www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
2 Raja Raja / 2 Kings / 열왕기하
12345
- 6 -
78910111213141516171819202122232425
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
6:1-7 = Kapak timbul mengapung
(1) Pada suatu hari berkatalah rombongan nabi kepada Elisa: "Cobalah lihat, tempat tinggal kami di dekatmu ini adalah terlalu sesak bagi kami.
(1) Pada suatu hari nabi-nabi yang dididik oleh Elisa, mengeluh kepadanya. Mereka berkata, "Tempat tinggal kita terlalu sempit!
(1) [Elisa dan Mata Kapak] Suatu ketika para nabi berkata kepada Elisa, “Lihatlah, tempat yang kami diami di dekatmu ini terlalu sempit bagi kami.
(2) Baiklah kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing mengambil satu balok dari sana, supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami." Jawab Elisa: "Pergilah!"
(2) Izinkanlah kami pergi menebang pohon kayu di dekat Sungai Yordan, dan mendirikan tempat tinggal kita di sana." "Baiklah," jawab Elisa.
(2) Sebaiknya kami pergi ke Sungai Yordan dan masing-masing mengambil satu tiang kayu dan membangun tempat tinggal di sana.” Elisa menjawab, “Silakan, pergilah.”
(3) Lalu berkatalah seorang: "Silakan, ikutlah dengan hamba-hambamu ini." Jawabnya: "Baik aku akan ikut."
(3) Salah seorang dari antara mereka mendesak supaya Elisa ikut dengan mereka. Elisa setuju,
(3) Ada seorang mengatakan, “Marilah pergi bersama kami.” “Baiklah, aku akan ikut dengan kamu,” jawab Elisa.
(4) Maka ikutlah ia dengan mereka. Setelah mereka sampai di sungai Yordan, merekapun menebang pohon-pohon.
(4) lalu mereka berangkat bersama-sama. Setelah tiba di tepi Sungai Yordan, mulailah mereka menebang pohon.
(4) Elisa pun pergi bersama mereka. Ketika mereka tiba di Sungai Yordan, mereka mulai menebang beberapa pohon.
(5) Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!"
(5) Tiba-tiba mata kapak seorang di antara mereka jatuh ke dalam air. "Waduh, Pak!" teriaknya kepada Elisa, "Itu kapak pinjaman!"
(5) Ketika seseorang sedang menebang pohon, kapaknya terlepas dari kayu pegangannya dan jatuh ke dalam air. “Tolonglah tuanku, kapak itu barang pinjaman.” Seru orang itu.
(6) Tetapi berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.
(6) "Di mana jatuhnya?" tanya Elisa. Orang itu menunjukkan tempatnya, lalu Elisa mengerat sepotong kayu dan melemparkannya ke tempat itu. Maka timbullah mata kapak itu ke permukaan air.
(6) Abdi Allah itu bertanya, “Ke mana kapak itu jatuh?” Orang itu menunjukkan tempat kapak itu terjatuh. Kemudian Elisa memotong sebuah kayu dan melemparkannya ke arah tempat itu dalam air, kemudian timbullah mata kapak itu ke permukaan air.
(7) Lalu katanya: "Ambillah." Orang itu mengulurkan tangannya dan mengambilnya.
(7) Elisa berkata, "Ambil!" Orang itu mengulurkan tangannya lalu mengambil kapak itu.
(7) Elisa mengatakan, “Ambillah kapak itu.” Jadi, orang itu mengulurkan tangannya dan mengambilnya.
6:8-23 = Tindakan Elisa dalam peperangan melawan Aram
(8) Raja negeri Aram sedang berperang melawan Israel. Ia berunding dengan pegawai-pegawainya, lalu katanya: "Ke tempat ini dan itu haruslah kamu turun menghadang."
(8) Pada suatu waktu Siria berperang dengan Israel. Setelah berunding dengan para perwiranya, raja Siria menentukan di mana mereka harus berkemah.
(8) [Aram Berusaha Menipu Israel] Raja Aram berperang melawan Israel. Setelah berunding dengan para pegawainya, ia mengatakan, “Tempatkanlah pasukan kita di sini dan di sana supaya kita bisa menyerang orang Israel, bila mereka datang.”
(9) Tetapi abdi Allah menyuruh orang kepada raja Israel mengatakan: "Awas, jangan lewat dari tempat itu, sebab orang Aram sudah turun menghadang ke sana."
(9) Tetapi Elisa mengirim berita kepada raja Israel untuk memperingatkan dia supaya jangan pergi ke tempat itu, karena orang-orang Siria biasanya mengambil jalan itu.
(9) Abdi Allah mengirim pesan kepada raja Israel, katanya, “Hati-hatilah, jangan lewat di tempat itu karena tentara Aram sedang bersembunyi di sana.”
(10) Sebab itu raja Israel menyuruh orang-orang ke tempat yang disebutkan abdi Allah kepadanya. Demikianlah Elisa memperingatkan kepadanya, supaya berawas-awas di sana, bukan sekali dua kali saja.
(10) Jadi raja Israel memperingatkan orang-orang yang tinggal di dekat situ supaya siap siaga. Demikianlah Elisa beberapa kali memperingatkan raja.
(10) Raja Israel mengirim pesan kepada orang-orangnya di tempat yang disebutkan oleh nabi Allah. Dan raja Israel menyelamatkan beberapa orang.
(11) Lalu mengamuklah hati raja Aram tentang hal itu, maka dipanggilnyalah pegawai-pegawainya, katanya kepada mereka: "Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa dari kita memihak kepada raja Israel?"
(11) Hal itu sangat menjengkelkan raja Siria, sehingga ia memanggil para perwiranya dan bertanya, "Pasti di antara kita ada yang mengkhianat. Siapa orangnya? Ayo beritahukan!"
(11) Hal itu membuat raja Aram sangat marah lalu dipanggilnya para komandan pasukannya dan berkata kepada mereka, “Katakan kepadaku siapa mata-mata bagi raja Israel.”
(12) Tetapi berkatalah salah seorang pegawainya: "Tidak tuanku raja, melainkan Elisa, nabi yang di Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel tentang perkataan yang diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu."
(12) Seorang dari para perwira itu menjawab, "Tidak ada seorang pun, Baginda. Nabi Elisalah biang keladinya! Dialah yang menyampaikan kepada raja Israel apa yang Baginda ucapkan, sekalipun itu dikatakan di dalam kamar tidur."
(12) Salah seorang di antara para komandannya mengatakan, “Tuanku dan Rajaku, tidak seorang pun di antara kami menjadi mata-mata. Elisa nabi Israel dapat mengatakan kepada raja Israel hal-hal yang rahasia — termasuk yang kaukatakan dalam kamar tidurmu.”
(13) Berkatalah raja: "Pergilah melihat, di mana dia, supaya aku menyuruh orang menangkap dia." Lalu diberitahukanlah kepadanya: "Dia ada di Dotan."
(13) "Selidikilah di mana dia," perintah raja, "supaya saya bisa menangkap dia." Orang memberitahukan kepadanya bahwa Elisa ada di Dotan.
(13) Raja Aram mengatakan, “Carilah nabi itu dan aku akan menyuruh orang menangkapnya.” Para hamba mengatakan kepada raja Aram, “Elisa ada di Dotan.”
(14) Maka dikirimnyalah ke sana kuda serta kereta dan tentara yang besar. Sampailah mereka pada waktu malam, lalu mengepung kota itu.
(14) Lalu raja Siria mengirim ke sana suatu pasukan yang besar disertai kuda dan kereta perang. Pada waktu malam mereka tiba di kota itu lalu mengepungnya.
(14) Kemudian raja Aram mengirim kuda dan tentara dalam jumlah besar ke Dotan. Mereka tiba di kota itu pada malam hari dan mengepungnya.
(15) Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"
(15) Besoknya, pagi-pagi sekali ketika pelayan Elisa bangun dan ke luar, ia melihat tentara Siria mengepung kota itu lengkap dengan kuda dan kereta perang mereka. Jadi, ia kembali kepada Elisa dan berkata, "Celaka kita, Tuan! Apa yang harus kita lakukan?"
(15) Pada saat hamba Elisa bangun pagi-pagi dan melangkah ke luar rumah, maka dilihatnya sejumlah tentara berkuda dan kereta perang sekeliling kota itu. Hamba itu berkata kepada Elisa, “Tuanku, apa yang harus kita perbuat?”
(16) Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
(16) "Tidak usah takut," jawab Elisa. "Yang ada di pihak kita lebih banyak daripada di pihak mereka."
(16) “Engkau tidak perlu khawatir,” jawab nabi itu, “jumlah tentara di pihak kita jauh lebih banyak daripada jumlah yang dimilikinya.”
(17) Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.
(17) Lalu Elisa berdoa, "TUHAN, semoga Engkau membuka mata pelayanku supaya ia melihat!" TUHAN mengabulkan doa Elisa sehingga ketika pelayannya itu menengok, dilihatnya gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi mengelilingi Elisa.
(17) Kemudian Elisa berdoa, katanya, “TUHAN, kiranya Engkau berkenan, bukalah mata hambaku agar ia dapat melihat.” TUHAN membuka mata orang muda itu sehingga ia melihat kuda dan kereta-kereta berapi penuh mengelilingi bukit di sekitar tempat Elisa berada.
(18) Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: "Butakanlah kiranya mata orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa.
(18) Ketika orang-orang Siria itu menyerang, Elisa berdoa, "TUHAN, butakanlah kiranya orang-orang ini!" TUHAN mengabulkan doa Elisa, dan mereka semuanya menjadi buta.
(18) Pada saat orang Aram mendatangi Elisa, Elisa berdoa kepada TUHAN, “Aku berdoa, kiranya Engkau dapat membutakan mata orang itu.” Kemudian Dia membuat mata pasukan Aram itu buta sesuai permohonan Elisa.
(19) Kemudian berkatalah Elisa kepada mereka: "Bukan ini jalannya dan bukan ini kotanya. Ikutlah aku, maka aku akan mengantarkan kamu kepada orang yang kamu cari." Lalu diantarkannya mereka ke Samaria.
(19) Elisa mendatangi mereka dan berkata, "Kalian tersesat. Ini bukan kota yang kalian cari. Mari ikut saya, nanti saya antarkan kepada orang yang kalian cari." Lalu Elisa mengantar mereka ke Samaria.
(19) Elisa berkata kepada tentara Aram, “Bukan ini jalan yang benar. Bukan ini kota yang benar. Ikutlah aku! Aku akan menunjukkan kepadamu orang yang sedang kamu cari.” Kemudian Elisa membawa mereka menuju Samaria.
(20) Segera sesudah mereka sampai ke Samaria berkatalah Elisa: "Ya TUHAN, bukalah mata orang-orang ini, supaya mereka melihat." Lalu TUHAN membuka mata mereka, sehingga mereka melihat, dan heran, mereka ada di tengah-tengah Samaria.
(20) Pada waktu mereka memasuki kota itu, Elisa berdoa, "TUHAN, bukalah kiranya mata mereka supaya mereka melihat." TUHAN mengabulkan doa Elisa; Ia membuka mata orang-orang itu sehingga mereka heran melihat bahwa mereka berada di kota Samaria.
(20) Ketika mereka memasuki Samaria, Elisa mengatakan, “Ya TUHAN bukalah kiranya mata mereka supaya mereka bisa melihat.” Kemudian TUHAN membuka mata mereka dan mereka melihat bahwa mereka ada di kota Samaria.
(21) Lalu bertanyalah raja Israel kepada Elisa, tatkala melihat mereka: "Kubunuhkah mereka, bapak?"
(21) Ketika raja Israel melihat orang-orang Siria itu, ia bertanya, "Elisa, haruskah saya membunuh orang-orang ini?"
(21) Raja Israel melihat tentara Aram itu, ia bertanya kepada Elisa, “Bapa, apakah aku harus membunuh mereka?”
(22) Tetapi jawabnya: "Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan dengan pedangmu dan dengan panahmu? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka."
(22) "Jangan," jawab Elisa. "Sedangkan tentara yang Baginda tangkap dalam pertempuran pun tidak Baginda bunuh, apalagi ini. Berilah mereka makan dan minum, lalu biarkan mereka kembali kepada raja mereka."
(22) Jawab Elisa, “Tidak, jangan bunuh mereka. Engkau jangan membunuh orang yang engkau tangkap dengan pedang dan panahmu. Berikanlah bagi mereka makanan dan minuman supaya mereka dapat makan dan minum, biarkan mereka pulang kepada tuannya.”
(23) Disediakannyalah bagi mereka jamuan yang besar, maka makan dan minumlah mereka. Sesudah itu dibiarkannyalah mereka pulang kepada tuan mereka. Sejak itu tidak ada lagi gerombolan-gerombolan Aram memasuki negeri Israel.
(23) Maka raja Israel mengadakan pesta besar bagi mereka. Sesudah mereka makan dan minum, ia menyuruh mereka pulang kepada raja Siria. Sejak itu orang-orang Siria berhenti menyerang negeri Israel.
(23) Raja Israel menyediakan banyak makanan bagi tentara Aram. Setelah mereka makan dan minum, raja Israel menyuruh mereka pulang. Mereka pulang kepada tuannya. Sejak saat itu tidak ada lagi pasukan Aram yang menyerang wilayah Israel.
6:24 - 7:20 = Tindakan Elisa pada waktu Samaria dikepung
(24) Sesudah itu Benhadad, raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya, lalu maju mengepung Samaria.
(24) Beberapa waktu kemudian Benhadad raja Siria membawa seluruh tentaranya untuk menyerang Israel. Mereka mengepung kota Samaria,
(24) [Kelaparan Besar Melanda Samaria] Beberapa waktu kemudian Benhadad raja Aram mengumpulkan seluruh tentaranya dan pergi mengepung dan menyerang kota Samaria.
(25) Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.
(25) dan mengakibatkan kelaparan yang hebat di dalam kota, sehingga sebuah kepala keledai harganya delapan puluh uang perak, dan dua ons kotoran merpati lima uang perak.
(25) Tentara tidak mengizinkan orang membawa makanan ke kota sehingga masa kelaparan hebat terjadi di Samaria. Karena susahnya, kepala keledai mencapai harga 920 gram perak, dan 0,3 liter kotoran burung merpati harganya 57,5 gram perak.
(26) Suatu kali ketika raja Israel berjalan di atas tembok, datanglah seorang perempuan mengadukan halnya kepada raja, sambil berseru: "Tolonglah, ya tuanku raja!"
(26) Pada suatu kali ketika raja sedang berjalan di atas tembok kota, seorang wanita berseru, "Baginda, tolong!"
(26) Raja Israel sedang berjalan di atas tembok sekeliling kota, seorang perempuan berseru kepadanya, “Tuanku raja, tolonglah aku.”
(27) Jawabnya: "Jika TUHAN tidak menolong engkau, dengan apakah aku dapat menolong engkau? Dengan hasil pengirikankah atau hasil pemerasan anggur?"
(27) Raja menjawab, "Kalau TUHAN tidak menolong engkau, mana mungkin saya dapat menolong? Saya tidak punya gandum atau air anggur!
(27) Raja Israel menjawab, “Jika TUHAN tidak menolong engkau, bagaimanakah dapat aku menolongmu? Di tempat pemisahan gandum tidak ada apa-apa. Di tempat pemeras anggur pun tidak ada apa-apa.”
(28) Kemudian bertanyalah raja kepadanya: "Ada apa?" Jawab perempuan itu: "Perempuan ini berkata kepadaku: Berilah anakmu laki-laki, supaya kita makan dia pada hari ini, dan besok akan kita makan anakku laki-laki.
(28) Apa kesulitanmu?" Wanita itu menjawab, "Kawan saya ini telah mengajak saya supaya kami memakan anak saya dulu, lalu besoknya kami makan anaknya.
(28) Kemudian raja bertanya, “Apa masalahmu?” Ia menjawab, “Perempuan ini berkata kepadaku, ‘Serahkanlah anakmu kepadaku supaya kita dapat memakannya hari ini. Dan kita makan anakku besok.’
(29) Jadi kami memasak anakku dan memakan dia. Tetapi ketika aku berkata kepadanya pada hari berikutnya: Berilah anakmu, supaya kita makan dia, maka perempuan ini menyembunyikan anaknya."
(29) Oleh karena itu kami masak anak saya lalu kami makan. Keesokan harinya ketika saya minta supaya kami memasak anaknya, ia menyembunyikannya!"
(29) Jadi, kita memasak anakku dan memakannya. Besoknya aku berkata kepada perempuan ini, ‘Berilah anakmu supaya kita bisa memakannya,’ tetapi dia menyembunyikan anaknya.”
(30) Tatkala raja mendengar perkataan perempuan itu, dikoyakkannyalah pakaiannya; dan sedang ia berjalan di atas tembok, kelihatanlah kepada orang banyak, bahwa ia memakai kain kabung pada kulit tubuhnya.
(30) Mendengar itu, raja merobek pakaiannya karena sedih. Orang-orang yang berdiri dekat tembok itu dapat melihat bahwa baju dalamnya adalah kain karung.
(30) Setelah raja mendengar perkataan perempuan itu, dikoyakkannyalah pakaiannya menunjukkan kesedihannya. Ketika ia berjalan di atas tembok, orang banyak melihat bahwa ia memakai kain kabung di bawah pakaiannya.
(31) Lalu berkatalah raja: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih dari pada itu, jika masih tinggal kepala Elisa bin Safat di atas tubuhnya pada hari ini."
(31) Raja berseru, "Hari ini juga Elisa harus mati. Biarlah Allah menghukum saya seberat-beratnya kalau saya tidak membunuh Elisa!"
(31) Raja mengatakan, “Allah kiranya menghukum aku jika kepala Elisa anak Safat masih ada di atas tubuhnya hari ini.”
(32) Adapun Elisa, duduk-duduk di rumahnya, dan para tua-tua duduk bersama-sama dia. Raja menyuruh seorang berjalan mendahuluinya, tetapi sebelum suruhan itu sampai kepada Elisa, Elisa sudah berkata kepada para tua-tua itu: "Tahukah kamu, bahwa si pembunuh itu menyuruh orang untuk memenggal kepalaku? Awas-awaslah, apabila suruhan itu datang, segeralah tutup pintu dan tahanlah dia supaya orang itu jangan masuk. Bukankah sudah kedengaran bunyi langkah tuannya di belakangnya?"
(32) Lalu raja mengutus seseorang mendahuluinya ke rumah Elisa. Pada waktu itu Elisa berada di rumah, dan beberapa tokoh masyarakat sedang bertamu di situ. Sebelum utusan raja itu sampai, Elisa berkata kepada tokoh-tokoh masyarakat itu, "Perhatikanlah! Si pembunuh itu mengutus orang untuk membunuh saya. Kalau orang itu sampai nanti, tutuplah pintu dan jangan biarkan dia masuk. Di belakangnya akan datang raja sendiri."
(32) Raja mengutus utusan kepada Elisa. Waktu itu Elisa sedang duduk di rumahnya bersama tua-tua. Sebelum suruhan itu tiba, Elisa berkata kepada tua-tua itu, “Lihatlah, anak pembunuh itu mengutus orang untuk memenggal kepalaku. Bila suruhan itu tiba, tutup pintu dan tahan, jangan biarkan dia masuk. Aku mendengar langkah kaki tuannya menyusul dari belakangnya.”
(33) Selagi ia berbicara dengan mereka, datanglah raja mendapatkan dia. Berkatalah raja kepadanya: "Sesungguhnya, malapetaka ini adalah dari pada TUHAN. Mengapakah aku berharap kepada TUHAN lagi?"
(33) Elisa belum selesai berbicara, raja sudah sampai di situ dan berkata, "Kesusahan ini TUHAN yang timpakan ke atas kita! Jadi apa gunanya lagi aku mengharapkan pertolongan-Nya?"
(33) Ketika Elisa sedang berbicara dengan tua-tua itu, utusan itu mendatanginya. Inilah pesan itu, “Bencana ini datangnya dari TUHAN. Untuk apa aku harus menunggu TUHAN lebih lama lagi?”
2 Raja Raja / 2 Kings / 열왕기하
12345
- 6 -
78910111213141516171819202122232425