www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Roma / Romans / 로마서
12345678910
- 11 -
1213141516
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
11:1-10 = Sisa Israel
(1) Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.
(1) Saya bertanya: Apakah Allah sudah membuang umat-Nya sendiri? Tentu tidak! Saya sendiri seorang Israel keturunan Abraham, dan dari suku Benyamin.
(1) [Allah Tidak Melupakan Umat-Nya] Maka aku bertanya, “Apakah Allah telah menolak umat-Nya?” Tidak, karena aku juga orang Israel, keturunan Abraham, dari suku Benyamin.
(2) Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Allah:
(2) Tidak! Allah tidak membuang umat-Nya yang telah dipilih-Nya sejak semula. Saudara-saudara tahu apa yang tertulis dalam Alkitab mengenai Elia, ketika ia mengadukan soal Israel kepada Allah. Elia berkata,
(2) Allah telah memilih bangsa Israel sebelum mereka dilahirkan. Dan Allah tidak menolaknya. Kamu telah tahu yang ditulis Kitab Suci tentang Elia. Ia berdoa kepada Allah untuk melawan bangsa Israel. Elia mengatakan,
(3) Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.
(3) "Tuhan, orang-orang sudah membunuh nabi-nabi-Mu dan menghancurkan tempat-tempat mempersembahkan kurban untuk-Mu. Tinggal saya seorang diri dan mereka mau membunuh saya."
(3) “Tuhan, mereka telah membunuh nabi-nabi-Mu dan menghancurkan mezbah-Mu. Hanya aku nabi yang masih hidup. Dan mereka berusaha juga membunuhku.”
(4) Tetapi bagaimanakah firman Allah kepadanya? "Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal."
(4) Apakah jawaban Allah kepada Elia? Allah menjawab, "Aku sudah meninggalkan tujuh ribu orang untuk diri-Ku sendiri. Mereka belum pernah menyembah Dewa Baal."
(4) Tetapi apa jawab Allah kepada Elia? Allah mengatakan, “Aku telah memelihara 7.000 orang untuk-Ku dan mereka tidak menyembah Baal.”
(5) Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
(5) Begitu juga sekarang ini: Ada sejumlah kecil orang-orang yang telah dipilih oleh Allah karena rahmat-Nya.
(5) Demikian juga saat ini, masih ada sejumlah kecil orang dari hasil pilihan Allah karena anugerah-Nya.
(6) Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
(6) Ia memilih mereka berdasarkan rahmat-Nya dan bukan berdasarkan perbuatan mereka. Sebab kalau pilihan Allah itu berdasarkan perbuatan manusia, maka rahmat Allah itu bukan lagi rahmat yang sejati.
(6) Dan jika Allah memilih orang karena anugerah-Nya, itu bukanlah hasil perbuatannya yang membuatnya menjadi milik Allah. Jika mereka bisa menjadi orang pilihan Allah, karena yang dilakukannya, pemberian Allah itu bukanlah pemberian yang sesungguhnya.
(7) Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya,
(7) Jadi, bagaimana? Umat Israel tidak mendapat apa yang mereka cari. Yang mendapatnya hanyalah segolongan kecil orang-orang yang telah dipilih oleh Allah. Yang lain semuanya menjadi keras kepala terhadap panggilan Allah.
(7) Jadi, inilah yang terjadi: Orang Israel berusaha dibenarkan di hadapan Allah, tetapi mereka tidak berhasil. Orang yang dipilih Allah akan dibenarkan di hadapan-Nya. Orang yang lain mengeraskan hatinya dan menolak mendengarkan Allah.
(8) seperti ada tertulis: "Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini."
(8) Sebab di dalam Alkitab tertulis begini, "Allah membuat hati dan pikiran mereka menjadi bebal; dan sampai saat ini mata mereka tidak dapat melihat dan telinga mereka tidak dapat mendengar."
(8) Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Allah membuat orang tertidur.” “Allah menutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat; dan Allah menutup telinganya, sehingga mereka tidak dapat mendengar. Dan itu berlaku sampai sekarang.”
(9) Dan Daud berkata: "Biarlah jamuan mereka menjadi jerat dan perangkap, penyesatan dan pembalasan bagi mereka.
(9) Daud berkata juga, "Biarlah pesta-pesta mereka menjadi perangkap bagi mereka sendiri, dan menjadi lubang, tempat mereka jatuh dan hancur!
(9) Dan Daud mengatakan, “Biarkanlah mereka tertangkap dan terjerat dalam pestanya sendiri. Biarkan mereka jatuh dan dihukum.
(10) Dan biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat, dan buatlah punggung mereka terus-menerus membungkuk."
(10) Biarlah pandangan mereka menjadi gelap supaya mereka tidak dapat melihat; dan biarlah mereka menjadi bongkok selama-lamanya."
(10) Biarkan mata mereka tertutup supaya tidak dapat melihat. Dan biarkan mereka selalu berada dalam kesulitan.”
11:11-24 = Israel tersandung, bangsa-bangsa lain selamat
(11) Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
(11) Saya bertanya lagi: Ketika orang Yahudi jatuh, apakah itu terjadi supaya mereka hancur? Sekali-kali tidak! Tetapi karena mereka berdosa, maka bangsa lain malah diselamatkan, sehingga menyebabkan orang Yahudi iri hati terhadap bangsa lain itu.
(11) Maka aku bertanya: Ketika bangsa Yahudi jatuh, apakah hal itu membinasakannya? Tidak, tetapi kesalahan mereka membawa keselamatan bagi bangsa yang bukan Yahudi. Hal itu terjadi membuat orang Yahudi merasa iri.
(12) Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.
(12) Karena bangsa Yahudi bersalah dan tidak menuruti kemauan Allah, maka bangsa-bangsa lain diberkati oleh Allah. Apalagi kalau hubungan bangsa Yahudi dengan Allah menjadi baik kembali; tentu lebih besar lagi berkat yang akan diberikan oleh Allah!
(12) Kesalahan bangsa Yahudi membawa berkat yang luar biasa bagi dunia. Kekalahan orang Yahudi membawa berkat bagi bangsa yang bukan Yahudi. Apabila cukup banyak orang Yahudi yang kembali kepada Allah, pastilah dunia ini akan semakin banyak menerima berkat.
(13) Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
(13) Tetapi sekarang baiklah saya berbicara kepada Saudara-saudara yang bukan Yahudi! Selama ini, sebagai rasul untuk bangsa-bangsa yang bukan Yahudi, saya sangat menjunjung tinggi tugas saya.
(13) Sekarang aku berbicara kepadamu orang yang bukan Yahudi. Aku adalah rasul untuk bangsa yang bukan Yahudi. Jadi, aku akan melakukan yang terbaik yang dapat kulakukan selama aku mempunyai jabatan itu.
(14) yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.
(14) Saya mengharap saya dapat menimbulkan iri hati pada bangsa saya sendiri, supaya dengan jalan itu saya dapat menyelamatkan sebagian dari mereka.
(14) Aku berharap bahwa aku dapat membuat bangsaku sendiri cemburu. Dengan cara itu, mungkin aku dapat menolong beberapa dari mereka untuk diselamatkan.
(15) Sebab jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?
(15) Karena mereka ditolak oleh Allah, maka hubungan dunia dengan Allah menjadi baik kembali; apalagi kalau mereka diterima oleh Allah! Tentu itu sama saja seperti orang mati hidup lagi!
(15) Allah berpaling dari bangsa Yahudi. Ketika itu terjadi, Allah berteman dengan bangsa lain di dunia. Jadi, pada saat Allah menerima bangsa Yahudi, pastilah hal itu seperti membawa hidup bagi orang sesudah kematian.
(16) Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus.
(16) Kalau sepotong roti yang pertama sudah diberikan kepada Allah, itu berarti seluruh rotinya diberi kepada Allah juga. Dan kalau akar pohon adalah kepunyaan Allah, itu berarti cabang-cabangnya adalah milik-Nya juga.
(16) Jika potongan roti pertama dipersembahkan kepada Allah, seluruh potongan roti suci. Jika akar pohon suci, seluruh cabang pohon juga suci.
(17) Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,
(17) Sebagian dari cabang-cabang pohon zaitun--yaitu orang-orang Yahudi--sudah dikerat. Dan pada bekas keratan itu dicangkokkan cabang pohon zaitun liar, yaitu Saudara-saudara yang bukan Yahudi. Saudara dicangkokkan di situ supaya Saudara menikmati segala yang baik dari kehidupan rohani orang-orang Yahudi.
(17) Hal itu sama seperti ranting-ranting pohon zaitun yang patah, dan cabang dari pohon zaitun liar dicangkokkan pada pohon yang pertama. Kamu bangsa yang bukan Yahudi adalah seperti ranting yang liar, dan sekarang mendapat kekuatan dan hidup dari pohon yang pertama.
(18) janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.
(18) Oleh karena itu janganlah kalian menganggap enteng mereka yang sudah dikerat seperti cabang itu. Kalian harus ingat bahwa kalian hanya cabang saja. Dan bukannya cabang yang memberi makan kepada akar, melainkan akar yang memberi makan kepada cabang.
(18) Jadi, jangan bermegah dengan ranting yang patah. Kamu tidak punya dasar untuk bermegah karena kamu tidak memberi hidup kepada akar, tetapi akarlah yang memberimu hidup.
(19) Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas.
(19) Tetapi Saudara akan berkata, "Ya, tetapi cabang-cabang itu dipotong supaya saya dapat dicangkokkan pada pohonnya!"
(19) Kamu pasti akan mengatakan, “Ranting-ranting sudah patah aku dapat menggabungkan diri dengan pohon itu.”
(20) Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!
(20) Itu memang benar. Tetapi mereka dibuang karena mereka tidak percaya, sedangkan Saudara diterima karena Saudara percaya. Jadi janganlah Saudara menjadi sombong karenanya; sebaliknya Saudara harus merasa takut.
(20) Benar demikian, tetapi ranting-ranting itu patah, karena mereka tidak percaya. Dan kamu lanjutkan menjadi bagian dari pohon itu hanya karena kamu percaya. Jangan bermegah, tetapi takutlah.
(21) Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
(21) Sebab kalau Allah tidak merasa sayang untuk membuang orang Yahudi yang seperti cabang-cabang asli itu, jangan menyangka Ia akan merasa sayang untuk membuang Saudara!
(21) Jika Allah tidak mengizinkan batang pohon itu tetap tegak, Ia tidak akan membiarkan kamu tinggal, jika kamu tidak percaya.
(22) Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.
(22) Jadi di sini kita melihat betapa baiknya Allah dan betapa kerasnya juga Ia. Ia bertindak keras terhadap mereka yang berdosa, tetapi Ia baik hati terhadap Saudara--asal Saudara tetap hidup dari kebaikan-Nya. Kalau tidak, maka Saudara juga akan dibuang.
(22) Kamu sudah melihat bahwa Allah sangat baik, tetapi juga sangat tegas. Allah menghukum orang yang tidak mengikut Dia lagi, tetapi Ia baik kepadamu, jika kamu tetap bergantung pada kebaikan-Nya. Jika kamu tidak mau mengikut Dia, kamu akan dipotong dari pohon itu.
(23) Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.
(23) Dan mengenai orang-orang Yahudi itu, kalau mereka berhenti bersikap tidak percaya, maka mereka akan diterima kembali; sebab Allah berkuasa untuk menerima mereka kembali.
(23) Jika orang Yahudi mau percaya kepada Allah lagi, mereka mau diterima-Nya kembali. Allah sanggup meletakkannya kembali ke tempatnya semula.
(24) Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri.
(24) Saudara yang bukan berasal dari bangsa Yahudi adalah seperti cabang dari pohon zaitun yang liar. Nah, kalau Saudara, bertentangan dengan sifat Saudara, bisa dicangkokkan pada pohon zaitun asli, apalagi orang-orang Yahudi yang diumpamakan dengan cabang-cabang pohon zaitun asli itu. Tentu lebih mudah lagi bagi Allah untuk mengembalikan mereka pada pohon zaitun mereka sendiri.
(24) Bukanlah hal yang biasa jika ranting liar menjadi bagian dari pohon yang baik. Kamu bangsa yang bukan Yahudi sama seperti ranting yang dipotong dari pohon zaitun liar. Kemudian kamu dicangkokkan pada pohon zaitun yang baik. Bangsa Yahudi sama seperti ranting yang tumbuh di pohon yang baik. Jadi, pastilah dia dengan mudah dicangkokkan pada pohon asalnya lagi.
11:25-36 = Penyelamatan Israel
(25) Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
(25) Saudara-saudara! Saya harap kalian jangan merasa sudah tahu segala-galanya. Sebab ada sesuatu hal yang dikehendaki oleh Allah, tetapi yang belum diketahui orang. Dan saya mau kalian mengetahuinya; yaitu ini: Sebagian dari orang Yahudi berkeras kepala, tetapi sikap mereka itu akan berlangsung hanya sampai jumlah orang-orang bukan Yahudi yang datang kepada Allah sudah lengkap.
(25) Aku mau supaya kamu mengerti rahasia kebenaran itu, Saudara-saudaraku, kebenaran itu akan menolongmu untuk mengerti bahwa kamu tidak tahu apa-apa. Kebenaran itu adalah: sebagian orang Israel telah dibuat keras kepala, tetapi hal itu akan berubah, bila cukup jumlah orang yang bukan Yahudi datang kepada Allah.
(26) Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
(26) Demikianlah semua orang Yahudi akan selamat. Sebab di dalam Alkitab tertulis begini, "Raja Penyelamat akan datang dari Sion; Ia akan menghapuskan segala kejahatan dari keturunan Yakub.
(26) Dengan cara itu, semua orang Israel akan diselamatkan. Hal itu tertulis dalam Kitab Suci, “Juruselamat akan datang dari Sion. Ia akan mengusir semua yang jahat dari keluarga Yakub.
(27) Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka."
(27) Aku akan mengikat perjanjian ini dengan mereka pada waktu Aku mengampuni dosa-dosa mereka."
(27) Dan Aku akan membuat perjanjian itu dengan mereka, apabila Aku membuang dosa-dosanya.”
(28) Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang.
(28) Karena orang Yahudi tidak mau menerima Kabar Baik dari Allah, maka mereka menjadi musuh Allah; dan itu justru menjadi keuntungan bagi Saudara-saudara yang bukan Yahudi. Tetapi karena pilihan Allah, maka orang-orang Yahudi itu tetap dikasihi oleh Allah demi nenek moyang mereka.
(28) Orang Yahudi tidak mau menerima Kabar Baik sehingga mereka menjadi musuh Allah. Hal itu terjadi untuk menolong kamu orang yang bukan Yahudi, tetapi orang Yahudi tetap menjadi umat pilihan Allah, yang sangat dikasihi-Nya. Ia mengasihinya karena janji-Nya kepada nenek moyangnya.
(29) Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
(29) Sebab kalau Allah memilih orang dan memberkati orang itu, Allah tidak pernah menarik kembali apa yang telah dibuat-Nya.
(29) Ia tidak pernah mengubah rencana-Nya terhadap orang yang dipanggil-Nya dan pemberian yang diberikan kepada mereka. Dan Allah tidak pernah membatalkan panggilan-Nya atas mereka.
(30) Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,
(30) Dahulu kalian tidak taat kepada Allah. Tetapi sekarang Allah sudah menyatakan bahwa kalian bebas dari kesalahan, karena orang-orang Yahudi tidak taat.
(30) Kamu pernah tidak mau taat pada Allah, tetapi sekarang kamu sudah menerima belas kasihan, sebab orang Yahudi tidak mau taat.
(31) demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
(31) Begitu juga dengan orang-orang Yahudi itu. Sekarang ini mereka tidak taat kepada Allah, supaya kalian dinyatakan bebas dari kesalahan. Tetapi nanti mereka juga akan dinyatakan bebas dari kesalahan.
(31) Dan sekarang orang Yahudi tidak mau taat sebab Allah menunjukkan belas kasihan-Nya kepadamu, tetapi hal itu terjadi, supaya mereka juga dapat menerima belas kasihan dari Allah.
(32) Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
(32) Sebab Allah sudah membiarkan seluruh umat manusia dikuasai ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan belas kasihan-Nya kepada mereka semuanya.
(32) Semua orang tidak mau taat pada Allah. Ia mengumpulkan semua orang yang tidak taat menjadi satu sehingga Ia dapat menunjukkan belas kasihan-Nya kepada mereka.
(33) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
(33) Sungguh hebat kekayaan Allah! Sungguh besar kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya! Siapakah yang dapat menyelidiki keputusan-keputusan-Nya? Siapakah yang dapat mengerti cara-caranya Ia bekerja?
(33) [Pujian bagi Allah] Ya, kekayaan Allah sangat besar. Kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya tidak pernah habis. Tidak ada orang yang dapat menjelaskan keputusan yang dibuat Allah. Tidak ada orang yang dapat mengerti jalan-Nya.
(34) Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?
(34) Dalam Alkitab tertulis begini, "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Siapakah dapat memberi nasihat kepada-Nya?
(34) Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Siapa yang mengerti pikiran Tuhan? Siapa yang dapat menasihati Allah?”
(35) Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?
(35) Siapakah pernah memberi sesuatu kepada Tuhan sehingga bisa menuntut balasan-Nya?"
(35) “Siapa yang pernah memberi sesuatu kepada Allah? Allah tidak pernah berutang kepada siapa pun.”
(36) Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
(36) Allah yang menciptakan segala sesuatu. Semuanya berasal dari Allah dan adalah untuk Allah. Terpujilah Allah untuk selama-lamanya! Amin.
(36) Ya, Allah yang menjadikan segala sesuatu. Dan segala-galanya berlangsung melalui Allah dan untuk Allah. Bagi Allahlah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Roma / Romans / 로마서
12345678910
- 11 -
1213141516