www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
2 Raja Raja / 2 Kings / 열왕기하
1234567891011121314151617
- 18 -
19202122232425
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
18:1-12 = Hizkia, raja Yehuda
(2Taw 29:1-2)
(1) Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia, anak Ahas raja Yehuda menjadi raja.
(1) Pada tahun ketiga pemerintahan Raja Hosea anak Ela atas Israel, Hizkia anak Ahas menjadi raja Yehuda.
(1) [Hizkia Menjadi Raja Yehuda] Hizkia anak Ahas menjadi raja di Yehuda. Ia mulai memerintah pada tahun ketiga pemerintahan Hosea anak Ela sebagai raja Israel.
(2) Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi, anak Zakharia.
(2) Pada waktu itu ia berumur 25 tahun dan ia memerintah di Yerusalem 29 tahun lamanya. Ibunya bernama Abia anak Zakharia.
(2) Hizkia berumur 25 tahun pada saat ia menjadi raja dan memerintah di Yerusalem selama 29 tahun. Ibunya bernama Abi anak Zakharia.
(3) Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya.
(3) Hizkia melakukan yang menyenangkan hati TUHAN seperti Raja Daud leluhurnya.
(3) Ia melakukan yang benar menurut TUHAN, sama seperti Daud bapa leluhurnya.
(4) Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan.
(4) Ia menghancurkan tempat-tempat penyembahan dewa, dan merobohkan tugu-tugunya serta merusak patung-patung Dewi Asyera. Ia juga menghancurkan ular perunggu buatan Musa yang disebut Nehustan. Sebab, sampai pada waktu itu orang Israel masih membakar dupa untuk menghormati ular perunggu itu.
(4) Ia membinasakan tempat-tempat tinggi, batu peringatan, dan merusakkan tiang-tiang Asyera. Ia membinasakan ular tembaga buatan Musa sampai berkeping-keping, sebab sampai waktu itu orang Israel masih membakar kemenyan bagi ular yang bernama ‘Nehustan’.
(5) Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.
(5) Di antara semua raja Yehuda, baik yang sebelum maupun yang sesudah Hizkia, tidak ada yang seperti dia. Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel,
(5) Hizkia percaya kepada TUHAN Allah Israel. Di antara para raja Yehuda tidak ada seorang pun, baik sebelum maupun sesudah Hizkia, yang seperti dia.
(6) Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa.
(6) dan setia kepada-Nya. Tidak pernah ia melawan TUHAN. Segala perintah TUHAN yang diberikan melalui Musa, ditaati oleh Hizkia dengan sungguh-sungguh.
(6) Ia sangat setia kepada TUHAN dan tidak henti-hentinya mengikut Dia. Ia mematuhi perintah yang pernah diberikan TUHAN kepada Musa.
(7) Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya.
(7) Itu sebabnya TUHAN tetap menolongnya sehingga ia berhasil dalam segala usahanya. Ia memberontak terhadap raja Asyur, dan tidak mau takluk kepadanya.
(7) TUHAN menyertainya, semua usahanya berhasil. Ia memberontak terhadap raja Asyur dan tidak lagi tunduk kepadanya.
(8) Dialah yang mengalahkan orang Filistin sampai ke Gaza dan memusnahkan daerahnya, baik menara-menara penjagaan maupun kota-kota yang berkubu.
(8) Ia mengalahkan orang Filistin, dan merampoki tempat tinggal mereka, dari desa yang paling kecil sampai kota yang paling besar, termasuk Gaza dan wilayah di sekelilingnya.
(8) Ia mengalahkan orang Filistin sampai sejauh Gaza dan sekitarnya. Ia mengalahkan semua kota Filistin — mulai dari kota yang paling kecil hingga kota yang paling besar.
(9) Dalam tahun keempat zaman raja Hizkia--itulah tahun ketujuh zaman Hosea bin Ela, raja Israel--majulah Salmaneser, raja Asyur, menyerang Samaria dan mengepungnya.
(9) Pada tahun keempat pemerintahan Hizkia, yaitu tahun ketujuh pemerintahan Raja Hosea atas Israel, Salmaneser raja Asyur menyerang Israel dan mengepung Samaria.
(9) [Orang Asyur Merebut Samaria] Pada tahun keempat pemerintahan Raja Hizkia, yaitu tahun ketujuh pemerintahan Hosea anak Ela, raja Israel, Salmaneser raja Asyur menyerang Samaria dan mengepung kota itu.
(10) Direbutlah itu sesudah lewat tiga tahun; dalam tahun keenam zaman Hizkia--itulah tahun kesembilan zaman Hosea, raja Israel--direbutlah Samaria.
(10) Setelah dikepung tiga tahun lamanya, Samaria jatuh. Itu terjadi pada tahun keenam pemerintahan Hizkia, dan tahun kesembilan pemerintahan Hosea.
(10) Pada akhir tahun ketiga kota itu direbut, yaitu pada tahun keenam pemerintahan Hizkia raja Yehuda dan tahun kesembilan pemerintahan Hosea raja Israel.
(11) Raja Asyur mengangkut orang Israel ke dalam pembuangan ke Asyur dan menempatkan mereka di Halah, pada sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai,
(11) Kemudian raja Asyur mengangkut orang Israel sebagai tawanan ke Asyur; sebagian dari mereka ditempatkannya di kota Halah, sebagian di dekat Sungai Habor di wilayah Gozan, dan sebagian lagi di kota-kota di negeri Madai.
(11) Raja Asyur membawa orang Israel selaku tawanan ke Asyur dan menempatkan mereka di Halah, pada Sungai Habor di Gozan dan di kota-kota orang Madai.
(12) oleh karena mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan melanggar perjanjian-Nya, yakni segala yang diperintahkan oleh Musa, hamba TUHAN; mereka tidak mau mendengarkannya dan tidak mau melakukannya.
(12) Samaria jatuh karena orang Israel tidak taat kepada TUHAN, Allah mereka. Mereka mengingkari perjanjian yang dibuat TUHAN dengan mereka, dan mereka melanggar semua perintah Musa, hamba-Nya. Mereka tidak mau mendengar dan tidak mau menurut.
(12) Hal itu terjadi karena mereka tidak mau mendengarkan perintah TUHAN Allah mereka, bahkan melanggar perjanjian-Nya, yaitu segala yang diperintahkan Musa, hamba TUHAN. Mereka tidak mau mendengar perintah itu atau tidak mau melaksanakannya.
18:13-37 = Yerusalem dikepung oleh Sanherib
(2Taw 32:1-19; Yes 36:1-22)
(13) Dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya.
(13) Dalam tahun keempat belas pemerintahan Hizkia raja Yehuda, kota-kota Yehuda yang berbenteng diserang dan dikalahkan oleh Sanherib, raja Asyur.
(13) [Asyur Siap Menguasai Yehuda] Pada tahun keempat belas pemerintahan Raja Hizkia, Sanherib raja Asyur menyerbu semua kota berbenteng Yehuda dan menguasainya.
(14) Hizkia, raja Yehuda, mengutus orang kepada raja Asyur di Lakhis dengan pesan: "Aku telah berbuat dosa; undurlah dari padaku; apapun yang kaubebankan kepadaku akan kupikul." Kemudian raja Asyur membebankan kepada Hizkia, raja Yehuda, tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas.
(14) Maka kepada Sanherib yang berada di Lakhis, Hizkia mengirim berita ini, "Saya telah bersalah. Sebab itu, saya mohon sudilah Tuan menghentikan serangan terhadap kami. Semua tuntutan Tuan akan saya penuhi." Sanherib menjawab bahwa Hizkia harus mengirim kepadanya 10.000 kilogram perak, dan 1.000 kilogram emas.
(14) Hizkia raja Yehuda mengirim berita kepada raja Asyur di Lakhis, isinya, “Aku telah berbuat kesalahan, tinggalkanlah aku sendirian, aku akan memberikan kepadamu apa saja yang kauminta.” Raja Asyur menuntut dari Hizkia raja Yehuda untuk menyerahkan 10.200 kg perak dan 1.020 kg emas.
(15) Hizkia memberikan segala perak yang terdapat dalam rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja.
(15) Karena itu, semua perak yang ada di dalam Rumah TUHAN dan di dalam kas istana dikirim oleh Hizkia kepada Sanherib.
(15) Hizkia memberikan kepada raja Asyur semua perak yang ada dalam Bait TUHAN dan yang ada dalam perbendaharaan istana raja.
(16) Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu dan dari jenang-jenang pintu bait TUHAN, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur.
(16) Emas pada pintu-pintu Rumah TUHAN dan yang telah dipasang Hizkia sendiri pada ambang-ambang pintu, diambilnya dan dikirim juga kepada Sanherib.
(16) Ketika itu Hizkia mengupas emas yang melapisi pintu serta bingkai pintu Bait TUHAN, yang telah dilapisinya dengan emas. Hizkia menyerahkan emas itu kepada raja Asyur.
(17) Sesudah itu raja Asyur mengirim panglima, kepala istana dan juru minuman agung dari Lakhis kepada raja Hizkia di Yerusalem disertai suatu tentara yang besar. Mereka maju dan sampai ke Yerusalem. Setelah mereka maju dan sampai di situ, mereka mengambil tempat dekat saluran kolam atas yang di jalan raja pada Padang Tukang Penatu.
(17) Tetapi raja Asyur itu mengirim dari Lakhis sebuah pasukan besar untuk menyerang Yerusalem. Pasukan itu dipimpin oleh tiga perwira tinggi yaitu seorang panglima, seorang juru minuman, dan seorang kepala pengawal raja. Setelah tiba di kota itu mereka mengambil tempat di ladang, yang disebut Ladang Penatu dekat selokan yang mengalirkan air dari kolam bagian atas.
(17) [Raja Asyur Mengutus Orang ke Yerusalem] Raja Asyur mengirim tiga komandan tertinggi beserta sejumlah tentara kepada Raja Hizkia di Yerusalem. Mereka berangkat dari Lakhis dan pergi ke Yerusalem. Mereka berhenti dekat saluran pipa di Kolam Atas di jalan menuju Lahan Pencucian.
(18) Dan ketika mereka memanggil-manggil kepada raja, keluarlah mendapatkan mereka Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, serta Yoah bin Asaf, bendahara negara.
(18) Lalu mereka berteriak memanggil Raja Hizkia. Maka tiga orang pegawai Hizkia keluar menemui mereka. Ketiga pegawai itu ialah Elyakim anak Hilkia kepala rumah tangga istana, Sebna sekretaris negara, dan Yoah anak Asaf sekretaris istana.
(18) Mereka memanggil raja, namun yang keluar menemui mereka ialah Eliakim anak Hilkia, Sebna, dan Yoah anak Asaf. Eliakim ialah kepala rumah tangga istana raja, Yoah sekretaris, dan Sebna bendahara kerajaan.
(19) Lalu berkatalah juru minuman agung kepada mereka: "Baiklah katakan kepada Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini?
(19) Salah seorang perwira Asyur itu berkata kepada mereka, "Sampaikanlah kepada Hizkia perkataan raja Asyur ini: 'Mengapa engkau merasa dirimu kuat?
(19) Komandan berkata kepada mereka, “Sampaikan kepada Hizkia yang dikatakan oleh raja besar, raja Asyur seperti berikut: ‘Apa yang engkau yakini untuk menolongmu?
(20) Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja dapat merupakan siasat dan kekuatan untuk perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap, maka engkau memberontak terhadap aku?
(20) Engkau kira perkataan saja dapat menggantikan siasat dan kekuatan tentara? Siapakah yang kauandalkan, sehingga engkau berani melawan Asyur?
(20) Jika engkau mengatakan, “Aku percaya dalam kuasa dan rencana besar pertempuran,” itu tidak berguna. Sekarang aku bertanya kepadamu, siapakah yang sangat engkau yakini sehingga engkau mau memberontak terhadap aku?
(21) Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya.
(21) Engkau memang mengharapkan bantuan Mesir, tetapi itu sama seperti memakai batang alang-alang untuk tongkat; nanti tongkat itu patah dan tanganmu tertusuk. Begitulah raja Mesir bagi semua orang yang berharap kepadanya.'"
(21) Apakah engkau bersandar pada Mesir untuk menolongmu? Mesir adalah seperti tongkat yang patah. Jika engkau bersandar padanya, itu akan melukaimu, dan membuat lubang pada tanganmu. Firaun, raja Mesir tidak dapat dipercayai oleh siapa pun yang bersandar kepadanya untuk minta tolong.
(22) Dan apabila kamu berkata kepadaku: Kami berharap kepada TUHAN, Allah kami, --bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan-Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan Yerusalem: Di depan mezbah yang di Yerusalem inilah kamu harus sujud menyembah!
(22) Selanjutnya perwira Asyur itu berkata, "Atau barangkali kamu berkata bahwa kamu berharap kepada TUHAN, Allahmu? Pada waktu Hizkia memerintahkan supaya orang Yehuda dan Yerusalem hanya beribadat di depan mezbah di Yerusalem, bukankah yang dimusnahkannya itu mezbah dan tempat-tempat penyembahan kepada TUHAN sendiri?
(22) Mungkin engkau akan mengatakan, “Kami percaya kepada TUHAN Allah kami untuk menolong kami.” Aku tahu bahwa Hizkia telah membinasakan mezbah dan tempat-tempat tinggi, tempat penyembahan orang kepada Tuhan. Hizkia berkata kepada orang Yehuda dan Yerusalem, “Kamu harus menyembah hanya pada satu mezbah yang ada di Yerusalem.”
(23) Maka sekarang, baiklah bertaruh dengan tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan dua ribu ekor kuda kepadamu, jika engkau sanggup memberikan dari pihakmu orang-orang yang mengendarainya.
(23) Sekarang atas nama raja Asyur aku berani bertaruh bahwa kalau kamu diberi 2.000 ekor kuda, pasti kamu tidak akan punya orang sebanyak itu untuk menungganginya!
(23) Jika engkau masih mau berperang, tuanku raja Asyur akan membuat Perjanjian dengan engkau. Aku berjanji bahwa aku akan memberikan 2.000 kuda kepadamu, jika engkau sanggup menyediakan orang untuk menjadi penunggang ke peperangan.
(24) Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur satu orang perwira tuanku yang paling kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir dalam hal kereta dan orang-orang berkuda!
(24) Untuk melawan perwira kami yang paling rendah pun, kamu bukan tandingannya. Namun kamu mengharapkan juga Mesir mengirim bantuan kereta perang dan pasukan berkuda!
(24) Bahkan Engkau tidak dapat memberikan kepadaku seorang untuk berperang melawan yang terkecil dari orang-orangnya tuanku, jadi mengapa engkau percaya pada kereta perang dan kuda dari Mesir?
(25) Sekarangpun, adakah di luar kehendak TUHAN aku maju melawan tempat ini untuk memusnahkannya? TUHAN telah berfirman kepadaku: Majulah menyerang negeri itu dan musnahkanlah itu!"
(25) Kamu mengira kami menyerang dan mengalahkan negerimu tanpa bantuan TUHAN? TUHAN sendirilah yang menyuruh kami menyerang dan menghancurkannya!"
(25) ‘Apakah kamu kira aku datang ke negeri ini untuk membinasakannya tanpa pertolongan TUHAN? Tidak, TUHAN telah mengatakan kepadaku, “Pergilah melawan negeri itu dan binasakanlah itu!”’”
(26) Lalu berkatalah Elyakim bin Hilkia, Sebna dan Yoah kepada juru minuman agung: "Silakan berbicara dalam bahasa Aram kepada hamba-hambamu ini, sebab kami mengerti; tetapi janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil didengar oleh rakyat yang ada di atas tembok."
(26) Lalu kata Elyakim, Sebna, dan Yoah kepada perwira itu, "Tuan, bicara saja dalam bahasa Aram dengan kami, kami mengerti. Jangan memakai bahasa Ibrani, nanti dimengerti rakyat di atas tembok kota itu."
(26) Kemudian Elyakim anak Hilkia, Sebna, dan Yoah berkata kepada komandan itu, “Berbicaralah kepada kami dalam bahasa Aram. Kami mengerti bahasa itu. Janganlah berbicara dalam bahasa Yehuda karena orang di atas tembok dapat mengerti.”
(27) Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
(27) Sahut perwira itu, "Apakah kepada kamu dan rajamu saja aku diutus raja Asyur untuk menyampaikan semua ini? Tidak! Aku juga bicara kepada rakyat yang duduk di tembok itu, yang bersama dengan kamu akan makan kotorannya sendiri dan minum air seninya sendiri."
(27) Komandan berkata, “Tuanku mengutus aku hanya berbicara dengan kamu dan tuanmu. Aku juga disuruh berbicara kepada orang yang duduk di atas dinding. Mereka tidak akan mempunyai cukup makanan atau air; mereka juga akan memakan kotorannya sendiri dan meminum air kencingnya sendiri sama seperti kamu.”
(28) Kemudian berdirilah juru minuman agung dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda. Ia berkata: "Dengarlah perkataan raja agung, raja Asyur!
(28) Kemudian perwira itu berdiri dan berteriak dalam bahasa Ibrani, "Dengarkan apa yang dikatakan oleh raja Asyur:
(28) Kemudian komandan itu berseru dalam bahasa Ibrani, “Dengarlah pesan dari raja besar, raja Asyur.
(29) Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu dari tanganku!
(29) 'Jangan mau ditipu Hizkia; ia tak bisa menyelamatkan kamu.
(29) Raja mengatakan, ‘Jangan biarkan Hizkia membodohi kamu karena ia tidak mampu menyelamatkan kamu dari kuasaku.’
(30) Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah TUHAN akan melepaskan kita; dan kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.
(30) Jangan dengarkan bujukannya untuk berharap kepada TUHAN. Jangan kira TUHAN akan menyelamatkan kamu atau mencegah tentara Asyur merebut kotamu.
(30) Jangan biarkan Hizkia membujuk kamu percaya kepada TUHAN. Hizkia mengatakan, ‘TUHAN akan menyelamatkan kita. Raja Asyur tidak akan mengalahkan kota ini.’
(31) Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya,
(31) Jangan dengarkan Hizkia. Aku, raja Asyur menganjurkan supaya kamu keluar dari kota dan menyerah. Nanti kamu boleh makan buah anggur dari kebunmu sendiri, dan menikmati buah ara dari pohonmu sendiri, serta minum air dari sumurmu sendiri,
(31) Jangan dengarkan Hizkia. Raja Asyur mengatakan ini, ‘Lakukanlah hal ini bagiku; datanglah kepadaku dan setiap orang akan bebas memakan buah anggur dari kebunnya sendiri, buah ara dari pohon aranya sendiri, dan air dari sumurnya sendiri.
(32) sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negerimu ini, suatu negeri yang bergandum dan berair anggur, suatu negeri yang beroti dan berkebun anggur, suatu negeri yang berpohon zaitun, berminyak dan bermadu; dengan demikian kamu hidup dan tidak mati. Tetapi janganlah dengarkan Hizkia, sebab ia membujuk kamu dengan mengatakan: TUHAN akan melepaskan kita!
(32) sampai kamu kupindahkan ke suatu negeri yang mirip negerimu sendiri. Di sana ada kebun anggur yang menghasilkan anggur bagimu, dan ladang gandum yang menghasilkan tepung untuk makananmu. Di negeri itu ada banyak pohon zaitun, minyak zaitun dan madu. Kalau kamu menuruti apa yang kuanjurkan kepadamu, kamu akan hidup, tidak mati. Jangan dengarkan Hizkia! Dia hanya menipu kamu dengan berkata bahwa TUHAN akan menyelamatkan kamu.
(32) Kamu dapat melakukannya sampai aku datang dan membawa kamu ke negeri yang seperti negerimu sendiri. Di negeri yang baru itu kamu mendapat gandum, anggur baru, roti, kebun anggur, minyak zaitun, dan madu. Kamu dapat hidup dan tidak mati. Jangan dengarkan Hizkia. Dia berusaha mengubah pikiranmu dengan mengatakan, “TUHAN akan menyelamatkan kita.”
(33) Apakah pernah para allah bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur?
(33) Pernahkah dewa bangsa lain menyelamatkan negerinya dari kekuasaanku?
(33) Pernahkah allah dari bangsa-bangsa asing membebaskan negeri mereka dari raja Asyur?
(34) Di manakah para allah negeri Hamat dan Arpad? Di manakah para allah negeri Sefarwaim, Hena dan Iwa? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku?
(34) Di manakah dewa-dewa negeri Hamat dan Arpad? Di manakah dewa-dewa Sefarwaim, Hena, dan Iwa? Adakah yang datang menyelamatkan Samaria?
(34) Di manakah dewa-dewa Hamat dan Arpad? Di manakah dewa-dewa Sefarwaim, Hena, dan Iwa? Apakah mereka pernah melepaskan Samaria dari aku?
(35) Siapakah di antara semua allah negeri-negeri yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga TUHAN sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?"
(35) Dewa manakah pernah melepaskan negerinya dari kekuasaanku? Mana bisa TUHAN menyelamatkan Yerusalem?'"
(35) Apakah di antara allah negeri-negeri itu pernah membebaskan wilayahnya dari aku? Tidak, apakah kamu pikir TUHAN menyelamatkan Yerusalem dari aku?’”
(36) Tetapi rakyat itu berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!"
(36) Mendengar itu, penduduk Yerusalem tidak menjawab, sebab Raja Hizkia sudah memerintahkan supaya mereka diam saja.
(36) Mereka diam saja dan tidak mengatakan apa-apa pun kepada komandan itu karena Raja Hizkia telah memerintahkan mereka, “Jangan katakan apa pun kepadanya.”
(37) Kemudian pergilah Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan, lalu memberitahukan kepadanya perkataan juru minuman agung.
(37) Maka Elyakim, Sebna, dan Yoah merobek pakaian mereka tanda sedih, lalu pergi melaporkan kepada raja apa yang telah dikatakan oleh perwira Asyur itu.
(37) Elyakim anak Hilkia (kepala rumah tangga istana raja), Sebna (sekretaris), serta Yoah anak Asaf (bendahara negara) pergi kepada Raja Hizkia. Mereka memakai pakaian yang sudah koyak untuk menunjukkan bahwa mereka marah. Mereka melaporkan kepada Hizkia semua perkataan yang diucapkan oleh komandan itu.
2 Raja Raja / 2 Kings / 열왕기하
1234567891011121314151617
- 18 -
19202122232425