www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Markus / Mark / 마가복음
1234567891011
- 12 -
13141516
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
English Amplified 2015

[Versi Mudah Dibaca 2006]
12:1-12 = Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur
(Mat 21:33-46; Luk 20:9-19)
(1) Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
(1) Kemudian Yesus mulai berbicara dengan perumpamaan kepada imam-imam kepala, guru-guru agama dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu. Yesus berkata, "Adalah seorang yang menanami sebidang kebun anggur, lalu memasang pagar di sekelilingnya. Sesudah itu ia menggali lubang untuk alat pemeras anggur, lalu ia mendirikan sebuah menara jaga. Sesudah itu ia menyewakan kebun anggur itu kepada beberapa penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
(1) {Parable of the Vineyard Owner}Jesus began to speak to them [the chief priests, scribes and elders who were questioning Him] in parables: "A man planted a vineyard and put a wall around it, and dug a pit for the wine press and built a tower; and he rented it out to tenant farmers and left the country.
(2) Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.
(2) Ketika sudah waktunya musim memetik buah anggur, orang itu mengirim seorang pelayannya kepada penggarap-penggarap kebun itu, untuk menerima bagiannya.
(2) When the harvest season came he sent a servant to the tenants, in order to collect from them some of the fruit of the vineyard.
(3) Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa.
(3) Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap pelayan itu. Kemudian mereka memukulnya, lalu menyuruh dia pulang dengan tangan kosong.
(3) They took him and beat him and sent him away empty-handed.
(4) Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan.
(4) Lalu pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul kepala pelayan itu, lalu mengusirnya sambil mencaci maki.
(4) Again he sent them another servant, and they [threw stones and] wounded him in the head, and treated him disgracefully.
(5) Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh.
(5) Pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain. Tetapi mereka membunuh pelayan itu. Dan begitulah seterusnya mereka memperlakukan banyak pelayan yang lain pula: ada yang dipukuli dan ada juga yang dibunuh.
(5) And he sent another, and that one they killed; then many others—some they beat and some they killed.
(6) Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
(6) Siapakah lagi yang dapat dikirim sekarang oleh pemilik kebun itu? Hanya tinggal seorang, yaitu anaknya sendiri yang dikasihinya. Jadi akhirnya ia mengirim anaknya itu kepada penggarap-penggarap itu. 'Pasti anak saya akan dihormati,' pikirnya.
(6) He still had one man left to send, a beloved son; he sent him last of all to them, saying, 'They will respect my son.'
(7) Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.
(7) Tetapi penggarap-penggarap itu berkata satu sama lain, 'Ini dia ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya kita mendapat warisannya!'
(7) But those tenants said to each other, 'This man is the heir! Come on, let us kill him [and destroy the evidence], and his inheritance will be ours!'
(8) Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu.
(8) Maka anak itu ditangkap, lalu dibunuh. Mayatnya mereka buang ke luar kebun itu."
(8) So they took him and killed him, and threw his body outside the vineyard.
(9) Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.
(9) Lalu Yesus bertanya, "Apakah yang akan dilakukan oleh pemilik kebun itu? Pasti ia akan datang dan membunuh penggarap-penggarap itu, lalu menyerahkan kebun itu kepada penggarap-penggarap yang lain.
(9) What will the owner of the vineyard do? He will come and destroy the tenants, and will give the vineyard to others.
(10) Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru:
(10) Kalian tentunya sudah membaca ayat ini dalam Alkitab, 'Batu yang tidak terpakai oleh tukang-tukang bangunan sudah menjadi batu yang terutama.
(10) Have you not even read this Scripture: 'The stone which the builders regarded as unworthy and rejected, This [very stone] has become the chief Cornerstone
(11) hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita."
(11) Inilah perbuatan Tuhan; alangkah indahnya!'"
(11) This came about from the Lord, And it is marvelous and wonderful in our eyes'?"
(12) Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.
(12) Maka para pemuka bangsa Yahudi yang mendengar perumpamaan itu, berusaha menangkap Yesus, sebab mereka tahu perumpamaan itu ditujukan Yesus kepada mereka. Tetapi mereka takut akan orang banyak. Jadi, mereka pergi meninggalkan Yesus.
(12) And they were looking for a way to seize Him, but they were afraid of the crowd; for they knew that He spoke this parable in reference to [and as a charge against] them. And so they left Him and went away.
12:13-17 = Tentang membayar pajak kepada Kaisar
(Mat 22:15-22; Luk 20:20-26)
(13) Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.
(13) Beberapa orang Farisi dan beberapa anggota golongan Herodes disuruh menjebak Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan.
(13) {Jesus Answers the Pharisees, Sadducees and Scribes}Then they sent some of the Pharisees and Herodians to Jesus in order to trap Him into making a statement [that they could use against Him].
(14) Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"
(14) Mereka datang kepada Yesus dan berkata, "Bapak Guru, kami tahu Bapak jujur dan tidak menghiraukan pendapat siapa pun. Bapak mengajar dengan terus terang mengenai kehendak Allah untuk manusia, sebab Bapak tidak pandang orang. Nah, cobalah Bapak katakan kepada kami, 'Menurut peraturan agama kita, bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kita membayar pajak itu, atau tidak?'"
(14) They came and said to Him, "Teacher, we know that You are truthful and have no personal bias toward anyone; for You are not influenced by outward appearances or social status, but in truth You teach the way of God. Is it lawful [according to Jewish law and tradition] to pay the poll-tax to [Tiberius] Caesar, or not?
(15) Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!"
(15) Yesus mengetahui kemunafikan mereka. Ia menjawab, "Apa sebab kalian mau menjebak Aku? Coba perlihatkan kepada-Ku sekeping uang perak."
(15) Should we pay [the tax] or should we not pay?" But knowing their hypocrisy, He asked them, "Why are you testing Me? Bring Me a coin (denarius) to look at."
(16) Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."
(16) Maka mereka memberikan kepada-Nya sekeping uang perak. Lalu Yesus bertanya, "Gambar dan nama siapakah ini?" "Kaisar," jawab mereka.
(16) So they brought one. Then He asked them, "Whose image and inscription is this?" They said to Him, "Caesar's."
(17) Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
(17) "Nah, kalau begitu," kata Yesus, "berilah kepada Kaisar apa yang milik Kaisar, dan kepada Allah apa yang milik Allah." Mereka heran mendengar Dia.
(17) Jesus said to them, "Pay to Caesar the things that are Caesar's, and to God the things that are God's." And they were greatly amazed at Him.
12:18-27 = Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan
(Mat 22:23-33; Luk 20:27-40)
(18) Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
(18) Beberapa orang dari golongan Saduki datang kepada Yesus. (Mereka adalah golongan yang berpendapat bahwa orang mati tidak akan bangkit kembali.)
(18) Some Sadducees (who say that there is no resurrection) came to Him, and began questioning Him, saying,
(19) Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
(19) "Bapak Guru," kata mereka kepada Yesus, "Musa menulis hukum ini untuk kita: 'Kalau seorang laki-laki mati dan ia tidak punya anak, maka saudaranya harus kawin dengan jandanya supaya memberi keturunan kepada orang yang sudah mati itu.'
(19) "Teacher, Moses wrote for us [a law] that if a man's brother dies and leaves a wife but leaves no child, his brother is to marry the widow and raise up children for his brother.
(20) Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan.
(20) Pernah ada tujuh orang bersaudara. Yang sulung kawin, lalu mati tanpa mempunyai anak.
(20) There were seven brothers; the first [one] took a wife, and died leaving no children.
(21) Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga.
(21) Kemudian yang kedua kawin dengan jandanya, tetapi ia pun mati tanpa mempunyai anak. Hal yang sama terjadi juga dengan saudara yang ketiga,
(21) The second brother married her, and died leaving no children; and the third likewise;
(22) Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
(22) dan seterusnya sampai kepada yang ketujuh. Akhirnya wanita itu sendiri meninggal juga.
(22) and so all seven [married her and died, and] left no children. Last of all the woman died also.
(23) Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
(23) Pada hari orang mati bangkit kembali, istri siapakah wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya sudah kawin dengan dia!"
(23) In the resurrection, whose wife will she be? For all seven [brothers] were married to her."
(24) Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
(24) Yesus menjawab, "Kalian keliru sekali. Sebab kalian tidak mengerti Alkitab maupun kuasa Allah.
(24) Jesus said to them, "Is this not why you are wrong, because you know neither the Scriptures [that teach the resurrection] nor the power of God [who is able to raise the dead]?
(25) Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
(25) Sebab apabila orang-orang mati bangkit kembali, mereka tidak akan kawin lagi, melainkan mereka akan hidup seperti malaikat di surga.
(25) For when they rise from the dead, they do not marry nor are they given in marriage, but are like angels in heaven.
(26) Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
(26) Dan tentang orang mati dibangkitkan kembali, belum pernahkah kalian membaca di dalam kitab Musa mengenai belukar yang bernyala itu? Di dalam ayat-ayat itu tertulis bahwa Allah berkata kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.'
(26) But concerning the raising of the dead, have you not read in the book of Moses, in the passage about the burning bush, how God spoke to him, saying, 'I am the God of Abraham, and the God of Isaac, and the God of Jacob'?
(27) Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"
(27) Allah itu bukan Allah orang mati. Ia Allah orang hidup. Kalian keliru sekali!"
(27) He is not the God of the dead, but of the living; you are greatly mistaken and you are deceiving yourselves!"
12:28-34 = Hukum yang terutama
(Mat 22:34-40; Luk 10:25-28)
(28) Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
(28) Lalu datanglah seorang guru agama mendengarkan percakapan antara Yesus dengan orang-orang dari golongan Saduki itu. Guru agama itu melihat bahwa Yesus sudah menjawab orang-orang itu dengan baik. Maka ia bertanya kepada Yesus, "Perintah manakah yang paling penting dari semua perintah?"
(28) Then one of the scribes [an expert in Mosaic Law] came up and listened to them arguing [with one another], and noticing that Jesus answered them well, asked Him, "Which commandment is first and most important of all?"
(29) Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
(29) Yesus menjawab, "Perintah yang pertama, ialah: 'Dengarlah, hai bangsa Israel! Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
(29) Jesus answered, "The first and most important one is: 'Hear, O Israel, the Lord our God is one Lord;
(30) Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
(30) Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan seluruh akalmu dan dengan segala kekuatanmu.'
(30) and you shall love the Lord your God with all your heart, and with all your soul (life), and with all your mind (thought, understanding), and with all your strength.'
(31) Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
(31) Perintah kedua ialah: 'Cintailah sesamamu, seperti engkau mencintai dirimu sendiri.' Tidak ada lagi perintah lain yang lebih penting dari kedua perintah itu."
(31) This is the second: 'You shall [unselfishly] love your neighbor as yourself.' There is no other commandment greater than these."
(32) Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
(32) Lalu guru agama itu berkata kepada Yesus, "Tepat sekali, Bapak Guru! Memang benar apa yang Bapak katakan: Tuhanlah Allah yang esa, dan tidak ada lagi Allah yang lain.
(32) The scribe said to Him, "Admirably answered, Teacher; You truthfully stated that He is One, and there is no other but Him;
(33) Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
(33) Dan manusia harus mencintai Allah dengan sepenuh hatinya, dan dengan seluruh akalnya serta dengan segala kekuatannya. Dan ia juga harus mencintai sesamanya seperti dirinya sendiri. Itu lebih baik daripada mempersembahkan kurban bakaran dan kurban-kurban lainnya kepada Allah."
(33) and to love Him with all the heart and with all the understanding and with all the strength, and to [unselfishly] love one's neighbor as oneself, is much more than all burnt offerings and sacrifices."
(34) Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
(34) Yesus melihat bahwa guru agama itu sudah menjawab dengan baik sekali. Dan Yesus berkata kepadanya, "Engkau sudah hampir menjadi anggota umat Allah." Sesudah itu tidak seorang pun yang berani lagi mengajukan pertanyaan kepada Yesus.
(34) When Jesus saw that he answered thoughtfully and intelligently, He said to him, "You are not far from the kingdom of God." And after that, no one would dare to ask Him any more questions.
(35) Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
(35) Sementara mengajar di Rumah Tuhan, Yesus bertanya, "Bagaimanakah guru-guru agama dapat mengatakan bahwa Raja Penyelamat itu keturunan Daud?
(35) Jesus began to say, as He taught in [a portico or court of] the temple, "How can the scribes say that the Christ is the son of David?
(36) Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
(36) Padahal Daud sendiri--karena diilhami oleh Roh Allah--berkata, 'Tuhan berkata kepada Tuhanku: duduklah di sebelah kanan-Ku sampai Aku membuat musuh-musuh-Mu takluk kepada-Mu.'
(36) David himself said [when inspired] by the Holy Spirit, 'The Lord (the Father) said to my Lord (the Son, the Messiah), "Sit at My right hand, Until I put Your enemies under Your feet."'
(37) Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.
(37) Jadi kalau Daud menyebut Raja Penyelamat itu 'Tuhan', bagaimana mungkin Dia keturunan Daud?" Orang banyak yang berada di Rumah Tuhan itu senang mendengar Yesus mengajar.
(37) David himself calls Him (the Son, the Messiah) 'Lord'; so how can it be that He is David's Son?" The large crowd enjoyed hearing Jesus and listened to Him with delight.
12:38-40 = Yesus menasihatkan supaya hati-hati terhadap ahli-ahli Taurat
(Mat 23:5-7; Luk 20:45-47)
(38) Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
(38) Ia berkata kepada mereka, "Hati-hatilah terhadap guru-guru agama. Mereka suka berjalan-jalan dengan jubah yang panjang dan suka dihormati di pasar-pasar.
(38) In [the course of] His teaching He was saying, "Beware of the scribes, who like to walk around in long robes [displaying their prominence], and like to receive respectful greetings in the market places,
(39) yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
(39) Mereka suka tempat-tempat yang terhormat di dalam rumah ibadat dan di pesta-pesta.
(39) and [they love] the chief seats in the synagogues and the places of distinction and honor at banquets,
(40) yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
(40) Mereka menipu janda-janda dan merampas rumahnya. Dan untuk menutupi kejahatan mereka itu, mereka berdoa panjang-panjang. Hukuman mereka nanti berat!"
(40) [these scribes] who devour (confiscate) widows' houses, and offer long prayers for appearance's sake [to impress others]. These men will receive greater condemnation."
12:41-44 = Persembahan seorang janda miskin
(Luk 21:1-4)
(41) Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
(41) Waktu duduk bertentangan dengan kotak persembahan di Rumah Tuhan, Yesus memperhatikan orang-orang memasukkan uang mereka ke dalam kotak itu. Banyak orang kaya memasukkan banyak uang;
(41) {The Widow's Mite}And He sat down opposite the [temple] treasury, and began watching how the people were putting money into the treasury. And many rich people were putting in large sums.
(42) Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
(42) lalu seorang janda yang miskin datang juga. Ia memasukkan dua uang tembaga, yaitu uang receh yang terkecil nilainya.
(42) A poor widow came and put in two small copper coins, which amount to a mite.
(43) Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
(43) Maka Yesus memanggil pengikut-pengikut-Nya lalu berkata kepada mereka, "Perhatikanlah ini: Janda yang miskin itu memasukkan ke dalam kotak itu lebih banyak daripada yang dimasukkan oleh semua orang-orang lainnya.
(43) Calling His disciples to Him, He said to them, "I assure you and most solemnly say to you, this poor widow put in [proportionally] more than all the contributors to the treasury.
(44) Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
(44) Sebab mereka semua memberi dari kelebihan hartanya. Tetapi janda itu sekalipun sangat miskin memberikan semua yang ada padanya--justru yang ia perlukan untuk hidup."
(44) For they all contributed from their surplus, but she, from her poverty, put in all she had, all she had to live on."
Markus / Mark / 마가복음
1234567891011
- 12 -
13141516