www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Lukas / Luke / 누가복음
1234567891011121314
- 15 -
161718192021222324
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
15:1-7 = Perumpamaan tentang domba yang hilang
(Mat 18:12-14)
(1) Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
(1) Pada suatu hari, banyak penagih pajak dan orang-orang yang dianggap tidak baik oleh masyarakat, datang mendengar Yesus.
(1) [Sukacita di Surga] Banyak pemungut pajak dan orang berdosa berkumpul di sekeliling Yesus untuk mendengar-Nya.
(2) Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
(2) Orang-orang Farisi dan guru-guru agama mulai mengomel. Mereka berkata, "Cih, orang ini menerima orang-orang yang tidak baik dan malah makan bersama mereka!"
(2) Kemudian orang Farisi dan guru Taurat mulai mengomel. Mereka mengatakan, “Orang ini menerima orang berdosa dan makan bersama mereka.”
(3) Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
(3) Oleh sebab itu Yesus menceritakan kepada mereka perumpamaan ini,
(3) Kemudian Yesus mengatakan perumpamaan berikut kepada mereka. Kata-Nya,
(4) Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
(4) "Andaikata seorang dari kalian mempunyai seratus ekor domba, lalu ia kehilangan seekor--apakah yang akan dibuatnya? Pasti ia akan meninggalkan domba yang sembilan puluh sembilan ekor itu di padang rumput, dan pergi mencari yang hilang itu sampai dapat.
(4) “Jika seorang di antara kamu mempunyai 100 domba dan hilang satu ekor, tentu ia akan meninggalkan 99 dombanya. Apakah ia tidak mencari domba yang hilang itu?
(5) Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
(5) Dan kalau ia menemukan kembali domba itu, ia begitu gembira sehingga dipikulnya domba itu di bahunya,
(5) Apabila ia menemukannya, dengan sukacita ia meletakkannya di atas bahunya.
(6) dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
(6) lalu membawanya pulang. Kemudian ia memanggil kawan-kawan dan tetangga-tetangganya, dan berkata, 'Mari kita bergembira. Dombaku yang hilang sudah kutemukan kembali!'
(6) Dan ketika ia pulang ke rumahnya, ia memanggil semua teman dan tetangganya. Katanya kepada mereka, ‘Bergembiralah bersamaku. Aku sudah menemukan domba yang hilang itu.’
(7) Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
(7) Nah, begitulah juga di surga ada kegembiraan yang lebih besar atas satu orang berdosa yang bertobat, daripada atas sembilan puluh sembilan orang yang sudah baik dan tidak perlu bertobat."
(7) Dengan cara yang sama, Aku mengatakan kepadamu, akan ada sukacita yang lebih besar di surga karena satu orang yang berdosa bertobat. Sukacita karena orang yang satu itu lebih besar daripada sukacita karena 99 orang yang benar, yang tidak perlu lagi bertobat.
15:8-10 = Perumpamaan tentang dirham yang hilang
(Mat 18:12-14)
(8) Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?
(8) "Atau andaikata seorang wanita mempunyai sepuluh uang perak, lalu kehilangan sebuah--apakah yang akan dibuatnya? Ia akan menyalakan lampu dan menyapu rumahnya serta mencari di mana-mana sampai ditemukannya uang itu.
(8) Atau seandainya seorang perempuan mempunyai 10 keping uang perak dan hilang satu, apakah dia tidak menyalakan lampu dan menyapu seluruh rumah untuk mencarinya? Ia akan mencari baik-baik sampai ia menemukannya.
(9) Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.
(9) Pada waktu ia menemukan uang itu, ia memanggil teman-teman serta tetangga-tetangganya, lalu berkata, 'Aku senang sekali sudah menemukan kembali uangku yang hilang. Mari kita bergembira!'
(9) Dan apabila ia menemukannya, ia akan memanggil teman-teman dan tetangga-tetangganya. Ia akan mengatakan, ‘Bergembiralah dengan aku karena aku sudah menemukan keping uang perak yang hilang itu.’
(10) Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
(10) Begitulah juga malaikat Allah gembira kalau ada satu orang jahat bertobat dari dosa-dosanya. Percayalah!"
(10) Aku berkata kepadamu, begitu juga terjadi di surga. Malaikat-malaikat Allah akan bersukacita apabila ada seorang yang berdosa bertobat.”
15:11-32 = Perumpamaan tentang anak yang hilang
(Mat 18:12-14)
(11) Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
(11) Yesus berkata lagi, "Adalah seorang bapak yang mempunyai dua anak laki-laki.
(11) [Anak yang Hilang] Kemudian Yesus mengatakan, “Ada seorang yang mempunyai dua anak laki-laki.
(12) Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
(12) Yang bungsu berkata kepadanya, 'Ayah, berilah kepadaku sekarang ini bagianku dari kekayaan kita.' Maka ayahnya membagi kekayaannya itu antara kedua anaknya.
(12) Anak yang bungsu berkata kepada bapanya, ‘Bapa, berikanlah warisan yang menjadi bagianku.’ Kemudian bapanya membagi-bagikan kekayaannya kepada kedua anaknya.
(13) Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
(13) Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual bagian warisannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan uangnya dengan hidup berfoya-foya.
(13) Tidak lama kemudian anak bungsu itu mengumpulkan barang-barangnya dan berangkat ke negeri yang jauh.
(14) Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
(14) Ketika uangnya sudah habis semua, terjadilah di negeri itu suatu kelaparan yang besar, sehingga ia mulai melarat.
(14) Di sana ia menghambur-hamburkan uangnya dengan berfoya-foya. Ketika ia sudah menghabiskan uangnya, terjadilah bencana kelaparan di seluruh negeri. Ia mulai melarat.
(15) Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
(15) Lalu ia pergi bekerja pada seorang penduduk di situ, yang menyuruh dia ke ladang menjaga babinya.
(15) Ia menawarkan diri untuk bekerja pada seorang penduduk negeri itu. Orang itu menyuruh dia ke ladang untuk memberi makan babi-babinya.
(16) Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
(16) Ia begitu lapar sehingga ingin mengisi perutnya dengan makanan babi-babi itu. Walaupun ia begitu lapar, tidak seorang pun memberi makanan kepadanya.
(16) Ia sangat lapar sehingga ia ingin makan ampas-ampas yang dimakan babi-babi itu, tetapi itu pun tidak ada yang memberikan kepadanya.
(17) Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
(17) Akhirnya ia sadar dan berkata, 'Orang-orang yang bekerja pada ayahku berlimpah-limpah makanannya, dan aku di sini hampir mati kelaparan!
(17) Akhirnya ia menyadari kesalahannya. Katanya, ‘Begitu banyak hamba bapaku mendapat makanan yang berlimpah-limpah. Padahal aku hampir mati kelaparan di sini.
(18) Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
(18) Aku akan berangkat dan pergi kepada ayahku, dan berkata kepadanya: Ayah, aku sudah berdosa terhadap Allah dan terhadap Ayah.
(18) Aku akan kembali. Aku akan berkata kepada bapaku, Bapa, aku sudah berdosa terhadap surga dan di hadapan bapa.
(19) aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
(19) Tidak layak lagi aku disebut anak Ayah. Anggaplah aku seorang pekerja Ayah.'
(19) Aku tidak pantas lagi disebut anakmu. Terimalah aku sebagai salah satu dari hambamu.’
(20) Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
(20) Maka berangkatlah ia pulang kepada ayahnya. Masih jauh dari rumah, ia sudah dilihat oleh ayahnya. Dengan sangat terharu ayahnya lari menemuinya, lalu memeluk dan menciumnya.
(20) Jadi, ia berdiri dan pulang kepada bapanya.” [Kembalinya Anak yang Hilang] “Ketika ia masih jauh dari rumah, bapanya sudah melihat dia. Bapanya merasa kasihan kepadanya. Ia berlari kepadanya serta memeluk dan menciumnya.
(21) Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
(21) 'Ayah,' kata anak itu, 'aku sudah berdosa terhadap Allah dan terhadap Ayah. Tidak layak lagi aku disebut anak Ayah.'
(21) Kata anak itu kepada bapanya, ‘Bapa, aku sudah berdosa terhadap surga dan di hadapanmu. Aku tidak pantas lagi disebut anakmu.’
(22) Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
(22) Tetapi ayahnya memanggil pelayan-pelayannya dan berkata, 'Cepat! Ambillah pakaian yang paling bagus, dan pakaikanlah kepadanya. Kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya.
(22) Bapa itu berkata kepada hamba-hambanya, ‘Cepat, bawalah pakaian terbaik lalu pakaikan kepada anakku. Berikan cincin di jarinya dan sandal di kakinya.
(23) Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
(23) Sesudah itu ambillah anak sapi yang gemuk dan sembelihlah. Kita akan makan dan bersukaria.
(23) Bawalah anak sapi yang gemuk dan sembelihlah itu dan mari kita makan serta bersukacita.
(24) Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
(24) Sebab anakku ini sudah mati, sekarang hidup lagi; ia sudah hilang, sekarang ditemukan kembali.' Lalu mulailah mereka berpesta.
(24) Anakku yang kusangka sudah mati sudah hidup kembali. Ia telah hilang, tetapi sekarang ia ditemukan kembali.’ Maka mereka mulai berpesta.”
(25) Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
(25) Sementara itu, anak yang sulung ada di ladang. Ketika ia pulang dan sampai di dekat rumah, ia mendengar suara musik dan tari-tarian.
(25) [Anak Sulung Datang] “Saat itu anak sulung berada di ladang. Ketika ia sudah dekat ke rumah, ia mendengar musik dan tari-tarian.
(26) Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
(26) Ia memanggil salah seorang dari pelayan-pelayannya, lalu bertanya, 'Ada apa ini di rumah?'
(26) Ia memanggil salah satu hamba dan menanyakan, ‘Ada apa itu?’
(27) Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
(27) Pelayan itu menjawab, 'Adik Tuan kembali! Dan ayah Tuan sudah menyuruh menyembelih anak sapi yang gemuk, sebab ia sudah mendapat kembali anaknya dalam keadaan selamat!'
(27) Hamba itu menjawab, ‘Saudaramu sudah kembali. Bapamu menyembelih anak sapi yang gemuk karena anaknya sudah kembali dengan selamat.’
(28) Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
(28) Anak yang sulung itu marah sekali sehingga ia tidak mau masuk ke rumah. Lalu ayahnya keluar dan membujuk dia masuk.
(28) Mendengar itu, anak sulung itu marah, ia tidak mau masuk ke pesta itu, lalu bapanya keluar dan mengajak dia masuk.
(29) Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
(29) Tetapi ia berkata, 'Bertahun-tahun lamanya aku bekerja mati-matian untuk Ayah. Tidak pernah aku membantah perintah Ayah. Dan apakah yang Ayah berikan kepadaku? Seekor kambing pun belum pernah Ayah berikan untuk aku berpesta dengan kawan-kawanku!
(29) Anak itu berkata kepada bapanya, ‘Begini bapa. Bertahun-tahun aku terus seperti hamba melayanimu dan selalu menaati perintahmu. Bapa tidak pernah menyembelih seekor kambing pun untukku. Engkau tidak pernah mengadakan pesta untukku bersama teman-temanku.
(30) Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
(30) Anak Ayah itu sudah menghabiskan kekayaan Ayah dengan perempuan pelacur, tetapi begitu ia kembali, Ayah menyembelih anak sapi yang gemuk untuk dia!'
(30) Ketika anak yang menghabiskan uangmu dengan pelacur-pelacur itu kembali, engkau menyembelih anak sapi yang gemuk untuk dia.’
(31) Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
(31) 'Anakku,' jawab ayahnya, 'engkau selalu ada di sini dengan aku. Semua yang kumiliki adalah milikmu juga.
(31) Jawab bapanya, ‘Anakku, engkau selalu bersamaku. Semua milikku adalah milikmu.
(32) Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
(32) Tetapi kita harus berpesta dan bergembira, sebab adikmu itu sudah mati, tetapi sekarang hidup lagi; ia sudah hilang, tetapi sekarang telah ditemukan kembali.'"
(32) Kita harus berpesta dan bersukacita sebab saudaramu telah mati, tetapi ia sudah hidup kembali, ia telah hilang, tetapi sudah ditemukan kembali.’”
Lukas / Luke / 누가복음
1234567891011121314
- 15 -
161718192021222324