www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Kejadian / Genesis / 창세기
12345678910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243
- 44 -
454647484950
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
44:1-17 = Piala Yusuf hilang dan didapati
(1) Sesudah itu diperintahkannyalah kepada kepala rumahnya: "Isilah karung orang-orang itu dengan gandum, seberapa yang dapat dibawa mereka, dan letakkanlah uang masing-masing di dalam mulut karungnya.
(1) Sementara itu Yusuf memerintahkan kepada kepala rumah tangganya, "Isilah karung orang-orang itu dengan gandum, sebanyak yang dapat mereka bawa, dan masukkan uang masing-masing ke dalam karungnya, di atas gandum itu.
(1) [Yusuf Memasang Perangkap] Kemudian Yusuf memberikan perintah kepada hambanya. Ia berkata, “Isilah karung mereka itu dengan gandum sebanyak yang dapat dibawa mereka. Masukkan uang dari setiap orang ke dalam karung gandumnya masing-masing.
(2) Dan pialaku, piala perak itu, taruhlah di dalam mulut karung anak yang bungsu serta uang pembayar gandumnya juga." Maka diperbuatnyalah seperti yang dikatakan Yusuf.
(2) Masukkan juga piala perakku ke dalam karung adik mereka yang bungsu, bersama-sama dengan uang pembayaran gandumnya." Pelayan itu melaksanakan perintah itu.
(2) Masukkan juga uang ke dalam karung saudara yang termuda itu, tetapi masukkan juga mangkuk perak khususku ke dalam karungnya.” Hamba itu menaati Yusuf.
(3) Ketika paginya hari terang tanah, orang melepas mereka beserta keledai mereka.
(3) Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Yusuf berpisah dengan saudara-saudaranya, lalu mereka berangkat dengan keledai mereka.
(3) Besok paginya mereka dan keledainya disuruh kembali ke negeri mereka.
(4) Tetapi baru saja mereka keluar dari kota itu, belum lagi jauh jaraknya, berkatalah Yusuf kepada kepala rumahnya: "Bersiaplah, kejarlah orang-orang itu, dan apabila engkau sampai kepada mereka, katakanlah kepada mereka: Mengapa kamu membalas yang baik dengan yang jahat?
(4) Mereka belum jauh dari kota itu, waktu Yusuf berkata kepada kepala rumah tangganya, "Cepatlah kejar orang-orang itu. Jika sudah tersusul, katakan kepada mereka, 'Mengapa kamu membalas kebaikan dengan kejahatan?
(4) Setelah mereka meninggalkan kota itu, Yusuf berkata kepada hambanya, “Pergi dan ikuti orang itu. Hentikan mereka dan katakan kepada mereka, ‘Kami baik kepadamu. Mengapa kamu jahat terhadap kami? Mengapa kamu mencuri mangkuk perak tuanku?
(5) Bukankah ini piala yang dipakai tuanku untuk minum dan yang biasa dipakainya untuk menelaah? Kamu berbuat jahat dengan melakukan yang demikian."
(5) Mengapa kamu mencuri piala perak tuanku? Piala itu dipakainya untuk minum dan sebagai alat menujum. Kamu telah melakukan kejahatan besar!'"
(5) Tuanku minum dari mangkuk itu dan dia memakainya untuk mengetahui hal-hal rahasia. Apa yang kamu lakukan adalah salah.’”
(6) Ketika sampai kepada mereka, diberitakannyalah kepada mereka perkataan Yusuf itu.
(6) Ketika pelayan itu sampai kepada saudara-saudara Yusuf, dikatakannya apa yang diperintahkan Yusuf.
(6) Hamba itu menaatinya. Ia mengejar mereka dan menghentikannya. Hamba itu berkata kepada mereka yang telah dikatakan Yusuf untuk disampaikan.
(7) Jawab mereka kepadanya: "Mengapa tuanku mengatakan perkataan yang demikian? Jauhlah dari pada hamba-hambamu ini untuk berbuat begitu!
(7) Jawab mereka kepadanya, "Apa maksud Tuan? Kami bersumpah bahwa kami tidak berbuat begitu!
(7) Mereka berkata kepada hamba itu, “Mengapa gubernur mengatakan hal itu? Kami tidak melakukan seperti itu.
(8) Bukankah uang yang kami dapati di dalam mulut karung kami telah kami bawa kembali kepadamu dari tanah Kanaan? Masakan kami mencuri emas atau perak dari rumah tuanmu?
(8) Tuan sendiri tahu bahwa uang yang kami temukan di dalam karung-karung kami di atas gandum itu, telah kami kembalikan kepada Tuan. Jadi, tak mungkin kami mencuri perak atau emas dari rumah gubernur!
(8) Kami telah mengembalikan uang yang kami temukan dalam karung kami sebelumnya. Pasti kami tidak mencuri perak atau emas dari rumah tuanmu.
(9) Pada siapa dari hamba-hambamu ini kedapatan piala itu, biarlah ia mati, juga kami ini akan menjadi budak tuanku."
(9) Tuan, andaikata benda itu kedapatan pada salah seorang dari kami, biarlah dia dihukum mati, dan kami menjadi hamba Tuan."
(9) Jika engkau menemukan mangkuk perak itu dalam karung kami, biarlah orang itu mati. Engkau dapat membunuhnya, dan kami menjadi hambamu.”
(10) Sesudah itu berkatalah ia: "Ya, usulmu itu baik; tetapi pada siapa kedapatan piala itu, hanya dialah yang akan menjadi budakku dan kamu yang lain itu akan bebas dari salah."
(10) Pelayan itu berkata, "Baiklah; tetapi hanya dia pada siapa piala itu kedapatan, dialah yang akan menjadi hambaku; yang lain boleh pergi."
(10) Hamba itu mengatakan, “Aku setuju, hanya orang yang ditemukan padanya mangkuk itu menjadi hambaku, yang lain bebas.”
(11) Lalu segeralah mereka masing-masing menurunkan karungnya ke tanah dan masing-masing membuka karungnya.
(11) Lalu dengan cepat mereka masing-masing menurunkan dan membuka karungnya.
(11) [Benyamin Tertangkap] Kemudian setiap orang segera membuka karungnya di atas tanah.
(12) Dan kepala rumah itu memeriksanya dengan teliti; ia mulai dengan yang sulung sampai kepada yang bungsu; maka kedapatanlah piala itu dalam karung Benyamin.
(12) Pelayan Yusuf itu memeriksa karung-karung itu dengan teliti, mulai dari karung kepunyaan yang sulung sampai kepada karung kepunyaan yang bungsu, dan piala itu ditemukan di dalam karung Benyamin.
(12) Hamba itu mulai memeriksa ke dalam karung. Ia mulai dari saudara tertua dan terakhir dengan yang termuda. Ia menemukan mangkuk itu dalam karung Benyamin.
(13) Lalu mereka mengoyakkan jubahnya dan masing-masing memuati keledainya, dan mereka kembali ke kota.
(13) Abang-abangnya sangat sedih sehingga mengoyak-ngoyakkan pakaian mereka. Mereka membebani keledai mereka dan kembali ke kota.
(13) Mereka sangat sedih. Mereka merobek pakaian mereka menunjukkan dukacitanya. Mereka menaikkan karung mereka kembali ke atas keledai dan kembali ke kota.
(14) Ketika Yehuda dan saudara-saudaranya sampai ke dalam rumah Yusuf, Yusuf masih ada di situ, sujudlah mereka sampai ke tanah di depannya.
(14) Ketika Yehuda dan saudara-saudaranya sampai di rumah Yusuf, ia masih ada di situ, dan mereka sujud di hadapannya.
(14) Yehuda dan saudara-saudaranya kembali ke rumah Yusuf. Yusuf masih di sana. Saudara-saudara itu rebah ke tanah dan sujud di hadapannya.
(15) Berkatalah Yusuf kepada mereka: "Perbuatan apakah yang kamu lakukan ini? Tidakkah kamu tahu, bahwa seorang yang seperti aku ini pasti dapat menelaah?"
(15) Maka berkatalah Yusuf, "Apa yang kamu lakukan itu? Tak tahukah kamu bahwa orang yang seperti aku ini dapat mengetahui perbuatanmu yang jahat dengan ilmu gaib?"
(15) Yusuf berkata kepada mereka, “Mengapa kamu melakukan itu? Apakah kamu tidak tahu bahwa aku mempunyai jalan khusus untuk mengetahui rahasia? Tidak ada seorang pun yang dapat melakukan yang lebih baik daripada aku.”
(16) Sesudah itu berkatalah Yehuda: "Apakah yang akan kami katakan kepada tuanku, apakah yang akan kami jawab, dan dengan apakah kami akan membenarkan diri kami? Allah telah memperlihatkan kesalahan hamba-hambamu ini. Maka kami ini, budak tuankulah kami, baik kami maupun orang pada siapa kedapatan piala itu."
(16) "Apa yang dapat kami katakan, Tuanku?" jawab Yehuda. "Bagaimana kami dapat membantah dan membenarkan diri kami? Allah telah menyingkapkan kesalahan kami. Sekarang kami semua hamba Tuan, bukan hanya dia pada siapa kedapatan piala itu."
(16) Yehuda mengatakan, “Tuan, kami tidak dapat mengatakan apa-apa. Tidak ada cara untuk menerangkannya. Tidak ada cara menunjukkan bahwa kami tidak bersalah. Allah telah menghakimi kami bersalah karena sesuatu yang lain yang kami perbuat. Semua kami, bahkan Benyamin, menjadi hambamu.”
(17) Tetapi jawabnya: "Jauhlah dari padaku untuk berbuat demikian! Pada siapa kedapatan piala itu, dialah yang akan menjadi budakku, tetapi kamu ini, pergilah kembali dengan selamat kepada ayahmu."
(17) Kata Yusuf, "Tidak! Aku tidak mau berbuat begitu! Hanya dia pada siapa kedapatan piala itu akan menjadi hambaku. Yang lain boleh pulang dengan bebas kepada ayahmu."
(17) Yusuf mengatakan, “Aku tidak membuat kamu semua hamba. Hanya orang yang mencuri mangkuk itu yang menjadi hambaku. Selainnya kamu dapat pergi dalam damai kepada ayahmu.”
44:18-34 = Yehuda membela Benyamin
(18) Lalu tampillah Yehuda mendekatinya dan berkata: "Mohon bicara tuanku, izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri.
(18) Yehuda maju mendekati Yusuf dan berkata, "Maaf, Tuanku, izinkanlah hamba berbicara lagi dengan Tuanku. Jangan marah kepada hamba; Tuanku seperti raja Mesir sendiri.
(18) [Yehuda Membela Benyamin] Kemudian Yehuda pergi kepada Yusuf dan berkata, “Tuan, biarkanlah aku berbicara dengan terus terang dengan engkau. Tolong jangan marah terhadap aku. Aku tahu bahwa engkau seperti Firaun sendiri.
(19) Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya ini: Masih adakah ayah atau saudara kamu?
(19) Tuanku telah bertanya kepada kami ini, 'Apakah kamu masih mempunyai ayah atau saudara yang lain?'
(19) Ketika kami di sini sebelumnya, engkau bertanya kepada kami, ‘Apakah kamu mempunyai ayah atau saudara?’
(20) Dan kami menjawab tuanku: Kami masih mempunyai ayah yang tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayahnya sangat mengasihi dia.
(20) Kami menjawab, 'Ayah kami sudah tua dan adik kami lahir ketika ayah sudah lanjut usia. Abang seibu dari adik kami itu sudah meninggal, jadi sekarang hanya dia sendirilah yang masih hidup dari mereka berdua, dan ayah sangat sayang kepadanya.'
(20) Dan kami menjawab kepadamu, ‘Kami mempunyai ayah — ia sudah tua. Dan kami mempunyai saudara bungsu. Ayah kami mengasihi anak itu karena ia lahir ketika ayah kami sudah tua. Saudara anak itu telah mati. Jadi, hanya ia anak yang masih tinggal dari ibu itu. Ayah kami sangat mengasihinya.’
(21) Lalu tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Bawalah dia ke mari kepadaku, supaya mataku memandang dia.
(21) Tuanku menyuruh kami membawa dia kemari, supaya Tuanku dapat melihatnya,
(21) Engkau berkata kepada kami, ‘Bawalah saudara itu kepadaku. Aku mau melihat dia.’
(22) Tetapi jawab kami kepada tuanku: Anak itu tidak dapat meninggalkan ayahnya, sebab jika ia meninggalkan ayahnya, tentulah ayah ini mati.
(22) lalu kami menjawab bahwa anak itu tidak dapat berpisah dari ayahnya; jika ia berpisah dari ayahnya, ayah akan meninggal.
(22) Dan kami berkata kepadamu, ‘Anak muda itu tidak dapat datang. Ia tidak dapat meninggalkan ayahnya. Jika ayahnya kehilangan dia, ayahnya sangat sedih dan dia akan mati.’
(23) Kemudian tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang ke mari bersama-sama dengan kamu, kamu tidak boleh melihat mukaku lagi.
(23) Kemudian Tuanku berkata, 'Kamu tidak boleh menghadap aku lagi jika tidak membawa adikmu itu.'
(23) Engkau berkata kepada kami, ‘Kamu harus membawa saudara bungsumu jika tidak, aku tidak menjual gandum lagi kepadamu.’
(24) Setelah kami kembali kepada hambamu, ayahku, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan tuanku itu.
(24) Ketika kami kembali kepada ayah kami, kami sampaikan kepadanya perkataan Tuanku itu.
(24) Kami kembali kepada ayah kami dan mengatakan kepadanya yang telah kaukatakan.
(25) Kemudian ayah kami berkata: Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita.
(25) Kemudian ayah kami menyuruh kami datang lagi kemari untuk membeli makanan.
(25) Ayah kami mengatakan, ‘Kembali dan belilah lagi makanan untuk kita.’
(26) Tetapi jawab kami: Kami tidak dapat pergi ke sana. Jika adik kami yang bungsu bersama-sama dengan kami, barulah kami akan pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik kami yang bungsu tidak bersama-sama dengan kami.
(26) Kami menjawab, 'Kami tidak dapat pergi ke sana, sebab kami tak boleh menghadap gubernur jika adik kami yang bungsu tidak ikut. Kami hanya dapat pergi ke sana kalau dia pergi juga.'
(26) Dan kami berkata kepada ayah kami, ‘Kami tidak dapat pergi tanpa saudara bungsu kami. Gubernur telah berkata bahwa ia tidak lagi menjual gandum kepada kami hingga ia melihat saudara bungsu kami.’
(27) Kemudian berkatalah hambamu, ayahku, kepada kami: Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku;
(27) Kemudian ayah kami berkata, 'Kalian tahu bahwa Rahel, istriku hanya punya dua anak.
(27) Ayahku berkata kepada kami, ‘Kamu tahu bahwa istriku Rahel melahirkan dua anak bagiku.
(28) yang seorang telah pergi dari padaku, dan aku telah berkata: Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali.
(28) Yang pertama telah meninggalkan aku. Dia pasti sudah diterkam binatang buas, karena sampai sekarang aku tidak melihatnya lagi.
(28) Aku membiarkan seorang anak pergi dan dia dibunuh binatang liar. Dan aku tidak melihatnya sejak itu.
(29) Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka.
(29) Jika kalian mengambil anak yang bungsu ini daripadaku, dan terjadi apa-apa dengan dia, kesedihan yang kalian datangkan kepadaku itu akan mengakibatkan kematianku, karena aku ini sudah tua.'"
(29) Jika kamu membawa anak yang satu lagi dari aku, dan sesuatu terjadi kepadanya, kesedihanku cukup untuk mati.’
(30) Maka sekarang, apabila aku datang kepada hambamu, ayahku, dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu, padahal ayahku tidak dapat hidup tanpa dia,
(30) "Karena itu, Tuanku," kata Yehuda kepada Yusuf, "jika hamba kembali kepada ayah kami tanpa adik kami itu, pasti ayah kami akan meninggal. Nyawanya bergantung kepada anak itu, dan ia sudah begitu tua sehingga kesedihan yang kami datangkan kepadanya itu akan mengakibatkan kematiannya.
(30) Sekarang bayangkan apa yang akan terjadi bila kami pulang tanpa saudara bungsu kami — anak itu sangat penting dalam hidup ayah kami.
(31) tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati, dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita.
(31) (44:30)
(31) Ayah kami akan mati jika ia melihat anak itu tidak beserta dengan kami — dan itu menjadi kesalahan kami. Kami menyuruh ayah kami ke kuburannya, ia seorang yang sangat sedih.
(32) Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.
(32) Lagipula, hamba telah berjanji kepada ayah hamba bahwa hamba menjadi jaminan anak itu. Hamba berkata kepadanya, bahwa jika hamba tidak membawa anak itu kembali kepadanya, hambalah yang akan menanggung hukuman seumur hidup.
(32) Aku bertanggung jawab untuk anak muda itu. Aku berkata kepada ayahku, ‘Jika aku tidak membawa dia kembali kepadamu, engkau dapat menuntut semua hidupku.’
(33) Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.
(33) Jadi, hamba mohon, Tuanku, izinkanlah hamba tinggal di sini menjadi hamba Tuanku menggantikan adik kami ini; biarlah ia pulang bersama-sama dengan abang-abangnya.
(33) Sekarang aku meminta kepadamu, tolong biarkanlah anak itu kembali bersama saudara-saudaranya, dan aku akan tinggal dan menjadi hambamu.
(34) Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku."
(34) Bagaimana hamba dapat kembali kepada ayah kami jika anak itu tidak ikut? Hamba tidak tahan nanti melihat musibah yang akan menimpa ayah kami itu."
(34) Aku tidak dapat kembali kepada ayahku jika anak itu tidak bersamaku. Aku sangat takut apa yang akan terjadi pada ayahku.”
Kejadian / Genesis / 창세기
12345678910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243
- 44 -
454647484950