www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Keluaran / Exodus / 출애굽기
1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435
- 36 -
37383940
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
(sambungan dari) 35:30 - 36:7 = Pengangkatan Bezaleel dan Aholiab
(1) Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab, dan setiap orang yang ahli, yang telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat kudus, tepat menurut yang diperintahkan TUHAN."
(1) Bezaleel, Aholiab, dan semua pengrajin yang mendapat kecakapan dan keahlian dari TUHAN, tahu cara melakukan segala yang diperlukan untuk membuat Kemah TUHAN. Mereka harus membuat segalanya seperti yang sudah diperintahkan TUHAN."
(1) Bezaleel, Aholiab, serta semua orang lain yang ahli melakukan pekerjaan yang telah diperintahkan TUHAN. TUHAN sudah memberikan kepada mereka hikmat dan pengetahuan melakukan semua pekerjaan yang dibutuhkan membangun Tempat Suci.”
(2) Lalu Musa memanggil Bezaleel dan Aholiab dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu.
(2) Musa memanggil Bezaleel, Aholiab dan semua orang yang mendapat keahlian dari TUHAN dan yang rela membantu, lalu menyuruh mereka mulai.
(2) Musa memanggil Bezaleel, Aholiab, dan semua orang yang ahli yang telah menerima keahlian dari TUHAN. Dan mereka datang karena mereka mau menolong pekerjaan itu.
(3) Mereka menerima dari pada Musa seluruh persembahan khusus, yang telah dibawa oleh orang Israel untuk melaksanakan pekerjaan mendirikan tempat kudus. Tetapi orang Israel itu masih terus membawa pemberian sukarela kepada Musa tiap-tiap pagi.
(3) Musa memberi mereka segala yang disumbangkan orang Israel untuk pekerjaan membangun Kemah TUHAN. Tetapi bangsa Israel masih terus saja membawa persembahan kepada Musa tiap-tiap pagi.
(3) Musa memberikan kepada mereka segala sesuatu yang telah diserahkan orang Israel sebagai persembahan. Dan mereka menggunakannya untuk membangun Tempat Suci. Umat terus membawa pemberian setiap pagi.
(4) Dan segala orang ahli yang melakukan seluruh pekerjaan untuk tempat kudus itu, datanglah masing-masing dari pekerjaan yang dilakukannya,
(4) Lalu para pengrajin yang sedang melakukan pekerjaan itu
(4) Akhirnya, semua pekerja yang ahli itu meninggalkan pekerjaannya di Tempat Suci, dan pergi berbicara kepada Musa. Mereka berkata,
(5) dan berkata kepada Musa: "Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan."
(5) melaporkan kepada Musa, "Bahan-bahan yang disumbangkan orang-orang itu sudah lebih dari yang diperlukan untuk pekerjaan yang ditugaskan oleh TUHAN."
(5) “Umat telah membawa terlalu banyak. Kami memperoleh lebih daripada yang kami perlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diperintahkan TUHAN.”
(6) Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian: "Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus." Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi.
(6) Maka Musa mengumumkan di seluruh perkemahan bahwa sudah cukuplah sumbangan untuk Kemah TUHAN; jadi orang-orang tidak membawa apa-apa lagi.
(6) Kemudian Musa menyampaikan pesan ini ke seluruh perkemahan, “Jangan ada lagi laki-laki atau perempuan yang memberikan apa pun sebagai pemberian untuk Tempat Suci.” Umat dilarang untuk memberi lebih banyak.
(7) Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu, bahkan berlebih.
(7) Bahan-bahan yang sudah mereka sumbangkan lebih dari cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu.
(7) Umat telah membawa lebih dari cukup untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan Tempat Suci Allah.
36:8-38 = Membuat Kemah Suci
(8) Lalu semua ahli di antara tukang-tukang itu membuat Kemah Suci dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, dibuat orang semuanya itu.
(8) Kemudian yang paling ahli di antara para pengrajin itu membuat Kemah TUHAN. Kemah itu mereka buat dari sepuluh potong kain linen halus ditenun dengan wol biru, ungu dan merah, lalu disulam dengan gambar kerub.
(8) [Kemah Suci] Kemudian para ahli mulai membuat Kemah Suci. Mereka membuat 10 tirai dari lenan halus dan benang biru, ungu, dan merah. Dan mereka membuat sulaman berbentuk malaikat kerub bersama sayapnya pada tirai itu.
(9) Panjang tiap-tiap tenda dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: semua tenda itu sama ukurannya.
(9) Setiap potong sama ukurannya; panjangnya dua belas meter, dan lebarnya dua meter.
(9) Setiap tirai ukurannya sama — panjang 14 meter dan 2 meter lebarnya.
(10) Lima dari tenda itu dirangkap menjadi satu, dan yang lima lagi juga dirangkap menjadi satu.
(10) Lima potong kain disambung menjadi satu layar, dan lima potong yang lain dibuat begitu juga.
(10) Para pekerja menghubungkan tirai-tirai menjadi dua bagian. Mereka menyambung 5 tirai menjadi satu bagian dan 5 tirai bagian yang lain.
(11) Pada rangkapan yang pertama, di tepi satu tenda yang di ujung, dibuatlah sosok-sosok kain ungu tua dan demikian juga di tepi satu tenda yang paling ujung pada rangkapan yang kedua.
(11) Pada pinggir kedua layar itu dibuat sangkutan dari kain biru,
(11) Mereka memakai kain biru untuk membuat lingkaran-lingkaran sepanjang pinggir tirai pada bagian pertama dan melakukan yang sama pada bagian tirai kedua.
(12) Lima puluh sosok dibuat orang pada tenda yang pertama dan lima puluh sosok pada tenda yang di ujung pada rangkapan yang kedua, sehingga sosok-sosok itu tepat berhadapan satu sama lain.
(12) lima puluh sangkutan pada masing-masing layar, sehingga merupakan satu pasang.
(12) Pada bagian tirai pertama ada 50 lingkaran, dan 50 pada bagian kedua. Lingkaran dari kedua bagian itu berhadap-hadapan.
(13) Dibuatlah lima puluh kaitan emas dan disambunglah tenda-tenda Kemah Suci, yang satu dengan yang lain, dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu.
(13) Lalu dibuat lima puluh kait emas untuk menyatukan kedua layar itu.
(13) Mereka membuat 50 gelang emas untuk menghubungkan kedua bagian tirai itu menjadi satu. Kemah Suci dihubungkan menjadi satu.
(14) Dibuatlah tenda-tenda dari bulu kambing menjadi atap kemah yang menudungi Kemah Suci, sebelas tenda dibuat orang.
(14) Sesudahnya mereka membuat atap Kemah itu dari sebelas potong kain dari bulu kambing.
(14) Kemudian para pekerja membuat kemah lain untuk menutup Kemah Suci. Mereka memakai rambut kambing untuk membuat 11 tirai.
(15) Panjang tiap-tiap tenda tiga puluh hasta dan empat hasta lebarnya tiap-tiap tenda: yang sebelas tenda itu sama ukurannya.
(15) Setiap potong sama ukurannya, panjangnya tiga belas meter dan lebarnya dua meter.
(15) Semua tirai itu mempunyai ukuran yang sama — panjang 1f dan lebar 4 hasta.
(16) Disambunglah lima dari tenda itu dengan tersendiri dan enam dari tenda itu dengan tersendiri.
(16) Lima potong disambung menjadi satu layar, dan enam potong lainnya dibuat begitu juga.
(16) Mereka menghubungkan 5 tirai menjadi satu, dan 6 tirai menjadi bagian kedua.
(17) Dibuatlah lima puluh sosok pada rangkapan yang pertama di tepi satu tenda yang di ujung, dan dibuat lima puluh sosok di tepi satu tenda pada rangkapan yang kedua.
(17) Lima puluh sangkutan dipasang pada pinggir layar yang pertama dan lima puluh sangkutan pada pinggir layar yang kedua.
(17) Mereka membuat 50 lingkaran sepanjang pinggiran tirai pertama, dan 50 pada bagian kedua.
(18) Dibuat oranglah lima puluh kaitan tembaga untuk menyambung tenda-tenda kemah itu, sehingga menjadi satu.
(18) Lalu dibuat lima puluh kait dari perunggu untuk menyatukan kedua layar itu menjadi atap Kemah.
(18) Para pekerja membuat 50 gelang perunggu untuk menyambung kedua bagian tirai itu untuk membentuk satu kemah.
(19) Juga dibuatlah untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba di atasnya lagi.
(19) Sesudah itu dibuat dua tutup untuk bagian Kemah, satu dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan yang lain dari kulit halus.
(19) Sesudah itu mereka membuat dua lagi penutup untuk Kemah Suci. Satu tutup dari kulit kambing yang berwarna merah, dan yang kedua dari kulit halus.
(20) Dibuat oranglah untuk Kemah Suci itu papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,
(20) Kemudian mereka membuat rangka-rangka Kemah yang tegak lurus dari kayu akasia.
(20) Para pekerja membuat kerangka dari kayu akasia untuk menopang Kemah Suci.
(21) sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan.
(21) Setiap rangka tingginya empat meter dan lebarnya enam puluh enam sentimeter.
(21) Setiap kerangka panjangnya 5 meter dan lebar 0,75 meter.
(22) Tiap-tiap papan ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah diperbuat dengan segala papan Kemah Suci.
(22) Pada setiap rangka dibuat dua patok yang sepasang, sehingga rangka-rangka itu dapat disambung yang satu dengan yang lain.
(22) Ada dua tonggak samping yang berhubungan serta bersilang membuat setiap kerangka. Setiap kerangka Kemah Suci dibuat serupa.
(23) Dibuat oranglah papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan.
(23) Untuk bagian selatan Kemah dibuat dua puluh rangka,
(23) Mereka membuat 20 kerangka pada sisi sebelah selatan Kemah Suci.
(24) Dan empat puluh alas perak dibuat orang di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.
(24) dengan empat puluh alasnya dari perak, dua di bawah setiap rangka untuk kedua patoknya.
(24) Kemudian mereka membuat 40 alas perak untuk kerangka itu. Ada dua alas untuk setiap kerangka — satu alas untuk setiap tonggak.
(25) Juga dibuat orang untuk sisi yang kedua dari Kemah Suci, pada sebelah utara, dua puluh papan
(25) Untuk bagian utara Kemah dibuat dua puluh rangka,
(25) Mereka juga membuat 20 kerangka untuk sisi sebelah utara Kemah Suci.
(26) dengan empat puluh alas peraknya: dua alas di bawah satu papan dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan.
(26) dengan empat puluh alasnya dari perak, dua di bawah setiap rangka.
(26) Mereka membuat 40 alas perak untuk kerangka — dua alas untuk setiap kerangka.
(27) Untuk sisi belakang Kemah Suci, pada sebelah barat, dibuat oranglah enam papan.
(27) Untuk belakang Kemah di bagian barat, dibuat enam rangka
(27) Mereka membuat 6 lagi kerangka untuk bagian belakang Kemah Suci, pada sisi sebelah barat.
(28) Dua papan dibuat orang untuk sudut Kemah Suci, di sisi belakang.
(28) dan dua rangka untuk sudutnya.
(28) Mereka juga membuat dua kerangka untuk kedua sudut Kemah Suci.
(29) Kedua papan itu kembar pasaknya di sebelah bawah dan seperti itu juga kembar pasaknya di sebelah atas, di dekat gelang yang satu itu, demikianlah dibuat orang dengan kedua papan yang untuk kedua sudutnya itu.
(29) Rangka-rangka sudut itu dihubungkan pada kakinya terus sampai ke bagian atasnya. Kedua rangka yang membentuk sudutnya dibuat dengan cara itu.
(29) Kerangka itu menyatu di bagian bawah. Dan pada puncaknya satu gelang mengikat kerangka-kerangka sudut.
(30) Jadi ada delapan papan dengan alas peraknya: enam belas alas; dua-dua alas di bawah satu papan.
(30) Jadi semuanya ada delapan rangka dengan enam belas alas perak, dua di bawah setiap rangka.
(30) Ada 8 kerangka untuk bagian sebelah barat Kemah Suci. Dan ada 16 alas perak — dua alas untuk setiap kerangka.
(31) Dibuatlah juga kayu lintang dari kayu penaga: lima untuk papan-papan pada sisi yang satu dari Kemah Suci,
(31) Lalu mereka membuat lima belas kayu lintang dari kayu akasia, lima untuk rangka-rangka pada satu sisi Kemah,
(31) Kemudian para pekerja menggunakan kayu akasia untuk membuat penjepit kerangka-kerangka itu — lima untuk satu sisi pertama Kemah Suci,
(32) lima kayu lintang untuk papan-papan pada sisi yang kedua dari Kemah Suci, dan lima kayu lintang untuk papan-papan Kemah Suci yang merupakan sisi belakangnya, pada sebelah barat.
(32) lima untuk sisi yang lain, dan lima lagi untuk belakang Kemah bagian barat.
(32) dan 5 untuk sisi lainnya, serta penjepit untuk kerangka-kerangka pada bagian belakang Kemah Suci, di sebelah barat.
(33) Dibuat oranglah kayu lintang yang di tengah menjadi melintang terus di tengah-tengah papan-papan itu dari ujung ke ujung.
(33) Kayu lintang yang di tengah, dipasang setinggi setengah rangka, dari ujung ke ujung Kemah itu.
(33) Mereka membuat penyangga tengah yang melewati kerangka dari ujung ke ujung.
(34) Papan-papan itu disalut dengan emas, gelang-gelang itu dibuat dari emas sebagai tempat memasukkan kayu-kayu lintang itu, dan kayu-kayu lintang itu disalut dengan emas.
(34) Rangka Kemah dan kayu-kayu lintang itu dilapisi dengan emas, lalu dipasang gelang-gelang emas untuk menahan kayu-kayu itu.
(34) Semua kerangka dilapisinya dengan emas. Kemudian mereka menggunakan emas untuk membuat gelang menahan penjepit itu.
(35) Dibuatlah tabir itu dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
(35) Mereka juga membuat kain pintu dari linen halus yang ditenun dengan wol biru, ungu dan merah, lalu disulam dengan gambar kerub.
(35) Mereka menggunakan lenan halus, benang biru, ungu, dan merah untuk membuat tirai khusus pada pintu masuk ke Tempat Yang Mahakudus. Dan mereka menyulam gambaran malaikat kerub pada tirai itu.
(36) Dibuat oranglah untuk itu empat tiang dari kayu penaga dan disalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, lagi dituanglah empat alas perak untuk tiang itu.
(36) Untuk menggantungkan kain itu dibuat empat tiang dari kayu akasia yang berlapis emas dengan kait emas dan dipasang di atas empat alas perak.
(36) Mereka membuat 4 tonggak kayu akasia dan melapisinya dengan emas. Kemudian mereka membuat kaitan emas dan empat alas perak untuk tonggak itu.
(37) Juga dibuat oranglah tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna;
(37) Lalu dibuat tirai untuk pintu Kemah dari linen halus yang ditenun dengan wol biru, ungu dan merah dan dihias dengan sulaman.
(37) Kemudian mereka membuat tirai untuk menutup jalan masuk ke Kemah. Mereka memakai benang biru, ungu, dan merah, dan lenan halus.
(38) dan kelima tiangnya dengan kaitan untuk tiang itu; disalutlah ujungnya dan penyambung-penyambungnya dengan emas, dan kelima alasnya itu adalah dari tembaga.
(38) Untuk kain pintu itu dibuat lima tiang yang dihubungkan dengan kait-kait. Ujung-ujung dan penyambung-penyambung kelima tiang itu dilapisi dengan emas, sedangkan kelima alasnya dibuat dari perunggu.
(38) Kemudian mereka membuat 5 tonggak dan kaitan untuk tirai di atas jalan masuk. Mereka menutup ujung atas tonggak dan kaitan tirai dengan emas dan membuat 5 alas perunggu untuk tonggak.
Keluaran / Exodus / 출애굽기
1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435
- 36 -
37383940