www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Pengkhotbah / Ecclesiastes / 전도서
12345
- 6 -
789101112
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
(sambungan dari) 5:7 - 6:12 = Kesia-siaan kekayaan
(1) Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:
(1) Kulihat lagi ketidakadilan yang sangat menekan manusia di dunia ini.
(1) [Kekayaan Tidak Membawa Kebahagiaan] Aku sudah melihat hal-hal lain dalam hidup ini yang tidak adil. Hal itu sangat sulit dimengerti:
(2) orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.
(2) Ada kalanya Allah memberi kekayaan, kehormatan dan harta benda kepada seseorang, sehingga tak ada lagi yang diinginkannya. Tetapi Allah tidak mengizinkan dia menikmati semua pemberian itu. Sebaliknya, orang yang tidak dikenal-Nya akan menikmati kekayaan itu. Jadi, semua itu sia-sia dan menyedihkan.
(2) Allah memberikan harta yang banyak, kekayaan, dan kehormatan kepada beberapa orang. Mereka memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkannya, tetapi kemudian Allah tidak membiarkannya menikmati semuanya. Beberapa orang asing datang dan mengambil semuanya. Hal itu sangat buruk dan tidak berarti.
(3) Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan, bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih baik dari pada orang ini.
(3) Walaupun seorang mempunyai seratus anak dan hidup lama sehingga mencapai usia lanjut, tetapi jika ia tidak merasa bahagia dan tidak pula mendapat penguburan yang pantas, maka menurut pendapatku, bayi yang lahir mati lebih baik nasibnya daripada orang itu.
(3) Seseorang mungkin hidup lama dan mungkin mempunyai 100 anak. Jika ia tidak puas dengan segala sesuatu miliknya, dan jika orang tidak mengingatnya setelah ia mati, aku mengatakan bahwa anak yang mati sewaktu lahir lebih baik daripada orang itu.
(4) Sebab anak gugur itu datang dalam kesia-siaan dan pergi dalam kegelapan, dan namanya ditutupi kegelapan.
(4) Sebab bagi bayi itu tidak jadi soal apakah ia dilahirkan atau tidak; dia pergi ke dalam kegelapan, lalu segera dilupakan.
(4) Sungguh tidak berarti apabila anak dilahirkan mati. Anak itu segera dikubur dalam kuburan yang gelap, bahkan tanpa mempunyai nama.
(5) Lagipula ia tidak melihat matahari dan tidak mengetahui apa-apa. Ia lebih tenteram dari pada orang tadi.
(5) Belum pernah ia melihat sinar matahari, dan ia belum juga mengerti apa hidup ini, sehingga ia dapat berbaring dengan tentram.
(5) Anak itu tidak pernah melihat matahari dan tidak pernah tahu apa-apa. Anak itu menemukan peristirahatan yang lebih baik dibanding orang yang tidak pernah menikmati pemberian Allah.
(6) Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat?
(6) Dan itu lebih baik daripada orang yang hidup dua ratus tahun, namun tidak pernah bahagia. Bukankah kedua-duanya pergi ke tempat yang sama juga?
(6) Dia mungkin hidup 2.000 tahun, tetapi jika tidak menikmati hidup, anak yang dilahirkan mati menemukan jalan yang lebih mudah kepada kesudahan yang sama.
(7) Segala jerih payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan.
(7) Manusia bekerja hanya untuk makan, tetapi ia tidak pernah merasa puas.
(7) Orang terus bekerja untuk membiayai dirinya, tetapi mereka tidak pernah puas.
(8) Karena apakah kelebihan orang yang berhikmat dari pada orang yang bodoh? Apakah kelebihan orang miskin yang tahu berperilaku di hadapan orang?
(8) Jadi, apa keuntungan orang arif dibandingkan dengan orang bodoh? Apa pula gunanya jika orang miskin berkelakukan baik di tengah-tengah masyarakat?
(8) Dalam hal itu, orang bijak tidak lebih baik daripada orang bodoh. Lebih baik menjadi orang miskin yang tahu menerima hidup ini.
(9) Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
(9) Semua itu sia-sia seperti usaha mengejar angin. Lebih baik kita puas dengan apa yang ada pada kita daripada selalu menginginkan lebih banyak lagi.
(9) Lebih baik berbahagia dengan milik sendiri daripada menginginkan lebih banyak. Selalu menginginkan yang lebih banyak adalah sia-sia, sama seperti berusaha menangkap angin.
(10) Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya. Dan sudah diketahui siapa manusia, yaitu bahwa ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya.
(10) Segala sesuatu yang ada, sudah ada sejak lama. Kita tahu bahwa manusia tidak dapat membantah orang yang lebih kuat daripada dia.
(10) Engkau hanyalah untuk apa engkau telah diciptakan — seorang manusia dan sia-sialah memperdebatkannya. Orang tidak dapat berdebat dengan Allah tentang hal itu karena Allah lebih berkuasa daripada mereka, dan perdebatan yang panjang tidak akan mengubah kenyataan itu.
(11) Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia?
(11) Semakin lama ia membantah, semakin tidak berarti kata-katanya, malahan ia tidak mendapat keuntungan apa-apa.
(11) (6:10)
(12) Karena siapakah yang mengetahui apa yang baik bagi manusia sepanjang waktu yang pendek dari hidupnya yang sia-sia, yang ditempuhnya seperti bayangan? Siapakah yang dapat mengatakan kepada manusia apa yang akan terjadi di bawah matahari sesudah dia?
(12) Bagaimana orang dapat mengetahui apa yang paling baik baginya di dalam hidupnya yang pendek dan tidak berguna, dan yang lewat seperti bayangan? Bagaimana seorang dapat mengerti apa yang akan terjadi di dunia ini setelah ia tiada?
(12) Siapa yang tahu apa yang terbaik bagi orang selama hidupnya yang singkat di bumi ini? Hidupnya berlalu seperti bayangan. Tidak seorang pun yang dapat memberitahukan kepadanya apa yang akan terjadi kemudian.
Pengkhotbah / Ecclesiastes / 전도서
12345
- 6 -
789101112