www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Ibrani / Hebrews / 히브리서
1234567891011
- 12 -
13
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
12:1-17 = Nasihat supaya bertekun dalam iman
(1) Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
(1) Nah, mengenai kita sendiri, di sekeliling kita ada banyak sekali saksi! Sebab itu, marilah kita membuang semua yang memberatkan kita dan dosa yang terus melekat pada kita. Dan marilah kita dengan tekun menempuh perlombaan yang ada di depan kita.
(1) [Kita Harus Meneladani Yesus] Banyak orang beriman di sekeliling kita. Hidup mereka mengatakan kepada kita tentang arti iman, maka hendaklah kita seperti mereka. Marilah kita juga ikut bertanding dalam iman yang ada di hadapan kita dan jangan putus asa. Marilah kita menjauhkan semua hal yang dapat membuat kita berhenti. Dan marilah kita membuang dosa, yang dengan mudah menangkap kita.
(2) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
(2) Hendaklah pandangan kita tertuju kepada Yesus, sebab Dialah yang membangkitkan iman kita dan memeliharanya dari permulaan sampai akhir. Yesus tahan menderita di kayu salib! Ia tidak peduli bahwa mati di kayu salib itu adalah suatu hal yang memalukan. Ia hanya ingat akan kegembiraan yang akan dirasakan-Nya kemudian. Sekarang Ia duduk di sebelah kanan takhta Allah dan memerintah bersama dengan Dia.
(2) Marilah kita selalu mengikuti teladan Yesus. Ia adalah pemimpin iman kita. Ia menyempurnakan iman kita. Ia telah menderita kematian di kayu salib, tetapi Ia menerima kehinaan salib itu seakan-akan bukan apa-apa. Ia melakukannya karena sukacita yang disediakan bagi-Nya. Dan sekarang Dia duduk di tempat yang paling terhormat di surga.
(3) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
(3) Coba pikirkan bagaimana sengsaranya Yesus menghadapi orang-orang berdosa yang melawan-Nya dengan begitu sengit! Sebab itu janganlah berkecil hati dan putus asa.
(3) Ingatlah akan Yesus. Ia sabar ketika orang berdosa melakukan yang jahat melawan-Nya. Ingatlah akan Dia, maka kamu tidak akan lelah dan tidak putus asa.
(4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
(4) Sebab dalam perjuanganmu melawan dosa, kalian belum pernah berjuang sampai harus menumpahkan darah.
(4) [Allah adalah seperti Bapa] Kamu berjuang melawan dosa, tetapi perjuanganmu belum menyebabkan kamu terbunuh.
(5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
(5) Dan janganlah melupakan nasihat Allah ini, yang diberikan kepadamu sebagai anak-anak-Nya: "Anak-Ku, perhatikanlah baik-baik ajaran Tuhan, dan janganlah berkecil hati kalau Ia memarahimu.
(5) Kamu adalah anak-anak Allah, dan Dia mengatakan firman yang menghibur kamu. Kamu telah melupakan kata-kata ini, “Hai anakku, jangan anggap enteng jika Tuhan membuat engkau berdisiplin. Dan jangan putus asa jika Tuhan mengoreksi engkau.
(6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
(6) Sebab Tuhan menghajar setiap orang yang dikasihi-Nya, dan Ia mencambuk setiap orang yang diakui-Nya sebagai anak-Nya."
(6) Tuhan membuat setiap orang yang dikasihi-Nya berdisiplin dan menghukum setiap orang yang diterima-Nya sebagai anak.”
(7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
(7) Hendaklah kalian menerima cambukan dari Allah sebagai suatu hajaran dari seorang bapak. Sebab apakah pernah seorang anak tidak dihukum oleh bapaknya?
(7) Jadi, terimalah penderitaan seakan-akan penderitaan itu hukuman dari bapa. Allah melakukannya kepadamu seperti bapa yang menghukum anak-anaknya. Semua anak harus dihukum oleh bapanya.
(8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
(8) Kalau kalian tidak turut dihukum seperti semua anaknya yang lain ini berarti kalian bukan anak sah, melainkan anak yang tidak sah.
(8) Setiap anak harus dihukum. Jadi, jika kamu tidak pernah dihukum, kamu bukan anak yang sesungguhnya dan bukan milik Allah.
(9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
(9) Kita mempunyai bapak di dunia. Ia mengajar kita, dan kita menghormatinya. Nah, apalagi terhadap Bapa rohani kita yang di surga, tentu kita harus lebih lagi tunduk kepada-Nya supaya kita hidup.
(9) Kita semua mempunyai bapa di dunia ini, yang menghukum kita. Dan kita menghormati bapa kita, jadi hal yang lebih penting adalah kita menerima hukuman dari Bapa semua roh. Jika kita melakukan itu, kita akan menerima hidup.
(10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
(10) Orang tua kita yang di dunia mengajar kita hanya dalam waktu yang terbatas, menurut apa yang mereka merasa baik. Tetapi Allah mengajar kita untuk kebaikan kita sendiri, supaya kita dapat menjadi suci bersama-sama dengan Dia.
(10) Bapa kita di dunia ini menghukum kita untuk waktu yang singkat. Mereka menghukum kita dengan cara yang dipandangnya paling baik, tetapi Allah menghukum untuk menolong kita, sehingga kita dapat menjadi kudus seperti Dia.
(11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
(11) Memang pada waktu kita diajar, hukuman itu tidak menyenangkan hati kita, melainkan hanya menyedihkan saja. Tetapi kemudian dari itu, bagi kita yang sudah diajar, hukuman itu menyebabkan kita hidup menurut kemauan Allah, dan menghasilkan perasaan sejahtera pada kita.
(11) Kita tidak senang terhadap hukuman apabila kita mendapatnya. Hukuman itu menyakitkan, tetapi kemudian, setelah kita mempelajari hukuman itu, kita menerima damai sejahtera, karena kita mulai hidup dengan benar.
(12) Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
(12) Sebab itu, kuatkanlah tanganmu yang lemah dan lututmu yang gemetar itu!
(12) [Berhati-hatilah Dalam Cara Hidupmu] Kamu telah menjadi lemah, jadi buatlah dirimu menjadi kuat lagi.
(13) dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
(13) Berjalanlah selalu pada jalan yang rata, supaya kakimu yang timpang itu tidak terkilir, tetapi malah menjadi sembuh.
(13) Hiduplah dalam jalan yang benar sehingga kamu akan selamat dan kelemahanmu tidak membuat kamu hilang.
(14) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
(14) Berusahalah untuk hidup rukun dengan semua orang. Berusahalah juga untuk hidup suci, khusus untuk Tuhan. Sebab tidak seorang pun dapat melihat Tuhan kalau ia tidak hidup seperti itu.
(14) Berusahalah hidup dalam damai dengan semua orang. Dan berusahalah hidup bebas dari dosa. Jika hidup seseorang tidak kudus, ia tidak akan melihat Tuhan.
(15) Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
(15) Jagalah jangan sampai ada seorang pun yang keluar dari lingkungan kebaikan hati Allah, supaya jangan ada yang menjadi seperti tumbuhan beracun di tengah-tengah kalian sehingga menimbulkan kesukaran dan merusak banyak orang dengan racunnya.
(15) Hati-hatilah supaya tidak ada yang gagal mendapat anugerah Allah. Hati-hatilah supaya tidak ada orang seperti tanaman pahit yang tumbuh di antara kamu. Orang semacam itu dapat mencemarkan seluruh kelompokmu.
(16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
(16) Jagalah supaya jangan ada yang hidup cabul atau tidak menghargai hal-hal rohani, seperti yang dilakukan oleh Esau. Ia menjual haknya sebagai anak sulung, hanya untuk satu mangkuk makanan.
(16) Hati-hatilah supaya tidak ada seperti Esau, yang melakukan dosa percabulan dan tidak pernah berpikir tentang Allah. Esau adalah anak sulung dan akan mewarisi sesuatu dari ayahnya, tetapi Esau menjual semuanya untuk sekali makan.
(17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
(17) Kalian tahu bahwa kemudian Esau ingin mendapat berkat itu dari bapaknya, tetapi ia ditolak. Sebab sekalipun dengan tangis ia mencari jalan untuk memperbaiki kesalahannya, kesempatan untuk itu tidak ada lagi.
(17) Kamu mengingat bahwa setelah Esau melakukan itu, ia mau mendapat berkat dari ayahnya. Ia sangat menginginkannya sampai ia menangis, tetapi ayahnya menolak memberikan berkat itu kepadanya, karena Esau tidak dapat menemukan jalan, untuk mengubah yang telah dilakukannya.
12:18-29 = Tanggung jawab yang berat
(18) Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai,
(18) Saudara-saudara tidak datang menghadapi sesuatu seperti yang dihadapi oleh bangsa Israel dahulu. Mereka menghadapi sesuatu yang bisa diraba, yaitu Gunung Sinai dengan apinya yang bernyala-nyala; mereka menghadapi kegelapan, kekelaman dan angin ribut;
(18) Kamu telah masuk ke tempat yang baru. Tempat itu tidak sama seperti gunung yang didatangi orang Israel. Kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan terbakar dengan api, yaitu tempat yang gelap, sedih, dan penuh badai seperti yang dilakukan mereka.
(19) kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka,
(19) mereka menghadapi bunyi trompet, dan bunyi suara yang hebat. Ketika orang-orang Israel mendengar suara itu, mereka meminta dengan sangat supaya suara itu tidak berbicara lagi kepada mereka.
(19) Di sana tidak ada bunyi terompet atau suara yang berbicara yang dapat didengarnya. Apabila orang mendengar suara itu, mereka meminta supaya jangan ada perkataan yang lain diucapkan kepada mereka.
(20) sebab mereka tidak tahan mendengar perintah ini: "Bahkan jika binatangpun yang menyentuh gunung, ia harus dilempari dengan batu."
(20) Sebab mereka tidak tahan mendengar perintah yang disampaikan oleh suara itu. Karena suara itu berkata, "Semua yang menyentuh gunung ini, tidak peduli apakah itu binatang atau siapapun juga, harus dilempari dengan batu sampai mati."
(20) Mereka tidak mau mendengar perintah, “Jika sesuatu, bahkan seekor binatang menyentuh gunung itu, harus dibunuh dengan batu.”
(21) Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."
(21) Apa yang dilihat oleh orang-orang Israel itu begitu hebat sampai Musa berkata, "Saya takut dan gemetar!"
(21) Yang dilihat orang itu sangat menakutkan sampai Musa mengatakan, “Aku gemetar dengan ketakutan.”
(22) Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
(22) Sebaliknya, kalian telah datang ke Bukit Sion dan kota Allah yang hidup, yaitu Yerusalem yang di surga dengan beribu-ribu malaikatnya.
(22) Kamu tidak datang ke tempat semacam itu, tempat yang baru kamu datangi adalah Bukit Sion. Kamu telah datang ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu telah datang kepada kumpulan sukacita dari ribuan malaikat.
(23) dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
(23) Kalian mengikuti suatu pertemuan yang meriah--pertemuan anak-anak sulung Allah, yang nama-namanya terdaftar di dalam surga. Kalian datang menghadap Allah, Hakim seluruh umat manusia. Kalian menghadapi roh-roh orang-orang baik, yang sudah dijadikan sempurna.
(23) Kamu telah datang kepada pertemuan anak-anak sulung Allah. Nama mereka telah tertulis di surga. Kamu telah datang kepada Allah, Hakim semua orang. Dan kamu telah datang kepada roh-roh orang baik yang telah disempurnakan.
(24) dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
(24) Kalian datang menghadap Yesus, Pengantara untuk perjanjian yang baru itu; kalian menghadapi darah percikan yang menjamin hal-hal yang jauh lebih baik daripada yang dijamin oleh darah Habel.
(24) Kamu telah datang kepada Yesus, Perantara perjanjian baru dari Allah kepada umat-Nya. Kamu telah datang kepada darah pemercikan, yang menceritakan tentang yang lebih baik daripada darah Habel.
(25) Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?
(25) Sebab itu, berhati-hatilah jangan sampai kalian tidak mau mendengarkan Dia yang berbicara itu. Mereka yang tidak mau mendengarkan Dia yang datang ke bumi dan menyampaikan berita dari Allah, tidak bisa melarikan diri. Apalagi kita ini yang mendengarkan Dia yang berbicara dari surga! Kalau kita tidak mau mendengarkan-Nya, mana mungkin kita bisa luput!
(25) Hati-hatilah supaya kamu tidak mau mendengar, jika Allah berbicara. Orang itu menolak mendengarkan Allah ketika mereka diperingatkan Allah di bumi ini. Dan mereka tidak melarikan diri. Sekarang Allah berbicara dari surga, jadi akan lebih buruk bagi mereka yang tidak mau mendengarkan-Nya.
(26) Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
(26) Pada waktu itu suara-Nya menggemparkan bumi. Tetapi sekarang Ia berjanji, "Sekali lagi, Aku akan menggemparkan bukan saja bumi tetapi langit juga."
(26) Sebelumnya, jika Ia berbicara, maka suara-Nya telah mengguncangkan bumi. Sekarang Dia telah berjanji, “Sekali lagi Aku akan mengguncangkan bumi, tetapi Aku juga mengguncangkan surga.”
(27) Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.
(27) Perkataan "sekali lagi" menunjukkan bahwa seluruh dunia yang sudah diciptakan akan digoncangkan dan disingkirkan, supaya yang tertinggal hanyalah yang tidak dapat bergoncang.
(27) Kata “sekali lagi” dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu yang diciptakan akan binasa. Itu adalah yang dapat diguncang. Dan hanya yang tidak dapat diguncang yang akan tetap bertahan.
(28) Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
(28) Sebab itu, hendaklah kita mengucap terima kasih kepada Allah, karena kita menerima dari Dia suatu kerajaan yang tidak dapat bergoncang. Hendaklah kita berterima kasih dan beribadat kepada Allah dengan hormat dan takut, menurut cara yang diinginkan oleh-Nya sendiri.
(28) Jadi, kita harus bersyukur karena kita mempunyai kerajaan yang tidak dapat diguncang. Dan karena kita bersyukur, marilah kita menyembah Allah dengan cara yang berkenan kepada-Nya. Kita harus melakukannya dengan hormat dan takut
(29) Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.
(29) Sebab Allah kita seperti api yang menghanguskan.
(29) karena Allah kita sama seperti api yang dapat membinasakan kita.
Ibrani / Hebrews / 히브리서
1234567891011
- 12 -
13