www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Roma / Romans / 로마서
123456
- 7 -
8910111213141516
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
7:1-12 = Arti hukum Taurat
(1) Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?
(1) Saudara-saudaraku! Saudara semuanya sudah mengenal hukum. Jadi, kalian tahu bahwa kekuasaan hukum atas seseorang, berlaku hanya selama orang itu masih hidup.
(1) [Contoh dari Pernikahan] Saudara-saudara, kamu semua mengerti hukum Musa. Kamu pasti mengerti hukum itu menguasai seseorang selama ia masih hidup.
(2) Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.
(2) Seorang wanita yang bersuami, umpamanya, terikat oleh hukum kepada suaminya hanya selama suaminya masih hidup. Kalau suaminya mati, istri itu bebas dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya.
(2) Seorang perempuan harus tetap dalam status menikah dengan suaminya selama suaminya masih hidup. Jika suaminya meninggal, ia bebas dari hukum pernikahan.
(3) Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.
(3) Kalau wanita itu hidup dengan laki-laki yang lain pada waktu suaminya masih hidup, maka wanita itu dikatakan berzinah. Tetapi kalau suaminya meninggal, maka secara hukum, wanita itu sudah bebas. Dan kalau ia kawin lagi dengan seorang laki-laki yang lain, maka ia tidak berzinah.
(3) Jika perempuan itu menikah dengan laki-laki lain sementara suaminya masih hidup, hukum mengatakan bahwa ia berzina. J suaminya meninggal, ia bebas dari hukum pernikahan. Jadi, jika perempuan itu menikah dengan laki-laki lain setelah suaminya meninggal, ia tidak berzina.
(4) Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.
(4) Begitu juga halnya dengan kalian, Saudara-saudaraku. Terhadap hukum agama Yahudi kalian sudah mati, karena kalian telah dipersatukan dengan tubuh Kristus dan menjadi kepunyaan Dia yang sudah dihidupkan kembali dari kematian. Ia dihidupkan dari kematian supaya kita menjadi berguna bagi Allah dalam kehidupan kita.
(4) Saudara-saudaraku, demikian juga, dirimu yang lama sudah mati dan kamu bebas dari hukum Musa melalui tubuh Kristus, dan sekarang kamu milik orang lain. Kamu menjadi milik Kristus yang telah dibangkitkan dari kematian. Kita adalah milik Kristus, dengan demikian kita dapat dipakai dalam pelayanan terhadap Allah.
(5) Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.
(5) Sebab, dahulu kita hidup menurut sifat-sifat manusia. Pada waktu itu keinginan-keinginan yang berdosa, yang timbul karena adanya hukum agama, memegang peranan dalam diri kita. Itu sebabnya kita melakukan hal-hal yang mengakibatkan kematian.
(5) Dahulu kita dikuasai oleh diri kita yang berdosa. Hukum Taurat membuat kita melakukan yang penuh dosa. Dan sesuatu yang penuh dosa, yang kita telah lakukan itu menguasai tubuh kita, sehingga semua yang telah kita lakukan, membawa kematian kepada kita.
(6) Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.
(6) Tetapi sekarang kita tidak lagi terikat pada hukum agama Yahudi. Kita sudah mati terhadap hukum yang dahulunya menguasai kita. Kita tidak lagi mengabdi dengan cara yang lama, menurut hukum yang tertulis. Sekarang kita mengabdi menurut cara baru yang ditunjukkan oleh Roh Allah kepada kita.
(6) Dahulu hukum itu mengikat kita seperti tawanan, tetapi diri kita yang lama telah mati dan kita dibebaskan dari hukum Taurat itu. Jadi, sekarang kita melayani Allah dengan cara yang baru, bukan dengan cara yang lama, dengan peraturan-peraturan yang tertulis. Sekarang kita melayani Allah dengan cara yang baru bersama Roh.
(7) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!"
(7) Kalau begitu, apakah yang dapat kita katakan? Bahwa hukum agama Yahudi jahat? Tentu tidak! Tetapi hukum itulah yang mengajar saya tentang dosa. Saya tidak akan tahu tamak itu apa, kalau hukum agama tidak mengatakan, "Janganlah tamak."
(7) [Perlawanan Kita terhadap Dosa] Kamu mungkin mengira aku berkata bahwa hukum Taurat adalah dosa. Itu tidak benar, tetapi jika hukum Taurat tidak mengajarkan arti dosa, aku tidak pernah mengerti artinya. Umpamanya jika hukum Taurat tidak mengatakan, “Kamu tidak boleh menginginkan milik orang lain,” aku tidak mengetahuinya, bahwa itu salah.
(8) Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.
(8) Melalui hukum agama, dosa mendapat kesempatan untuk menimbulkan segala macam keinginan yang tamak di dalam hati saya; sebab kalau hukum agama tidak ada, maka dosa pun mati.
(8) Dan dosa menemukan cara menggunakan peraturan itu dan membuat aku menginginkan semua yang tidak baik. Jadi, dosa datang kepadaku karena peraturan itu, tetapi tanpa hukum Taurat, dosa tidak mempunyai kuasa.
(9) Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup,
(9) Saya dahulu hidup tanpa hukum agama. Tetapi ketika hukum agama muncul, dosa mulai hidup
(9) Dahulu sebelum aku mengenal hukum Taurat, aku hidup bukan dengan hukum Taurat. Ketika peraturan itu datang padaku, dosa mulai hidup.
(10) sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.
(10) dan saya mati. Maka hukum agama itu, yang mulanya dimaksudkan untuk memberi hidup, malah mendatangkan kematian kepada saya.
(10) Dan aku mati karena dosa. Hukum Taurat sebenarnya dimaksudkan untuk membawa hidup, tetapi untukku malah membawa kematian.
(11) Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku.
(11) Karena melalui hukum agama itu, dosa mengambil kesempatan menipu dan membunuh saya.
(11) Dosa menggunakan peraturan itu untuk menipu dan membuat aku mati.
(12) Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.
(12) Hukum agama berasal dari Allah, dan setiap perintah dalam hukum itu datangnya dari Allah, jadi adil dan baik.
(12) Hukum Taurat itu suci dan peraturannya suci, benar, dan baik.
7:13-26 = Perjuangan hukum Taurat dan dosa
(13) Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.
(13) Nah, apakah ini berarti bahwa yang baik itu mendatangkan kematian bagi saya? Tentu tidak! Dosalah yang mendatangkan kematian itu. Dengan memakai yang baik, dosa mendatangkan kematian kepada saya, supaya sifat-sifat dosa kelihatan dengan jelas. Melalui perintah-perintah Allah, terbuktilah betapa jahatnya dosa.
(13) Apakah itu berarti sesuatu yang baik membawa kematian untukku? Tidak, tetapi dosa menggunakan sesuatu yang baik, untuk membawa kematian bagiku. Hal itu terjadi supaya aku dapat melihat bagaimana tampaknya dosa itu sebenarnya. Hal itu terjadi untuk menunjukkan bahwa dosa adalah sesuatu yang sangat buruk. Dan peraturan digunakan untuk menyatakan hal itu.
(14) Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.
(14) Kita tahu bahwa hukum agama Yahudi berasal dari Roh Allah; tetapi saya ini manusia lemah. Saya sudah dijual untuk menjadi hamba dosa.
(14) [Peperangan Dalam Manusia] Kita tahu bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku tidak rohani. Dosa memerintah aku seolah-olah aku hambanya.
(15) Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
(15) Sebab saya sendiri tidak mengerti perbuatan saya. Hal-hal yang saya ingin lakukan, itu tidak saya lakukan; tetapi hal-hal yang saya benci, itu malah yang saya lakukan.
(15) Aku tidak mengerti yang kulakukan. Aku tidak melakukan yang baik yang ingin kulakukan. Dan aku melakukan yang tidak baik yang aku benci melakukannya.
(16) Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.
(16) Nah, kalau saya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan saya, itu berarti saya mengakui bahwa hukum agama Yahudi itu baik.
(16) Dan jika aku tidak mau melakukan hal-hal yang aku lakukan, hal itu berarti aku setuju, bahwa hukum Taurat itu baik.
(17) Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.
(17) Jadi, bukan lagi saya sebenarnya yang melakukan itu, melainkan dosa yang menguasai diri saya.
(17) Tetapi sesungguhnya, bukan aku yang melakukan yang jahat, melainkan dosa yang hidup di dalam aku yang melakukannya.
(18) Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
(18) Saya tahu bahwa tidak ada sesuatu pun yang baik di dalam diri saya; yaitu di dalam tabiat saya sebagai manusia. Sebab ada keinginan pada saya untuk berbuat baik, tetapi saya tidak sanggup menjalankannya.
(18) Aku tahu tidak ada hal yang baik yang hidup dalam aku selaku manusia duniawi. Aku mau melakukan yang baik, tetapi aku tidak melakukannya.
(19) Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
(19) Saya tidak melakukan yang baik yang saya ingin lakukan; sebaliknya saya melakukan hal-hal yang jahat, yang saya tidak mau lakukan.
(19) Aku tidak melakukan yang baik yang ingin kulakukan. Aku melakukan yang jahat yang tidak ingin kulakukan.
(20) Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
(20) Kalau saya melakukan hal-hal yang saya tidak mau lakukan, itu berarti bukanlah saya yang melakukan hal-hal itu, melainkan dosa yang menguasai diri saya.
(20) Jadi, jika aku melakukan yang tidak kukehendaki, sesungguhnya itu bukan aku yang melakukannya. Dosa yang hidup di dalam aku yang melakukannya.
(21) Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
(21) Jadi, saya mengambil kesimpulan bahwa hukum inilah yang memegang peranan: yaitu bahwa kalau saya mau melakukan yang baik, maka hanya yang jahat saja yang timbul pada saya.
(21) Aku sudah mempelajari kebenaran ini: Ketika aku mau melakukan hal yang baik, kejahatan ada bersamaku.
(22) Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,
(22) Batin saya suka akan hukum Allah,
(22) Dalam hatiku, aku senang dengan hukum Allah.
(23) tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.
(23) tetapi saya sadar bahwa dalam diri saya ada pula hukum lain yang memegang peranan--yaitu hukum yang berlawanan dengan hukum yang diakui oleh akal budi saya. Itu sebabnya saya terikat pada hukum dosa yang memegang peranan di dalam diri saya.
(23) Tetapi aku melihat hukum lain yang bekerja dalam diriku. Hukum itu berperang melawan hukum yang ada dalam pikiranku. Hukum lain yang bekerja dalam diriku adalah hukum dosa, dan hukum itu membuat aku menjadi tawanannya.
(24) Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
(24) Nah, beginilah keadaan saya: saya mentaati hukum Allah dengan akal budi saya, tetapi dengan tabiat manusia saya, saya takluk pada dosa. Alangkah celakanya saya ini! Siapakah yang mau menyelamatkan saya dari badan ini yang membawa saya kepada kematian? Syukur kepada Allah! Ia mau menyelamatkan saya melalui Yesus Kristus.
(24) Sungguh mengerikan. Siapa yang akan menyelamatkan aku dari tubuh yang membawa kematian itu?
(25) Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.
(25) (7:24)
(25) Allah yang akan menyelamatkan aku, dan aku berterima kasih kepada-Nya melalui Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi, dalam pikiranku aku adalah hamba hukum Allah, tetapi dalam diriku yang berdosa ini, aku hamba hukum dosa.
Roma / Romans / 로마서
123456
- 7 -
8910111213141516