www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
2 Raja Raja / 2 Kings / 열왕기하
- 1 -
2345678910111213141516171819202122232425
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
1:1-18 = Nabi Elia memberitahukan kematian Ahazia
(1) Sesudah Ahab mati, maka memberontaklah Moab terhadap Israel.
(1) Setelah Ahab raja Israel meninggal, negeri Moab memberontak terhadap Israel.
(1) [Pesan kepada Ahazia] Sesudah Ahab mati, Moab memberontak terhadap Israel.
(2) Pada suatu hari jatuhlah Ahazia dari kisi-kisi kamar atasnya yang ada di Samaria, lalu menjadi sakit. Kemudian dikirimnyalah utusan-utusan dengan pesan: "Pergilah, mintalah petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, apakah aku akan sembuh dari penyakit ini."
(2) Pada suatu hari Raja Ahazia dari Israel jatuh dari serambi di tingkat atas istananya di Samaria, sehingga ia luka parah. Maka ia mengutus orang untuk bertanya kepada Baal-Zebub, dewa kota Ekron di Filistin, apakah ia akan sembuh atau tidak.
(2) Pada suatu hari Ahazia berada di kamar atasnya di Samaria, ia terjatuh melalui terali-terali kamar atas itu dan terluka sangat parah. Ahazia memanggil utusan-utusannya dan berkata kepada mereka, “Pergilah kepada Baal-Zehub, allah Ekron, tanyakanlah padanya apakah aku dapat sembuh dari luka-lukaku ini.”
(3) Tetapi berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu: "Bangunlah, berangkatlah menemui utusan-utusan raja Samaria dan katakan kepada mereka: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga kamu ini pergi untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron?
(3) Tetapi malaikat TUHAN menyuruh Elia, nabi dari Tisbe, pergi menemui utusan-utusan Raja Ahazia itu untuk berkata, "Apakah di Israel tidak ada Allah sehingga kalian mau pergi meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, dewa kota Ekron itu?
(3) Pada waktu yang sama malaikat TUHAN berkata kepada Elia, orang Tisbe, “Raja Ahazia mengirim utusannya dari Samaria. Temuilah mereka dan tanya kepada mereka, ‘Di Israel ada Allah, mengapa kamu pergi meminta petunjuk kepada Baal-Zehub, allah Ekron itu?’
(4) Sebab itu beginilah firman TUHAN: Engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati." Lalu pergilah Elia.
(4) Beritahukanlah kepada raja bahwa TUHAN berkata begini, 'Engkau tidak akan sembuh, engkau akan mati!'" Setelah Elia melaksanakan perintah TUHAN itu,
(4) Karena engkau melakukan hal itu, TUHAN mengatakan, ‘Engkau tidak akan bisa bangun dari tempat tidurmu, engkau akan mati.’” Kemudian Elia pergi.
(5) Sesudah utusan-utusan itu kembali kepada raja, berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu kembali?"
(5) kembalilah utusan-utusan itu kepada raja, lalu raja bertanya, "Kenapa kalian kembali?"
(5) Ketika para utusan itu kembali kepada raja, raja bertanya, “Mengapa kamu begitu cepat kembali?”
(6) Jawab mereka kepadanya: "Ada seorang datang menemui kami dan berkata kepada kami: Pergilah, kembalilah kepada raja yang telah menyuruh kamu, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga engkau menyuruh meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."
(6) Mereka menjawab, "Seorang laki-laki datang menemui kami, dan menyuruh kami kembali untuk mengatakan kepada Baginda bahwa TUHAN berkata begini kepada Baginda, 'Apakah di Israel tidak ada Allah, sehingga engkau menyuruh meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, dewa kota Ekron? Engkau tidak akan sembuh, engkau akan mati!'"
(6) Mereka menjawab, “Ada seorang menemui kami dan berkata bahwa kami harus kembali lagi kepada raja yang mengutus kami dan memberitahukan yang telah dikatakan oleh TUHAN, katanya, ‘Di Israel ada Allah, mengapa engkau mengirim utusanmu pergi meminta nasihat kepada Baal-Zehub, allah Ekron itu? Karena hal ini, maka engkau tidak bisa bangun lagi dari tempat tidurmu. Engkau akan mati.’”
(7) Lalu bertanyalah ia kepada mereka: "Bagaimanakah rupa orang yang telah datang menemui kamu itu dan yang mengatakan perkataan ini kepadamu?"
(7) "Bagaimana rupa orang itu?" tanya raja.
(7) Ahazia bertanya kepada para utusan itu, “Bagaimana rupa orang yang menemui serta menyampaikan hal itu kepadamu?”
(8) Jawab mereka kepadanya: "Seorang yang memakai pakaian bulu, dan ikat pinggang kulit terikat pada pinggangnya." Maka berkatalah ia: "Itu Elia, orang Tisbe!"
(8) "Jubah dan ikat pinggangnya dari kulit," jawab mereka. "O, itu Elia!" kata raja.
(8) Mereka menjawab, “Orang itu memakai pakaian yang berbulu dan ikat pinggang kulit.” Kemudian Ahazia mengatakan, “Dia adalah Elia, orang Tisbe.”
(9) Sesudah itu disuruhnyalah kepada Elia seorang perwira dengan kelima puluh anak buahnya. Orang itu naik menjumpai Elia yang sedang duduk di atas puncak bukit. Berkatalah orang itu kepadanya: "Hai abdi Allah, raja bertitah: Turunlah!"
(9) Lalu ia menyuruh seorang perwira bersama lima puluh orang anak buahnya pergi menangkap Elia. Perwira itu pergi lalu menemukan Elia sedang duduk di sebuah bukit. "Hai, hamba Allah," kata perwira itu, "raja memerintahkan engkau turun!"
(9) [Api Membinasakan Utusan Ahazia] Kemudian Ahazia menyuruh seorang pegawai dan 50 anak buahnya pergi menemui Elia. Pada waktu itu Elia sedang duduk di atas bukit. Pegawai itu berkata kepadanya, “Hai abdi Allah, raja memerintahkan engkau turun ke bawah.”
(10) Tetapi Elia menjawab, katanya kepada perwira itu: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu." Maka turunlah api dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya.
(10) "Kalau saya ini memang hamba Allah," jawab Elia, "hendaklah api turun dari langit dan membakar habis engkau serta semua anak buahmu!" Saat itu juga turunlah api dan membakar perwira itu dengan kelima puluh orang anak buahnya.
(10) Kepada pegawai itu Elia menjawab, “Jika aku ini memang nabi Allah, api akan turun dari langit dan membinasakan engkau bersama kelima puluh anak buahmu.” Kemudian turunlah api dari langit dan membinasakan pegawai itu dan kelima puluh anak buahnya.
(11) Kemudian raja menyuruh pula kepadanya seorang perwira yang lain dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu orang itu berkata kepada Elia: "Hai abdi Allah, beginilah titah raja: Segeralah turun!"
(11) Lalu raja mengutus seorang perwira lain bersama lima puluh orang anak buahnya juga. Mereka pergi dan berkata kepada Elia, "Hai, hamba Allah, raja memerintahkan engkau turun sekarang ini juga!"
(11) Ahazia menyuruh pegawai lain dengan 50 orang anak buahnya. Pegawai itu berkata kepada Elia, “Hai nabi Allah, raja memerintahkan engkau untuk segera turun.”
(12) Tetapi Elia menjawab mereka: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu!" Maka turunlah api Allah dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya.
(12) "Kalau saya memang hamba Allah," jawab Elia, "hendaklah api turun dari langit dan membakar habis engkau serta semua anak buahmu!" Saat itu juga turunlah api dari Allah dan membakar habis perwira itu dengan kelima puluh orang anak buahnya.
(12) Elia menjawab pegawai itu, “Jika aku ini memang nabi Allah, api akan turun dari langit dan membinasakan engkau bersama kelima puluh anak buahmu.” Kemudian turunlah api Allah dari langit dan membinasakan pegawai itu dan kelima puluh anak buahnya.
(13) Kemudian raja menyuruh pula seorang perwira yang ketiga dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu naiklah perwira yang ketiga itu dan sesudah sampai, berlututlah ia di depan Elia, serta memohon belas kasihan kepadanya, katanya: "Ya abdi Allah, biarlah kiranya nyawaku dan nyawa kelima puluh orang hamba-hambamu ini berharga di matamu.
(13) Sekali lagi raja mengutus seorang perwira bersama lima puluh orang anak buahnya. Perwira itu naik ke bukit dan setelah sampai di depan Elia ia berlutut dan berkata, "Ampunilah kami, ya hamba Allah! Kasihanilah saya dan semua anak buah saya ini. Janganlah kami dibunuh!
(13) Raja Ahazia mengutus pegawai ketiga beserta 50 anak buahnya. Pegawai ketiga itu naik menjumpai Elia dan berlutut di hadapannya sambil memohon katanya, “Ya nabi Allah, izinkanlah hidupku dan kelima puluh anak buahku mendapatkan penghargaan dari engkau.
(14) Bukankah api sudah turun dari langit memakan habis kedua perwira yang dahulu dengan kelima puluh anak buah mereka? Tetapi sekarang biarlah nyawaku berharga di matamu."
(14) Dua perwira yang lain bersama anak buah mereka mati dimakan api dari langit, tetapi saya mohon, kasihanilah saya!"
(14) Api telah turun dari langit untuk membinasakan kedua pegawai yang terdahulu bersama kelima puluh anak buahnya, tetapi sekarang kasihani dan biarkanlah kami hidup.”
(15) Maka berfirmanlah Malaikat TUHAN kepada Elia: "Turunlah bersama-sama dia, janganlah takut kepadanya!" Lalu bangunlah Elia dan turun bersama-sama dia menghadap raja.
(15) Pada saat itu juga berkatalah malaikat TUHAN kepada Elia, "Jangan takut! Ikutlah dia turun dari bukit ini." Karena itu pergilah Elia bersama perwira itu kepada raja.
(15) Malaikat TUHAN berkata kepada Elia, “Ikutlah bersama pegawai itu, jangan takut padanya.” Jadi, Elia pergi bersama pegawai itu menghadap raja Ahazia.
(16) Berkatalah Elia kepada raja: "Beginilah firman TUHAN: Oleh karena engkau telah mengirim utusan-utusan untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, seolah-olah tidak ada Allah di Israel untuk ditanyakan firman-Nya, maka sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."
(16) Lalu kata Elia kepada raja, "TUHAN berkata, 'Engkau menyuruh orang meminta petunjuk kepada Baal-Zebub dewa kota Ekron seakan-akan di Israel tidak ada Allah yang dapat ditanyai. Karena itu engkau tidak akan sembuh, engkau akan mati!'"
(16) Elia berkata kepada Ahazia, “Inilah yang dikatakan TUHAN, ‘Di Israel ada Allah, mengapa engkau mengirim utusan-utusanmu untuk bertanya kepada Baal-Zehub, allah Ekron? Karena engkau melakukan hal itu, engkau tidak bisa bangun lagi dari tempat tidurmu. Engkau akan mati.’”
(17) Maka matilah raja sesuai dengan firman TUHAN yang dikatakan oleh Elia. Maka Yoram menjadi raja menggantikan dia dalam tahun kedua zaman Yoram bin Yosafat, raja Yehuda, sebab Ahazia tidak mempunyai anak laki-laki.
(17) Maka matilah Ahazia seperti yang dikatakan TUHAN melalui Elia. Karena Ahazia tidak mempunyai anak laki-laki, maka Yoram saudaranya menjadi raja menggantikan dia. Itu terjadi pada tahun kedua pemerintahan Yehoram anak Yosafat, raja Yehuda.
(17) [Yoram Menggantikan Ahazia] Demikianlah Raja Ahazia mati sesuai dengan yang dikatakan TUHAN kepada Elia. Ahazia tidak mempunyai anak, jadi Yoram menjadi pengganti raja pada tahun kedua. Yoram anak Yosafat yang memerintah di Yehuda.
(18) Selebihnya dari riwayat Ahazia, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
(18) Kisah lainnya mengenai apa yang dilakukan Raja Ahazia dicatat dalam buku Sejarah Raja-raja Israel.
(18) Hal-hal lain yang terjadi selama Ahazia berkuasa tertulis dalam Sejarah Raja-raja Israel.
2 Raja Raja / 2 Kings / 열왕기하
- 1 -
2345678910111213141516171819202122232425