www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
2 Tawarikh / 2 Chronicles / 역대하
12345678910111213141516171819202122232425
- 26 -
27282930313233343536
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
26:1-23 = Raja Uzia
(2Raj 15:1-7)
(1) Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.
(1) Sesudah Amazia meninggal, seluruh rakyat Yehuda memilih Uzia putranya menjadi raja. Pada waktu itu ia berumur 16 tahun. Ibunya bernama Yekholya, wanita Yerusalem. Uzia memerintah di Yerusalem 52 tahun lamanya. Dialah yang merebut dan membangun kembali kota Elot.
(1) [Uzia, Raja Yehuda] Kemudian orang Yehuda memilih Uzia menjadi raja yang baru menggantikan Amazia ayahnya. Uzia berumur 16 tahun ketika itu.
(2) Ia memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.
(2) (26:1)
(2) Uzia membangun kembali kota Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda. Ia melakukan itu setelah Amazia meninggal dan dikuburkan bersama nenek moyangnya.
(3) Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.
(3) (26:1)
(3) Uzia berumur 16 tahun ketika dia menjadi raja. Ia memerintah di Yerusalem selama 52 tahun. Ibunya bernama Yekholya berasal dari Yerusalem.
(4) Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.
(4) Seperti ayahnya, Uzia pun melakukan yang menyenangkan hati TUHAN.
(4) Uzia melakukan yang diinginkan TUHAN untuk dilakukannya sama seperti yang dilakukan ayahnya Amazia.
(5) Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.
(5) Zakharia adalah penasihat rohaninya. Selama Zakharia masih hidup, Uzia dengan setia beribadat kepada TUHAN sehingga TUHAN memberkatinya.
(5) Uzia mengikut TUHAN selama hidup Zakharia, yang mengajar dia bagaimana menghormati dan menaati Allah. Pada saat Uzia taat kepada Tuhan, Allah memberikan keberhasilan kepadanya.
(6) Maka majulah ia berperang melawan orang-orang Filistin dan membongkar tembok Gat, Yabne dan Asdod, lalu mendirikan kota-kota di sekitar Asdod dan di lain-lain wilayah orang Filistin.
(6) Uzia bertempur melawan orang Filistin. Ia meruntuhkan tembok-tembok kota Gat, Yabne, dan Asdod, lalu mendirikan kota-kota berbenteng dekat Asdod dan di daerah lain di Filistin.
(6) Uzia maju berperang melawan Filistin. Dia merubuhkan tembok yang mengelilingi Gat, Yabne, dan Asdod. Uzia membangun kota dekat kota Asdod dan di tempat lain di antara Filistin.
(7) Allah menolongnya terhadap orang Filistin, dan terhadap orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan terhadap orang Meunim.
(7) Allah menolong dia mengalahkan orang Filistin, dan orang Arab yang tinggal di Gur-Baal serta orang Meunim.
(7) Allah menolong Uzia berperang melawan orang Filistin, orang Arab yang tinggal di kota Gur-Baal, dan orang Meunim.
(8) Orang-orang Amon membayar upeti kepada Uzia. Namanya termasyhur sampai ke Mesir, karena kekuatannya yang besar.
(8) Orang Amon membayar upeti kepada Uzia. Ia makin berkuasa sehingga namanya tersohor sampai ke Mesir.
(8) Orang Amon membayar upeti kepada Uzia. Namanya menjadi terkenal sampai ke Mesir. Ia terkenal karena dia sangat berkuasa.
(9) Uzia mendirikan menara di Yerusalem di atas Pintu Gerbang Sudut di atas Pintu Gerbang Lebak dan di atas Penjuru, serta mengokohkannya.
(9) Untuk memperkuat kota Yerusalem, Uzia mendirikan menara di Pintu Gerbang Sudut, di Pintu Gerbang Lembah dan di tikungan tembok.
(9) Uzia membangun menara di Yerusalem di Pintu Gerbang Sudut, pada Pintu Gerbang Lebak, dan pada tempat belokan tembok. Ia membuatnya kokoh.
(10) Ia mendirikan juga menara-menara di padang gurun dan menggali banyak sumur, karena banyak ternaknya, baik di Dataran Rendah maupun di Dataran Tinggi. Juga ia mempunyai petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur, di gunung-gunung dan di tanah yang subur, karena ia suka pada pertanian.
(10) Ia juga mendirikan menara-menara berbenteng di daerah padang, dan menggali banyak sumur karena ternaknya banyak sekali, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah di sebelah barat. Karena ia menaruh perhatian pada pertanian, maka ia mempekerjakan banyak orang untuk membuka kebun-kebun anggur di daerah pegunungan, dan untuk menggarap tanah di daerah-daerah yang subur.
(10) Dia membangun menara di padang gurun. Dia juga menggali sumur dan mempunyai banyak ternak di dataran tinggi dan di dataran rendah. Ia mempunyai petani di gunung-gunung dan di tanah yang subur. Ia juga mempunyai petani yang mengurus kebun anggurnya karena ia suka bertani.
(11) Selain itu Uzia mempunyai tentara yang sanggup berperang, yang maju berperang dalam laskar-laskar menurut jumlah anak buah yang dicatat oleh panitera Yeiel dan penata usaha Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja.
(11) Uzia mempunyai tentara besar yang selalu siap untuk bertempur. Mereka terdiri atas kesatuan-kesatuan yang jumlahnya dicatat oleh kedua sekretaris raja, yaitu Yeiel dan Maaseya di bawah pimpinan Hananya, salah seorang anggota staf raja.
(11) Uzia mempunyai tentara yang terlatih. Tentara itu berada dalam kelompok Sekretaris Yeiel, dan Maaseya pegawainya. Pemimpin mereka ialah Hananya. Yeiel dan Maaseya menghitung pasukan dan mengelompokkan mereka. Hananya ialah salah seorang pegawai raja.
(12) Kepala-kepala puak pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya berjumlah dua ribu enam ratus orang.
(12) Seluruh angkatan bersenjata itu terdiri dari 307.500 prajurit dipimpin oleh 2.600 perwira. Mereka semua mempunyai kemampuan yang sangat besar untuk bertempur dan membantu raja mengalahkan musuh.
(12) Ada 2.600 orang pemimpin pasukan.
(13) Di bawah pimpinan mereka terdapat satu balatentara, terdiri dari tiga ratus tujuh ribu lima ratus orang yang gagah perkasa dalam berperang, untuk membantu raja dalam menghadapi musuh.
(13) (26:12)
(13) Pemimpin keluarga bertanggung jawab terhadap 307.500 orang pasukan yang akan berperang dengan kekuatan yang hebat. Pasukan membantu raja dalam menghadapi musuh.
(14) Uzia memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur dan batu umban.
(14) Uzia memperlengkapi tentaranya itu dengan perisai tombak, topi baja, baju besi, busur dan panah, serta batu pengumban.
(14) Uzia melengkapi tentaranya dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur, dan batu umban.
(15) Ia membuat juga di Yerusalem alat-alat perang, ciptaan seorang ahli, yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar, untuk ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru. Nama raja itu termasyhur sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat.
(15) Di Yerusalem para ahli senjatanya telah menciptakan alat yang dapat membidikkan anak panah dan batu-batu besar dari dalam menara dan sudut-sudut tembok kota. Uzia termasyhur di mana-mana, dan ia menjadi sangat berkuasa karena Allah sangat menolong dia.
(15) Di Yerusalem Uzia membuat mesin-mesin yang diciptakan oleh orang yang pintar. Mesin-mesin itu diletakkan di menara-menara dan sudut-sudut dinding. Mereka menembakkan panah dan batu-batu besar. Uzia menjadi terkenal. Orang dari tempat yang jauh mengenal namanya. Ia banyak mendapat bantuan dan menjadi raja yang tangguh.
(16) Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
(16) Setelah Raja Uzia kuat, ia menjadi sombong, dan itu menyebabkan kehancurannya. Ia melanggar perintah TUHAN Allahnya karena memasuki Rumah TUHAN untuk membakar dupa di atas mezbah dupa.
(16) Ketika Uzia bertambah kuat, kesombongannya membuat dia binasa. Ia tidak taat kepada TUHAN Allahnya. Ia pergi ke Bait TUHAN membakar dupa di atas mezbah.
(17) Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
(17) Tetapi Imam Azarya bersama 80 imam lain yang kuat-kuat dan berani mengikuti dia
(17) Imam Azarya dan kedelapan puluh imam yang gagah berani yang melayani TUHAN mengikuti Uzia ke dalam Rumah Tuhan.
(18) mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
(18) untuk menentang perbuatannya itu. Mereka berkata, "Paduka Yang Mulia! Baginda tidak berhak membakar dupa untuk TUHAN. Itu tugas imam-imam keturunan Harun, sebab merekalah yang dikhususkan untuk itu. Hendaklah Baginda meninggalkan tempat yang suci ini! Baginda telah melawan TUHAN Allah, dan tidak lagi mendapat restu-Nya."
(18) Mereka menegur Uzia bahwa dia bersalah. Mereka berkata kepadanya, “Uzia, bukan tugasmu membakar dupa kepada TUHAN. Tidak baik bagimu melakukannya. Para imam dan keturunan Harunlah yang membakar dupa bagi Tuhan. Para imam yang mengatur pelayanan kudus untuk membakar dupa. Keluarlah dari Ruang Mahakudus. Engkau tidak setia. TUHAN Allah tidak akan menghormatimu karena hal itu.”
(19) Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
(19) Pada waktu itu Uzia sedang berdiri di dekat mezbah dupa di Rumah TUHAN dengan alat pembakar dupa di tangannya. Ia marah kepada imam-imam itu, dan tiba-tiba timbul penyakit kulit yang mengerikan pada dahinya.
(19) Uzia menjadi marah. Ia sedang memegang mangkuk untuk membakar dupa. Ketika dia sangat marah terhadap para imam, sakit kusta menimpa dahinya. Hal itu terjadi di hadapan para imam di depan mezbah pembakaran dupa dalam Bait TUHAN.
(20) Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.
(20) Azarya dan imam-imam lain melihat kepadanya dengan sangat terkejut, lalu mendesak supaya ia meninggalkan Rumah TUHAN. Cepat-cepat ia ke luar karena TUHAN telah menghukumnya.
(20) Azarya, pemimpin para imam, dan semua imam memandang kepada Uzia. Mereka bisa melihat kusta yang ada di dahinya. Imam-imam itu segera mengusirnya keluar dari Rumah Tuhan. Uzia sendiri segera keluar karena TUHAN telah menghukumnya.
(21) Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.
(21) Sampai Raja Uzia meninggal penyakitnya itu tidak sembuh-sembuh. Ia diasingkan di sebuah rumah dan tidak diizinkan lagi memasuki Rumah TUHAN. Ia dibebaskan dari tugas-tugasnya, dan Yotam putranya memerintah rakyat sebagai wakilnya.
(21) Raja Uzia terkena penyakit kusta, dia tidak dapat masuk ke Bait TUHAN. Anaknya Yotam mengawasi istana raja dan menjadi gubernur atas bangsa itu.
(22) Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai akhir, ditulis oleh nabi Yesaya bin Amos.
(22) Kisah lain mengenai pemerintahan Raja Uzia, sudah dicatat oleh Nabi Yesaya anak Amos.
(22) Hal lain yang dilakukan Uzia sejak awal sampai akhir, dituliskan oleh Nabi Yesaya anak Amos.
(23) Kemudian Uzia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta, kata orang. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
(23) Ketika meninggal, Uzia dikuburkan di tanah dekat makam raja-raja, tetapi tidak di makam itu sendiri, sebab ia berpenyakit kulit yang mengerikan. Yotam putranya menjadi raja menggantikan dia.
(23) Uzia meninggal dan dikuburkan dekat nenek moyangnya. Ia dikuburkan di ladang dekat pemakaman raja-raja karena mereka mengatakan, “Uzia berpenyakit kusta.” Dan Yotam anak Uzia menjadi raja yang baru menggantikannya.
2 Tawarikh / 2 Chronicles / 역대하
12345678910111213141516171819202122232425
- 26 -
27282930313233343536