www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Roma / Romans / 로마서
12345
- 6 -
78910111213141516
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
English Amplified 2015

[Versi Mudah Dibaca 2006]
6:1-14 = Mati dan bangkit dengan Kristus
(1) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
(1) Kalau begitu, apakah yang dapat kita katakan? Haruskah kita terus saja berbuat dosa supaya Allah semakin mengasihi kita?
(1) {Believers Are Dead to Sin, Alive to God}What shall we say [to all this]? Should we continue in sin and practice sin as a habit so that [God's gift of] grace may increase and overflow?
(2) Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
(2) Tentu tidak! Dosa tidak lagi berkuasa atas kita, jadi, mana bisa kita terus-menerus hidup dengan berbuat dosa?
(2) Certainly not! How can we, the very ones who died to sin, continue to live in it any longer?
(3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(3) Tahukah Saudara-saudara bahwa pada waktu kita dibaptis, kita dipersatukan dengan Kristus Yesus? Ini berarti kita dipersatukan dengan kematian-Nya.
(3) Or are you ignorant of the fact that all of us who have been baptized into Christ Jesus were baptized into His death?
(4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(4) Dengan baptisan itu, kita dikubur dengan Kristus dan turut mati bersama-sama Dia, supaya sebagaimana Kristus dihidupkan dari kematian oleh kuasa Bapa yang mulia, begitu pun kita dapat menjalani suatu hidup yang baru.
(4) We have therefore been buried with Him through baptism into death, so that just as Christ was raised from the dead through the glory and power of the Father, we too might walk habitually in newness of life [abandoning our old ways].
(5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
(5) Kalau kita sudah menjadi satu dengan Kristus sebab kita turut mati bersama Dia, kita akan menjadi satu dengan Dia juga karena kita turut dihidupkan kembali seperti Dia.
(5) For if we have become one with Him [permanently united] in the likeness of His death, we will also certainly be [one with Him and share fully] in the likeness of His resurrection.
(6) Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
(6) Kita mengetahui bahwa tabiat kita yang lama sebagai manusia sudah dimatikan bersama-sama Kristus pada kayu salib supaya kuasa tabiat kita yang berdosa itu dihancurkan; dengan demikian kita tidak lagi diperhamba oleh dosa.
(6) We know that our old self [our human nature without the Holy Spirit] was nailed to the cross with Him, in order that our body of sin might be done away with, so that we would no longer be slaves to sin.
(7) Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
(7) Karena kalau seseorang mati, orang itu dibebaskan dari kuasa dosa.
(7) For the person who has died [with Christ] has been freed from [the power of] sin.
(8) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
(8) Kalau kita sudah mati bersama Kristus, kita percaya bahwa kita pun akan hidup bersama Dia.
(8) Now if we have died with Christ, we believe that we will also live [together] with Him,
(9) Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
(9) Sebab kita tahu bahwa Kristus sudah dihidupkan dari kematian dan Ia tidak akan mati lagi; kematian sudah tidak lagi berkuasa atas diri-Nya.
(9) because we know [the self-evident truth] that Christ, having been raised from the dead, will never die again; death no longer has power over Him.
(10) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
(10) Kematian yang dialami Kristus adalah kematian terhadap dosa. Itu terjadi satu kali saja untuk selama-lamanya. Dan hidup yang dijalani-Nya sekarang ini adalah hidup untuk Allah.
(10) For the death that He died, He died to sin [ending its power and paying the sinner's debt] once and for all; and the life that He lives, He lives to [glorify] God [in unbroken fellowship with Him].
(11) Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
(11) Kalian harus juga menganggap dirimu mati terhadap dosa, tetapi hidup dalam hubungan yang erat dengan Allah melalui Kristus Yesus.
(11) Even so, consider yourselves to be dead to sin [and your relationship to it broken], but alive to God [in unbroken fellowship with Him] in Christ Jesus.
(12) Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
(12) Jangan lagi membiarkan dosa menguasai hidupmu yang fana agar Saudara jangan menuruti keinginanmu yang jahat.
(12) Therefore do not let sin reign in your mortal body so that you obey its lusts and passions.
(13) Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
(13) Janganlah juga Saudara menyerahkan anggota badanmu kepada kuasa dosa untuk digunakan bagi maksud-maksud yang jahat. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang yang sudah dipindahkan dari kematian kepada hidup. Serahkanlah dirimu seluruhnya kepada Allah supaya dipakai untuk melakukan kehendak Allah.
(13) Do not go on offering members of your body to sin as instruments of wickedness. But offer yourselves to God [in a decisive act] as those alive [raised] from the dead [to a new life], and your members [all of your abilities—sanctified, set apart] as instruments of righteousness [yielded] to God.
(14) Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
(14) Dosa tidak boleh menguasai kalian, karena kalian tidak lagi hidup di bawah hukum agama Yahudi tetapi di bawah rahmat Allah.
(14) For sin will no longer be a master over you, since you are not under Law [as slaves], but under [unmerited] grace [as recipients of God's favor and mercy].
6:15-23 = Dua macam perhambaan
(15) Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
(15) Sekarang, apa kesimpulannya? Bolehkah kita berdosa, sebab kita tidak lagi di bawah kekuasaan hukum agama Yahudi, melainkan di bawah kekuasaan rahmat Allah? Sekali-kali tidak!
(15) What then [are we to conclude]? Shall we sin because we are not under Law, but under [God's] grace? Certainly not!
(16) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
(16) Tahukah kalian bahwa kalau kalian menyerahkan diri kepada seseorang untuk melakukan kemauannya maka kalian adalah hamba orang yang kalian taati itu--entah hamba dosa yang membawa kalian kepada kematian, atau hamba yang taat kepada Allah, dan dengan demikian berbaik kembali dengan Allah.
(16) Do you not know that when you continually offer yourselves to someone to do his will, you are the slaves of the one whom you obey, either [slaves] of sin, which leads to death, or of obedience, which leads to righteousness (right standing with God)?
(17) Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
(17) Tetapi syukur kepada Allah! Sebab dahulu kalian menjadi hamba dosa, tetapi sekarang kalian dengan sepenuh hati mentaati pengajaran benar yang sudah diberikan kepadamu.
(17) But thank God that though you were slaves of sin, you became obedient with all your heart to the standard of teaching in which you were instructed and to which you were committed.
(18) Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
(18) Kalian sudah dibebaskan dari dosa, dan sekarang menjadi hamba untuk kehendak Allah.
(18) And having been set free from sin, you have become the slaves of righteousness [of conformity to God's will and purpose].
(19) Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
(19) Karena daya tangkapmu begitu lemah, saya memakai contoh-contoh perhambaan supaya lebih mudah kalian mengerti. Dahulu kalian menyerahkan dirimu seluruhnya sebagai hamba bagi hal-hal yang kotor dan yang jahat untuk maksud-maksud yang jahat. Begitu juga sekarang, hendaklah kalian menyerahkan diri seluruhnya sebagai hamba bagi kehendak Allah untuk maksud-maksud Allah yang khusus.
(19) I am speaking in [familiar] human terms because of your natural limitations [your spiritual immaturity]. For just as you presented your bodily members as slaves to impurity and to [moral] lawlessness, leading to further lawlessness, so now offer your members [your abilities, your talents] as slaves to righteousness, leading to sanctification [that is, being set apart for God's purpose].
(20) Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
(20) Waktu kalian diperhamba oleh dosa, kalian tidak dikuasai oleh kehendak Allah.
(20) When you were slaves of sin, you were free in regard to righteousness [you had no desire to conform to God's will].
(21) Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
(21) Pada waktu itu keuntungan apakah yang kalian terima dari hal-hal yang sekarang ini kalian malu melakukannya? Perbuatan-perbuatan itu hanya membawa kematian!
(21) So what benefit did you get at that time from the things of which you are now ashamed? [None!] For the outcome of those things is death!
(22) Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
(22) Tetapi sekarang kalian sudah dibebaskan dari dosa, dan menjadi hamba Allah. Keuntunganmu ialah bahwa Saudara hidup khusus untuk Allah dan hal itu menghasilkan hidup sejati dan kekal.
(22) But now since you have been set free from sin and have become [willing] slaves to God, you have your benefit, resulting in sanctification [being made holy and set apart for God's purpose], and the outcome [of this] is eternal life.
(23) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
(23) Sebab kematian adalah upah dari dosa; tetapi hidup sejati dan kekal bersama Kristus Yesus Tuhan kita adalah pemberian yang diberikan oleh Allah dengan cuma-cuma.
(23) For the wages of sin is death, but the free gift of God [that is, His remarkable, overwhelming gift of grace to believers] is eternal life in Christ Jesus our Lord.
Roma / Romans / 로마서
12345
- 6 -
78910111213141516