www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Ayub / Job / 욥기
123456789101112131415161718192021222324252627
- 28 -
2930313233343536373839404142
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
28:1-28 = Manusia tidak dapat menemukan hikmat
(1) Memang ada tempat orang menambang perak dan tempat orang melimbang emas;
(1) Ada pertambangan di mana perak ditemukan; ada tempat di mana emas dimurnikan.
(1) [Harga Hikmat] “Ada tambang tempat orang mencari perak dan tempat orang melebur emas membuatnya murni.
(2) besi digali dari dalam tanah, dan dari batu dilelehkan tembaga.
(2) Besi digali dari dalam tanah; dari batu dilelehkan tembaga.
(2) Penambang menggali besi dari tanah. Tembaga dilelehkan dari batu.
(3) Orang menyudahi kegelapan, dan batu diselidikinya sampai sedalam-dalamnya, di dalam kekelaman dan kelam pekat.
(3) Gelap yang pekat ditembusi, tempat yang paling dalam diselidiki. Di situ, di dalam kegelapan, orang mencari batu-batuan.
(3) Penambang membawa cahaya ke dalam gua untuk mencari batu sedalam-dalamnya di gua.
(4) Orang menggali tambang jauh dari tempat kediaman manusia, mereka dilupakan oleh orang-orang yang berjalan di atas, mereka melayang-layang jauh dari manusia.
(4) Jauh di tempat yang tak ada penghuni, yang belum pernah diinjak dan dilalui, orang bekerja sambil bergantungan pada tali di dalam terowongan yang sunyi sepi.
(4) Mereka pergi jauh ke dalam tanah, jauh dari tempat orang yang hidup, di bawah di mana tidak ada orang tinggal sebelumnya. Di sana mereka bekerja sendirian, bergatung pada tali.
(5) Tanah yang menghasilkan pangan, dibawahnya dibongkar-bangkir seperti oleh api.
(5) Tanah menghasilkan pangan bagi manusia, tapi di bawah tanah itu juga, semua dibongkarbalikkan sehingga isi bumi berantakan.
(5) Makanan tumbuh di atas tanah, tetapi di bawah tanah, berbeda seakan-akan segala sesuatu telah meleleh oleh api.
(6) Batunya adalah tempat menemukan lazurit yang mengandung emas urai.
(6) Batu di dalam tanah mengandung nilakandi, dan debunya berisikan emas murni.
(6) Di bawah tanah ada lazurit dan biji-biji emas murni.
(7) Jalan ke sana tidak dikenal seekor burung buaspun, dan mata elang tidak melihatnya;
(7) Burung elang tak kenal jalan ke sana, dan burung nasar pun belum pernah terbang di atasnya.
(7) Burung-burung liar tidak tahu tentang jalan di bawah tanah. Tidak ada elang yang pernah melihat jalan yang gelap itu.
(8) binatang yang ganas tidak menginjakkan kakinya di sana dan singa tidak melangkah melaluinya.
(8) Belum pernah singa maupun binatang buas lainnya melalui jalan sepi yang menuju ke sana.
(8) Binatang liar tidak berjalan di sana. Singa tidak berjalan di jalan itu.
(9) Manusia melekatkan tangannya pada batu yang keras, ia membongkar-bangkir gunung-gunung sampai pada akar-akarnya;
(9) Orang menggali dalam batu yang betapa pun kerasnya, dibongkarnya gunung sampai pada akarnya.
(9) Penambang menggali batu yang paling keras. Mereka menggali di gunung dan membuatnya gundul.
(10) di dalam gunung batu ia menggali terowongan, dan matanya melihat segala sesuatu yang berharga;
(10) Ketika ia membuat tembusan di dalam gunung batu, didapatinya permata yang sangat bermutu.
(10) Mereka memotong terusan melalui batu. Mereka melihat semua harta batu.
(11) air sungai yang merembes dibendungnya, dan apa yang tersembunyi dibawanya ke tempat terang.
(11) Sampai kepada sumber sungai-sungai ia menggali, lalu menyingkapkan apa yang tersembunyi.
(11) Mereka membuat bendungan untuk menahan air. Mereka membawa keluar barang-barang tersembunyi ke dalam terang.
(12) Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?
(12) Tetapi di manakah hikmat dapat dicari? Di manakah kita dapat belajar agar mengerti?
(12) Di mana orang dapat mendapat hikmat? Ke mana kita dapat pergi mendapat pengertian?
(13) Jalan ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak didapati di negeri orang hidup.
(13) Hikmat tidak ada di tengah-tengah manusia; tak ada yang tahu nilainya yang sesungguhnya.
(13) Kita tidak mengetahui harganya hikmat itu. Orang di bumi tidak dapat menggalinya dalam tanah dan menemukan hikmat.
(14) Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku.
(14) Dasar-dasar laut dan samudra berkata bahwa hikmat tidak ada padanya.
(14) Lautan yang dalam mengatakan, ‘Hikmat tidak ada di sini bersama aku.’ Laut mengatakan, ‘Hikmat tidak ada di sini bersama aku.’
(15) Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak.
(15) Hikmat tak dapat ditukar walau dengan emas murni, dan dengan perak pun tak dapat dibeli.
(15) Engkau bahkan tidak dapat membeli hikmat dengan emas yang paling murni. Tidak cukup perak di dunia ini untuk membeli hikmat.
(16) Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit;
(16) Emas dan permata yang paling berharga tidak dapat mengimbangi nilainya.
(16) Engkau tidak dapat membeli hikmat dengan emas Ofir, atau dengan permata krisopras, atau dengan permata lazurit.
(17) tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan permata dari emas tua.
(17) Emas atau kaca halus tak dapat berbanding dengannya, tak dapat dibayar dengan jambangan kencana.
(17) Hikmat lebih mahal daripada emas atau kristal. Perhiasan yang mahal terbuat dari emas tidak dapat membeli hikmat.
(18) Baik gewang, baik hablur, tidak terhitung lagi; memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.
(18) Hikmat jauh lebih tinggi nilainya daripada merjan, kristal, atau mutiara.
(18) Hikmat lebih mahal daripada batu karang dan yasper. Hikmat lebih mahal daripada mutiara.
(19) Permata krisolit Etiopia tidak dapat mengimbanginya, ia tidak dapat dinilai dengan emas murni.
(19) Batu topas yang asli dan emas yang murni, kurang nilainya dari akal budi.
(19) Permata krisolit dari negeri Etiopia tidak semahal hikmat. Engkau tidak dapat membeli hikmat dengan emas murni.
(20) Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah tempatnya?
(20) Di manakah sumbernya kebijaksanaan? Di mana kita mendapat pengertian?
(20) Jadi, dari mana datangnya hikmat? Di mana dapat kita dapati pengertian?
(21) Ia terlindung dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara.
(21) Tak ada makhluk hidup yang pernah melihatnya, bahkan burung di udara tak menampaknya.
(21) Hikmat tersembunyi dari setiap makhluk hidup di bumi. Bahkan burung di langit tidak dapat melihat hikmat.
(22) Kebinasaan dan maut berkata: Hanya desas-desusnya yang sampai ke telinga kami.
(22) Maut dan kebinasaan pun berkata, mereka hanya mendengar desas-desus belaka.
(22) Kematian dan kebinasaan mengatakan, ‘Kita tidak menemukan hikmat. Kita hanya mendengar cerita tentang itu.’
(23) Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya.
(23) Hanya Allah tahu tempat hikmat berada, hanya Dia mengetahui jalan ke sana,
(23) Hanya Allah mengetahui jalan kepada hikmat. Hanya Ia mengetahui di mana hikmat itu.
(24) Karena Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi, dan melihat segala sesuatu yang ada di kolong langit.
(24) karena Ia melihat ujung-ujung bumi; segala sesuatu di bawah langit Ia amati.
(24) Ia dapat melihat setiap penjuru bumi. Ia melihat segala sesuatu di bawah langit.
(25) Ketika Ia menetapkan kekuatan angin, dan mengatur banyaknya air,
(25) Ketika angin diberi-Nya kekuatan, dan ditetapkan-Nya batas-batas lautan;
(25) Allah memberikan kuasa kepada angin. Ia memutuskan bagaimana besarnya lautan dibuat.
(26) ketika Ia membuat ketetapan bagi hujan, dan jalan bagi kilat guruh,
(26) ketika ditentukan-Nya tempat hujan jatuh, dan jalan yang dilalui kilat dan guruh;
(26) Ia memutuskan ke mana hujan turun, dan ke mana badai guruh harus pergi.
(27) ketika itulah Ia melihat hikmat, lalu memberitakannya, menetapkannya, bahkan menyelidikinya;
(27) pada waktu itulah hikmat dilihat-Nya, diuji-Nya nilainya, lalu diberikan-Nya restu-Nya.
(27) Allah melihat hikmat dan membicarakannya. Ia menguji hikmat dan melihat berapa besar nilainya.
(28) tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."
(28) Allah berkata kepada manusia, "Untuk mendapat hikmat, Allah harus kamu hormati. Untuk dapat mengerti, kejahatan harus kamu jauhi."
(28) Dan Allah berkata kepada orang, ‘Takut dan hormatlah terhadap Tuhan. Itulah hikmat. Jangan lakukan yang jahat. Itulah pengertian.’”
Ayub / Job / 욥기
123456789101112131415161718192021222324252627
- 28 -
2930313233343536373839404142