www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Ibrani / Hebrews / 히브리서
123
- 4 -
5678910111213
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
4:1-13 = Hari perhentian yang disediakan Allah
(1) Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
(1) Nah, janji Allah masih berlaku, dan kita akan diberi istirahat yang dijanjikan-Nya. Jadi, hendaklah kita menjaga supaya jangan ada seorang pun dari antara kalian yang ternyata tidak menikmati istirahat yang dijanjikan itu.
(1) Kita masih mempunyai janji yang diberikan Allah kepada mereka itu, yaitu bahwa kita boleh masuk dan mendapat peristirahatan Allah, jadi marilah kita hati-hati supaya tidak ada seorang pun di antara kamu yang gagal mendapatkan janji itu.
(2) Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
(2) Sebab Kabar Baik itu sudah diberitakan kepada kita sama seperti kepada mereka. Namun kepada mereka, berita itu tidak ada gunanya. Sebab ketika mereka mendengarnya, mereka tidak percaya.
(2) Jalan untuk diselamatkan yang diberitahukan kepada kita sama seperti yang disampaikan kepada mereka, tetapi ajaran yang didengarnya tidak menolongnya. Mereka mendengarkan ajaran itu, tetapi tidak menerimanya dengan iman.
(3) Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
(3) Tetapi kita yang percaya menerima istirahat yang dijanjikan Allah itu. Itu cocok dengan apa yang dikatakan Allah, begini, "Aku marah dan bersumpah, 'Mereka tak akan masuk untuk mendapat istirahat bersama Aku.'" Allah berkata begitu meskipun pekerjaan-Nya sudah selesai semenjak Ia menciptakan dunia ini.
(3) Kita yang percaya boleh masuk dan mendapat peristirahatan Allah, seperti yang dikatakan Allah, “Aku telah marah dan bersumpah, ‘Mereka tidak akan pernah masuk dan mempunyai peristirahatan-Ku.’” Ia telah mengatakan itu, tetapi pekerjaan-Nya sudah selesai, ketika Ia menciptakan dunia ini.
(4) Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."
(4) Sebab tentang hari ketujuh, ada tertulis dalam Alkitab begini, "Pada hari ketujuh Allah beristirahat dari semua pekerjaan-Nya."
(4) Dalam nas Kitab Suci, Ia berbicara tentang hari ketujuh, “Dan pada hari ketujuh Allah beristirahat dari semua pekerjaan-Nya.”
(5) Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
(5) Mengenai hal itu ditulis lagi begini, "Mereka tidak akan masuk ke negeri itu untuk mendapat istirahat bersama Aku."
(5) Dan di dalam ayat yang lain Ia juga mengatakan, “Mereka tidak akan pernah masuk ke dalam peristirahatan-Ku.”
(6) Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.
(6) Jadi mereka yang pertama-tama mendengar berita tentang Kabar Baik itu, tidak menerima istirahat itu karena mereka tidak percaya. Kalau begitu sudah jelas bahwa ada orang-orang lain yang boleh menerima istirahat itu.
(6) Masih berlaku bahwa beberapa orang akan masuk ke dalam peristirahatan yang dijanjikan Allah. Mereka yang pertama mendengar Kabar Baik tentang itu tidak masuk karena mereka tidak taat.
(7) Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
(7) Sebab Allah sudah menentukan suatu hari yang lain lagi, yang disebut "Hari Ini". Bertahun-tahun kemudian Allah berbicara mengenai hal itu melalui Daud, dalam ayat yang dikutip tadi, "Kalau pada hari ini kamu mendengar suara Allah, janganlah kamu berkeras kepala."
(7) Jadi, Ia merencanakan hari khusus yang lain. Itulah yang disebut ‘hari ini.’ Ia berbicara tentang hari itu melalui Daud setelah sekian lama. Hal itu sama seperti ayat yang kita gunakan sebelumnya, “Jika kamu mendengar suara Allah hari ini, janganlah keras kepala seperti dahulu.”
(8) Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.
(8) Kalau seandainya Yosua sudah memberi orang-orang itu istirahat yang dijanjikan Allah, maka Allah tidak akan berbicara lagi tentang suatu hari yang lain.
(8) Sekiranya Yosua telah memimpin umatnya menuju peristirahatan yang dijanjikan Allah, pasti Ia tidak lagi membicarakan tentang suatu hari yang lain.
(9) Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
(9) Jadi, bagi umat Allah masih ada janji untuk beristirahat seperti Allah beristirahat pada hari yang ketujuh itu.
(9) Hal itu menunjukkan bahwa hari ketujuh untuk beristirahat bagi umat Allah masih akan datang.
(10) Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
(10) Karena orang yang menerima istirahat yang dijanjikan Allah kepadanya itu, akan beristirahat juga dari semua pekerjaannya, sama seperti Allah.
(10) Ia beristirahat setelah Ia menyelesaikan pekerjaan-Nya. Jadi, orang yang masuk ke dalam peristirahatan-Nya akan beristirahat dari pekerjaannya seperti yang telah dilakukan-Nya.
(11) Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
(11) Sebab itu, marilah kita berusaha sungguh-sungguh untuk menerima istirahat yang dijanjikan Allah itu. Jangan sampai seorang pun dari kita gagal seperti mereka dahulu, karena tidak percaya kepada Allah.
(11) Karena itu, marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk memasuki peristirahatan-Nya. Marilah kita berusaha keras supaya tidak seorang pun dari kita yang tersesat karena mengikuti contoh dari mereka yang menolak taat pada Allah.
(12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
(12) Perkataan Allah adalah perkataan yang hidup dan kuat; lebih tajam dari pedang bermata dua. Perkataan itu menusuk sampai ke batas antara jiwa dan roh; sampai ke batas antara sendi-sendi dan tulang sumsum, sehingga mengetahui sedalam-dalamnya pikiran dan niat hati manusia.
(12) Firman Allah sungguh hidup dan bekerja lebih tajam daripada pedang bermata dua. Firman Allah menusuk sampai ke dalam dan memisahkan jiwa dari roh, sendi-sendi dari sumsum. Firman itu menghakimi pikiran dan perasaan dalam hati kita.
(13) Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
(13) Tidak ada satu makhluk pun yang tersembunyi dari pandangan Allah. Segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan-Nya. Dan kita harus memberi pertanggungjawaban kepada-Nya.
(13) Tidak ada di dunia ini yang dapat disembunyikan dari hadapan Allah. Ia dapat melihat semuanya dengan jelas. Semua hal terbuka bagi-Nya. Dan kepada-Nya kita harus bertanggung jawab.
4:14 - 5:10 = Yesus sebagai Imam Besar
(14) Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
(14) Itulah sebabnya kita harus berpegang teguh pada pengakuan kepercayaan kita. Sebab kita mempunyai Imam Agung yang besar, yang sudah masuk sampai ke depan Allah--Dialah Yesus Anak Allah.
(14) [Yesus Imam Besar Menolong Kita] Kita mempunyai Imam Besar Agung yang sudah pergi untuk hidup bersama Allah di surga. Ia adalah Yesus, Anak Allah, jadi marilah kita tetap teguh di dalam iman yang kita miliki.
(15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
(15) Imam Agung kita itu bukanlah imam yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya, Ia sudah dicobai dalam segala hal, sama seperti kita sendiri; hanya Ia tidak berbuat dosa!
(15) Yesus, Imam Besar kita, dapat mengerti kelemahan kita. Ketika Yesus hidup di bumi, Ia dicobai dengan segala hal, sama seperti kita juga dicobai, tetapi Yesus tidak pernah berdosa.
(16) Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
(16) Sebab itu, marilah kita dengan penuh keberanian menghadap Allah yang memerintah dengan baik hati. Allah akan mengasihani kita dan memberkati kita supaya kita mendapat pertolongan tepat pada waktunya.
(16) Dengan Yesus sebagai Imam Besar kita, kita merasa bebas datang menghadap takhta Allah yang penuh anugerah. Di sana kita menerima rahmat dan anugerah untuk menolong kita apabila kita membutuhkannya.
Ibrani / Hebrews / 히브리서
123
- 4 -
5678910111213