghimbau mereka, katanya, “Selamatkanlah dirimu dari kejahatan orang zaman sekarang ini.”

41) Mereka yang menerima pesan Petrus itu dibaptis. Pada hari itu ada kira-kira 3.000 orang ditambahkan kepada kelompok orang percaya.

42) Mereka rajin mempelajari ajaran para rasul. Orang percaya itu saling berbagi dalam persekutuan, memecahkan roti, dan berdoa bersama.

43) [Orang Percaya saling Berbagi Miliknya] Rasul-rasul telah melakukan banyak hal yang ajaib dan tanda ajaib. Dan setiap orang menghormati Allah.

44) Semua orang percaya tetap berkumpul, dan semua kepunyaan mereka adalah milik bersama.

45) Mereka menjual tanah dan milik mereka dan membagi-bagikannya kepada orang yang memerlukannya.

46) Setiap hari mereka berkumpul di pelataran Bait dengan tujuan yang sama. Mereka memecahkan roti bersama di rumah-rumah dan makan bersama hati yang bahagia dan tulus ikhlas.

47) Orang percaya memuji Allah, dan mereka disenangi semua orang. Setiap hari Tuhan menambahkan orang yang diselamatkan kepada kelompok mereka.

Pasal 3

1) [Petrus Menyembuhkan Orang Lumpuh] Pada suatu hari kira-kira jam tiga sore, Petrus dan Yohanes pergi ke pelataran Bait. Itu adalah waktu sembahyang.

2) Ketika mereka memasuki pelataran itu, di sana ada seorang yang lumpuh sejak lahir. Setiap hari teman-temannya menempatkan dia di gerbang pelataran Bait yang bernama Gerbang Indah supaya ia dapat meminta uang dari orang yang akan masuk ke pelataran Bait.

3) Ketika orang itu melihat Petrus dan Yohanes yang hendak masuk ke pelataran Bait, ia meminta uang dari mereka.

4) Petrus dan Yohanes melihat orang lumpuh itu dan berkata, “Lihat kami.”

5) Dia memandang mereka dengan harapan akan mendapat uang dari mereka.

6) Petrus mengatakan, “Uang perak atau emas tidak ada padaku, tetapi yang ada padaku akan kuberikan kepadamu: Dengan kuasa Yesus Kristus dari Nazaret, berdiri dan berjalanlah.”

7) Sambil memegang tangan kanannya, Petrus membantunya untuk berdiri. Segera kaki dan pergelangan kakinya menjadi kuat.

8) Orang itu melompat lalu berdiri dan mulai berjalan. Dia mengikuti mereka masuk ke dalam pelataran Bait. Dia berjalan dan melompat-lompat, serta memuji Allah.

9) Semua orang melihat dia berjalan dan memuji Allah.

10) Mereka mengenal dia sebagai seorang pengemis di Gerbang Indah pelataran Bait. Rasa heran serta kebingungan besar telah memenuhi hati mereka karena yang telah terjadi padanya.

11) [Petrus Berbicara kepada Orang Banyak] Orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes. Semua orang merasa heran. Mereka berlari kepada Petrus dan Yohanes, yang berada di Serambi Salomo.

12) Ketika Petrus melihat hal itu, ia mengatakan kepada orang banyak, “Hai orang Yahudi, mengapa kamu heran akan kejadian itu? Mengapa kamu menatapi kami, seakan-akan karena kuasa kami orang itu dapat berjalan? Apakah kamu mengira hal itu terjadi karena kami baik?

13) Tidak. Allah yang melakukannya. Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, Allah nenek moyang kita, yang telah memuliakan Yesus, Hamba-Nya, tetapi kamu telah menyerahkan-Nya untuk dibunuh. Kamu menolak Dia di depan Pilatus, setelah Pilatus memutuskan untuk membebaskan-Nya.

14) Kamu tidak mengakui Dia adalah Kudus dan baik. Kamu telah meminta kepada Pilatus agar seorang pembunuh dibebaskan bagimu.

15) Kamu telah membunuh Orang yang memberi hidup, tetapi Allah membangkitkan Dia dari kematian. Kami menjadi saksi-saksi dari peristiwa itu.

16) Kuasa Yesuslah yang memberi kekuatan kepada orang yang kamu lihat dan kenal itu. Itu bisa terjadi karena kami percaya kepada kuasa-Nya. Sungguh, iman kepada Dia telah membuatnya sembuh. Dan kamu telah menyaksikannya sendiri.

17) Saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu bertindak, karena kamu tidak mengetahui apa yang kamu lakukan. Begitu pula dengan pemimpin-pemimpinmu.

18) Beginilah Allah memenuhi yang sudah dikatakan-Nya sebelumnya melalui semua nabi, yaitu bahwa Kristus-Nya harus menderita dan mati.

19) Sebab itu, bertobatlah dan kembalilah kepada Allah. Dengan demikian, dosa-dosamu dapat diampuni.

20) Dan Allah akan memberikan kesegaran rohani kepadamu. Allah akan memberikan Yesus kepada kamu, yaitu yang telah dipilih-Nya bagi kamu menjadi Kristus.

21) Dia harus tinggal di surga sampai waktu pemulihan dari segala sesuatu seperti yang sudah dikatakan Allah melalui nabi-nabi kudus-Nya sejak dahulu.

22) Musa mengatakan, ‘Tuhan Allahmu akan memberikan seorang nabi kepada kamu. Nabi itu akan datang dari bangsamu sendiri. Ia sama seperti aku. Kamu harus taat kepada segala sesuatu yang dikatakan-Nya kepada kamu.

23) Siapa yang tidak taat kepada nabi itu akan dikeluarkan dari umat-Nya.’

24) Ya, semua nabi yang pernah berbicara, termasuk Samuel dan mereka yang datang sesudah dia telah memberitakan tentang waktu ini.

25) Dan kamu semua adalah pewaris dari nabi-nabi itu dan dari perjanjian yang dibuat Allah dengan nenek moyangmu. Allah berkata kepada Abraham, ‘Melalui keturunanmu semua bangsa di dunia ini akan diberkati.’

26) Ketika Allah membangkitkan Hamba-Nya, pertama-tama Ia mengutus-Nya kepada kamu. Allah mengutus Dia untuk memberkati kamu. Dia melakukan itu dengan membuat kamu masing-masing berbalik dari kejahatanmu.”

Pasal 4

1) [Petrus dan Yohanes di Depan Mahkamah Agama] Ketika Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak, beberapa orang datang kepada mereka. Mereka terdiri dari beberapa imam Yahudi, kepala pengawal Bait, dan beberapa orang Saduki.

2) Mereka marah karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak. Dengan mengatakan tentang Yesus, kedua rasul itu mengajarkan tentang kebangkitan dari kematian.

3) Pemimpin Yahudi menangkap kedua rasul itu dan memasukkannya ke dalam penjara. Karena sudah malam, maka mereka menahan Petrus dan Yohanes di dalam penjara sampai hari berikutnya.

4) Banyak orang yang sudah mendengar Petrus dan Yohanes, menjadi percaya atas perkataan mereka. Jumlah orang percaya menjadi kira-kira 5.000 orang sekarang.

5) Hari berikutnya, pemimpin Yahudi, tua-tua, dan guru-guru Taurat berkumpul di Yerusalem.

6) Imam besar Hanas, Kayafas, Yohanes, dan Aleksander telah ada di sana. Setiap orang dari keluarga imam besar ada di sana.

7) Mereka menyuruh kedua rasul berdiri di depan mereka. Pemimpin Yahudi mengajukan pertanyaan kepada mereka, “Bagaimana kamu dapat membuat orang lumpuh itu sembuh? Kuasa apa yang kamu pergunakan? Atas nama siapa kamu melakukan itu?”

8) Kemudian Petrus dipenuhi Roh Kudus. Dia mengatakan, “Pemimpin-pemimpin bangsa dan tua-tua.

9) Jika hari ini kami harus menjelaskan tentang suatu perbuatan baik terhadap seorang lumpuh dan bagaimana ia telah disembuhkan,

10) maka kamu semuanya dan semua orang Yahudi ketahuilah, bahwa atas kuasa Yesus Kristus dari Nazaret, yang kamu telah salibkan itu, dan yang dibangkitkan oleh Allah dari kematian, oleh Dialah orang lumpuh itu dapat berdiri di depanmu.

11) Ia adalah: ‘Batu yang kamu ahli bangunan menganggapnya tidak penting, tetapi batu itu sudah menjadi batu penjuru.’

12) Ia adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia. Hanya nama-Nya yang berkuasa di dunia ini, yang telah diberikan untuk menyelamatkan manusia. Kita harus diselamatkan melalui Dia.”

13) Mereka tahu bahwa Petrus dan Yohanes tidak mempunyai pendidikan khusus, tetapi mereka juga melihat, bahwa kedua orang itu berani berbicara, sehingga mereka heran. Mereka menyadari bahwa Petrus dan Yohanes pernah bersama Yesus.

14) Mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di depan mereka. Oleh sebab itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa.

15) Mereka memerintahkan kedua rasul itu untuk meninggalkan ruang sidang Mahkamah Agama, dan mereka berunding bersama-sama. Mereka mengatakan,

16) “Apa yang akan kita lakukan terhadap kedua orang itu? Jelaslah bagi setiap orang di Yerusalem bahwa sudah terjadi mukjizat yang luar biasa melalui mereka. Kita tidak dapat menyangkal itu.

17) Kita harus membuat mereka takut untuk mengatakan kepada orang banyak tentang Orang itu. Masalah ini tidak akan tersebar di tengah-tengah orang banyak.”

18) Mereka menyuruh kedua rasul itu masuk. Kemudian mereka melarang para rasul itu mengatakan atau mengajar apa pun tentang Yesus.

19) Petrus dan Yohanes menjawab, “Apa yang benar menurut kamu? Apa yang dikehendaki Allah? Apakah kami harus patuh kepada kamu atau kepada Allah?

20) Kami tidak dapat berdiam diri. Kami harus mengatakan kepada orang apa yang kami telah lihat dan dengar.”

21) Para pemimpin Yahudi itu tidak menemukan suatu jalan untuk menghukum rasul-rasul itu sebab semua orang memuji Allah atas yang telah terjadi. Orang yang mengalami mukjizat penyembuhan itu sudah berumur lebih 40 tahun. Jadi, para pemimpin Yahudi itu menasihati rasul-rasul itu kembali, lalu membebaskan mereka.

22) (4:21)

23) [Petrus dan Yohanes Kembali kepada Orang Percaya] Ketika mereka dibebaskan, Petrus dan Yohanes pergi ke kelompok mereka sendiri. Mereka melaporkan tentang semua yang dikatakan para imam kepala dan tua-tua kepada mereka.

24) Ketika orang percaya itu mendengarnya, mereka semua berdoa kepada Allah, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit, bumi, laut, dan semua yang ada di dunia ini.

25) Oleh Roh Kudus-Mu, Engkau telah berbicara melalui hamba-Mu, nenek moyang kami Daud, ‘Mengapa bangsa-bangsa berteriak? Mengapa orang di dunia ini merencanakan yang sia-sia?

26) Raja-raja dunia bersiap-siap untuk berperang, dan para penguasa bergabung untuk melawan Allah dan melawan Kristus yang dijanjikan-Nya.’

27) Hal itu memang benar-benar terjadi, ketika Herodes, Pontius Pilatus, orang yang bukan Yahudi, dan orang Yahudi berkumpul untuk menentang Yesus di Yerusalem. Dia adalah Hamba-Mu yang kudus. Dialah yang telah Kaubuat menjadi Kristus yang dijanjikan itu.

28) Mereka berkumpul untuk melawan Dia, melakukan semua yang telah Engkau rencanakan; hal itu terjadi karena kuasa dan kehendak-Mu.

29) Dan sekarang, ya Tuhan, perhatikanlah ancaman mereka. Tolonglah kami mengatakan firman-Mu dengan penuh keberanian.

30) Tolonglah kami supaya kami berani dengan menunjukkan kepada kami kuasa-Mu: menyembuhkan orang sakit, membuat tanda-tanda ajaib dan melakukan mukjizat dengan kuasa Yesus, Hamba-Mu yang kudus.”

31) Setelah mereka berdoa, tempat mereka berkumpul itu terguncang. Dan mereka semuanya dipenuhi Roh Kudus dan mereka terus memberitakan firman Allah dengan penuh keberanian.

32) [Orang Percaya Saling Berbagi] Seluruh kelompok orang percaya sehati dan sejiwa. Tidak ada orang yang mengatakan miliknya hanya kepunyaannya saja. Semua yang dimiliki mereka menjadi milik bersama.

33) Dengan kuasa besar rasul-rasul mengatakan kepada orang banyak bahwa Yesus sesungguhnya telah dibangkitkan dari kematian. Dan Allah memberkati semua orang percaya. Mereka menerima yang dibutuhkannya.

34) Tidak ada orang dalam kelompok mereka yang berkekurangan. Karena siapa yang memiliki ladang atau rumah, dia menjualnya. Kemudian hasil penjualan itu dibawa

35) dan diberikan kepada rasul-rasul. Uang itu kemudian diberikan kepada yang membutuhkannya.

36) Salah seorang dari yang percaya itu bernama Yusuf. Rasul-rasul menyebutnya Barnabas — artinya, anak Penghibur. Ia termasuk suku Lewi, yang dilahirkan di pulau Siprus.

37) Yusuf menjual ladang miliknya dan membawa uangnya untuk diberikan kepada rasul-rasul.

Pasal 5

1) [Ananias dan Safira] Ada seorang bernama Ananias. Ia bersama istrinya, Safira, menjual sebidang tanah miliknya.

2) Ia telah menahan sebagian dari uang itu dengan sepengetahuan istrinya. Sebagian lagi diberikannya kepada rasul-rasul.

3) Petrus mengatakan, “Ananias, mengapa setan telah menguasai hatimu? Engkau telah berdusta kepada Roh Kudus dan menahan sebagian dari uang hasil penjualan tanahmu.

4) Sebelum engkau menjual ladang itu, bukankah itu milikmu? Dan setelah engkau menjualnya, bukankah engkau menguasai uang itu? Mengapa engkau berbuat demikian? Engkau telah berdusta kepada Allah, bukan kepada kami.”

5) Ketika Ananias mendengar kata-kata itu, ia terjatuh dan mati. Beberapa pemuda datang dan membungkus mayatnya, kemudian membawanya ke luar dan menguburkannya. Dan ketakutan yang amat besar melanda semua orang yang mendengar kejadian itu.

6) (5:5)

7) Sesudah tiga jam, istrinya masuk. Safira tidak mengetahui hal yang telah terjadi atas suaminya.

8) Petrus berkata kepadanya, “Katakanlah kepadaku, benarkah bahwa kamu telah menjual tanah milikmu seharga itu?” Safira menjawabnya, “Ya, memang sebesar itulah jumlahnya.”

9) Petrus berkata kepadanya, “Mengapa kamu berdua telah sepakat untuk menguji Roh Tuhan? Lihatlah! Mereka yang telah menguburkan suamimu ada di depan pintu. Dan engkau pun akan mereka angkat ke luar dengan cara yang sama.”

10) Saat itu juga Safira terjatuh dekat kaki Petrus dan mati. Pemuda-pemuda itu masuk dan menemukan dia sudah meninggal. Mereka membawa dia ke luar dan menguburkannya di samping suaminya.

11) Ketakutan besar melanda seluruh jemaat dan semua yang mendengar kejadian itu.

12) [Bukti-bukti dari Allah] Banyak tanda ajaib dan mukjizat yang telah dilakukan oleh rasul-rasul di antara orang banyak. Rasul-rasul itu semuanya berkumpul di Serambi Salomo.

13) Orang lain tidak berani bergabung dengan mereka, tetapi semua orang menghormati mereka.

14) Dan makin bertambah-tambah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.

15) Jadi, orang banyak membawa orang sakit ke jalan-jalan dan membaringkan mereka di atas balai-balai atau tikar, sehingga kalau Petrus lewat, paling sedikit bayangannya mengenai beberapa dari orang sakit itu dan mereka pun sembuh.

16) Juga dari kota-kota di sekitar Yerusalem banyak sekali orang yang membawa orang sakit dan yang terganggu oleh roh jahat. Dan mereka semuanya disembuhkan.

17) [Orang Yahudi Menghentikan Para Rasul] Kemudian imam besar dan semua pengikutnya, yaitu kelompok aliran Saduki, mulai bertindak karena rasa cemburu.

18) Mereka menangkap para rasul dan menjebloskannya ke dalam penjara.

19) Pada malam hari, malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara dan menuntun mereka ke luar. Katanya,

20) “Pergilah dan berdiri di pelataran Bait dan beritakanlah kepada orang di sana semua tentang hidup baru.”

21) Ketika para rasul mendengar itu, mereka mematuhinya dan masuk ke pelataran Bait. Waktu subuh rasul-rasul mulai mengajar. Imam besar dan teman-temannya datang, kemudian mereka mengumpulkan anggota-anggota Sidang Mahkamah Agama dan seluruh majelis tua-tua Yahudi. Mereka menyuruh menjemput rasul-rasul dari penjara.

22) Ketika pejabat-pejabat tiba di penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu. Mereka kembali dan melaporkan hal itu, katanya,

23) “Kami menemukan pintu-pintu penjara terkunci rapat, dan pengawal-pengawal berdiri di depan pintu-pintu. Ketika kami membuka pintu, ternyata tidak ada orang di dalam penjara.”

24) Kepala pengawal pelataran Bait dan para imam mendengar itu. Mereka bingung. Mereka heran apa sebenarnya yang telah terjadi.

25) Kemudian seseorang masuk dan berkata, “Dengarkan. Orang yang kamu penjarakan berdiri di pelataran Bait, dan mereka mengajar orang banyak.”

26) Berangkatlah kepala pengawal pelataran Bait beserta anak buahnya dan mereka membawa kembali rasul-rasul itu. Mereka tidak menggunakan kekerasan karena takut orang banyak akan melempar mereka dengan batu.

27) Mereka membawa masuk rasul-rasul itu untuk menghadap Sidang Mahkamah Agama. Imam besar berkata kepada rasul-rasul itu,

28) “Kami telah memerintahkan kamu dengan tegas untuk tidak mengajar tentang Orang itu lagi, tetapi kamu sudah membawa ajaranmu ke seluruh Yerusalem, dan kamu mau mempersalahkan kami atas kematian Orang itu.”

29) Petrus dan rasul-rasul yang lain menjawab, “Kami harus menaati Allah, bukan kamu.

30) Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus dari kematian, yang kamu bunuh dengan menggantung-Nya pada kayu salib.

31) Allah menghormati Dia dengan menempatkan-Nya di tempat yang paling terhormat di surga sebagai Pemimpin dan Juruselamat. Allah melakukan itu supaya semua orang Yahudi bertobat, lalu Allah dapat mengampuni dosa-dosa mereka.

32) Kami menjadi saksi atas hal itu, begitu pula Roh Kudus, yang diberikan Allah kepada mereka yang menaati Dia.”

33) Ketika para pemimpin Yahudi mendengar itu, mereka sangat marah. Mereka mulai merencanakan untuk membunuh rasul-rasul itu.

34) Di antara anggota Sidang Mahkamah Agama itu berdiri seorang Farisi yang bernama Gamaliel. Dia pengajar Hukum yang dihormati semua orang. Ia mengatakan kepada mereka supaya rasul-rasul itu dibawa ke luar untuk sementara.

35) Kemudian dia berkata kepada mereka, “Hai orang Israel, hati-hatilah tentang yang akan kamu lakukan terhadap mereka.

36) Apakah kamu mengingat ketika Teudas muncul? Ia mengatakan bahwa ia adalah orang penting yang mempunyai pengikut sebanyak 400 orang. Ia terbunuh dan semua pengikutnya terpencar, dan gerakannya habis begitu saja.

37) Sesudah dia, muncul Yudas orang Galilea pada masa sensus penduduk. Beberapa orang tertarik untuk mengikut dia. Ia pun terbunuh, dan semua pengikutnya terpencar.

38) Dan tentang mereka kukatakan kepadamu, jauhilah mereka. Jangan ganggu mereka. Kalau rencana atau pekerjaan mereka berasal dari manusia, rencana itu akan gagal.

39) Jika itu berasal dari Allah, kamu tidak akan mampu menghentikan mereka. Dan ternyata kamu melawan Allah.” Pemimpin-pemimpin Yahudi itu menyetujui hal yang dikatakan Gamaliel.

40) Mereka memanggil rasul-rasul itu dan mencambuk mereka. Mereka melarang rasul-rasul itu berbicara tentang Yesus. Kemudian mereka melepaskan rasul-rasul itu.

41) Rasul-rasul itu pun meninggalkan Sidang Mahkamah Agama. Mereka bersukacita karena mereka dianggap pantas untuk menderita karena Nama itu.

42) Mereka tidak henti-hentinya mengajarkan dan memberitakan Kabar Baik bahwa Yesus adalah Kristus yang dijanjikan itu. Mereka melakukan itu di pelataran Bait dan di rumah-rumah setiap hari.

Pasal 6

1) [Tujuh Orang Terpilih untuk Pekerjaan Khusus] Pada masa itu, ketika jumlah pengikut makin bertambah, timbullah keluhan dari orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang Yahudi berbahasa Aram. Mereka mengeluhkan bahwa janda-janda mereka tidak mendapat bagian dari pembagian sehari-hari.

2) Kedua belas rasul mengumpulkan seluruh pengikut dan berkata, “Tidak baik kalau kami meninggalkan pelayanan firman Allah untuk urusan makanan.

3) Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antara kamu yang mempunyai nama baik, penuh Roh, dan bijaksana. Kami akan serahkan tanggung jawab ini kepada mereka.

4) Kami sendiri akan tekun berdoa dan menjalankan pemberitaan firman.”

5) Usul itu diterima dengan gembira oleh seluruh kelompok lalu mereka memilih Stefanus (orang yang sangat beriman dan dipenuhi Roh Kudus), Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus dari Antiokhia, seorang yang menganut agama Yahudi.

6) Mereka diperkenalkan kepada rasul-rasul. Rasul-rasul berdoa dan menumpangkan tangan atas ketujuh orang itu.

7) Firman Allah menyebar, dan jumlah pengikut di Yerusalem bertambah. Sejumlah besar imam-imam Yahudi menjadi beriman dan juga taat.

8) [Orang Yahudi Melawan Stefanus] Allah memberikan berkat kepada Stefanus. Allah memberikan kuasa kepadanya untuk melakukan mukjizat dan tanda ajaib di tengah-tengah orang banyak.

9) Beberapa orang dari rumah pertemuan Orang-orang Merdeka menentang dia. Mereka adalah orang Yahudi dari Kirene dan Aleksandria, dari Kilikia dan Asia. Mereka mulai bertengkar dengan Stefanus.

10) Roh telah menolong Stefanus untuk berbicara dengan penuh hikmat. Perkataan Stefanus sangat berwibawa sehingga orang Yahudi tidak dapat melawannya.

11) Jadi, mereka membujuk beberapa orang untuk mengatakan, “Kami mendengar Stefanus menghujat Musa dan Allah.”

12) Dengan demikian, mereka menghasut orang banyak dan tua-tua, serta guru-guru Taurat untuk menangkap Stefanus dan membawanya menghadap Sidang Mahkamah Agama.

13) Mereka membawa saksi-saksi palsu yang mengatakan, “Ia selalu mengatakan hal-hal yang jelek tentang tempat kudus. Dan dia selalu mengatakan hal-hal yang jelek menentang hukum Taurat.

14) Kami telah mendengar dia mengatakan bahwa Yesus dari Nazaret akan membinasakan tempat ini dan mengubah kebiasaan-kebiasaan yang diserahkan Musa kepada kita.”

15) Semua orang yang duduk di sidang itu memperhatikan Stefanus dengan teliti. Mereka melihat wajahnya, sama seperti wajah malaikat.

Pasal 7

1) [Pembelaan Stefanus] Kemudian imam besar bertanya, “Benarkah itu?”

2) Jawab Stefanus, “Bapak-bapak dan Saudara-saudaraku, dengarkanlah aku. Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri kepada bapa leluhur kita, Abraham, waktu ia masih tinggal di Mesopotamia, sebelum ia tinggal di Haran.

3) Allah berkata kepadanya, ‘Tinggalkan negerimu dan sanak saudaramu, dan pergi ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.’

4) Abraham meninggalkan negeri orang Kasdim dan pergi menetap di Haran. Sesudah ayahnya meninggal, Allah menyuruh Abraham pindah dari sana ke negeri ini, tempat tinggal Saudara sekalian sekarang.

5) Ia tidak memberi tanah itu menjadi warisan kepada Abraham, sejengkal tanah pun tidak, tetapi Ia menjanjikan, bahwa Abraham dan keturunannya akan memiliki negeri itu. Padahal Abraham saat itu tidak mempunyai anak.

6) Inilah yang dikatakan Allah kepadanya, ‘Keturunanmu akan tinggal sebagai orang asing di negeri orang, dan mereka akan menjadi hamba. Orang negeri itu akan memperlakukan mereka sangat buruk selama 400 tahun.

7) Aku akan menghukum bangsa yang memperhamba mereka.’ Allah berkata lagi, ‘Sesudah itu mereka akan keluar dari negeri itu dan akan menyembah Aku di tempat itu.’

8) Allah memberi kepada Abraham perjanjian sunat. Kemudian Abraham menjadi bapa Ishak, dan dia menyunatkan anak itu ketika ia berumur delapan hari. Ishak menyunat anaknya Yakub. Yakub juga melakukan hal yang sama terhadap anak-anaknya yang kemudian menjadi dua belas bapak leluhur.

9) Bapak-bapak leluhur itu cemburu kepada Yusuf. Mereka menjual Yusuf sebagai hamba ke negeri Mesir. Dan Allah menyertai Yusuf.

10) Allah menyelamatkannya dari semua kesulitannya. Ia memberkati Yusuf dengan hikmat di depan Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkat Yusuf menjadi gubernur Mesir dan seluruh rumah tangganya.

11) Kemudian terjadilah bencana kelaparan di seluruh Mesir dan Kanaan sehingga orang sangat menderita. Nenek moyang kita tidak dapat menerima makanan.

12) Ketika Yakub mendengar bahwa terdapat gandum di Mesir, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan pertama mereka.

13) Pada kunjungan kedua, Yusuf memperkenalkan diri kepada saudara-saudaranya siapa dia sebenarnya. Firaun kemudian berkenalan dengan keluarga Yusuf.

14) Kemudian Yusuf menyuruh menjemput ayahnya dan sanak saudaranya, seluruhnya 75 orang.

15) Yakub berangkat ke Mesir, dan di sanalah ia dan nenek moyang kita meninggal.

16) Tulang belulang mereka dibawa pulang ke Sikhem dan ditempatkan di pekuburan yang telah dijual kepada Abraham dari anak-anak Hamor di Sikhem dengan sejumlah uang.

17) Ketika tiba waktunya untuk menggenapi janji yang dibuat Allah kepada Abraham, jumlah bangsa kita di Mesir sudah bertambah-tambah.

18) Kemudian seorang raja lain yang tidak mengenal Yusuf memerintah di Mesir.

19) Raja itu dengan liciknya bertindak kejam terhadap nenek moyang kita. Ia memaksa mereka menempatkan bayi-bayi mereka di luar rumah supaya mati.

20) Pada waktu itu Musa lahir. Ia anak yang cantik di hadapan Tuhan. Selama tiga bulan dia dipelihara di rumah ayahnya.

21) Sesudah itu ia ditempatkan di luar, kemudian putri Firaun mengambil dia dan membesarkannya sebagai anaknya sendiri.

22) Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir dan dia menjadi berkuasa, baik di dalam perkataan maupun dalam perbuatan.

23) Ketika ia berumur 40 tahun, dia memutuskan untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang Israel.

24) Ketika ia melihat seorang dari mereka dianiaya orang Mesir, ia membelanya dengan membunuh orang Mesir itu.

25) Musa menyangka saudara-saudaranya orang Israel mengerti bahwa Allah telah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengetahui itu.

26) Hari berikutnya, ia bertemu dengan beberapa orang Yahudi yang sedang berkelahi. Ia mencoba mendamaikan mereka. Katanya, ‘Kawan-kawan, kamu adalah bersaudara. Mengapa kamu berkelahi?’

27) Orang yang melakukan yang salah terhadap yang lain itu mendorong Musa sambil mengatakan, ‘Siapa membuat engkau penguasa dan hakim atas kami?

28) Apakah engkau akan membunuh aku, sama seperti orang Mesir yang kaubunuh kemarin?’

29) Mendengar itu, Musa melarikan diri dan menetap sebagai orang asing di negeri orang Midian. Di sana ia mendapat dua anak laki-laki.

30) Setelah 40 tahun berlalu, malaikat telah muncul dalam nyala api di tengah-tengah semak di gurun dekat Gunung Sinai.

31) Ketika Musa melihat itu, ia sangat heran. Dia datang mendekat supaya ia dapat melihat lebih jelas. Kemudian dia mendengar suara Tuhan,

32) ‘Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.’ Musa gemetar ketakutan, tidak berani melihat.

33) Allah berkata kepadanya, ‘Buka sandalmu dari kakimu karena tanah tempatmu berdiri adalah tanah yang suci.

34) Aku telah melihat dan menyaksikan penganiayaan terhadap umat-Ku di Mesir, mendengar rintihan mereka, dan Aku turun untuk membebaskan mereka. Marilah. Aku akan mengutus engkau ke Mesir.’

35) Inilah Musa yang sama, yang tidak diterima orang Israel dengan mengatakan, ‘Siapa yang membuat engkau penguasa dan hakim?’ Dialah orang yang telah diutus Allah melalui malaikat yang menampakkan diri kepadanya di tengah-tengah semak. Ia diutus untuk menjadi penguasa dan penyelamat.

36) Ia membawa mereka keluar dari Mesir. Ia mengadakan mukjizat dan tanda-tanda ajaib di negeri Mesir, Laut Merah, dan di padang gurun selama 40 tahun.

37) Inilah Musa yang telah mengatakan kepada orang Yahudi, ‘Allah akan membangkitkan seorang nabi bagimu dari bangsamu. Dia sama seperti aku.’

38) Dialah yang berada dalam pertemuan di gurun bersama nenek moyang kita, dan bersama malaikat yang berbicara kepadanya di Gunung Sinai. Dialah yang telah menerima kata-kata dari Allah yang memberi hidup untuk disampaikan kepada kita.

39) Dan nenek moyang kita tidak mau menaati dia. Sebaliknya mereka menolak dia. Dalam hati mereka, mereka mau kembali ke Mesir.

40) Mereka mengatakan kepada Harun, ‘Buatkan bagi kami beberapa dewa yang akan memimpin perjalanan kita. Sebab kami tidak tahu yang sudah terjadi pada Musa, yang membawa kita keluar dari Mesir.’

41) Mereka membuat patung anak sapi dan mereka membawa persembahan kepada berhala itu. Mereka mengadakan perayaan untuk menghormati buatan tangan mereka sendiri.

42) Allah berbalik dari mereka dan membiarkan mereka menyembah bala tentara langit. Seperti tertulis di dalam buku nabi-nabi, Allah mengatakan, ‘Kamu bangsa Israel tidak membawa kurban sembelihan dan persembahan kepada-Ku di padang gurun selama 40 tahun.

43) Kamu bahkan membawa bersamamu dewamu kemah Molokh, dan bintang dewamu Refan, patung-patung yang kamu buat untuk disembah. Aku akan mengirim kamu ke tempat yang lebih jauh daripada Babel.’

44) Kemah Suci berada bersama nenek moyang kita di padang gurun. Kemah itu dibuat sesuai dengan petunjuk Allah yang berbicara kepada Musa, menurut bentuk yang pernah dilihat Musa.

45) Nenek moyang kita menerima kemah itu dan membawanya ketika mereka di bawah pimpinan Yosua merebut tanah-tanah dari bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa itu diusir Allah sebelum nenek moyang kita tiba. Kemah itu tetap di tempatnya sampai pada masa Daud.

46) Daud disenangi Allah. Ia minta izin kepada Allah untuk mendirikan rumah bagi Allah Yakub.

47) Salomolah yang membangun Bait itu.

48) Namun, Allah yang Mahatinggi tidak tinggal di dalam rumah buatan tangan manusia. Seperti yang dikatakan melalui nabi,

49) ‘Tuhan mengatakan, Surga itu takhta-Ku, bumi alas kaki-Ku. Rumah apa yang dapat kaudirikan bagi-Ku? Tidak ada tempat yang Kubutuhkan untuk beristirahat.

50) Ingatlah, Aku telah menjadikan semuanya itu.’

51) Kamu orang yang keras kepala, yang tidak pernah memberikan hatimu kepada Allah dan tidak mau mendengarkan-Nya. Kamu selalu menentang Roh Kudus. Kamu sama saja seperti nenek moyangmu.

52) Apakah ada nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh nabi-nabi yang dahulu kala memberitakan kedatangan Dia yang Adil. Sekarang kamu mengkhianati dan membunuh Dia.

53) Kamulah yang menerima hukum Taurat yang diberikan oleh Allah melalui para malaikat-Nya, tetapi kamu tidak menaatinya.”

54) [Stefanus Dibunuh] Ketika pemimpin-pemimpin Yahudi mendengar itu, mereka sangat marah. Mereka mengkertak-kertak gigi karena marahnya kepada Stefanus.

55) Stefanus yang dipenuhi Roh Kudus memandang ke langit. Dia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di tempat yang paling terhormat di surga. Katanya,

56) “Lihatlah! Aku melihat surga terbuka dan Anak Manusia berdiri di tempat terhormat di surga.”

57) Setelah mereka mendengar itu, mereka berteriak dan menutup telinga mereka. Kemudian mereka serempak menyerbu Stefanus.

58) Mereka menyeret dia ke luar kota dan mulai melempari dia dengan batu. Para saksi meninggalkan pakaian mereka di kaki seorang pemuda bernama Saulus.

59) Ketika orang terus melempari dia dengan batu, Stefanus berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku.”

60) Dia berlutut dan berseru dengan kuat, “Tuhan, janganlah salahkan mereka karena dosa ini.” Sesudah ia mengatakan itu, dia meninggal.

Pasal 8

1) Saulus setuju bahwa pembunuhan terhadap Stefanus merupakan hal yang baik.

2) [Kesulitan bagi Orang Percaya] Beberapa orang saleh telah menguburkan Stefanus dan mereka menangisinya dengan sangat sedih. Pada hari itu orang Yahudi mulai menganiaya orang percaya di Yerusalem. Saulus mulai membinasakan jemaat. Ia pergi dari rumah ke rumah dan menyeret baik laki-laki maupun perempuan ke penjara. Semua orang percaya meninggalkan Yerusalem. Hanya rasul-rasul yang tinggal. Orang percaya pergi ke berbagai tempat di Yudea dan Samaria.

3) (8:2)

4) Orang percaya itu tersebar ke mana-mana untuk memberitakan Kabar Baik.

5) [Filipus Memberitakan Kabar Baik di Samaria] Filipus pergi ke kota Samaria dan memberitakan kepada mereka tentang Kristus.

6) Orang banyak mendengarkannya dan menyaksikan mukjizat yang dibuatnya. Mereka semua mendengarkan kata-katanya dengan penuh perhatian.

7) Banyak orang yang dirasuk roh jahat, tetapi Filipus mengusir roh-roh jahat itu. Roh-roh itu menjerit dengan keras ketika mereka keluar. Di sana banyak orang lumpuh dan timpang. Filipus juga menyembuhkan mereka.

8) Orang banyak yang ada di kota itu sangat bersukacita karena hal itu.

9) Seorang yang bernama Simon tinggal di kota itu. Ia menggunakan ilmu gaib dan membuat penduduk Samaria sangat heran. Dia sombong dan menyebut dirinya orang besar.

10) Semua orang percaya akan perkataannya, baik orang biasa maupun orang penting. Mereka mengatakan, “Orang ini mempunyai kuasa Allah yang disebut kuasa besar.”

11) Simon telah begitu lama membuat mereka heran dengan ilmu gaibnya sampai mereka menjadi pengikutnya.

12) Filipus memberitakan kepada mereka Kabar Baik tentang Kerajaan Allah dan kuasa Yesus Kristus. Laki-laki dan perempuan percaya kepada Filipus. Mereka telah dibaptis.

13) Simon pun percaya dan dia dibaptis. Simon selalu mengikuti Filipus. Ia melihat mukjizat dan tanda-tanda ajaib yang luar biasa dan yang dilakukan Filipus. Simon heran.

14) Rasul-rasul masih berada di Yerusalem. Mereka telah mendengar bahwa orang Samaria sudah menerima firman Allah. Jadi, mereka mengutus Petrus dan Yohanes kepada orang Samaria.

15) Ketika mereka tiba, Petrus dan Yohanes berdoa untuk orang Samaria yang percaya, agar mereka menerima Roh Kudus.

16) Roh Kudus belum turun atas mereka; mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Itulah sebabnya, Petrus dan Yohanes mendoakan mereka.

17) Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan atas mereka baru mereka menerima Roh Kudus.

18) Ketika Simon melihat bahwa Roh itu diberikan melalui tumpangan tangan dari rasul-rasul, ia menawarkan uang kepada rasul-rasul itu.

19) Katanya, “Berikanlah kuasa itu kepadaku supaya apabila aku menumpangkan tangan atas seseorang, dia akan menerima Roh Kudus.”

20) Jawab Petrus kepada Simon, “Biarlah binasa uangmu itu bersamamu. Engkau menganggap bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.

21) Engkau tidak mempunyai hak untuk ambil bagian dalam pekerjaan kami karena hatimu tidak benar di hadapan Allah.

22) Bertobatlah. Berdoalah kepada Tuhan, semoga engkau diampuni dari niat hatimu itu.

23) Aku melihat bahwa hatimu penuh dengan iri hati dan terperangkap oleh dosa.”

24) Simon menjawab, “Berdoalah kamu berdua kepada Tuhan untuk aku supaya semua yang telah kamu katakan tidak terjadi atas diriku.”

25) Setelah kedua rasul itu memberi kesaksian dan memberitakan firman Tuhan, mereka kembali ke Yerusalem. Dan pada perjalanan pulang ke Yerusalem, mereka melewati banyak desa di Samaria dan memberitakan Kabar Baik kepada orang banyak.

26) [Filipus Mengajar Orang Etiopia] Malaikat Tuhan berbicara kepada Filipus. Katanya, “Bersiap-siaplah dan pergi ke sebelah selatan, ke jalan yang turun dari Yerusalem menuju Gaza.” Jalan itu melalui gurun.

27) Jadi, Filipus bersiap-siap dan berangkat. Lihatlah, di sana ada seorang sida-sida Etiopia, seorang pejabat Kandake, ratu Etiopia. Ia bertanggung jawab atas seluruh perbendaharaan ratu itu. Ia telah pergi ke Yerusalem untuk beribadat.

28) Saat itu dia dalam perjalanan pulang, dan duduk di keretanya. Ia sedang membaca kitab Nabi Yesaya.

29) Roh mengatakan kepada Filipus, “Pergilah dan dekati kereta itu.”

30) Filipus berlari ke kereta itu, ia mendengar pejabat itu membaca nas dari Nabi Yesaya. Filipus berkata kepadanya, “Mengertikah engkau yang kaubaca itu?”

31) Kata pejabat itu, “Bagaimana aku dapat mengertinya? Perlu ada orang yang menjelaskannya kepadaku.” Dan dia meminta Filipus naik ke atas kereta dan duduk bersama dia.

32) Bagian Kitab Suci yang sedang dibacanya adalah sebagai berikut, “Ia sama seperti domba yang diambil untuk disembelih. Ia sama seperti domba yang tidak bersuara ketika orang menggunting bulunya. Ia tidak mengatakan sepatah kata pun.

33) Ia dipermalukan dan semua hak-Nya telah diambil. Hidup-Nya di bumi ini telah berakhir. Tidak ada berita tentang asal usul-Nya.”

34) Pejabat itu berkata kepada Filipus, “Tolonglah, katakan kepadaku, siapa yang dibicarakan nabi itu? Apakah ia berbicara tentang dirinya atau orang lain?”

35) Filipus mulai menjelaskannya. Dia mulai dari nas itu, kemudian menceritakan tentang Kabar Baik tentang Yesus.

36) Mereka mengikuti jalan yang menurun itu, kemudian sampailah mereka pada sebuah tempat yang ada airnya. Pejabat itu mengatakan, “Lihat. Di sana ada air. Apa lagi yang menghalangi aku untuk dibaptis?”

37) [Filipus menjawab, “Jika engkau percaya dengan sepenuh hati, engkau dapat dibaptis.” Kata pejabat itu, “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”]

38) Kemudian pejabat itu menyuruh kereta berhenti. Mereka berdua turun dan masuk ke dalam air lalu Filipus membaptis dia.

39) Ketika mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba membawa Filipus dari tempat itu dan pejabat itu tidak melihatnya lagi. Dia melanjutkan perjalanannya dengan hati gembira.

40) Dan Filipus tampak di kota yang bernama Asdod. Ia mengunjungi semua kota dan memberitakan Kabar Baik mulai dari Asdod sampai ke Kaisarea.

Pasal 9

1) [Saulus Bertobat] Saulus masih terus mengancam akan membunuh para pengikut Tuhan. Dia pergi kepada imam besar.

2) Saulus meminta surat kuasa kepada imam besar untuk dibawa ke rumah-rumah pertemuan di Damsyik, supaya apabila ia menemukan pengikut-pengikut Jalan Tuhan, laki-laki atau perempuan, dia akan menangkap mereka dan membawanya kembali ke Yerusalem.

3) Kemudian Saulus pergi ke Damsyik. Ketika Saulus sudah dekat ke kota itu, tiba-tiba cahaya dari langit menyinari sekelilingnya.

4) Saulus terjatuh ke tanah. Ia mendengar suatu suara yang mengatakan kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”

5) Kata Saulus, “Siapa Engkau, Tuhan?” Suara itu menjawab, “Akulah Yesus, yang engkau aniaya.

6) Berdirilah sekarang dan pergi ke kota itu. Di sana akan diberitahukan kepadamu, apa yang harus kaulakukan.”

7) Orang yang menemani dia berdiri di tempat itu, tidak mengatakan sesuatu apa pun. Mereka mendengar suara itu, tetapi mereka tidak melihat ada orang.

8) Saulus berdiri. Dia membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Mereka menuntun dia ke Damsyik.

9) Selama tiga hari Saulus tidak dapat melihat; ia sama sekali tidak makan atau minum.

10) Ada seorang pengikut Yesus di Damsyik yang bernama Ananias. Dalam sebuah penglihatan, Tuhan mengatakan kepadanya, “Ananias.” Ananias menjawab, “Aku di sini, Tuhan.”

11) Tuhan berkata kepadanya, “Berdirilah dan pergi ke jalan yang bernama Jalan Lurus. Tanyalah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Lihatlah, dia sedang berdoa di sana.

12) Dalam sebuah penglihatan Saulus melihat seorang yang bernama Ananias datang kepadanya dan menumpangkan tangan kepadanya, supaya ia dapat melihat kembali.”

13) Ananias menjawab, “Tuhan, aku sudah mendengar dari banyak orang tentang dia. Aku mendengar tentang perlakuannya yang buruk terhadap umat-Mu di Yerusalem.

14) Dan dia datang kemari dengan kuasa dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang percaya kepada-Mu.”

15) Tuhan berkata kepadanya, “Pergilah. Sebab orang itu telah Kupilih untuk tugas penting. Dia harus memberitakan tentang Aku kepada raja-raja, kepada orang Yahudi, dan kepada bangsa-bangsa lain.

16) Aku sendiri akan menunjukkan kepada Saulus semua yang harus dideritanya karena nama-Ku.”

17) Ananias berangkat dan pergi ke rumah Yudas. Ia menumpangkan tangannya pada Saulus dan berkata, “Saulus, Saudaraku, Tuhan Yesus mengutus aku. Dialah yang Engkau lihat di perjalananmu ketika engkau datang kemari. Ia mengutus aku supaya engkau dapat melihat lagi dan dipenuhi Roh Kudus.”

18) Segera ada sesuatu, yang sama seperti sisik ikan jatuh dari mata Saulus, dan dia dapat melihat kembali. Ia berdiri lalu dibaptis.

19) Setelah itu ia makan dan dia merasa kuat kembali. [Saulus Mulai Memberitakan tentang Yesus] Untuk beberapa hari lamanya Saulus tinggal bersama pengikut-pengikut Yesus di Damsyik.

20) Kemudian dia pergi ke rumah-rumah pertemuan dan mulai memberitakan tentang Yesus. Katanya kepada orang banyak, “Yesus adalah Anak Allah.”

21) Semua orang yang mendengar dia heran dan berkata, “Bukankah ia orang yang mencoba membinasakan orang yang percaya kepada Yesus di Yerusalem? Bukankah ia datang kemari untuk menangkap pengikut-pengikut dan membawa mereka kepada imam-imam kepala?”

22) Saulus semakin berkuasa dan membuktikan bahwa Dia adalah Kristus yang dijanjikan itu. Kesaksiannya sangat kuat sehingga orang Yahudi di Damsyik tidak dapat membantahnya.

23) [Saulus Lolos dari Kejaran Orang Yahudi] Setelah beberapa hari berlalu, orang Yahudi merencanakan untuk membunuh Saulus,

24) tetapi rencana mereka kemudian diketahui oleh Saulus. Mereka menjaga pintu gerbang kota siang dan malam supaya mereka dapat membunuhnya.

25) Pada suatu malam, para pengikutnya menolong dia meninggalkan kota itu. Mereka memasukkannya ke dalam keranjang dan menurunkannya melalui tembok kota itu.

26) [Saulus di Yerusalem] Ketika Saulus tiba di Yerusalem, ia mencoba bergabung dengan para pengikut, tetapi mereka semua takut kepadanya. Mereka tidak percaya bahwa ia telah menjadi pengikut.

27) Barnabas menerima dia dan membawanya kepada para rasul. Barnabas menjelaskan kepada mereka tentang Saulus yang telah melihat Tuhan di jalan ke Damsyik. Dan Tuhan sudah berbicara kepadanya. Di Damsyik ia berbicara kepada orang banyak dengan berani untuk Tuhan.

28) Jadi, Saulus pun bergabung dengan mereka. Ia keluar-masuk Yerusalem dengan bebas dan berbicara untuk Tuhan dengan berani.

29) Ia berbicara dan berdebat dengan orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka mencoba membunuhnya.

30) Ketika hal itu didengar saudara-saudara seiman, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, lalu menyuruh dia ke Tarsus.

31) Jemaat-jemaat di seluruh Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam damai. Dengan pertolongan Roh Kudus kelompok orang percaya semakin kuat imannya. Mereka menunjukkan bahwa mereka menghormati Tuhan dengan cara hidup mereka. Oleh sebab itu, jumlah orang percaya semakin bertambah-tambah.

32) [Petrus di Lida dan Yope] Petrus mengunjungi seluruh daerah. Ia pergi mengunjungi orang percaya di Lida.

33) Di sana ia bertemu dengan seorang yang bernama Eneas, yang sudah terbaring di tempat tidur selama delapan tahun. Dia lumpuh.

34) Petrus berkata kepadanya, “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau. Berdirilah dan bereskan tempat tidurmu.” Ia segera berdiri.

35) Semua orang yang tinggal di Lida dan Saron melihat dia, dan mereka percaya kepada Tuhan.

36) Di kota Yope tinggal seorang pengikut bernama Tabita — dalam bahasa Yunani disebut Dorkas, artinya “Kijang.” Ia selalu berbuat baik dan menolong orang miskin.

37) Pada waktu itu ia jatuh sakit dan meninggal. Mereka memandikan mayatnya dan menempatkan dia di sebuah ruangan atas.

38) Lida dekat Yope. Ketika para pengikut mendengar Petrus berada di Lida, mereka mengutus dua orang. Mereka membujuk Petrus, katanya, “Datanglah segera.”

39) Petrus menyiapkan diri lalu ikut dengan mereka. Ketika ia tiba, mereka mengantarnya ke ruangan atas. Semua janda-janda berdiri mengelilingi Petrus. Mereka menangis dan memperlihatkan kepada Petrus baju dan pakaian yang dibuat Dorkas bagi mereka ketika ia masih hidup.

40) Petrus menyuruh semua orang keluar ruangan lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian dia berpaling kepada mayat itu, katanya, “Tabita, berdirilah.” Perempuan itu membuka matanya, dan ketika melihat Petrus, ia duduk.

41) Petrus mengulurkan tangannya dan membantu Dorkas berdiri. Kemudian Petrus memanggil orang percaya dan para janda, dan memperlihatkan kepada mereka Dorkas yang telah hidup kembali.

42) Peristiwa itu diketahui orang di seluruh Yope, dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.

43) Petrus tinggal di Yope beberapa hari bersama seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.

Pasal 10

1) [Petrus dan Kornelius] Di kota Kaisarea ada seorang bernama Kornelius. Ia seorang perwira pada pasukan yang disebut pasukan Italia.

2) Ia orang saleh dan penyembah Allah, begitu juga semua orang yang tinggal di rumahnya. Ia seorang dermawan yang banyak menyumbang kepada orang. Ia beserta semua orang yang tinggal di rumahnya selalu berdoa kepada Allah.

3) Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga sore, dengan jelas ia melihat malaikat Allah yang datang kepadanya, yang mengatakan, “Kornelius.”

4) Kornelius memandang kepada malaikat itu dengan rasa takut. Katanya, “Ya, ada apa Tuan?” Kata malaikat itu kepada Kornelius, “Doamu sudah didengar Allah. Sedekahmu kepada orang miskin sudah dilihat Allah. Allah mengingat engkau.

5) Sekarang kirimlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon, yang disebut juga Petrus.

6) Ia tamu seorang penyamak kulit yang juga bernama Simon. Rumahnya dekat laut.”

7) Setelah malaikat itu pergi, Kornelius memanggil dua hamba dan seorang tentara yang saleh dari antara yang melayaninya.

8) Kepada mereka bertiga Kornelius menceritakan semua yang telah terjadi, lalu mereka disuruhnya berangkat ke Yope.

9) Hari berikutnya suruhan Kornelius sudah mendekati kota Yope. Ketika itu Petrus pergi ke atap rumah berdoa. Waktu itu kira-kira jam 12 siang.

10) Petrus lapar dan mau makan. Ketika orang menyiapkan makanan, Petrus mendapat suatu penglihatan.

11) Dia melihat langit terbuka dan sesuatu, sama seperti kain besar turun. Kain itu digantung pada keempat sudutnya dan diturunkan ke tanah.

12) Di dalamnya terdapat semua jenis binatang dan binatang melata di dunia dan juga burung-burung dari langit.

13) Kemudian suatu suara mengatakan kepadanya, “Berdirilah Petrus, sembelihlah itu dan makan.”

14) Petrus mengatakan, “Tuhan! Aku tidak pernah makan sesuatu yang haram atau najis.”

15) Suara itu berbicara kedua kalinya, “Allah sudah menjadikan itu halal. Jangan katakan itu haram.”

16) Penglihatan itu muncul tiga kali, kemudian kain itu segera terangkat ke langit.

17) Petrus masih memikirkan arti dari penglihatan itu. Orang yang disuruh Kornelius itu sudah menemukan rumah Simon. Saat itu mereka berdiri di depan pintu masuk.

18) Mereka bertanya, “Apakah Simon Petrus ada di sana?”

19) Petrus masih memikirkan tentang penglihatan itu, tetapi Roh berkata kepadanya, “Dengarkan. Ada tiga orang sedang mencari engkau.

20) Berdirilah dan pergi ke bawah. Pergilah bersama mereka dan tidak usah bertanya kepada mereka. Aku telah mengutus mereka kepadamu.”

21) Petrus turun dan berkata kepada ketiga orang itu, “Akulah orang yang kamu cari. Mengapa kamu datang kemari?”

22) Mereka mengatakan, “Kornelius, perwira Romawi itu menyuruh kami. Ia orang baik dan yang menyembah Allah. Semua orang Yahudi menghormati dia. Ia diberitahukan oleh malaikat yang kudus untuk mengundangmu datang ke rumahnya. Ia mau mendengarmu.”

23) Petrus mengundang mereka masuk, lalu memberi tempat menginap bagi mereka. Hari berikutnya, ia menyiapkan diri, lalu ikut dengan mereka. Beberapa dari saudara seiman dari Yope ikut bersama mereka.

24) Hari berikutnya, mereka tiba di Kaisarea. Kornelius sudah menunggu mereka. Ia sudah mengumpulkan sanak saudara dan teman dekatnya.

25) Ketika Petrus masuk rumah, Kornelius menundukkan diri di depan kaki Petrus dan menyembahnya.

26) Petrus menyuruh dia berdiri, katanya, “Berdirilah. Aku hanya manusia seperti engkau.”

27) Petrus terus berbicara dengan Kornelius. Kemudian dia masuk dan mendapati banyak orang sudah berkumpul di sana.

28) Kata Petrus kepada mereka, “Kamu tahu bahwa adalah bertentangan dengan hukum Taurat bagi orang Yahudi berhubungan atau mengunjungi orang yang bukan Yahudi. Allah menunjukkan kepadaku bahwa aku tidak boleh menganggap siapa pun haram atau najis.

29) Jadi, ketika aku diundang kemari, aku datang dengan tidak keberatan. Sekarang silahkan katakan kepadaku, mengapa engkau memanggil aku.”

30) Kornelius mengatakan, “Empat hari lalu, aku sedang berdoa di rumah, waktunya sama seperti sekarang, yaitu jam tiga sore. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku dengan pakaian yang berkilau-kilau.

31) Katanya, ‘Kornelius, doamu sudah didengar dan sedekahmu kepada orang miskin sudah dilihat Allah. Allah telah mengingat engkau.

32) Suruhlah orang ke Yope dan undang Simon Petrus datang kemari. Ia menginap di rumah Simon, seorang penyamak kulit. Rumahnya dekat laut.’

33) Jadi aku segera menyuruh menjemput engkau, dan engkau berbuat baik dan datang kemari. Jadi, sekarang kami sudah berkumpul di hadapan Allah untuk mendengarkan semuanya yang sudah diperintahkan Tuhan kepadamu.”

34) [Petrus Berbicara di Rumah Kornelius] Petrus mulai berbicara, katanya, “Sekarang aku sungguh-sungguh mengerti bahwa Allah tidak membedakan orang.

35) Allah menerima setiap orang yang menyembah Dia dan melakukan yang benar. Tidak penting dari mana ia berasal.

36) Allah telah berfirman kepada orang Yahudi. Ia memberitakan Kabar Baik tentang damai melalui Yesus Kristus, Dialah Tuhan dari semuanya.

37) Kamu sudah mengetahui peristiwa besar yang terjadi di seluruh Yudea. Itu dimulai di Galilea sesudah Yohanes mengatakan kepada orang banyak bahwa mereka perlu dibaptis.

38) Kamu mengetahui tentang Yesus dari Nazaret. Allah telah menjadikan Dia Kristus yang dijanjikan itu dengan memberikan Roh Kudus dan kuasa kepada-Nya. Yesus pergi ke mana-mana dan melakukan hal-hal yang baik dan menyembuhkan semua yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia.

39) Kamilah saksi dari semua yang dilakukan-Nya di Yudea dan di Yerusalem, tetapi Yesus telah dibunuh. Mereka menggantung Dia di kayu salib.

40) Pada hari ketiga Allah membangkitkan Dia dari kematian. Allah membiarkan orang banyak melihat Yesus dengan jelas.

41) Tidak semua melihat Dia, hanya saksi-saksi yang telah dipilih Allah yang melihat-Nya. Kami telah makan dan minum bersama Dia setelah Ia bangkit dari kematian.

42) Dia telah memerintahkan kepada kami untuk pergi memberitakan firman Allah kepada orang dan bersaksi, bahwa Ia telah ditetapkan Allah menjadi Hakim atas orang yang hidup dan yang telah mati.

43) Setiap orang yang percaya kepada-Nya, dosanya akan diampuni. Allah akan mengampuni dosa-dosa orang itu melalui nama-Nya. Semua nabi mengatakan bahwa itu benar.”

44) [Roh Kudus Datang kepada Orang yang Bukan Yahudi] Ketika Petrus mengatakan semua itu, Roh Kudus datang ke atas semua orang yang mendengar pesan itu.

45) Orang percaya dari kalangan Yahudi yang ikut serta dengan Petrus sangat heran karena karunia Roh Kudus dicurahkan juga ke atas orang yang bukan Yahudi.

46) Orang Yahudi yang percaya mendengar orang yang bukan Yahudi berbicara dengan bahasa yang berbeda dan memuji Allah. Kemudian Petrus mengatakan,

47) “Kami tidak dapat tidak mau membaptis mereka dengan air. Mereka sudah menerima Roh Kudus, sama seperti kita.”

48) Jadi, Petrus menyuruh mereka, supaya Kornelius, keluarganya, dan teman-temannya dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta supaya Petrus tinggal bersama mereka selama beberapa hari.

Pasal 11

1) [Petrus Kembali ke Yerusalem] Para rasul dan saudara-saudara seiman di Yudea telah mendengar bahwa orang yang bukan Yahudi juga sudah menerima firman Allah.

2) Jadi, ketika Petrus pergi ke Yerusalem, mereka yang berpegang pada sunat berdebat dengan dia.

3) Mereka mengatakan, “Engkau telah pergi ke rumah orang yang tidak bersunat dan engkau makan bersama mereka.”

4) Petrus mulai menjelaskan yang telah terjadi.

5) Katanya, “Aku berada di kota Yope dan sedang berdoa. Kemudian suatu penglihatan datang kepadaku. Aku melihat kain besar turun ke bawah. Kain itu tergantung pada keempat sudutnya dan diturunkan dari langit. Kain itu turun menuju aku.

6) Aku memandangnya baik-baik dan aku melihat binatang darat berkaki empat, binatang liar, binatang melata, dan burung-burung dari langit.

7) Kemudian aku mendengar suara yang mengatakan kepadaku, ‘Berdirilah Petrus. Sembelihlah itu dan makan.’

8) Namun, aku mengatakan, ‘Tidak, Tuhan. Aku tidak pernah makan sesuatu yang haram atau najis.’

9) Suara itu berkata lagi dari surga, ‘Allah telah menjadikan itu halal, jangan engkau mengatakannya haram.’

10) Itu terjadi tiga kali, kemudian semuanya diangkat kembali ke langit.

11) Tepat pada saat itu, tiga orang tiba di rumah tempat aku menginap. Mereka diutus kepadaku dari Kaisarea.

12) Roh mengatakan kepadaku untuk tidak ragu-ragu mengikuti mereka. Keenam saudara yang ada di sana juga ikut bersamaku. Kami masuk ke rumah Kornelius.

13) Kornelius menceritakan kepada kami bagaimana ia telah melihat malaikat berdiri di rumahnya. Malaikat itu mengatakan, ‘Suruh beberapa orang menjemput Simon, yang juga disebut Petrus, ke Yope.

14) Ia akan menyampaikan berita yang membuat kamu dan seluruh rumah tanggamu diselamatkan.’

15) Ketika aku mulai berbicara, Roh Kudus datang ke atas mereka, sama seperti ke atas kita dahulu.

16) Kemudian aku teringat akan yang dikatakan oleh Tuhan, ‘Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.’

17) Allah telah memberi anugerah kepada mereka, yang sama seperti kepada kita, yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Jadi, apakah aku menghentikan pekerjaan Allah? Tidak.”

18) Ketika mereka mendengar itu, mereka terdiam. Mereka memuliakan Allah dan berkata, “Kalau begitu, Allah telah mengizinkan orang yang bukan Yahudi bertobat dan menerima hidup, sama seperti yang kita terima.”

19) [Kabar Baik Datang ke Antiokhia] Orang percaya telah terpencar karena penganiayaan setelah Stefanus dibunuh. Mereka menyingkir jauh sampai ke Fenisia, Siprus, dan Antiokhia. Di sana mereka menyampaikan firman Allah, tetapi hanya kepada orang Yahudi.

20) Beberapa dari mereka berasal dari Siprus dan Kirene. Ketika datang ke Antiokhia, mereka mulai berbicara kepada orang yang bukan Yahudi, menceritakan Kabar Baik tentang Tuhan Yesus.

21) Tuhan telah menolong mereka. Dan sejumlah besar orang percaya mulai mengikut Tuhan.

22) Jemaat di Yerusalem mendengar tentang orang yang baru percaya itu, jadi mereka mengirim Barnabas ke Antiokhia.

23) Ketika ia tiba di sana dan melihat bagaimana kemurahan Tuhan bekerja, ia sangat gembira. Ia menasihati setiap orang untuk tetap setia kepada Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas.

24) Ia adalah seorang yang baik, yang penuh dengan Roh Kudus dan iman. Banyak orang yang menjadi pengikut Tuhan.

25) Barnabas berangkat ke Tarsus untuk mencari Saulus.

26) Ketika ia menemukan Saulus, Barnabas membawanya ke Antiokhia. Selama satu tahun penuh mereka berkumpul dengan jemaat. Mereka mengajar sejumlah besar orang. Di Antiokhialah para pengikut Yesus disebut “Kristen” untuk pertama kalinya.

27) Pada masa itu beberapa nabi telah datang dari Yerusalem ke Antiokhia.

28) Satu dari mereka bernama Agabus. Ia berdiri dan dengan kuasa Roh Kudus ia mengatakan bahwa akan terjadi kelaparan besar di seluruh dunia. Itu terjadi pada masa pemerintahan Klaudius.

29) Masing-masing pengikut memutuskan untuk mengirimkan sebanyak-banyaknya yang dapat diberikannya untuk membantu saudara-saudara seiman di Yudea.

30) Mereka mengumpulkan uang dan memberikannya kepada Barnabas dan Saulus. Kemudian Barnabas dan Saulus membawanya kepada tua-tua di Yerusalem.

Pasal 12

1) [Herodes Agrippa Bertindak terhadap Jemaat] Pada masa itu Raja Herodes mulai menganiaya beberapa anggota jemaat.

2) Ia telah memerintahkan untuk membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.

3) Ketika ia melihat bahwa hal itu berkenan bagi orang Yahudi, ia juga menyuruh menangkap Petrus. Itu terjadi pada hari raya Yahudi yang disebut Paskah.

4) Herodes menangkap Petrus, ia memasukkannya ke dalam penjara. Ia menyerahkannya kepada empat regu, masing-masing terdiri dari empat tentara. Ia bermaksud menghadapkan Petrus kepada bangsanya sesudah Hari Raya Paskah.

5) Jadi, Petrus ditahan dalam penjara, tetapi jemaat terus-menerus mendoakannya kepada Allah.

6) [Petrus Meninggalkan Penjara] Malam sebelum Herodes bersiap-siap untuk menghakimi Petrus, dia tidur diapit oleh dua tentara. Ia diikat dengan dua rantai, dan pengawal-pengawal di pintu penjara terus memperhatikan penjara.

7) Tiba-tiba malaikat Tuhan berdiri di sana, dan sebuah terang bercahaya di dalam ruangan itu. Malaikat menyentuh Petrus pada sisinya dan membangunkannya. Katanya, “Cepat, berdirilah.” Rantai-rantai itu pun terlepas dari tangan Petrus.

8) Malaikat itu berkata kepadanya, “Pakailah bajumu dan sandalmu.” Petrus melakukannya. Kemudian malaikat itu mengatakan, “Pakailah mantelmu dan ikut aku.”

9) Petrus mengikuti dia keluar. Ia tidak menyadari bahwa yang dilakukan malaikat itu benar-benar terjadi. Ia mengira, ia mendapat penglihatan.

10) Setelah lewat di depan pengawal pertama dan kedua, mereka sampai di pintu besi yang merupakan pintu menuju ke kota. Pintu itu terbuka sendiri dan mereka pun keluar. Mereka berjalan sepanjang jalan itu; tiba-tiba malaikat itu meninggalkan Petrus.

11) Saat itu Petrus sadar dan berkata, “Sekarang aku tahu bahwa itu benar-benar terjadi: Tuhan telah mengirim malaikat-Nya kepadaku. Ia telah menyelamatkan aku dari kuasa Herodes dan dari semua yang diharapkan orang Yahudi akan terjadi padaku.”

12) Ketika ia menyadari itu, ia pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes (Yohanes juga disebut Markus). Banyak orang berkumpul di sana dan mereka sedang berdoa.

13) Petrus mengetuk pintu. Seorang pelayan perempuan yang bernama Rode pergi membuka pintu.

14) Rode mengenal suara Petrus, ia sangat gembira, sehingga ia berlari-lari ke dalam dengan tidak membuka pintu. Ia mengatakan bahwa Petrus berdiri di luar.

15) Mereka berkata kepadanya, “Engkau gila.” Namun, dia terus saja bersikeras, bahwa Petrus memang ada di luar. Mereka berkata lagi, “Itu malaikatnya.”

16) Petrus terus mengetuk pintu dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka heran.

17) Sambil memberi tanda dengan tangannya untuk diam, Petrus menceritakan kepada mereka bagaimana Tuhan telah mengeluarkan dia dari penjara. Katanya, “Beritahukan kepada Yakobus dan saudara-saudara seiman yang lain tentang hal itu.” Ia pergi ke tempat lain.

18) Hari berikutnya terjadilah kegemparan di kalangan tentara-tentara itu, tentang yang sudah terjadi atas Petrus.

19) Setelah Herodes mencari dia dan tidak menemukannya, ia memeriksa para pengawal penjara. Kemudian dia memerintahkan supaya mereka dibunuh. [Herodes Agripa Meninggal] Kemudian Herodes berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di sana beberapa lama.

20) Ia sangat marah kepada orang Tirus dan Sidon. Sekarang mereka datang sebagai kelompok untuk menghadap Herodes. Mereka membujuk Blastus untuk memberi dukungan kepada mereka. Blastus adalah pelayan pribadi Herodes. Mereka meminta kepada Herodes untuk berdamai, sebab negeri mereka mendapat makanan dari negeri raja itu.

21) Pada hari yang sudah ditentukan, Herodes berpakaian kebesaran, lalu duduk di atas takhta dan berpidato.

22) Orang banyak berteriak, “Itu suara allah, bukan suara manusia.”

23) Tiba-tiba malaikat Tuhan menampar Herodes karena ia menerima pujian itu dan tidak memuliakan Allah. Malaikat itu membuat dia sakit, lalu ia mati, tubuhnya dimakan cacing-cacing.

24) Firman Allah menyebar dan makin banyak orang yang menjadi percaya.

25) Barnabas dan Saulus menyelesaikan pelayanan mereka di Yerusalem, lalu kembali ke Antiokhia, membawa Yohanes, yang disebut Markus.

Pasal 13

1) [Barnabas dan Saulus Diberi Tugas Khusus] Di jemaat Antiokhia terdapat beberapa nabi dan guru. Mereka itu Barnabas, Simeon (yang disebut Niger), Lukius dari Kirene, Manaen (yang dibesarkan bersama Herodes, raja wilayah), dan Saulus.

2) Ketika mereka sedang melayani Tuhan dan berpuasa, Roh Kudus berkata kepada mereka, “Berikanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk mengerjakan tugas khusus. Aku telah memilih mereka untuk tugas itu.”

3) Jadi, setelah mereka berpuasa dan berdoa, mereka menumpangkan tangan atas Barnabas dan Saulus, lalu menyuruh mereka berangkat.

4) [Barnabas dan Saulus di Siprus] Barnabas dan Saulus diutus oleh Roh Kudus ke Seleukia. Kemudian mereka berlayar dari Seleukia ke Pulau Siprus.

5) Ketika mereka sampai di kota Salamis, mereka memberitakan firman Allah di rumah-rumah pertemuan Yahudi dibantu oleh Yohanes (yang juga disebut Markus).

6) Mereka menjelajahi seluruh pulau sampai ke kota Pafos. Di sana mereka bertemu dengan seorang tukang sihir dan nabi palsu, orang Yahudi yang bernama Baryesus.

7) Ia adalah kawan Gubernur Sergius Paulus, dia seorang yang pintar. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus. Ia mau mendengar firman Allah,

8) tetapi mereka ditentang oleh Elimas, tukang sihir itu — itulah namanya kalau diterjemahkan — [Elimas adalah nama untuk Baryesus dalam bahasa Yunani]. Ia mencoba membuat gubernur itu tidak percaya kepada Yesus.

9) Saulus, yang juga disebut Paulus, dipenuhi Roh Kudus. Ia menatap mata Elimas

10) dan berkata, “Engkau dipenuhi dengan segala macam penipuan dan kejahatan. Anak iblis. Engkau adalah musuh dari segala sesuatu yang baik. Apakah engkau tidak pernah berhenti memutarbalikkan kebenaran dari Tuhan menjadi kebohongan?

11) Sekarang Tuhan akan menjamahmu, dan engkau akan menjadi buta. Engkau tidak akan melihat matahari untuk beberapa waktu lamanya.” Tiba-tiba semacam kabut dan kegelapan menutupi Elimas. Ia berjalan keliling, berusaha mencari seorang yang mau menuntunnya.

12) Ketika gubernur melihat yang telah terjadi, ia menjadi percaya, sebab ia sangat heran mendengarkan ajaran tentang Tuhan.

13) [Paulus dan Barnabas Pergi ke Antiokhia di Pisidia] Paulus dan teman-temannya berlayar dari Pafos ke Perga, di Pamfilia, tetapi Yohanes (yang juga disebut Markus) meninggalkan mereka dan kembali ke Yerusalem.

14) Mereka melanjutkan perjalanan dari Perga ke Antiokhia, di Pisidia. Pada hari Sabat Paulus dan Barnabas masuk ke rumah pertemuan, lalu duduk.

15) Setelah membaca hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah pertemuan itu mengirim pesan kepada mereka, katanya, “Saudara-saudara, sekiranya kamu mempunyai pesan untuk menguatkan orang di sini, bicaralah.”

16) Paulus berdiri dan memberi tanda dengan tangannya, dan berkata, “Hai orang Yahudi dan kamu orang yang bukan Yahudi yang menyembah Allah, dengarkanlah.

17) Allah bangsa Yahudi telah memilih nenek moyang kita. Ia membuat bangsa kita menjadi besar ketika mereka tinggal di Mesir selaku orang asing. Dengan kuasa-Nya yang besar Ia mengantar mereka keluar dari negeri itu.

18) Allah bersabar untuk tinggal bersama mereka di padang gurun selama 40 tahun.

19) Ia membinasakan tujuh bangsa di negeri Kanaan dan memberi negeri mereka kepada orang Yahudi sebagai warisan selama kira-kira 450 tahun.

20) Sesudah itu Allah memberi kepada mereka hakim-hakim sampai masa Samuel, nabi itu.

21) Orang Yahudi meminta seorang raja, dan Allah memberi kepada mereka Saul, anak Kish dari suku Benyamin. Dia memerintah selama 40 tahun.

22) Setelah menyingkirkan Saul, Allah mengangkat Daud sebagai raja mereka. Allah bersaksi tentang Daud, kata-Nya, ‘Aku mendapati bahwa Daud, anak Isai itu, seorang yang berkenan pada hati-Ku. Ia akan melakukan segala sesuatu yang Aku minta kepadanya.’

23) Dari keturunan Daud itu, sesuai dengan janji-Nya, Allah mengutus Juruselamat, yaitu Yesus, ke Israel.

24) Sebelum kedatangan-Nya, Yohanes memberitakan kepada semua orang Yahudi untuk dibaptis sebagai tanda bahwa mereka bertobat.

25) Ketika Yohanes menyelesaikan tugasnya, ia bertanya, ‘Menurut kamu, siapakah aku sebenarnya? Aku bukan yang kamu tunggu-tunggu itu, tetapi Ia akan datang sesudah aku. Bahkan aku tidak pantas untuk membuka sandal-Nya.’

26) Saudara-saudara, anak-anak keluarga Abraham, dan kamu orang yang bukan Yahudi, yang percaya kepada Allah, kepada kitalah dikirimkan berita keselamatan itu.

27) Penduduk Yerusalem beserta pemimpin-pemimpin mereka tidak mengenal Dia. Mereka mengadili Dia dan dengan demikian, genaplah yang dikatakan nabi-nabi yang dibaca setiap hari Sabat.

28) Meskipun mereka tidak mendapat bukti-bukti yang membenarkan hukuman mati, tetapi mereka meminta kepada Pilatus untuk membunuh-Nya.

29) Sesudah mereka melakukan semua yang tertulis tentang diri-Nya, mereka menurunkan Dia dari kayu salib dan membaringkan-Nya di dalam sebuah kubur.

30) Allah membangkitkan Dia kembali dari kematian.

31) Sesudah itu dalam beberapa hari Yesus menampakkan diri kepada mereka yang menemani-Nya dari Galilea ke Yerusalem. Kini mereka menjadi saksi-saksi-Nya bagi umat kita.

32) Kami membawa Kabar Baik tentang janji Allah kepada nenek moyang kita.

33) Janji itu sudah digenapi Allah bagi kita, keturunan mereka dengan membangkitkan Yesus dari kematian. Tentang hal itu telah tertulis dalam Mazmur 2, ‘Engkau adalah Anak-Ku, hari ini Aku telah menjadi Bapa-Mu.’

34) Ia membangkitkan Dia dari kematian. Dia tidak pernah lagi diserahkan kepada kebinasaan. Allah mengatakan, ‘Aku akan memberi kepadamu janji yang benar dan kudus, yang telah Kubuat dengan Daud.’

35) Ia juga mengatakan dalam Mazmur yang lain, ‘Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu binasa.’

36) Daud melakukan kehendak Allah pada masa hidupnya. Kemudian dia meninggal dan dikuburkan bersama nenek moyangnya. Dan tubuhnya binasa dalam kuburan.

37) Dia yang telah dibangkitkan Allah dari kematian tidak binasa dalam kuburan.

38) Saudara-saudara, kamu harus mengetahui bahwa melalui Yesus pengampunan dosa dinyatakan kepadamu. Kamu tidak dapat dibebaskan dari dosamu melalui hukum Musa, tetapi setiap orang yang percaya kepada Yesus, dibebaskan dari dosa melalui Dia.

39) (13:38)

40) Jadi, berhati-hatilah supaya yang dikatakan nabi-nabi tidak terjadi atas kamu. Kata nabi-nabi itu,

41) ‘Dengarkan, kamu orang yang mengejek, kamu akan heran, lalu mati, sebab Aku akan melakukan sesuatu di masa hidupmu. Kamu tidak akan mempercayai itu, walaupun ada yang menjelaskannya kepadamu.’”

42) Ketika Paulus dan Barnabas meninggalkan rumah pertemuan itu, orang meminta kepada mereka untuk menceritakan lagi tentang hal-hal itu pada hari Sabat berikutnya.

43) Ketika pertemuan di rumah pertemuan bubar, banyak orang Yahudi dan orang lain yang menganut agama Yahudi yang saleh mengikuti Paulus dan Barnabas. Paulus dan Barnabas berbicara dengan mereka dan membujuk mereka untuk terus hidup di dalam anugerah Allah.

44) Pada hari Sabat berikutnya hampir semua orang yang di kota itu berkumpul untuk mendengar firman Tuhan.

45) Ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, mereka menjadi sangat cemburu. Mereka menentang yang dikatakan Paulus dan menjelek-jelekkan dia.

46) Paulus dan Barnabas berani mengatakan dengan terus terang, “Memang pertama-tama perlu untuk memberitakan firman Allah kepada kamu. Namun, karena kamu tidak mau menerimanya, dan kamu tidak merasa dirimu pantas untuk menerima hidup yang kekal, kami sekarang pergi kepada bangsa-bangsa lain,

47) sebab kami sudah mendapat perintah dari Tuhan. Inilah perintah-Nya, ‘Aku telah membuat engkau terang bagi orang yang bukan Yahudi supaya engkau dapat membawa keselamatan sampai ke pelosok dunia.’”

48) Ketika bangsa-bangsa lain mendengar itu, mereka bersukacita dan memuliakan firman Tuhan. Dan banyak orang menjadi percaya kepada pemberitaan itu. Mereka itulah orang yang sudah terpilih untuk menerima hidup yang kekal.

49) Firman Tuhan tersebar ke seluruh daerah.

50) Orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan yang saleh, yang berkedudukan penting, dan juga para pemimpin kota itu supaya mereka menjadi marah. Mereka mulai menganiaya Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka keluar dari daerah itu.

51) Paulus dan Barnabas mengebaskan debu dari sandalnya sebagai protes terhadap mereka. Mereka kemudian pergi ke kota Ikonium.

52) Pengikut-pengikut bersukacita dan dipenuhi Roh Kudus.

Pasal 14

1) [Paulus dan Barnabas di Ikonium] Begitu juga setibanya di Ikonium, Paulus dan Barnabas pergi ke rumah pertemuan Yahudi, sama seperti kebiasaan yang telah dilakukan mereka sebelumnya. Mereka berbicara sedemikian rupa sehingga banyak orang Yahudi dan Yunani percaya kepada Yesus.

2) Orang Yahudi yang tidak mau percaya, menghasut bangsa lain itu, sehingga mereka tidak senang kepada kedua saudara tadi.

3) Paulus dan Barnabas lama sekali tinggal di sana dan mereka berbicara dengan berani untuk Tuhan. Tuhan telah menunjukkan kebenaran berita tentang anugerah-Nya, dengan diizinkan-Nya mereka mengadakan tanda-tanda ajaib dan mukjizat luar biasa.

4) Penduduk kota telah terpecah menjadi dua kelompok. Ada yang berpihak kepada orang Yahudi; ada yang berpihak kepada para rasul.

5) Kemudian ada usaha dari pihak bangsa lain dan orang Yahudi bersama pemimpin-pemimpin mereka untuk menganiaya dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu.

6) Ketika mendengar hal itu, mereka melarikan diri dari kota itu, lalu pergi ke kota Listra dan Derbe di Likaonia, dan daerah-daerah di sekitarnya.

7) Di sana mereka menyampaikan Kabar Baik.

8) [Paulus di Listra dan Derbe] Di Listra ada seorang yang hanya dapat duduk saja karena kakinya tidak kuat. Ia lumpuh sejak lahir dan tidak pernah berjalan.

9) Orang itu mendengarkan Paulus sedang berbicara. Paulus langsung menatap matanya. Ia melihat bahwa orang itu percaya dan dia dapat disembuhkan.

10) Dengan suara yang kuat Paulus mengatakan, “Berdirilah tegak!” Orang lumpuh itu pun melompat dan mulai berjalan.

11) Ketika orang banyak melihat yang dibuat Paulus, mereka berteriak dalam bahasa Likaonia, katanya, “Dewa-dewa sudah menjadi sama seperti manusia dan turun ke tengah-tengah kita.”

12) Mereka mulai menyebut Barnabas “Zeus.” Mereka menyebut Paulus “Hermes” karena ia yang paling banyak berbicara.

13) Kuil Zeus terdapat dekat kota. Imam dari kuil itu membawa lembu jantan dan rangkaian bunga ke pintu gerbang kota. Dia dan orang banyak itu mau menyajikan kurban kepada Paulus dan Barnabas.

14) Ketika rasul Barnabas dan Paulus mendengar itu, mereka merobek-robek pakaiannya. Mereka berlari-lari ke tengah-tengah orang banyak dan berseru,

15) “Mengapa kamu melakukan itu? Kami hanya orang biasa, sama seperti kamu. Kami datang kemari untuk membawa Kabar Baik kepadamu supaya kamu berhenti melakukan hal-hal yang tidak berguna dan datang kepada Allah yang hidup, yang telah menciptakan surga, dunia, lautan, dan segala sesuatu di dalamnya.

16) Di masa lalu, Allah membiarkan bangsa-bangsa melakukan yang diinginkannya,

17) tetapi Allah melakukan berbagai-bagai perbuatan untuk menyatakan, bahwa Dia memang ada. Ia sudah melakukan hal-hal yang baik bagi kamu: Ia memberikan kepada kamu hujan dari langit, dan hasil bumi pada musimnya. Ia memberikan makanan kepada kamu dan membuat hatimu gembira.”

18) Sekalipun berkata demikian, Paulus dan Barnabas hampir-hampir tidak dapat mencegah orang banyak itu membawa kurban kepada mereka.

19) Kemudian datanglah beberapa orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium. Mereka membujuk orang banyak untuk memihak kepada mereka. Mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota. Mereka mengira bahwa ia sudah mati.

20) Ketika para pengikut berkumpul mengelilingi Paulus, dia berdiri dan masuk ke kota. Hari berikutnya ia meninggalkan kota itu bersama Barnabas menuju ke Derbe.

21) [Kembali ke Antiokhia di Siria] Paulus dan Barnabas memberitakan Kabar Baik di kota Derbe dan mendapat banyak pengikut. Kemudian mereka kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia,

22) untuk menguatkan iman pengikut-pengikut di sana. Mereka mendesak orang untuk tetap teguh dalam iman. Katanya, “Kita harus melalui banyak penderitaan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

23) Paulus dan Barnabas mengangkat penatua-penatua di setiap jemaat. Mereka berdoa dan berpuasa untuk penatua-penatua itu. Mereka menyerahkan penatua-penatua yang percaya itu kepada Tuhan.

24) Paulus dan Barnabas berjalan melintasi Pisidia lalu mereka tiba di Pamfilia.

25) Mereka memberitakan firman Allah di Perga. Sesudah itu mereka melanjutkan perjalanan ke Atalia.

26) Dari sana mereka berlayar ke Antiokhia. Di kota itulah dahulu mereka diserahkan oleh orang percaya ke dalam perlindungan Allah, dan mengatur mereka untuk melakukan pekerjaan itu. Sekarang pekerjaan itu sudah diselesaikannya.

27) Setibanya di sana, mereka mengumpulkan jemaat dan melaporkan segala sesuatu yang telah dilakukan Allah bersama mereka. Mereka menyatakan bahwa pintu telah dibuka oleh Allah, supaya bangsa-bangsa lain dapat juga percaya.

28) Mereka tinggal di sana bersama para pengikut dalam waktu yang lama.

Pasal 15

1) [Pertemuan di Yerusalem] Beberapa orang telah datang dari Yudea ke Antiokhia. Mereka mulai mengajar saudara-saudara bukan Yahudi, katanya, “Kamu tidak dapat diselamatkan jika kamu tidak disunat. Musa telah mengajarkan kami untuk melakukan itu.”

2) Paulus dan Barnabas tidak setuju dengan ajaran itu. Terjadilah perdebatan di antara mereka. Paulus dan Barnabas dan beberapa orang lain ditunjuk untuk pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem. Mereka harus membahas masalah itu.

3) Mereka diutus oleh jemaat dan pergi melalui Fenisia dan Samaria. Di sana mereka menceritakan tentang orang yang bukan Yahudi yang sudah berbalik kepada Allah, yang telah membuat saudara-saudara di sana bersukacita.

4) Ketika mereka sampai di Yerusalem, mereka disambut jemaat, rasul-rasul, dan penatua-penatua. Mereka melaporkan semua yang dilakukan Allah bersama mereka.

5) Beberapa orang percaya dari kalangan Farisi di Yerusalem berdiri dan berkata, “Orang percaya yang bukan Yahudi harus disunat. Kita harus mengatakan kepada mereka supaya mematuhi hukum Taurat Musa.”

6) Kemudian rasul-rasul dan penatua-penatua bertemu untuk membicarakan persoalan itu.

7) Sesudah perdebatan yang panjang, Petrus berdiri dan berkata, “Saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu mengingat sejak semula Allah telah menetapkan aku dari antara kamu untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang yang bukan Yahudi. Mereka telah mendengar Kabar Baik dari aku dan mereka percaya.

8) Allah mengenal hati setiap orang, dan Dia menerima orang yang bukan Yahudi. Allah menunjukkan hal itu kepada kita dengan memberi Roh Kudus kepada mereka, sama seperti yang telah dilakukan-Nya kepada kita.

9) Allah tidak membeda-bedakan antara kita dengan mereka. Bila mereka percaya, Allah membuat hati mereka murni.

10) Jadi sekarang, mengapa kamu menguji Allah dengan memasang beban yang berat kepada saudara-saudara seiman yang bukan orang Yahudi itu? Kita sendiri dan nenek moyang kita tidak pernah mampu memikul beban itu.

11) Kita percaya bahwa kita dan mereka itu diselamatkan oleh anugerah Tuhan Yesus.”

12) Seluruh kelompok terdiam, dan mereka mendengarkan Barnabas dan Paulus, yang menceritakan semua tanda ajaib dan mukjizat yang telah dibuat Allah melalui mereka di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi.

13) Yakobus mulai berbicara dan berkata, “Saudara-saudara, dengarkan aku.

14) Petrus sudah menceritakan kepada kami betapa Allah menunjukkan kasih-Nya kepada orang yang bukan Yahudi. Untuk pertama kalinya Allah telah menerima orang yang bukan Yahudi dan menjadikan mereka umat-Nya.

15) Dan itu sesuai dengan yang dikatakan nabi-nabi,

16) ‘Aku akan kembali setelah ini dan Aku akan membangun kembali rumah Daud yang sudah runtuh. Aku akan membangun reruntuhannya dan mendirikan kembali rumah itu.

17) Kemudian seluruh umat manusia akan mencari Tuhan — semua orang dari bangsa lain adalah umat-Ku juga. Demikianlah Tuhan telah berkata. Dan Dialah satu-satunya yang melakukan semuanya itu.

18) Hal-hal itu sudah diketahui sejak permulaan zaman.’

19) Menurut pendapatku, kita jangan menyusahkan orang yang bukan Yahudi yang kembali kepada Allah.

20) Sebaliknya, kita harus menulis surat kepada mereka. Kita harus mengatakan kepada mereka hal-hal berikut: Jangan makan dari makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala. Itu membuat makanan najis. Jangan melakukan dosa percabulan. Jangan makan darah atau daging binatang yang dicekik, yang darahnya masih ada di dalamnya.

21) Mereka jangan melakukan hal itu sebab hukum Taurat Musa masih dibacakan di setiap kota. Hukum itu telah dibacakan di rumah pertemuan setiap hari Sabat selama bertahun-tahun.”

22) [Surat kepada Orang Percaya yang Bukan Yahudi] Rasul-rasul dan penatua bersama-sama dengan seluruh jemaat memutuskan untuk memilih beberapa orang di antara mereka, yang akan diutus ke Antiokhia bersama Paulus dan Barnabas. Mereka memilih Yudas Barsabas dan Silas. Mereka adalah orang terhormat di antara saudara-saudara seiman di Yerusalem.

23) Dengan perantaraan mereka dikirim surat berikut: Dari rasul-rasul dan penatua-penatua, saudara-saudara seimanmu, kepada semua saudara-saudara seiman bukan Yahudi di kota Antiokhia dan di daerah Siria dan Kilikia. Saudara-saudara.

24) Kami sudah mendengar bahwa ada beberapa orang yang datang kepadamu dari kelompok kami. Mereka sudah menyusahkan kamu dengan kata-kata mereka dan membuat kamu bingung, tetapi kami tidak mengatakan kepada mereka untuk melakukan itu.

25) Kami semua setuju dan memutuskan untuk memilih beberapa orang dan mengutus mereka kepadamu bersama saudara kita terkasih Barnabas dan Paulus.

26) Barnabas dan Paulus telah mempertaruhkan hidupnya untuk melayani Tuhan kita, Yesus Kristus.

27) Begitu pula, kami mengutus Yudas dan Silas untuk menceritakan hal-hal yang sama kepadamu.

28) Menurut Roh Kudus, kami tidak boleh membebani kamu melebihi hal-hal yang perlu. Dan kami setuju dengan itu. Kamu perlu melakukan hal-hal ini saja:

29) Jangan makan makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala. Jangan makan darah atau daging binatang yang dicekik, atau yang darahnya masih ada di dalamnya. Jangan melakukan dosa percabulan. Jika kamu menghindari hal-hal itu, kamu berbuat baik. Salam dari kami.

30) Kemudian Paulus, Barnabas, Yudas, dan Silas meninggalkan Yerusalem dan pergi ke Antiokhia. Di Antiokhia mereka mengumpulkan jemaat dan menyampaikan surat itu kepada mereka.

31) Ketika surat itu dibaca, jemaat sangat bersukacita karena dukungan yang diterimanya.

32) Yudas dan Silas, keduanya nabi, lama berbicara dengan saudara-saudara mereka seiman untuk memberi semangat dan menguatkan mereka.

33) Setelah beberapa lama berada bersama mereka, kedua saudara itu disuruh kembali ke Yerusalem kepada yang telah mengutus mereka.

34) [Silas memutuskan untuk tetap tinggal di sana.]

35) Paulus dan Barnabas masih tinggal beberapa lama di Antiokhia. Mereka telah mengajar dan memberitakan firman Tuhan bersama banyak orang lain.

36) [Paulus dan Barnabas Berpisah] Beberapa hari kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas, “Mari kita kembali dan mengunjungi saudara-saudara kita seiman di semua kota, tempat kita telah memberitakan firman Tuhan. Kita akan melihat bagaimana perkembangan mereka.”

37) Barnabas mau membawa Yohanes, yang disebut Markus.

38) Paulus merasa sebaiknya mereka tidak membawa seorang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan yang tidak melanjutkan pekerjaan bersama mereka.

39) Terjadilah perselisihan yang besar sehingga Paulus dan Barnabas berpisah satu sama lain. Barnabas membawa Markus dan berlayar ke Siprus.

40) Paulus memilih Silas lalu berangkat setelah saudara-saudara mereka menyerahkan mereka ke dalam perlindungan Tuhan.

41) Paulus pergi melalui Siria dan Kilikia sambil menguatkan iman jemaat-jemaat di sana.

Pasal 16

1) [Timotius Menemani Paulus dan Silas] Paulus pergi ke Derbe dan Listra. Di sana ada seorang pengikut yang bernama Timotius. Ibunya orang Yahudi yang percaya, ayahnya orang Yunani.

2) Ia sangat dipuji oleh saudara-saudara seiman di Listra dan Ikonium.

3) Paulus mau supaya Timotius ikut dengan dia. Jadi, ia menyunat Timotius, sebab mereka tahu, bahwa ayahnya orang Yunani.

4) Mereka pergi dari satu kota ke kota yang lain. Dan di mana-mana mereka menyampaikan peraturan-peraturan, yang sudah diputuskan oleh para rasul dan tua-tua di Yerusalem.

5) Jadi, jemaat-jemaat dikuatkan dalam iman dan jumlah mereka makin bertambah setiap hari.

6) [Paulus Dipanggil Keluar dari Asia] Paulus dan yang menyertai dia menjalani daerah Frigia dan Galatia sebab mereka dilarang oleh Roh Kudus memberitakan firman di Asia.

7) Ketika mereka tiba di perbatasan Misia, mereka mencoba untuk pergi ke Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya.

8) Oleh sebab itu, mereka melewati Misia dan sampai ke Troas.

9) Malam itu Paulus mendapat penglihatan: Seorang dari Makedonia berdiri di sana dan memohon kepadanya, “Datanglah ke Makedonia dan tolonglah kami.”

10) Setelah Paulus melihat penglihatan itu, kami segera mengurus keberangkatan ke Makedonia. Dari penglihatan itu kami menyimpulkan bahwa Allah telah memanggil kami untuk membawa Kabar Baik kepada orang Makedonia.

11) [Pertobatan Lidia] Kami berlayar dari Troas langsung ke Samotrake. Hari berikutnya kami berlayar ke Neapolis.

12) Dari sana kami ke Filipi, kota terpenting di bagian Makedonia. Kota itu berpenduduk orang Roma. Kami tinggal di sana beberapa hari.

13) Pada hari Sabat kami pergi ke luar pintu gerbang kota menuju sungai. Kami mengharapkan mendapat tempat yang baik di sana untuk berdoa. Beberapa perempuan telah berkumpul di sana. Kami duduk dan berbicara dengan mereka.

14) Di antara mereka ada seorang yang bernama Lidia, pedagang kain ungu dari kota Tiatira yang beribadat kepada Allah yang benar. Lidia mendengarkan Paulus dan Allah membuka hatinya dan mempercayai apa yang dikatakan Paulus.

15) Ia dan seisi rumahnya dibaptis. Kemudian Lidia mengundang kami ke rumahnya. Katanya, “Sekiranya kamu menganggap bahwa aku benar-benar percaya kepada Tuhan, datanglah dan tinggal di rumahku.” Ia berhasil membujuk kami untuk datang.

16) [Paulus dan Silas di Penjara] Ketika kami pergi ke tempat itu untuk berdoa, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan. Di dalam dirinya terdapat roh yang memampukan dia untuk meramalkan masa depan. Banyak untung yang diperoleh hamba perempuan itu untuk majikannya dengan cara meramalkan masa depan.

17) Ia terus mengikuti Paulus dan kami, sambil berteriak, “Mereka adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan keselamatan.”

18) Berhari-hari ia melakukan itu. Paulus mulai merasa terganggu. Ia berbalik dan berkata kepada roh itu, “Dengan kuasa Yesus Kristus, aku perintahkan supaya engkau keluar dari dia.” Pada saat itu juga roh itu keluar.

19) Ketika majikan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan keuntungan telah hilang, mereka menangkap Paulus dan Silas dan menyeret mereka ke tempat pertemuan untuk menghadap pejabat-pejabat kota.

20) Di hadapan pejabat dikatakannya, “Mereka adalah orang Yahudi yang mengganggu keamanan kota ini.

21) Mereka mengajarkan kebiasaan yang tidak mungkin kita ikuti atau lakukan selaku orang Roma.”

22) Orang banyak ikut melontarkan serangan terhadap mereka. Pejabat-pejabat itu merobek-robek pakaian Paulus dan Silas sehingga terlepas dari tubuh mereka dan memerintahkan untuk memukulnya.

23) Setelah mendapat banyak pukulan, mereka dijebloskan ke dalam penjara. Kepada kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka baik-baik.

24) Karena menerima perintah itu, kepala penjara memasukkan Paulus dan Silas ke dalam ruangan paling dalam dari gedung itu. Kemudian kaki mereka dibelenggu.

25) Kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Orang tahanan lain mendengarnya.

26) Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang kuat sehingga dasar penjara itu terguncang. Kemudian semua pintu terbuka dan semua rantai orang terlepas.

27) Kepala penjara itu terbangun. Dia melihat bahwa pintu-pintu penjara telah terbuka. Ia mau bunuh diri karena mengira bahwa orang tahanan itu sudah melarikan diri. Ia mencabut pedangnya.

28) Paulus berteriak, “Jangan lukai dirimu. Kami semua ada di sini.”

29) Kepala penjara itu meminta seseorang untuk mengambil lampu, lalu ia berlari-lari masuk ke dalam sambil gemetar ketakutan. Dia berlutut di depan Paulus dan Silas.

30) Kemudian dia mengantar mereka ke luar dan berkata, “Tuan-tuan, apa yang harus kulakukan supaya aku selamat?”

31) Jawab mereka kepadanya, “Percayalah kepada Tuhan Yesus supaya engkau selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

32) Mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.

33) Malam itu juga kepala penjara itu membersihkan luka-luka mereka. Kemudian dia dan keluarganya dibaptis.

34) Setelah itu kepala penjara membawa Paulus dan Silas ke rumahnya, dan memberi makanan kepada mereka. Mereka bersukacita karena ia dan segenap keluarganya sudah percaya kepada Allah.

35) Besok paginya para pejabat mengirimkan petugas-petugas mereka kepada kepala penjara, katanya, “Lepaskan orang itu.”

36) Kepala penjara itu menyampaikan kata-kata itu kepada Paulus, “Para pejabat telah memerintahkan supaya kamu dibebaskan. Jadi, sekarang kamu boleh keluar dan pergi dengan damai.”

37) Paulus berkata kepada tentara-tentara itu, “Mereka memukul kami di depan umum. Padahal mereka tidak menemukan kesalahan kami. Walaupun kami warga negara Roma, mereka tetap melakukan itu. Lagi pula mereka telah memasukkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau menyuruh kami pergi secara diam-diam. Tentu saja kami tidak mau. Mereka sendiri harus datang kemari dan mengantar kami ke luar.”

38) Para petugas itu melaporkan kata-kata Paulus kepada pejabat-pejabat. Ketika mereka mendengar bahwa Paulus dan Silas adalah warga negara Roma, mereka menjadi takut.

39) Mereka datang dan memohon maaf. Kemudian pejabat-pejabat itu mengantar mereka ke luar dan meminta supaya mereka meninggalkan kota itu.

40) Ketika Paulus dan Silas keluar dari penjara, mereka pergi ke rumah Lidia. Mereka melihat dan menghibur saudara-saudara seiman di sana. Kemudian Paulus dan Silas pergi.

Pasal 17

1) [Paulus dan Silas di Tesalonika] Paulus dan Silas menempuh perjalanan melalui Amfipolis dan Apolonia. Mereka tiba di Tesalonika. Di sana ada rumah pertemuan orang Yahudi.

2) Sesuai dengan kebiasaannya, Paulus masuk ke dalam rumah pertemuan. Setiap hari Sabat selama tiga minggu ia berdiskusi dengan orang Yahudi tentang Kitab Suci.

3) Ia menjelaskan dan mengambil bukti-bukti bahwa Kristus harus menderita dan kemudian bangkit dari kematian. Kata Paulus, “Yesus yang kuberitakan kepadamu, Dialah Kristus yang dijanjikan itu”

4) Sebagian dari mereka menjadi percaya dan bergabung dengan Paulus dan Silas. Sejumlah besar orang Yunani yang menghormati Allah juga bergabung dengan mereka. Tidak sedikit jumlah perempuan terkemuka yang ikut dengan mereka.

5) Dan orang Yahudi menjadi cemburu. Mereka mengumpulkan beberapa penjahat di kota dan membentuk kelompok penjahat yang menghasut penduduk kota untuk mengadakan huru-hara. Mereka menyerang rumah Yason dan mencoba mencari Paulus dan Silas, dengan maksud untuk menyeret mereka ke depan orang banyak.

6) Ketika mereka tidak menemukan kedua orang itu, Yason dan beberapa orang percaya diseretnya kepada penguasa kota. Mereka berteriak, “Mereka yang menyebabkan kesusahan di seluruh dunia sudah datang kemari.

7) Dan Yason telah menerima mereka di rumahnya. Mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Kaisar. Mereka mengatakan bahwa ada raja lain, yaitu Yesus.”

8) Orang banyak dan penguasa kota menjadi bingung mendengar berita itu.

9) Mereka memaksa Yason dan yang lain-lain membayar denda supaya mereka dilepaskan.

10) [Paulus dan Silas ke Berea] Pada waktu malam saudara-saudara seiman itu segera menyuruh Paulus dan Silas meninggalkan kota menuju Berea. Ketika sampai di Berea, Paulus dan Silas pergi ke rumah pertemuan Yahudi.

11) Orang di sana hatinya lebih terbuka daripada orang di Tesalonika. Mereka telah mendengarkan firman Allah dengan hati terbuka dan menyelidiki Kitab Suci setiap hari sebab mereka mau mengetahui apakah yang dikatakan Paulus itu benar.

12) Sebagai akibatnya, banyak dari orang Yahudi dan orang penting Yunani, baik laki-laki maupun perempuan menjadi percaya.

13) Ketika orang Yahudi di Tesalonika mendengar, bahwa Paulus juga memberitakan firman Allah di Berea, mereka pergi ke sana untuk menghasut dan menggelisahkan orang banyak.

14) Oleh sebab itu, saudara-saudara seiman di sana segera menyuruh Paulus berangkat menuju pantai, tetapi Silas dan Timotius tetap di Berea.

15) Mereka yang mengantar Paulus membawanya sampai ke Atena. Mereka membawa pesan dari Paulus untuk Silas dan Timotius supaya mereka segera bergabung dengan Paulus; kemudian mereka berangkat.

16) [Paulus di Atena] Paulus menunggu kedatangan Silas dan Timotius di Atena. Hatinya merasa sangat tertekan karena melihat banyak patung berhala di kota itu.

17) Di rumah pertemuan Paulus berbicara dengan orang Yahudi dan orang yang bukan Yahudi yang menyembah Allah yang benar. Setiap hari Paulus juga berbicara dengan beberapa orang yang ada di pasar.

18) Beberapa ahli pikir dari aliran Epikuros dan Stoa mulai berdebat dengan Paulus. Di antara mereka ada yang mengatakan, “Apa yang mau dikatakan si pembual itu?” Yang lain mengatakan, “Rupanya ia berbicara tentang dewa-dewa asing.” Mereka mengatakan itu karena ia berbicara tentang Yesus dan kebangkitan dari kematian.

19) Mereka membawanya menghadap sidang Areopagus. Mereka mengatakan, “Silahkan, terangkan kepada kami tentang ajaran baru yang engkau sampaikan.

20) Engkau menyampaikan hal-hal yang aneh kepada kami. Kami belum pernah mendengar itu sebelumnya. Kami mau mengetahui arti ajaran itu.”

21) Semua penduduk Atena dan orang asing yang tinggal di kota itu memakai waktu mereka untuk menceritakan atau mendengarkan sesuatu yang baru.

22) Kemudian Paulus berdiri di hadapan sidang Areopagus dan berkata, “Orang Atena, aku melihat bahwa kamu orang beragama dalam segala hal.

23) Ketika aku berjalan-jalan di sekitar sini dan melihat benda-benda pujaanmu, aku menjumpai mezbah yang bertuliskan kata-kata, ‘KEPADA ALLAH YANG TIDAK DIKENAL.’ Kamu menyembah Allah yang tidak kamu kenal. Itulah Allah yang akan kuberitakan kepadamu.

24) Dialah Allah yang menciptakan dunia dan segala isinya. Dialah Tuhan atas bumi dan langit. Ia tidak hidup di kuil-kuil yang dibangun manusia.

25) Dialah yang memberi hidup, nafas, dan segala sesuatu yang lain kepada manusia. Ia tidak membutuhkan pertolongan dari manusia. Allah mempunyai segala sesuatu yang dibutuhkan-Nya.

26) Dari satu orang Allah telah menciptakan semua bangsa supaya mereka mendiami seluruh bumi ini. Ia menetapkan waktu-waktu tertentu dan batas-batas pada tempat-tempat tinggal mereka.

27) Maksud-Nya supaya mereka mencari Allah, dan mungkin mereka akan menjangkau Dia dan menemukan-Nya, meskipun Dia tidak jauh dari kita masing-masing:

28) Kita hidup bersama Dia. Kita berjalan bersama Dia. Kita ada bersama Dia. Sama seperti yang dikatakan oleh beberapa penyairmu, ‘Sebab kami adalah anak-anak-Nya.’

29) Jadi, karena kita adalah anak-anak-Nya, janganlah kita berpikir, bahwa yang ilahi itu sama seperti emas, perak, batu, suatu gambaran buatan keterampilan, dan khayalan manusia.

30) Di masa lalu manusia tidak mengenal Allah. Allah tidak mempedulikan itu, tetapi sekarang Ia memerintahkan semua orang di mana-mana untuk bertobat.

31) Allah sudah menentukan waktu untuk mengadili semua orang di dunia ini. Dia adil. Ia akan mengadili melalui satu Orang yang sudah ditetapkan-Nya. Ia sudah membuktikannya kepada semua orang dengan membangkitkan Orang itu dari kematian.”

32) Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan Yesus, ada di antara mereka yang menertawainya, tetapi yang lain mengatakan, “Kami mau mendengar engkau lagi berbicara tentang hal itu.”

33) Paulus meninggalkan mereka.

34) Beberapa dari mereka bergabung dengan dia dan percaya. Di antara mereka terdapat Dionysius, anggota sidang Areopagus. Orang lain yang menjadi percaya adalah seorang perempuan bernama Damaris. Ada juga beberapa orang lain menjadi percaya.

Pasal 18

1) [Paulus di Korintus] Sesudah itu Paulus meninggalkan Atena dan pergi ke Korintus.

2) Di sana ia bertemu dengan seorang Yahudi yang bernama Akwila, kelahiran Pontus. Ia baru saja datang dari Italia bersama istrinya Priskila. Mereka meninggalkan Italia karena Klaudius telah memerintahkan semua orang Yahudi harus meninggalkan kota Roma. Paulus pergi mengunjungi Akwila dan Priskila.

3) Karena Paulus melakukan pekerjaan yang sama seperti mereka, ia tinggal dan bekerja dengan mereka. Mereka pembuat tenda.

4) Setiap hari Sabat Paulus pergi ke rumah pertemuan dan berbicara kepada orang Yahudi dan orang yang bukan Yahudi. Dia mencoba untuk meyakinkan mereka supaya percaya kepada Yesus.

5) Ketika Silas dan Timotius tiba dari Makedonia, Paulus mengabdikan diri sepenuhnya untuk memberitakan firman Allah, menyaksikan kepada orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Kristus yang dijanjikan itu.

6) Mereka menentang Paulus dan menghinanya sehingga ia mengebaskan debu dari pakaiannya. Paulus mengatakan kepada mereka, “Biarlah kamu sendiri yang bertanggung jawab jika kamu tidak diselamatkan. Aku tidak bertanggung jawab. Mulai sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi.”

7) Ia meninggalkan rumah pertemuan itu dan pergi ke rumah seorang yang bernama Titius Yustus, yang menyembah Allah yang benar. Rumahnya terletak bersebelahan dengan rumah pertemuan.

8) Krispus, pemimpin rumah pertemuan itu, beserta seisi rumahnya percaya kepada Tuhan Yesus. Banyak orang Korintus yang mendengar Paulus. Mereka juga percaya dan dibaptis.

9) Suatu malam Tuhan berkata kepada Paulus melalui suatu penglihatan, “Jangan takut. Bicaralah. Jangan tinggal diam.

10) Aku menyertaimu. Tidak ada orang yang dapat menyakitimu sebab Aku mempunyai banyak orang di kota ini.”

11) Paulus tinggal di sana selama satu setengah tahun dan mengajarkan kebenaran Allah kepada orang banyak.

12) [Paulus Dihadapkan kepada Galio] Galio menjadi gubernur di Akhaya. Orang Yahudi bergabung dan menyerang Paulus. Mereka menyeretnya ke pengadilan.

13) Mereka mengatakan, “Ia membujuk orang banyak untuk menyembah Allah dengan cara yang bertentangan dengan hukum Taurat kami.”

14) Paulus telah siap untuk mengatakan sesuatu, tetapi Galio berkata kepada orang Yahudi, “Kalau itu adalah tentang suatu kesalahan atau kejahatan yang berat, memang pantas bagiku untuk mendengarkan kamu orang Yahudi.

15) Namun, karena itu hanya menyangkut perkataan, nama, dan hukum kamu sendiri, silahkan selesaikan sendiri. Aku menolak menjadi hakim atas perkara seperti itu.”

16) Kemudian Galio menyuruh mereka pergi dari ruang pengadilan.

17) Mereka semua menangkap Sostenes, pemimpin rumah pertemuan itu, lalu memukulnya di depan pengadilan. Dan itu tidak mengganggu Galio.

18) [Paulus Kembali ke Antiokhia] Paulus tinggal beberapa hari bersama orang percaya. Kemudian dia pamit dari saudara-saudara seiman dan berlayar ke Siria. Priskila dan Akwila ikut bersama dia. Paulus mencukur rambutnya di Kengkrea karena ia sudah membuat janji kepada Allah.

19) Mereka tiba di Efesus, dan Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di sana. Paulus pergi ke rumah pertemuan dan berdiskusi dengan orang Yahudi.

20) Mereka meminta kepada Paulus untuk tinggal lebih lama di sana, tetapi ia menolak permintaan itu.

21) Paulus meninggalkan mereka, ia mengatakan, “Jika Allah menghendakinya, aku akan kembali kepadamu.” Jadi, ia berlayar meninggalkan Efesus.

22) Ketika ia tiba di Kaisarea, ia pergi dan menyalami jemaat di sana. Kemudian dia melanjutkan perjalanan ke Antiokhia.

23) Setelah berada di sana beberapa lama, ia meningggalkan tempat itu dan pergi dari tempat yang satu ke tempat yang lain di daerah Galatia dan Frigia, untuk menguatkan iman pengikut-pengikut Yesus.

24) [Apolos di Efesus dan Akhaya] Ada seorang Yahudi bernama Apolos datang ke Efesus. Ia kelahiran Aleksandria, seorang yang terpelajar dan pandai berbicara. Ia mengetahui banyak sekali tentang Kitab Suci.

25) Ia sudah mendapat pelajaran dalam ajaran Tuhan, dan dia mengajar dan berbicara dengan penuh semangat tentang Yesus dengan tepat, meskipun dia hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes.

26) Dengan berani Apolos mulai berbicara di rumah pertemuan. Ketika Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka memanggil dia ke rumah mereka, dan memberikan penjelasan yang lebih tepat lagi tentang ajaran Allah kepada Apolos.

27) Ketika Apolos mau mengunjungi Akhaya, saudara-saudara seiman membantunya. Mereka menulis surat kepada pengikut Yesus di Akhaya untuk menyambut dia. Setibanya di sana, ia sangat membantu mereka yang telah menjadi percaya oleh anugerah Allah.

28) Apolos sangat kuat berdebat dan mengalahkan orang Yahudi dalam perdebatan. Dia memakai Kitab Suci dan menunjukkan bahwa Yesus adalah Kristus yang dijanjikan itu.

Pasal 19

1) [Paulus di Efesus] Ketika Apolos berada di Korintus, Paulus menjalani pedalaman negeri dan tiba di Efesus. Ia bertemu dengan beberapa pengikut Yesus di sana.

2) Ia bertanya kepada mereka, “Apakah kamu sudah menerima Roh Kudus ketika kamu menjadi percaya?” Jawab mereka, “Kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus.”

3) Kata Paulus, “Kalau begitu, baptisan apa yang kamu telah terima?” Mereka mengatakan, “Baptisan Yohanes.”

4) Paulus menjelaskan, “Yohanes mengatakan kepada orang banyak supaya bertobat. Ia mengatakan kepada orang banyak untuk percaya kepada Dia yang datang sesudah Yohanes, yaitu Yesus.”

5) Ketika mereka mendengar itu, mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

6) Paulus menumpangkan tangan atas mereka dan Roh Kudus datang ke atas mereka. Kemudian mereka mulai berkata-kata dalam bahasa lain dan menubuatkan kejadian-kejadian yang akan datang.

7) Jumlah mereka kira-kira 12 orang.

8) Paulus masuk ke rumah pertemuan dan berbicara dengan berani. Selama tiga bulan dia melakukan hal itu. Ia berdebat dan mencoba meyakinkan orang Yahudi untuk menerima ajarannya tentang Kerajaan Allah.

9) Ada beberapa di antara mereka yang keras hati dan tidak mau percaya. Mereka mengatakan hal-hal yang buruk tentang Jalan Tuhan di depan umum. Oleh karena itu, Paulus meninggalkan mereka dan membawa pengikut-pengikut untuk pergi ke sekolah Tiranus. Di sana dia berbicara setiap hari dengan orang banyak.

10) Paulus melakukan itu selama dua tahun. Akibatnya, semua orang yang tinggal di Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.

11) [Anak-anak Skewa] Melalui Paulus, Allah melakukan mukjizat yang luar biasa.

12) Orang membawa sapu tangan dan kain yang pernah dipakai oleh Paulus. Orang meletakkannya atas orang sakit dan mereka menjadi sembuh dari penyakit mereka, dan roh-roh jahat meninggalkan mereka.

13) Beberapa orang Yahudi berjalan berkeliling untuk mengusir roh-roh jahat. Mereka mencoba mengusir roh jahat itu dengan mempergunakan kuasa Tuhan Yesus. Mereka semua mengatakan, “Dengan perantaraan Yesus yang sama, yang diberitakan Paulus aku perintahkan kamu supaya keluar.”

14) Tujuh anak laki-laki dari imam besar yang bernama Skewa telah melakukan itu.

15) Roh jahat itu menjawab mereka, “Aku mengenal Yesus dan aku tahu tentang Paulus, tetapi siapa kamu?”

16) Orang yang kemasukan roh jahat itu melompat menyerang mereka. Ia memukul mereka dan merobek pakaian mereka sehingga mereka lari dari rumah itu.

17) Semua orang Yahudi dan Yunani yang tinggal di Efesus mengetahui itu. Mereka menghormati Allah. Dan nama Tuhan Yesus makin dimuliakan.

18) Banyak orang yang telah menjadi percaya datang dan mengaku secara terbuka tentang hal-hal buruk yang telah dilakukan oleh mereka.

19) Banyak dari mereka yang telah menggunakan ilmu gaib, mengumpulkan buku-buku mereka, lalu membakarnya di depan semua orang. Mereka menghitung nilai dari buku-buku itu dan menyimpulkan bahwa harganya 50.000 keping uang perak.

20) Dengan cara demikian, firman Allah semakin tersebar ke mana-mana dan semakin berpengaruh sehingga makin banyak orang menjadi percaya.

21) [Paulus Merencanakan Perjalanan] Setelah hal-hal itu terjadi, Paulus atas dorongan Roh memutuskan untuk pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya, “Setelah aku pergi ke sana, aku harus berkunjung juga ke Roma.”

22) Paulus mengirim kedua penolongnya, Timotius dan Erastus, ke Makedonia. Paulus sendiri tinggal lebih lama di Asia.

23) [Kekacauan di Efesus] Pada masa itu terjadilah kekacauan besar tentang Jalan Tuhan.

24) Seorang bernama Demetrius, tukang perak, membuat kuil-kuil dari perak untuk dewi Artemis. Usahanya memberi pekerjaan cukup banyak kepada para pengrajin.

25) Ia mengumpulkan mereka dan pekerja-pekerja dari usaha yang sejenis dan berkata, “Saudara-saudara, kamu semua tahu bahwa kita mendapat penghasilan besar dari pekerjaan ini.

26) Kamu dapat melihat dan mendengar bahwa Paulus telah membujuk banyak orang yang kemudian meninggalkan kita, tidak hanya di Efesus, tetapi hampir di seluruh Asia. Ia mengatakan bahwa yang dibuat tangan manusia sesungguhnya bukanlah dewa.

27) Bahayanya ialah bahwa pekerjaan kita akan mendapat nama buruk, dan bahaya yang lain ialah kuil dewi Artemis akan kehilangan arti. Kebesaran dewi yang dipuja di seluruh Asia dan dunia akan hilang.”

28) Ketika mendengar itu, mereka menjadi marah lalu berteriak, katanya, “Besarlah Artemis bagi orang Efesus.”

29) Kota itu penuh dengan kekacauan. Serempak mereka menyerbu ke gedung kesenian serta menangkap Gayus dan Aristarkhus, dua orang Makedonia yang menjadi teman seperjalanan Paulus.

30) Paulus mau berbicara di depan orang banyak, tetapi pengikut Yesus tidak mengizinkannya.

31) Beberapa pejabat propinsi yang menjadi sahabat Paulus mengirim berita kepadanya. Mereka membujuk dia supaya jangan berusaha masuk ke gedung kesenian itu.

32) Saat itu ada orang yang berteriak-teriak tentang hal ini, dan orang lain lagi berteriak tentang hal lain, dan seluruh kumpulan orang itu menjadi kacau. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui mengapa mereka berkumpul di sana.

33) Aleksander didesak maju ke depan oleh orang Yahudi. Orang banyak menjelaskan persoalannya kepada Aleksander. Aleksander memberi isyarat dengan tangannya dan mencoba mengemukakan pembelaan di depan umum.

34) Ketika mereka menyadari, bahwa ia orang Yahudi, mereka berteriak-teriak selama kira-kira dua jam, “Besarlah Artemis, dewi orang Efesus.”

35) Pejabat kota berusaha menenangkan orang banyak itu dan berkata, “Hai orang Efesus, apakah ada orang di dunia ini yang tidak mengetahui bahwa kota Efesus adalah penjaga yang baik terhadap kuil Artemis yang agung maupun batu suci yang jatuh dari langit?

36) Hal itu tidak dapat disangkal, kamu harus tenang, jangan bertindak gegabah.

37) Kamu sudah membawa kedua orang ini kemari walaupun mereka tidak merampok kuil-kuil atau menghujat dewi kita.

38) Jika Demetrius dan pengrajin-pengrajinnya mempunyai tuntutan terhadap seseorang, bawalah dia ke pengadilan, di sana ada pejabat-pejabat. Biarlah mereka saling menuduh.

39) Jika kamu masih mempunyai persoalan yang perlu diselidiki, biarlah itu diselesaikan dalam pertemuan biasa.

40) Saat ini kita dalam bahaya, dituduh melakukan kerusuhan karena yang terjadi hari ini. Kita tidak mempunyai alasan yang dapat membenarkan huru-hara ini.”

41) Setelah mengatakan itu, ia membubarkan pertemuan.

Pasal 20

1) [Paulus ke Makedonia dan Yunani] Setelah kekacauan itu berhenti, Paulus memanggil pengikut-pengikut Yesus untuk mengunjunginya. Ia memberi semangat kepada mereka, katanya, “Selamat tinggal,” lalu berangkat ke Makedonia.

2) Ia menyampaikan banyak hal yang memberi semangat kepada para pengikut Yesus di berbagai tempat dalam perjalanannya melalui Makedonia. Kemudian dia pergi ke Yunani.

3) Dia tinggal di sana selama tiga bulan. Dia telah siap untuk berlayar ke Siria, tetapi beberapa orang Yahudi merencanakan sesuatu melawannya, maka diputuskannya untuk kembali melalui Makedonia ke Siria.

4) Beberapa orang menyertai dia. Mereka adalah: Sopater, anak Pirus dari Berea, Aristarkhus dan Sekundus dari Tesalonika, Gayus dari Derbe, Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus.

5) Mereka berangkat lebih dahulu dan menunggu kami di Troas.

6) Kami berlayar dari Filipi sesudah Hari Raya Roti Tidak Beragi. Lima hari kemudian kami bergabung dengan mereka di Troas dan tinggal di sana selama tujuh hari.

7) [Kunjungan Paulus Terakhir ke Troas] Pada malam minggu itu ketika kami berkumpul untuk perjamuan Tuhan, Paulus berbicara dengan saudara-saudara seiman, karena dia bermaksud untuk berangkat hari berikutnya. Ia berbicara terus sampai tengah malam.

8) Kami semua berkumpul di ruangan atas, dan di ruangan itu banyak lampu.

9) Seorang pemuda bernama Eutikhus duduk di jendela. Paulus terus berbicara, dan Eutikhus mengantuk, tertidur dan jatuh dari jendela tingkat tiga. Ketika orang banyak mengangkatnya, ia sudah mati.

10) Paulus turun ke bawah dan merebahkan diri ke atas pemuda itu untuk memeluknya, serta mengatakan, “Jangan khawatir. Ia masih hidup.”

11) Dia pergi ke atas dan memecahkan roti, lalu memakannya. Ia berbicara sangat lama kepada mereka. Hari sudah menjelang fajar ketika dia selesai berbicara. Kemudian dia berangkat.

12) Mereka mengantar pulang Eutikhus dalam keadaan hidup, dan mereka sangat terhibur.

13) [Perjalanan dari Troas ke Miletus] Kami berlayar ke Asos. Kami yang pertama berangkat sebelum Paulus. Ia berencana menemui kamu di Asos dan bergabung dengan kami di kapal. Ia mengatakan itu kepada kami karena ia mau pergi ke Asos melalui darat.

14) Kemudian kami bertemu di Asos, lalu ia naik kapal dan kami melanjutkan pelayaran ke Mitilene.

15) Hari berikutnya kami berlayar dari sana dan tiba di tempat yang berhadapan dengan pulau Khios. Hari berikutnya kami menyeberang ke Samos dan sehari kemudian kami tiba di Miletus.

16) Paulus sudah memutuskan untuk tidak singgah di Efesus agar tidak terlalu lama tinggal di Asia. Ia buru-buru sebab dia mau berada di Yerusalem pada hari Pentakosta, jika memungkinkan.

17) [Paulus Berbicara kepada Penatua Efesus] Dari Miletus Paulus mengirim berita ke Efesus. Ia meminta para penatua jemaat di sana untuk datang kepadanya.

18) Sesudah para penatua tiba, ia mengatakan kepada mereka, “Kamu tahu, bagaimana aku hidup ketika berada bersama kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia.

19) Orang Yahudi merencanakan hal-hal untuk melawan aku dan hal itu membuat aku banyak menderita. Kamu mengetahui bahwa aku selalu melayani Tuhan, kadang-kadang dengan cucuran air mata. Aku tidak pernah memikirkan diriku sendiri.

20) Kamu tahu bahwa aku tidak ragu-ragu mengatakan apa saja demi kebaikanmu dan mengajar kamu di depan umum, dari rumah ke rumah.

21) Aku bersaksi, baik kepada orang Yahudi maupun bukan Yahudi supaya mereka bertobat dan kembali kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus.

22) Sekarang untuk menuruti Roh, aku akan pergi ke Yerusalem. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku di sana.

23) Aku hanya tahu bahwa di setiap kota Roh Kudus memberitahukan kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

24) Aku tidak memikirkan hidupku, asal aku dapat berhasil dalam menyelesaikan tugas pelayanan yang kuterima dari Tuhan Yesus. Tugas itu ialah menyaksikan Kabar Baik tentang anugerah Allah.

25) Dan aku tahu bahwa tidak seorang pun dari antara kamu akan bertemu lagi dengan aku. Selama aku berada di tengah-tengah kamu, aku telah memberitakan Kabar Baik tentang Kerajaan Allah kepada kamu.

26) Jadi, aku menyatakan kepadamu hari ini, jika kamu tidak selamat, itu bukan urusanku.

27) Aku tidak ragu-ragu memberitakan seluruh kehendak Allah kepadamu.

28) Jagalah dirimu dan jemaatmu. Kamu sudah diangkat Roh Kudus sebagai pemimpin untuk menggembalakan jemaat Allah. Allah sudah membeli mereka dengan darah-Nya sendiri.

29) Aku tahu bahwa sesudah keberangkatanku, serigala-serigala buas akan datang ke tengah-tengah kamu. Mereka tidak mengenal ampun terhadap jemaat gembalaanmu.

30) Bahkan dari antara kamu akan bangkit orang yang mengatakan hal-hal yang tidak benar untuk menarik pengikut-pengikut bagi dirinya sendiri.

31) Jadi, berjaga-jagalah. Ingatlah bahwa selama tiga tahun aku tidak pernah berhenti memperingatkan kamu masing-masing, siang dan malam. Aku sering menangis demi kamu.

32) Sekarang aku serahkan kamu ke dalam pemeliharaan Allah dan kepada firman anugerah-Nya yang mampu membangun kamu dalam iman dan memberi kepadamu warisan yang disediakan untuk semua umat-Nya.

33) Aku tidak pernah menginginkan perak, emas, atau pakaian dari orang lain.

34) Kamu tahu bahwa tanganku selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhanku sendiri dan kebutuhan mereka yang menyertai aku.

35) Dalam semua hal aku telah menunjukkan kepadamu supaya kamu bekerja keras seperti yang kulakukan dan kita dapat membantu orang yang lemah. Aku telah mengajarkan kepada kamu untuk mengingat perkataan Tuhan Yesus. Yesus mengatakan, ‘Lebih berbahagia orang yang memberi daripada yang menerima.’”

36) Setelah ia mengatakan itu, ia berlutut dan berdoa bersama mereka semua.

37) Mereka semua menangis. Mereka sangat sedih karena pernyataan Paulus, bahwa mereka tidak akan melihatnya lagi. Mereka memeluk serta mencium Paulus. Kemudian mereka mengantarnya ke kapal untuk mengatakan selamat jalan.

38) (20:37)

Pasal 21

1) [Paulus Pergi ke Yerusalem] Setelah berpisah dari mereka, kami berlayar langsung menuju pulau Kos. Hari berikutnya kami tiba di Rodos, dan dari sana kami ke Patara.

2) Kami menjumpai kapal yang akan menyeberang ke Fenisia. Kami naik ke kapal itu, lalu berangkat.

3) Kami berlayar. Siprus sudah kelihatan di sebelah kiri kami. Kami melewatinya dan berlayar terus ke Siria. Kami berlabuh di Tirus karena kapal akan menurunkan muatan di kota itu.

4) Kami bertemu dengan pengikut-pengikut Yesus di sana dan tinggal bersama mereka selama tujuh hari. Melalui Roh, mereka mengatakan kepada Paulus supaya jangan ke Yerusalem.

5) Setelah berakhir perkunjungan kami, kami berangkat. Kami melanjutkan perjalanan kami. Mereka semua beserta istri dan anak-anaknya mengantar kami ke luar kota, dan di pantai kami berlutut dan berdoa.

6) Sesudah pamitan kami naik ke kapal, dan mereka pulang.

7) Kami mengakhiri perjalanan dari Tirus dan tiba di Ptolemais. Kami bersalaman dengan saudara-saudara seiman di sana dan tinggal dengan mereka selama satu hari.

8) Pada hari berikutnya kami berangkat dan tiba di Kaisarea. Kami pergi ke rumah Filipus, pemberita Kabar Baik, yaitu salah satu dari tujuh orang yang dipilih untuk menjadi pelayan khusus, dan kami menginap di rumahnya.

9) Ia mempunyai empat anak perempuan yang tidak menikah. Mereka dapat meramalkan masa depan.

10) Setelah kami tinggal di sana beberapa hari, seorang nabi bernama Agabus datang dari Yudea.

11) Ia menghampiri kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Ia mengikat tangan dan kakinya sendiri, lalu mengatakan, “Ini yang dikatakan Roh Kudus, ‘Dengan cara begini orang Yahudi di Yerusalem akan mengikat pemilik ikat pinggang ini. Mereka akan menyerahkan dia ke dalam tangan bangsa-bangsa lain.’”

12) Ketika kami mendengar itu, baik kami maupun mereka yang ada di sana memohon kepadanya supaya jangan pergi ke Yerusalem.

13) Kemudian Paulus menjawab, “Mengapa kamu menangis? Mengapa kamu membuat aku berdukacita? Aku siap tidak hanya untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem, karena nama Tuhan Yesus.”

14) Karena ia tidak dapat dibujuk, kami berhenti meminta dan berkata, “Kami berdoa semoga kehendak Tuhanlah yang jadi.”

15) Setelah itu kami bersiap-siap dan pergi ke Yerusalem.

16) Beberapa pengikut Yesus dari Kaisarea menemani kami dan membawa kami ke rumah Manason, orang Siprus. Manason termasuk salah seorang pengikut pertama dari Yesus. Mereka membawa kami ke rumahnya sehingga kami dapat tinggal bersama dia.

17) [Paulus Mengunjungi Yakobus] Ketika kami tiba di Yerusalem, saudara-saudara di sana menyambut kami dengan hangat.

18) Hari berikut Paulus pergi bersama kami untuk bertemu dengan Yakobus. Semua penatua hadir di sana.

19) Dia menyalami mereka dan memberi laporan satu demi satu tentang hal-hal yang dilakukan Allah di antara orang yang bukan Yahudi melalui pelayanannya.

20) Ketika mereka mendengar itu, mereka memuji Allah dan mengatakan kepadanya, “Saudara, engkau melihat berapa ribu orang Yahudi yang menjadi percaya; dan mereka semuanya berpegang teguh kepada hukum Taurat.

21) Kepada mereka diberitahukan tentang engkau bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi, yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk meninggalkan ajaran Musa. Engkau mengatakan bahwa mereka tidak perlu menyunat anak mereka, dan juga tidak perlu mengikuti kebiasaan-kebiasaan kita.

22) Jadi, apa yang harus kita lakukan? Mereka pasti mendengar bahwa engkau sudah datang kemari.

23) Lakukanlah yang kami katakan kepadamu: Ada empat orang yang sudah membuat janji.

24) Bawalah mereka itu, ikuti mereka dalam upacara penyucian, dan bayarlah ongkos mereka supaya mereka dapat mencukur rambut mereka. Semua orang akan mengetahui bahwa berita-berita yang didengarnya tentang engkau tidak benar. Engkau sendiri mematuhi hukum Taurat.

25) Tentang pengikut-pengikut yang bukan Yahudi, kami telah mengirim surat kepada mereka, yang isinya supaya, ‘Jangan makan makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala. Jangan makan darah atau daging binatang yang dicekik, yang darahnya masih ada di dalamnya. Jangan melakukan dosa percabulan.’”

26) Jadi, Paulus membawa keempat orang itu dan hari berikutnya ia menyucikan diri bersama mereka. Kemudian dia masuk ke dalam pelataran Bait untuk mengumumkan kapan hari-hari penyucian itu berakhir, dan kapan mereka memberikan persembahan.

27) Ketika tujuh hari itu hampir berakhir, beberapa orang Yahudi dari Asia melihat dia di pelataran Bait. Mereka menghasut orang banyak yang ada di sana supaya menangkapnya.

28) Mereka berteriak, “Hai orang Yahudi, tolonglah. Inilah dia, yang mengajar semua orang di mana-mana untuk menentang bangsa kita, hukum Taurat kita, dan tempat ini. Bahkan sekarang dia membawa orang yang bukan Yahudi ke pelataran Bait dan menajiskan tempat suci ini.”

29) Mereka mengatakan itu karena mereka pernah melihat Trofimus, orang dari Efesus itu bersama dia di kota. Mereka menyangka bahwa Paulus telah membawa dia ke tempat suci di dalam Bait.

30) Seluruh kota menjadi kacau dan orang banyak berkerumun lalu menangkap Paulus dan menyeretnya ke luar dari tempat suci Bait itu. Pintu-pintu Bait ditutup dengan segera.

31) Mereka mencoba membunuh Dia. Kepala pasukan tentara Roma menerima laporan bahwa seluruh Yerusalem telah kacau.

32) Ia segera mengumpulkan tentara dan perwira, lalu cepat-cepat pergi kepada mereka itu. Ketika orang Yahudi melihat kepala pasukan dan tentaranya, mereka berhenti memukul Paulus.

33) Kepala pasukan itu mendekatinya dan menangkapnya. Ia memerintahkan supaya ia diikat dengan dua rantai. Kemudian dia bertanya siapa Paulus dan apa yang dilakukannya.

34) Beberapa di antara orang banyak meneriakkan ini dan yang lain lagi meneriakkan itu. Kepala pasukan itu tidak dapat memastikan mana yang benar karena keadaan telah kacau, sehingga ia memerintahkan, supaya Paulus dibawa ke markas.

35) Ketika Paulus sampai di tangga, ia harus diangkat oleh tentara-tentara karena kekerasan orang banyak.

36) Orang banyak berbondong-bondong mengikuti dia serta berteriak, “Bunuh dia.”

37) Tentara-tentara sudah siap membawanya ke markas lalu Paulus berkata kepada kepala pasukan, “Boleh aku mengatakan sesuatu kepadamu?” Kepala pasukan menjawab, “Engkau dapat berbahasa Yunani?

38) Kalau begitu, engkau bukan orang Mesir, yang beberapa waktu lalu memulai pemberontakan dan memimpin 4.000 orang pembunuh masuk ke padang gurun.”

39) Paulus mengatakan, “Aku orang Yahudi dari Tarsus di Kilikia, dan aku adalah warga dari kota yang penting. Aku meminta kepadamu, izinkan aku berbicara kepada orang banyak itu.”

40) Kepala pasukan itu memberi izin kepada Paulus untuk berbicara kepada orang banyak. Ia berdiri di tangga dan dengan tangannya ia memberi isyarat kepada orang banyak untuk diam. Ketika semuanya diam, ia berbicara dalam bahasa Ibrani.

Pasal 22

1) [Paulus Berbicara kepada Orang Banyak] Kata Paulus, “Saudara-saudaraku dan Bapak-bapak, dengarkanlah pembelaan yang akan kusampaikan kepadamu.”

2) Ketika mereka mendengar dia berbicara dalam bahasa Ibrani, mereka menjadi lebih diam lagi, ia mengatakan,

3) “Aku orang Yahudi, dilahirkan di Tarsus, Kilikia, tetapi aku dibesarkan di kota ini. Aku murid Gamaliel. Aku dilatih dengan ketat menurut hukum nenek moyang kita. Aku sungguh-sungguh dalam pelayanan Allah, sama seperti kamu hari ini.

4) Aku menganiaya mereka yang berasal dari gerakan Kristen sampai mereka mati. Aku menangkap laki-laki dan perempuan dan memasukkannya ke dalam penjara.

5) Imam besar dan seluruh majelis penatua dapat bersaksi tentang hal itu. Dari mereka aku terima surat-surat yang ditujukan kepada saudara-saudara mereka di Damsyik. Aku pergi untuk mengambil mereka dari gerakan Kristen yang ada di sana dan membawanya ke Yerusalem sebagai tahanan supaya mereka dapat dihukum.”

6) [Paulus Menceritakan Mengapa Ia Menjadi Kristen] “Terjadilah sesuatu padaku dalam perjalananku menuju Damsyik. Kira-kira tengah hari, cahaya yang sangat silau dari langit tiba-tiba menyoroti aku.

7) Aku terjatuh ke tanah dan aku mendengar suara yang mengatakan kepadaku, ‘Saul, Saul, mengapa engkau menganiaya Aku?’

8) Aku menjawab, ‘Siapakah Engkau, Tuhan?’ Kata-Nya kepadaku, ‘Aku Yesus dari Nazaret, yang engkau aniaya.’

9) Mereka yang menemani aku melihat cahaya itu, tetapi mereka tidak mendengar suara yang berbicara kepadaku.

10) Aku mengatakan, ‘Apa yang harus kubuat, Tuhan?’ Tuhan mengatakan kepadaku, ‘Berdirilah dan pergi ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu semua hal yang telah Kurencanakan untuk engkau kerjakan.’

11) Karena aku tidak dapat melihat karena cahaya yang silau itu, maka mereka yang bersama aku menuntun aku pergi ke Damsyik.

12) Ada seorang yang bernama Ananias. Ia setia menaati hukum Taurat, dan semua orang Yahudi yang tinggal di sana memuji dia.

13) Ia datang kepadaku dan sambil berdiri di sampingku ia mengatakan, ‘Saudara Saul, melihatlah kembali.’ Dan saat itu juga aku dapat melihat dia.

14) Kata Ananias kepadaku, ‘Allah nenek moyang kita telah memilih engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar itu, dan untuk mendengar suara dari mulut-Nya.

15) Engkau akan menjadi saksi-Nya kepada semua orang tentang yang telah kaulihat dan dengar.

16) Sekarang apa lagi yang engkau tunggu? Berdirilah dan berikan dirimu dibaptis. Bersihkan dosa-dosamu. Lakukan itu dan percayalah kepada Yesus yang menyelamatkan engkau.’

17) Terjadilah ketika aku kembali ke Yerusalem, ketika aku berdoa di pelataran Bait, aku melihat suatu penglihatan,

18) dan aku melihat Yesus yang mengatakan kepadaku, ‘Cepat. Segeralah keluar dari Yerusalem sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku.’

19) Aku mengatakan, ‘Tuhan, mereka tahu bahwa aku masuk ke rumah-rumah pertemuan, menangkap, dan memukul mereka yang percaya kepada-Mu.

20) Ketika Stefanus, saksi-Mu dibunuh, aku berdiri di sana, dan menyetujui perbuatan itu. Aku telah menjaga pakaian mereka yang membunuhnya.’

21) Kemudian dia berkata kepadaku, ‘Pergilah. Aku akan menyuruh engkau ke tempat yang jauh, kepada bangsa-bangsa lain.’”

22) Orang Yahudi berhenti mendengarkan Paulus ketika ia menyebutkan yang terakhir itu. Mereka semua berteriak, “Bunuh orang itu. Ia tidak patut hidup lagi.”

23) Mereka berteriak dan melepaskan pakaian mereka dan membuang debu ke udara.

24) Kepala pasukan itu memerintahkan supaya Paulus dibawa masuk ke markas. Ia mengatakan supaya Paulus diperiksa dan dicambuk untuk mengetahui mengapa orang banyak itu berteriak demikian terhadap Paulus.

25) Jadi, tentara-tentara mengikatnya untuk dicambuk. Ia berkata kepada perwira yang berdiri di sana, “Apakah sah bagimu untuk mencambuk warga negara Roma sebelum diadili?”

26) Ketika perwira itu mendengar kata-kata itu, ia pergi kepada kepala pasukannya dan berkata, “Apa yang engkau lakukan? Orang itu warga negara Roma.”

27) Kepala pasukan itu datang kepada Paulus dan berkata, “Katakanlah kepadaku, apakah engkau warga negara Roma?” “Benar,” jawab Paulus.

28) Kepala pasukan itu menjawab, “Aku harus membayar mahal untuk mendapat kewarganegaraan itu.” Paulus mengatakan, “Aku dilahirkan sebagai warga negara.”

29) Mereka yang akan mencambuk dia segera mundur. Kepala pasukan itu menjadi takut ketika ia menyadari, bahwa Paulus adalah warga negara Roma, padahal ia telah diikatnya.

30) [Paulus Berbicara dengan Pemimpin Yahudi] Hari berikutnya, karena kepala pasukan itu mau mengetahui mengapa Paulus dituduh oleh orang Yahudi, ia membuka rantai Paulus serta memerintahkan imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama untuk bersidang. Kemudian dia membawa Paulus keluar dari markas dan disuruh berdiri di hadapan mereka.

Pasal 23

1) Paulus menatapi anggota-anggota Mahkamah Agama itu baik-baik, lalu mengatakan, “Saudara-saudaraku, sampai pada hari ini aku hidup di hadapan Allah dengan hati bersih.”

2) Imam besar Ananias memerintahkan mereka yang berdiri di samping Paulus untuk menampar mulutnya.

3) Paulus berkata kepada Ananias, “Allah akan menampar engkau, hai orang munafik. Engkau sama seperti tembok yang berkapur putih. Engkau mengadili aku menurut hukum Taurat, padahal berlawanan dengan hukum Taurat, engkau menyuruh aku dipukul.”

4) Mereka yang berdiri dekat Paulus mengatakan, “Engkau berani menghina imam besar Allah?”

5) Jawab Paulus, “Saudara-saudara, aku tidak tahu bahwa ia imam besar. Sebab ada tertulis, ‘Jangan engkau berbicara jahat tentang pemimpin bangsamu.’”

6) Ketika Paulus menyadari bahwa sebagian dari majelis itu terdiri dari orang Saduki dan sebagian dari orang Farisi, ia berseru kepada mereka, “Saudara-saudara, aku adalah orang Farisi, anak seorang Farisi. Aku diadili karena pengharapanku akan kebangkitan dari kematian.”

7) Ketika ia mengatakan itu, terjadilah perselisihan besar antara orang Farisi dan orang Saduki. Mahkamah itu terbagi dua.

8) Orang Saduki mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan dalam bentuk apa pun, tidak dalam bentuk malaikat atau roh, tetapi orang Farisi mengakui kedua-duanya.

9) Terjadilah keributan besar. Beberapa dari guru Taurat dari kelompok Farisi berdiri dan mulai berdebat keras. Mereka mengatakan, “Kami tidak menemukan kesalahan pada orang ini. Mungkin ada malaikat atau roh yang berbicara kepadanya.”

10) Perdebatan itu menjadi makin keras dan kepala pasukan itu takut bahwa Paulus akan dikoyak-koyak mereka. Ia memerintahkan tentaranya untuk mengambil dia dan membawanya ke markas.

11) Malam berikutnya Tuhan berdiri di depan Paulus dan berkata, “Jangan takut. Engkau telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, begitu jugalah engkau harus bersaksi tentang Aku di Roma.”

12) [Orang Yahudi Berencana Membunuh Paulus] Besok paginya orang Yahudi membuat rencana untuk membunuh Paulus. Mereka bersumpah bahwa mereka tidak akan makan atau minum sampai mereka berhasil membunuh Paulus.

13) Lebih dari 40 orang yang membuat rencana itu.

14) Mereka pergi kepada imam-imam kepala dan tua-tua serta mengatakan, “Kami telah bersumpah untuk tidak makan apa-apa sampai kami membunuh Paulus.

15) Sekarang kamu dan Mahkamah Agama, mintalah kepada kepala pasukan supaya ia dibawa kepadamu. Kamu harus berpura-pura seakan-akan mau memeriksa perkaranya lebih teliti. Kami sudah siap untuk membunuhnya sebelum dia sampai di sini.”

16) Kemenakan laki-laki Paulus mendengar tentang rencana itu. Ia pergi ke markas dan menceritakan hal itu kepada Paulus.

17) Paulus memanggil salah satu perwira dan berkata, “Bawalah anak muda ini kepada kepala pasukan karena ada sesuatu yang hendak diceritakannya kepadanya.”

18) P perwira itu membawa dia kepada kepala pasukannya dan berkata, “Paulus, tahanan itu, memanggil aku dan minta agar anak muda ini diantar kepadamu. Ada sesuatu yang hendak dikatakannya kepadamu.”

19) Kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, membawa dia tersendiri ke samping dan bertanya, “Apa yang hendak engkau katakan kepadaku?”

20) Kata anak muda itu, “Orang Yahudi sudah sepakat untuk meminta kepadamu supaya membawa Paulus ke Mahkamah Agama besok pagi. Mereka akan berpura-pura mau menanyakan lebih banyak kepadanya.

21) Jangan dengarkan mereka sebab lebih 40 orang dari mereka akan menyergapnya. Mereka sudah bersumpah untuk tidak makan atau minum sebelum mereka membunuh Paulus. Sekarang mereka menantikan persetujuanmu.”

22) Kepala pasukan itu menyuruh anak itu pulang dan memerintahkannya, “Jangan katakan kepada siapa pun bahwa engkau sudah memberitahukan hal itu kepadaku.”

23) [Paulus Dikirim ke Kaisarea] Kemudian kepala pasukan itu memanggil dua perwiranya dan berkata, “Aku membutuhkan beberapa orang untuk pergi ke Kaisarea. Siapkan 200 tentara, 70 penunggang kuda, dan 200 tentara bertombak. Bersiap-siaplah untuk berangkat jam sembilan malam ini.

24) Sediakan kuda untuk Paulus dan bawa dia dengan aman kepada Gubernur Feliks.”

25) Ia menulis surat yang bunyinya begini,

26) “Dari Klaudius Lisias. Kepada Gubernur Feliks Yang Mulia: Salam.

27) Orang itu ditangkap oleh orang Yahudi dan mereka bermaksud membunuh dia, tetapi aku datang dengan prajuritku untuk menyelamatkannya. Aku lakukan itu karena aku mendengar, bahwa ia warga negara Roma.

28) Karena aku mau mengetahui dakwaan mereka terhadap dia, aku membawanya ke Mahkamah Agama mereka.

29) Di sana ternyata mereka menuduh dia tentang soal hukum Taurat mereka, tetapi ia tidak dituduh tentang sesuatu yang pantas dihukum dengan hukuman mati atau hukuman penjara.

30) Ketika aku diberitahu, bahwa ada rencana orang Yahudi untuk membunuh Paulus, aku segera mengirim dia kepadamu. Aku juga memerintahkan mereka yang menuduhnya untuk menyatakan dakwaan terhadap dia di hadapanmu.”

31) Tentara-tentara itu melaksanakan tugasnya. Mereka menjemput Paulus pada waktu malam dan membawa dia ke kota Antipatris.

32) Hari berikutnya mereka menyuruh pasukan berkuda meneruskan perjalanan dengan Paulus, sedangkan tentara-tentara yang lain kembali ke markas.

33) Ketika mereka tiba di Kaisarea, mereka menyerahkan surat itu kepada gubernur. Paulus juga diserahkan kepada gubernur.

34) Gubernur membaca surat itu dan bertanya kepada Paulus, “Dari negeri mana engkau datang?” Gubernur itu tahu bahwa ia dari Kilikia.

35) Gubernur itu mengatakan, “Aku akan mendengar perkaramu apabila orang Yahudi, pendakwa-pendakwamu datang kemari.” Kemudian dia memberi perintah supaya Paulus ditahan di istana Herodes di bawah penjagaan.

Pasal 24

1) [Orang Yahudi Menuduh Paulus] Lima hari kemudian, Imam besar Ananias pergi ke Kaisarea bersama beberapa penatua dan seorang pengacara yang bernama Tertulus. Mereka mengajukan dakwaan terhadap Paulus di depan gubernur.

2) Ketika ia dipanggil, Tertulus mulai mendakwanya dan berkata, “Feliks yang mulia, kami sudah banyak menikmati keadaan damai karena engkau. Banyak pembaharuan sudah dialami bangsa ini karena kebijaksanaanmu.

3) Dalam semua hal dan di mana-mana kami mengakui itu dengan sangat berterima kasih.

4) Namun, agar tidak terlalu banyak membuang-buang waktumu, aku mohon supaya engkau sudi mendengarkan kami sebentar.

5) Orang ini pengacau, yang mengadakan kekacauan di antara orang Yahudi di seluruh dunia, dan dia adalah pemimpin kelompok Nasrani.

6) Ia juga mencoba menajiskan Bait, tetapi kami menghentikannya. Dan kami mau menghakiminya menurut hukum Taurat kami, tetapi kepala pasukan Lisias datang mencegahnya dan merebut dia dari tangan kami dengan penuh kekerasan, lalu menyuruh para pendakwa datang menghadap engkau. Engkau dapat menentukan apakah semuanya itu benar. Engkau sendirilah yang bertanya kepadanya.”

7) (24:6)

8) (24:6)

9) Orang Yahudi ikut menuduh dan menegaskan bahwa semua dakwaan itu benar.

10) [Paulus Membela diri di Depan Feliks] Ketika gubernur memberi isyarat kepada Paulus untuk berbicara, ia menjawab, “Aku tahu bahwa engkau sudah beberapa tahun menjadi hakim atas bangsa ini, dengan senang hati aku mengajukan pembelaanku.

11) Kurang lebih 12 hari yang lalu aku pergi ke Yerusalem untuk beribadat. Engkau dapat memeriksa kebenaran dari kata-kataku itu.

12) Dan mereka tidak menemukan aku sedang bertengkar dengan siapa pun di dalam pelataran Bait, begitu pula mereka tidak menemukan aku menghasut orang di rumah-rumah pertemuan atau di mana pun di kota itu.

13) Mereka tidak dapat membuktikan kepadamu dakwaan-dakwaan yang dikemukakan mereka terhadap aku.

14) Ada yang harus kuakui kepadamu, yakni bahwa aku menyembah Allah nenek moyang kami menurut Jalan Tuhan, yang dianggap mereka suatu aliran yang salah. Aku percaya kepada semuanya yang dikatakan dalam hukum Taurat dan yang tertulis dalam kitab nabi-nabi.

15) Aku mempunyai harapan kepada Allah, yang juga merupakan harapan mereka, yakni bahwa akan ada kebangkitan, baik dari orang benar maupun orang jahat.

16) Itulah sebabnya, aku juga berusaha sebaik-baiknya, untuk selalu berhati bersih di hadapan Allah dan manusia.

17) Setelah beberapa tahun kemudian, aku kembali ke Yerusalem untuk menyerahkan pemberian buat orang miskin dan membawa persembahan.

18) Ketika aku melakukan itu, mereka menemukan aku di dalam pelataran Bait setelah aku menjalani upacara penyucian diri. Tidak banyak orang di sana dan tidak ada kekacauan.

19) Ada beberapa orang Yahudi dari Asia di sana. Seharusnya mereka menghadap engkau dan mengemukakan dakwaannya, kalau ada yang tidak disenanginya tentang aku.

20) Tanyakan kepada orang yang ada di sini tentang kesalahan yang ditemukannya ketika aku menghadap Mahkamah Agama di Yerusalem —

21) kecuali karena yang aku teriakkan ketika aku berdiri di antara mereka. Aku katakan, ‘Kamu mengadili aku hari ini sebab aku percaya, bahwa orang akan dibangkitkan dari kematian.’”

22) Feliks yang mengetahui banyak tentang Jalan Tuhan, menunda pengadilan. Katanya, “Bila Lisias, kepala pasukan itu datang, aku akan mengambil keputusan tentang perkaramu.”

23) Ia memerintahkan perwira itu untuk menjaga Paulus, memberi sedikit kebebasan kepadanya, dan tidak menghalang-halangi sahabat-sahabatnya mengurus kebutuhannya.

24) [Paulus Berbicara dengan Feliks dan Istrinya] Sesudah beberapa hari Feliks datang bersama istrinya, Drusila, seorang Yahudi. Feliks menyuruh Paulus menghadapnya. Ia mendengarkannya berbicara tentang iman kepada Kristus Yesus.

25) Ketika ia berbicara tentang kebenaran, pengendalian diri, dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata, “Pergilah untuk sementara, jika ada kesempatan lagi, aku akan memanggilmu.”

26) Sekaligus ia mengharapkan bahwa Paulus akan memberi uang kepadanya. I ia sering memanggil Paulus dan berbicara dengan dia.

27) Setelah dua tahun, Feliks diganti oleh Perkius Festus, tetapi Feliks membiarkan Paulus tetap dalam penjara, karena dia mau melakukan sesuatu untuk menyenangkan orang Yahudi.

Pasal 25

1) [Paulus Minta Menghadap Kaisar] Festus menjadi gubernur, dan tiga hari kemudian dia pergi dari Kaisarea ke Yerusalem.

2) Imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin orang Yahudi mengemukakan kepada Festus dakwaannya terhadap Paulus.

3) Mereka memohon pertolongannya untuk mengirim dia ke Yerusalem. Mereka merencanakan untuk membunuh dia di perjalanan.

4) Festus menjawab bahwa Paulus ditahan di Kaisarea, dan dia sendiri segera akan pergi ke sana.

5) “Biarlah beberapa dari pemimpinmu ikut dengan aku ke sana,” katanya, “dan biarlah mereka menuduh orang itu kalau ia memang berbuat salah.”

6) Setelah Festus tinggal di Yerusalem, tidak lebih daripada 8 atau 10 hari bersama mereka, ia pergi ke Kaisarea. Hari berikutnya ia duduk di tempatnya di pengadilan dan memerintahkan supaya Paulus dibawa masuk.

7) Ketika Paulus menghadap dia, orang Yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri di sekelilingnya. Mereka mengemukakan dakwaan-dakwaan berat terhadapnya. Namun, mereka tidak dapat membuktikannya.

8) Paulus membela diri, katanya, “Aku tidak melanggar hukum Taurat Yahudi, melawan Bait, ataupun melawan Kaisar.”

9) Festus mau mengambil hati orang Yahudi, ia menjawab Paulus begini, “Apakah engkau mau pergi ke Yerusalem untuk diadili di hadapanku di sana?”

10) Paulus menjawab, “Aku sekarang berdiri di hadapan pengadilan Kaisar. Aku patut diadili di sini. Aku tidak bersalah terhadap orang Yahudi, dan engkau mengetahui itu.

11) Kalau aku bersalah dan melakukan sesuatu yang harus dihukum mati, aku tidak berusaha mengelak kematian, tetapi kalau dakwaan mereka terhadap aku tidak benar, tidak ada orang yang dapat menyerahkan aku kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar.”

12) Setelah Festus berunding dengan majelisnya, ia menjawab, “Engkau telah minta naik banding kepada Kaisar; engkau harus pergi menghadap Kaisar.”

13) [Paulus di Depan Herodes Agripa] Beberapa hari kemudian, Raja Agripa dan Bernike tiba di Kaisarea untuk mengunjungi Festus.

14) Setelah mereka berada di sana beberapa hari, Festus menjelaskan tentang perkara Paulus kepada raja, “Ada seorang yang ditinggalkan oleh Feliks di penjara.

15) Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi mengemukan dakwaannya terhadap dia dan minta, supaya ia dihukum.

16) Aku mengatakan kepada mereka bahwa orang Roma tidak biasa menyerahkan siapa pun sebelum terdakwa diperhadapkan dengan pendakwanya, dan dia mendapat kesempatan untuk membela diri terhadap dakwaan itu.

17) Ketika mereka kemari bersama aku, aku tidak menunda-nunda. Hari berikutnya aku mengadakan sidang pengadilan dan memerintahkan supaya orang itu dibawa masuk.

18) Para pendakwanya berbicara melawan dia, mereka tidak menuduhnya melakukan kejahatan apa pun, sama seperti yang kusangka.

19) Mereka hanya berdebat dengan dia tentang agama mereka dan tentang orang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup.

20) Aku tidak mempunyai pendapat bagaimana harus menangani perkara itu. Oleh sebab itu, aku tanyakan kepadanya apakah ia mau ke Yerusalem untuk diadili tentang dakwaan-dakwaan itu.

21) Ketika Paulus memohon, supaya perkaranya diputuskan oleh Kaisar, aku perintahkan supaya ia ditahan sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”

22) Agripa mengatakan, “Aku ingin mendengar orang itu sendiri.” “Besok engkau mendengar dia,” kata Festus.

23) Besoknya Agripa dan Bernike datang, disambut dengan upacara kebesaran. Mereka masuk ruangan pengadilan bersama kepala-kepala pasukan tentara dan orang penting kota itu. Festus memberi perintah supaya Paulus dibawa masuk.

24) Kemudian Festus mengatakan, “Raja Agripa, dan hadirin sekalian, kamu melihat orang ini. Seluruh masyarakat Yahudi telah membuat permohonan kepadaku, baik yang di Yerusalem maupun yang di sini. Mereka meneriakkan supaya ia tidak dibiarkan hidup lebih lama.

25) Ketika aku mengadilinya, aku tidak menemukan sesuatu yang salah. Aku tidak menemukan alasan untuk memberikan hukuman mati kepadanya. Dan dia meminta untuk diadili oleh Kaisar, maka aku memutuskan untuk mengirim dia ke Roma.

26) Aku tidak tahu dengan sesungguhnya apa yang harus dikatakan kepada Kaisar tentang perbuatannya yang salah. Sebab itu, aku menghadapkan dia kepada kamu dan khususnya kepadamu, Raja Agripa. Aku berharap bahwa engkau dapat mengajukan pertanyaan kepadanya dan memberikan sesuatu kepadaku yang dapat kutulis kepada Kaisar.

27) Biar bagaimanapun, tidak masuk akal untuk mengirim seorang tahanan dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan terhadap dia.”

Pasal 26

1) [Paulus di Depan Raja Agripa] Agripa mengatakan kepada Paulus, “Engkau boleh berbicara untuk membela dirimu.” Kemudian Paulus mengangkat tangannya, lalu mulai menyampaikan pembelaannya sebagai berikut,

2) “Raja Agripa, aku merasa beruntung bahwa aku berdiri di hadapanmu hari ini. Dan aku boleh mengemukakan pembelaanku melawan hal-hal yang dituduhkan oleh orang Yahudi kepadaku.

3) Ini khususnya karena engkau mengetahui tentang semua adat dan masalah Yahudi. Karena itu, aku mohon supaya engkau mendengarkan aku dengan sabar.

4) Semua orang Yahudi tahu bagaimana jalan hidupku sejak masa mudaku, sejak semula aku hidup di negeriku sendiri dan juga di Yerusalem.

5) Mereka sudah lama mengenal aku dan mereka dapat bersaksi kalau mereka bersedia, bahwa aku hidup sebagai seorang Farisi, aliran agama kita yang paling ketat.

6) Sekarang aku berdiri di sini di depan pengadilan karena aku mempunyai harapan akan janji Allah kepada nenek moyang kita.

7) Pemenuhan janji inilah yang diharapkan oleh kedua belas suku kita, ketika mereka melayani Allah dengan sungguh-sungguh siang dan malam. Karena pengharapan inilah, ya Rajaku, aku dituduh oleh orang Yahudi.

8) Mengapa kamu tidak percaya bahwa Allah dapat membangkitkan orang mati?

9) Aku pun berpikir bahwa aku harus berusaha sekeras-kerasnya untuk melawan nama Yesus dari Nazaret.

10) Itulah yang kulakukan di Yerusalem. Banyak sekali umat Allah yang kujebloskan ke dalam penjara karena aku mendapat kuasa dari imam-imam kepala. Dan aku juga setuju kalau mereka dihukum mati.

11) Di rumah-rumah pertemuan aku telah sering menganiaya mereka dan aku memaksa mereka untuk menghujat. Kemarahanku terhadap mereka begitu berkobar-kobar sehingga aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing.”

12) [Paulus Menceritakan Ia Melihat Yesus] “Dalam salah satu perjalananku, aku menuju Damsyik dengan kuasa dan tugas dari imam-imam kepala.

13) Ya Raja Agripa, kira-kira tengah hari aku melihat cahaya datang dari langit. Cahaya itu lebih terang daripada matahari dan bersinar di sekelilingku dan mereka yang berjalan bersama aku.

14) Kami semua terjatuh ke tanah, dan aku mendengar suara yang berkata kepadaku dalam bahasa Yahudi, ‘Saul, Saul, mengapa engkau menganiaya Aku? Tidak ada gunanya engkau menolak Aku.’

15) Aku bertanya, ‘Siapa Engkau Tuhan?’ Tuhan mengatakan, ‘Akulah Yesus, yang engkau aniaya.

16) Berdirilah! Aku telah memilih engkau untuk menjadikan engkau hamba-Ku. Engkau akan memberitakan kepada orang banyak bahwa engkau telah melihat sesuatu tentang Aku dan engkau akan melihat hal-hal yang akan Kutunjukkan lagi kepadamu. Itulah sebabnya, Aku datang kepadamu hari ini.

17) Aku akan menyelamatkan engkau dari orang Yahudi dan orang yang bukan Yahudi. Aku akan mengutusmu kepada mereka.

18) Engkau akan menunjukkan kebenaran kepada mereka agar mereka berbalik dari kegelapan kepada terang, dari kuasa setan kepada Allah. Dengan demikian, dosa mereka dapat diampuni dan mereka dapat ambil bagian bersama orang yang telah menjadi umat Allah karena percaya kepada-Ku.’”

19) [Paulus Menjelaskan tentang Pekerjaannya] “Jadi, ya Raja Agripa, aku mematuhi penglihatan dari surga itu.

20) Aku memberitakan firman Allah pertama-tama kepada orang di Damsyik, kemudian kepada mereka di Yerusalem, di seluruh negeri Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain. Aku mengatakan kepada mereka untuk bertobat dan berbalik kepada Allah, dan melakukan pekerjaan yang pantas untuk menunjukkan, bahwa mereka telah bertobat.

21) Karena itulah orang Yahudi menangkap aku ketika berada di pelataran Bait. Mereka mencoba membunuh aku.

22) Sampai hari ini aku selalu mendapat pertolongan dari Allah. Itulah sebabnya, aku berdiri di sini dan bersaksi kepada semua orang, baik orang kecil maupun orang penting. Yang kukatakan sama seperti yang sudah diberitahukan nabi-nabi dan Musa,

23) yaitu bahwa Kristus akan menderita, dan Dia yang pertama-tama bangkit dari kematian. Nabi-nabi dan Musa telah mengatakan bahwa Kristus akan mengumumkan terang kepada bangsa Yahudi dan kepada bangsa-bangsa lain.”

24) [Paulus Mencoba Menyadarkan Agripa] Sementara Paulus mengatakan hal itu sebagai pembelaannya, Festus mengatakan dengan kuat, “Paulus, engkau sudah gila. Pengetahuanmu yang begitu besar membuat engkau gila.”

25) “Aku tidak gila, Festus yang mulia,” jawab Paulus. “Yang kukatakan itu benar dan masuk akal.

26) Raja mengetahui tentang hal itu dan aku dapat berbicara bebas kepadanya. Aku yakin bahwa semua itu tidak luput dari perhatiannya, karena hal-hal itu terjadi tidak secara diam-diam, tetapi di depan umum.

27) Ya Raja Agripa, apakah engkau percaya yang telah ditulis oleh nabi-nabi? Aku tahu bahwa engkau percaya.”

28) Kemudian Agripa menjawab Paulus, “Apakah kauanggap bahwa engkau dapat membujuk aku menjadi Kristen dengan begitu mudah?”

29) Paulus menjawab, “Mudah atau susah, itu tidak penting; aku berdoa kepada Allah agar bukan hanya engkau, tetapi semua yang mendengar aku hari ini menjadi sama seperti aku, kecuali rantai-rantai ini.”

30) Raja berdiri, begitu pula gubernur, Bernike, dan orang yang duduk bersama mereka.

31) Sesudah mereka meninggalkan ruangan, mereka mengatakan, “Orang itu tidak melakukan sesuatu yang harus menerima hukuman mati atau dipenjarakan.”

32) Agripa mengatakan kepada Festus, “Sebenarnya orang itu dapat dibebaskan kalau ia tidak naik banding kepada Kaisar.”

Pasal 27

1) [Paulus Berlayar ke Roma] Ketika diputuskan bahwa kami harus berlayar ke Italia, Paulus dan tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira bernama Yulius dari pasukan Kaisar.

2) Kami naik kapal dan berangkat. Kapal itu berasal dari Adramitium dan akan berlayar ke pelabuhan-pelabuhan sepanjang pantai Asia. Aristarkhus, seorang dari kota Tesalonika di Makedonia menyertai kami.

3) Hari berikutnya kami tiba di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan baik. Ia mengizinkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya supaya mereka mengurusnya.

4) Dari sana, karena kami harus berlayar melawan angin, kami berlayar menyusur pantai Siprus.

5) Kami menyeberangi laut dari Kilikia dan Pamfilia, dan sampai di Mira, di daerah Likia.

6) Di sana perwira itu menemukan kapal dari Aleksandria yang akan berangkat ke Italia, lalu ia menyuruh kami naik kapal itu.

7) Beberapa hari lamanya kami berlayar sangat lambat, dan dengan susah payah kami tiba dekat Knidus. Angin telah menghalangi kami melanjutkan perjalanan, maka kami berlayar mengikuti pantai Kreta di seberang Salmone.

8) Dengan sulit kami berlayar mengikuti pantai Kreta, kemudian kami tiba di tempat yang bernama Pelabuhan Indah, yang terletak dekat kota Lasea.

9) Kami telah kehilangan banyak waktu, dan pelayaran sangat berbahaya karena Hari Puasa sudah lewat. Paulus mengingatkan mereka, katanya,

10) “Saudara-saudara, aku melihat bahwa pelayaran kita akan membawa banyak kesukaran dan kerugian, bukan hanya pada muatan dan kapal, tetapi juga bagi hidup kita.”

11) Namun, perwira itu lebih percaya kepada kapten kapal dan pemilik kapal daripada mendengarkan nasihat Paulus.

12) Karena pelabuhan itu tidak cocok untuk berlabuh selama musim dingin, dengan suara terbanyak mereka memutuskan untuk berlayar terus. Mereka mau mencoba mencapai Feniks jika itu mungkin, untuk melewatkan musim dingin di sana. Feniks adalah sebuah pelabuhan di pulau Kreta yang menghadap ke barat daya dan barat laut.

13) [Angin Ribut] Ketika angin lembut dari selatan mulai bertiup, mereka menyangka bahwa mereka mendapat yang diinginkannya. Mereka membongkar sauh dan berlayar menelusuri dekat pantai Kreta.

14) Tidak lama kemudian angin ribut berembus dari arah pulau itu, angin yang disebut “Timur Laut.”

15) Kapal itu terjebak dalam angin ribut dan tidak dapat berlayar melawan angin. Jadi, dengan mengikuti arahnya, kami terbawa angin itu.

16) Kami melewati sebuah pantai pulau kecil, yang bernama Kauda, walaupun sulit kami berhasil untuk menambatkan sekoci.

17) Setelah menaikkannya ke atas kapal, mereka menggunakan tali untuk mengikat kapal itu. Karena takut kandas di pasir Sirtis, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal dibawa angin.

18) Hari berikutnya kami diserang badai di laut, lalu beberapa orang mulai membuang muatan ke laut.

19) Besoknya mereka membuang peralatan kapal ke laut.

20) Beberapa hari lamanya tidak kelihatan matahari atau bintang-bintang, dan badai itu membanting dengan keras. Akhirnya putuslah semua harapan kami untuk diselamatkan.

21) Sudah lama tidak ada seorang pun yang makan. Kemudian Paulus berdiri di hadapan mereka dan berkata, “Saudara-saudara, seharusnya kamu mengikuti nasihatku supaya tidak berlayar dari Kreta, sehingga kita dapat menghindari kerusakan dan kerugian.

22) Sekarang aku desak kamu, supaya tidak patah semangat. Tidak ada di antara kamu yang akan mati, tetapi kapal ini akan hilang.

23) Tadi malam Allah, yang aku sembah dan aku adalah milik-Nya, menyuruh malaikat berdiri di sampingku.

24) Malaikat itu mengatakan, ‘Jangan takut, Paulus. Engkau harus menghadap Kaisar. Allah telah menjanjikan kepadamu bahwa semua orang yang berlayar bersamamu akan selamat.’

25) Bersemangatlah, hai Saudara-saudara, karena aku percaya kepada Allah, semuanya akan terjadi tepat sama seperti yang dikatakan kepadaku.

26) Namun, kita akan terdampar di sebuah pulau.”

27) Pada malam keempat belas, kami dibawa angin melintasi Laut Adria. Pada tengah malam para awak kapal merasa bahwa mereka telah mendekati daratan.

28) Mereka mengukur kedalaman laut dengan batu duga dan ternyata dalamnya 37 meter. Setelah maju sedikit mereka mengukur lagi dan kedalamannya 27 meter.

29) Karena takut, bahwa kami akan kandas di batu karang, mereka membuang empat jangkar dari belakang kapal dan mereka berdoa agar hari lekas siang.

30) Para awak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal; mereka menurunkan sekoci dan berpura-pura mereka mau membuang jangkar dari depan kapal.

31) Paulus berkata kepada perwira dan tentara-tentara, “Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu semua tidak mungkin diselamatkan.”

32) Jadi, tentara-tentara itu memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut.

33) Tepat sebelum fajar, Paulus mendesak mereka semua untuk makan sedikit, katanya, “Hari ini adalah hari ke-14 kamu menunggu dalam suasana tegang dan kamu tidak makan.

34) Sekarang aku desak kamu untuk makan dahulu karena kamu membutuhkannya untuk hidup. Tidak seorang pun di antara kamu akan hilang, bahkan sehelai rambut dari kepalamu pun tidak.”

35) Setelah mengatakan itu, ia mengambil roti sedikit dan mengucap syukur kepada Allah di depan mereka semua. Kemudian dia membagi-bagikannya dan mulai makan.

36) Mereka semua kembali bersemangat dan mereka juga mengambil makanan.

37) Ada 276 orang di kapal itu.

38) Sesudah makan secukupnya, mereka meringankan kapal dengan membuang muatan gandum ke laut.

39) [Kapal Dihancurkan] Besok paginya, mereka melihat daratan, tetapi tidak mengenal daratan itu. Mereka melihat teluk dengan pantainya, jadi mereka memutuskan untuk mendaratkan kapal di sana sedapat mungkin.

40) Mereka memotong tali-tali jangkar dan membiarkannya jatuh ke dalam laut. Pada waktu yang sama mereka melepaskan tali-tali yang mengikat kemudi-kemudi, lalu mereka menaikkan layar, supaya angin meniup kapal ke pantai.

41) Kapal itu membentur pasir di dasar laut lalu kapal itu kandas, haluannya tertancap ke pasir dan tidak dapat bergerak sama sekali. Buritannya hancur dihantam ombak.

42) Para tentara merencanakan untuk membunuh semua tahanan supaya tidak ada yang berenang dan meloloskan diri.

43) Perwira mau menyelamatkan Paulus, maka ia mencegah mereka melaksanakan rencana mereka. Ia memerintahkan mereka yang dapat berenang untuk melompat ke laut lebih dahulu dan menuju ke daratan.

44) Yang lain menyusul dengan papan atau bagian-bagian dari kapal. Dengan cara demikian, semua orang sampai di daratan dengan selamat.

Pasal 28

1) [Paulus di Pulau Malta] Setelah kami tiba di pantai dengan selamat, baru kami tahu bahwa pulau itu adalah Malta.

2) Hujan turun dan sangat dingin. Orang yang tinggal di pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka memasang api dan menyambut kami semuanya.

3) Paulus mengumpulkan ranting-ranting dan membuangnya ke dalam api. Kemudian seekor ular beracun keluar dari dalam api karena panasnya lalu menggigit tangan Paulus.

4) Penduduk melihat ular itu tergantung pada tangan Paulus, mereka mengatakan, “Pasti orang itu pembunuh. Sekalipun dia telah selamat dari laut, dewi keadilan tidak membiarkannya hidup.”

5) Dengan gerakan tangan Paulus, ular itu terlepas dan jatuh ke dalam api. Paulus sendiri tidak menderita apa-apa.

6) Mereka menyangka dia menjadi bengkak atau mati terjatuh. Setelah lama menunggu dan tidak terjadi sesuatu yang jelek terhadap Paulus, maka sebaliknya mereka mengatakan, “Dia adalah seorang dewa.”

7) Dekat tempat itu terdapat ladang-ladang milik pejabat pulau itu. Namanya Publius. Ia menerima kami di rumahnya dan selama tiga hari ia menghibur kami dengan ramah.

8) Ayah Publius berada di tempat tidur karena menderita demam dan disentri. Paulus pergi menengoknya. Sambil berdoa, ia meletakkan tangannya ke atasnya dan menyembuhkannya.

9) Ketika hal itu terjadi, orang lain yang sakit di pulau itu berdatangan dan disembuhkan.

10) Mereka menghormati kami dengan memberi banyak hadiah dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan kebutuhan-kebutuhan kami.

11) [Paulus ke Roma] Tiga bulan kemudian kami berangkat dengan sebuah kapal dari Aleksandria. Kapal itu melewatkan musim dingin di pulau itu. Di bagian depan kapal itu terdapat lambang: “Dewa Kembar.”

12) Kami tiba di Sirakusa dan tinggal di sana selama tiga hari.

13) Dari sana kami berlayar dan tiba di Regium. Besoknya angin dari selatan bertiup sehingga kami dapat berlayar ke Puteoli dan kami tiba di sana hari berikutnya.

14) Di sana kami bertemu dengan beberapa saudara seiman dan mereka meminta kami tinggal di sana tujuh hari. Kemudian kami tiba di Roma.

15) Saudara-saudara di sana telah mendengar berita tentang kami. Mereka datang untuk bertemu dengan kami di Pasar Apius dan Tres Taberne. Ketika Paulus melihat mereka, ia bersyukur kepada Allah dan dia semakin berani.

16) [Paulus di Roma] Kami pergi ke Roma. Di Roma Paulus diizinkan untuk tinggal sendirian, dan dia dijaga oleh seorang tentara.

17) Tiga hari kemudian Paulus memanggil pemimpin-pemimpin Yahudi. Ketika mereka sudah berkumpul, ia mengatakan kepada mereka, “Saudara-saudara, meskipun aku tidak melakukan apa-apa terhadap bangsa kita atau melawan kebiasaan-kebiasaan nenek moyang kita, aku diserahkan kepada orang Roma di Yerusalem sebagai tahanan.

18) Orang Roma memeriksa aku dan mereka mau melepaskan aku karena aku tidak bersalah terhadap sesuatu yang patut dihukum mati.

19) Ketika orang Yahudi keberatan, aku terpaksa naik banding kepada Kaisar, bukan karena aku mau mengadukan bangsaku sendiri.

20) Itulah alasan mengapa aku minta bertemu dan berbicara dengan kamu semua. Aku diikat dengan rantai ini karena pengharapan bangsa Yahudi.”

21) Mereka menjawab, “Kami tidak menerima surat dari Yudea tentang engkau. Saudara-saudara yang tiba dari sana tidak melapor atau mengatakan hal-hal yang buruk tentang engkau.

22) Namun, kami mau mendengar pendapatmu, sebab kami tahu bahwa di mana-mana orang berbicara menentang aliran agama ini.”

23) Mereka menentukan suatu hari untuk rapat bersama Paulus. Pada hari itu sejumlah orang datang berkumpul ke tempat tinggalnya. Ia memberi penjelasan kepada mereka dan bersaksi tentang Kerajaan Allah. Ia mencoba meyakinkan mereka tentang Yesus melalui hukum Taurat Musa dan nabi-nabi. Itu dilakukannya dari pagi hingga malam.

24) Ada yang menjadi percaya karena yang dikatakannya, tetapi yang lain tidak percaya.

25) Mereka saling berselisih pendapat dan mulai meninggalkan tempat itu, tetapi Paulus masih sempat mengatakan hal ini, “Roh Kudus telah mengatakan kepada nenek moyangmu melalui Nabi Yesaya. Dia mengatakan,

26) ‘Pergilah kepada bangsa itu dan katakan kepada mereka: Kamu akan mendengar dan akan mendengarkannya, tetapi kamu tidak akan mengerti. Kamu akan memandang dan akan melihatnya, tetapi kamu tidak akan mengerti yang kamu lihat.

27) Ya, pikiran bangsa itu telah tertutup. Mereka mempunyai telinga, tetapi mereka tidak mendengar, dan mereka tidak mau melihat kebenaran. Jika pikiran mereka tidak tertutup, mereka dapat melihat dengan mata mereka, mendengar dengan telinga mereka, dan mengerti dengan pikiran mereka. Kemudian mereka dapat kembali kepada-Ku dan disembuhkan.’

28) Kamu harus tahu bahwa keselamatan dari Allah telah disampaikan kepada orang yang bukan Yahudi. Mereka akan mendengarnya.”

29) [Setelah Paulus berkata demikian, pergilah orang Yahudi itu tanpa ada persesuaian paham di antara mereka.]

30) Selama dua tahun penuh ia tinggal di rumah sewaannya sendiri, dan dia menyambut semua yang datang mengunjunginya.

31) Ia telah memberitakan tentang Kerajaan Allah kepada orang dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus. Dia sangat berani dan tidak ada seorang pun yang mencoba menghentikannya berbicara.