www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Ibrani / Hebrews / 히브리서
12345678
- 9 -
10111213
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
9:1-10 = Tempat kudus di bumi dan di sorga
(1) Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.
(1) Perjanjian yang pertama mempunyai peraturan-peraturan ibadat, dan mempunyai juga tempat ibadat buatan manusia.
(1) [Ibadat dalam Perjanjian Lama] Pada perjanjian pertama ada peraturan beribadat dan ada tempat beribadat yang dibuat manusia.
(2) Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
(2) Sebuah kemah didirikan yang bagian depannya dinamakan Ruang Suci. Di situ ada standar untuk pelita, dan ada juga meja dengan roti yang dipersembahkan kepada Allah.
(2) Tempat itu ada di dalam kemah. Bagian pertama dari kemah disebut tempat kudus. Di sana ada lampu dan meja dengan roti khusus yang dipersembahkan kepada Allah.
(3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
(3) Di bagian dalamnya, yaitu di belakang gorden yang kedua, ada ruangan yang dinamakan Ruang Mahasuci.
(3) Di belakang tirai yang kedua ada ruang yang disebut Tempat Yang Mahakudus.
(4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
(4) Di dalam ruangan itu ada mezbah yang dibuat dari emas untuk membakar dupa, dan ada juga Peti Perjanjian yang seluruhnya dilapisi dengan emas. Di dalam Peti itu terdapat belanga emas berisi manna, tongkat Harun yang telah bertunas, dan dua lempeng batu tulis yang di atasnya tertulis sepuluh perintah dari Allah.
(4) Di sana terdapat mezbah emas tempat membakar kemenyan dan juga Kotak Perjanjian berlapis emas. Di dalam tabut itu ada kendi emas berisi manna, dan tongkat Harun yang pernah bertunas, dan loh-loh batu yang bertuliskan Sepuluh Perjanjian.
(5) dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.
(5) Di atas Peti itu terdapat dua Kerub, yaitu makhluk bersayap yang melambangkan kehadiran Allah. Sayap dari kedua makhluk itu terkembang di atas tutup Peti, yaitu tempat pengampunan dosa. Tetapi semuanya itu tidak dapat diterangkan sekarang secara terperinci.
(5) Di atas kotak itu terdapat dua malaikat kerub yang menunjukkan kemuliaan Allah, yang menutupi tempat rahmat, tetapi kita tidak dapat mengatakan segala sesuatu tentang hal itu sekarang.
(6) Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,
(6) Begitulah semuanya diatur. Tiap-tiap hari imam-imam masuk ke dalam bagian depan kemah itu untuk menjalankan tugas mereka.
(6) Segala sesuatu yang ada di dalam kemah telah disiapkan seperti yang telah kujelaskan. Setiap hari para imam masuk ke kamar yang pertama untuk melakukan ibadatnya.
(7) tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.
(7) Yang masuk ke bagian paling dalam dari kemah itu hanyalah imam agung saja. Ia melakukan itu cuma sekali setahun. Itu dilakukannya dengan membawa darah untuk dipersembahkan kepada Allah karena dirinya sendiri dan karena dosa-dosa yang dilakukan tanpa sadar oleh umat-Nya.
(7) Hanya imam besar yang boleh masuk ke kamar yang kedua, itu pun hanya sekali satu tahun. Dan imam besar tidak pernah masuk ke dalam kamar itu tanpa mengambil darah yang dipersembahkan kepada Allah untuk dirinya sendiri dan dosa orang lain. Dosa-dosa itu telah dilakukan orang dengan tidak sadar.
(8) Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
(8) Dengan aturan tersebut, Roh Allah menunjukkan dengan jelas, bahwa selama kemah bagian depan itu masih berdiri, jalan masuk ke dalam Ruang Mahasuci itu belum terbuka.
(8) Roh Kudus menunjukkan bahwa jalan ke Tempat Yang Mahakudus belum terbuka selama kamar yang pertama masih ada.
(9) Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
(9) Ini melambangkan zaman sekarang; berarti bahwa persembahan-persembahan dan kurban-kurban binatang yang dipersembahkan kepada Allah, tidak dapat menyempurnakan hati nurani orang yang membawa persembahan.
(9) Itu adalah lambang untuk kita sekarang. Hal itu menunjukkan bahwa kurban dan persembahan yang diberikan kepada Allah tidak dapat menyucikan orang yang beribadat kepada-Nya. Kurban itu tidak dapat membuat manusia sempurna di dalam hatinya.
(10) karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.
(10) Sebab upacara-upacara itu hanya berkenaan dengan makanan, minuman, dan bermacam-macam upacara penyucian. Semuanya cuma peraturan-peratura lahir yang berlaku hanya sampai saatnya Allah mengadakan pembaharuan.
(10) Kurban dan persembahan itu hanyalah makanan dan minuman dan pembasuhan khusus. Hal itu hanyalah peraturan lahiriah. Allah memberikan peraturan itu untuk umat-Nya sampai tiba waktunya ada peraturan yang baru.
9:11-28 = Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru
(11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
(11) Tetapi Kristus sudah datang sebagai Imam Agung dari hal-hal yang baik yang sudah ada. Kemah Tuhan di mana Ia mengerjakan tugas-Nya sebagai Imam Agung adalah kemah yang lebih agung dan lebih sempurna. Itu tidak dibuat oleh manusia; artinya bukan berasal dari dunia yang diciptakan ini.
(11) [Ibadat dalam Perjanjian Baru] Kristus telah datang sebagai Imam Besar. Dialah Imam Besar untuk semua yang baik yang kita miliki sekarang, tetapi Kristus tidak melayani di kemah, sepeti tempat imam-imam yang lain melayani. Kristus melayani di tempat yang lebih baik daripada kemah. Tempat itu lebih sempurna, dan bukan buatan manusia, dan bukan milik dunia ini.
(12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
(12) Kristus memasuki Ruang Mahasuci di dalam kemah itu hanya sekali saja untuk selama-lamanya. Pada waktu itu Ia tidak membawa darah kambing jantan atau darah anak lembu untuk dipersembahkan; Ia membawa darah-Nya sendiri, dan dengan itu Ia membebaskan kita untuk selama-lamanya.
(12) Kristus hanya satu kali masuk ke Tempat Yang Mahakudus, dan itu cukup untuk selama-lamanya. Ia masuk dengan menggunakan darah-Nya sendiri, bukan darah kambing jantan atau lembu muda. Kristus masuk ke sana dan membawa kebebasan untuk kita selama-lamanya.
(13) Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
(13) Darah dari kambing dan sapi jantan serta abu dari kurban anak sapi, dipakai untuk memerciki orang-orang yang najis menurut peraturan agama supaya mereka menjadi bersih.
(13) Darah kambing-kambing jantan, lembu-lembu, dan abu lembu muda dipercikkan kepada orang yang tidak cukup suci untuk masuk ke tempat ibadat untuk menyucikan orang, itu hanya untuk tubuhnya saja.
(14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
(14) Nah, kalau darah dan abu itu dapat membersihkan kenajisan orang-orang itu, apalagi darah Kristus! Melalui Roh yang abadi, Kristus mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai kurban yang sempurna. Darah-Nya membersihkan hati nurani kita dari upacara agama yang tidak berguna, supaya kita dapat melayani Allah yang hidup.
(14) Pastilah darah Kristus bisa melakukan lebih banyak lagi daripada itu. Kristus mempersembahkan tubuh-Nya sendiri melalui Roh yang selama-lamanya sebagai kurban yang sempurna bagi Allah. Darah-Nya akan menyucikan hati kita secara sempurna dari semua perbuatan kita yang jahat. Kita disucikan supaya kita dapat beribadat kepada Allah yang hidup.
(15) Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
(15) Itulah sebabnya Kristus menjadi Pengantara untuk suatu perjanjian yang baru, supaya orang yang sudah dipanggil oleh Allah dapat menerima berkat-berkat abadi yang telah dijanjikan oleh Allah. Semuanya itu dapat terjadi karena sudah ada yang mati, yaitu Kristus; dan kematian-Nya itu membebaskan orang dari kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan pada waktu perjanjian yang pertama masih berlaku.
(15) Jadi, Kristus adalah Perantara bagi perjanjian baru dari Allah untuk umat-Nya. Ia membawa perjanjian itu supaya umat-Nya yang dipanggil oleh Allah dapat menerima yang dijanjikan-Nya. Mereka dapat menerimanya untuk selama-lamanya karena Kristus mati untuk membayar dosa manusia yang dilakukan di bawah perjanjian yang pertama. Ia mati untuk membebaskan manusia dari dosa.
(16) Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.
(16) Kalau ada surat warisan, harus juga ada buktinya bahwa orang yang membuat surat itu sudah meninggal.
(16) Jika orang meninggal, ia meninggalkan surat wasiat, tetapi harus dibuktikan, apakah orang yang menulis surat wasiat itu betul-betul sudah meninggal.
(17) Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.
(17) Sebab surat warisan tidak berlaku selama orang yang membuatnya masih hidup. Surat itu berlaku hanya setelah orang itu mati.
(17) Suatu surat wasiat tidak ada artinya kalau orang yang membuatnya masih hidup. Surat wasiat itu baru dapat digunakan jika yang membuatnya sudah meninggal.
(18) Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah.
(18) Karena itu perjanjian yang pertama pun harus disahkan dengan darah.
(18) Hal itu sama seperti perjanjian pertama antara Allah dan umat-Nya. Harus ada darah sebelum perjanjian itu berlaku.
(19) Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,
(19) Mula-mula Musa menyampaikan semua perintah hukum Allah kepada bangsa Israel. Sesudah itu Musa mengambil darah anak sapi dan darah kambing jantan, lalu mencampurkannya dengan air, kemudian memercikkannya pada Kitab Hukum-hukum dari Allah dan pada seluruh bangsa Israel dengan memakai rerumput hisop dan bulu domba berwarna merah tua.
(19) Mula-mula Musa memberitahukan setiap perintah dari hukum Taurat kepada semua umat. Kemudian Musa mengambil darah lembu jantan dan kambing, lalu mencampurnya dengan air. Ia mengambil kain wol merah dan hisop untuk memercikkan darah dan air kepada Kitab Taurat dan kepada semua umat.
(20) sambil berkata: "Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu."
(20) Sambil melakukan itu Musa berkata, "Inilah darah yang mensahkan perjanjian dari Allah yang harus kalian taati."
(20) Dan Musa mengatakan, “Inilah darah yang membuat sah perjanjian itu, yang diberikan Allah untuk kamu taati.”
(21) Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah.
(21) Kemudian dengan cara yang sama, Musa memercikkan darah itu juga pada Kemah Tuhan dan pada semua alat-alat untuk ibadah.
(21) Dengan cara yang sama, Musa memercikkan darah ke Kemah Suci. Ia juga memercikkan darah ke atas semua benda yang digunakan untuk ibadat.
(22) Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
(22) Memang menurut hukum agama Yahudi, hampir segala sesuatu disucikan dengan darah; dan dosa hanya bisa diampuni kalau ada penumpahan darah.
(22) Hukum itu mengatakan bahwa hampir semuanya harus disucikan dengan darah, dan dosa tidak dapat diampuni tanpa darah.
(23) Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu.
(23) Dengan cara seperti itulah barang-barang yang melambangkan hal-hal yang di surga, perlu disucikan. Tetapi untuk hal-hal yang di surga itu sendiri diperlukan kurban yang jauh lebih baik.
(23) [Kurban Kristus Menghapus Dosa] Semua hal itu merupakan gambaran dari yang sesungguhnya terjadi di surga. Gambaran itu harus disucikan dengan kurban sembelihan, tetapi semua hal yang sesungguhnya di surga memerlukan kurban yang jauh lebih baik.
(24) Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
(24) Sebab Kristus tidak masuk ke Ruang Suci buatan manusia, yang hanya melambangkan Ruang Suci yang sebenarnya. Kristus masuk ke surga sendiri; di sana Ia sekarang menghadap Allah untuk kepentingan kita.
(24) Kristus pergi ke Tempat Yang Mahakudus, tetapi bukan ke tempat yang dibuat manusia. Kemah itu hanya gambaran dari yang sebenarnya. Kristus pergi ke surga, dan Dia sekarang ada di sana di hadapan Allah untuk menolong kita.
(25) Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.
(25) Imam agung Yahudi tiap-tiap tahun masuk ke Ruang Mahasuci di dalam Rumah Tuhan dengan membawa darah seekor binatang. Tetapi Kristus tidak masuk untuk mempersembahkan diri-Nya berulang-ulang.
(25) Imam besar masuk ke Tempat Yang Mahakudus hanya satu kali setiap tahun. Dia harus membawa darah untuk dipersembahkan, tetapi ia tidak mempersembahkan darahnya sendiri seperti yang dilakukan Kristus. Kristus pergi ke surga, tetapi bukan untuk mempersembahkan diri-Nya berulang kali seperti yang dilakukan oleh imam besar.
(26) Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.
(26) Sebab kalau demikian, itu berarti Ia sudah berulang-ulang menderita sejak dunia ini diciptakan. Tetapi nyatanya, sekarang pada zaman akhir ini, Ia datang satu kali saja untuk menghapus dosa dengan mengurbankan diri-Nya sendiri.
(26) Jika Kristus harus mempersembahkan diri-Nya berulang kali, berarti Ia harus menderita berulang kali sejak dunia dijadikan, tetapi Ia datang dan mempersembahkan diri-Nya hanya satu kali untuk selama-lamanya. Ia datang pada waktu dunia hampir mencapai kesudahannya. Ia datang mengambil semua dosa dengan memberikan diri-Nya sebagai kurban.
(27) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
(27) Allah sudah menetapkan bahwa manusia mati satu kali saja dan setelah itu diadili oleh Allah.
(27) Setiap orang harus mati satu kali. Setelah mati, ia dihakimi.
(28) demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
(28) Begitu juga Kristus satu kali saja dipersembahkan sebagai kurban untuk menghapus dosa banyak orang. Ia akan datang lagi pada kedua kalinya, bukan untuk menyelesaikan persoalan dosa, tetapi untuk menyelamatkan orang-orang yang menantikan kedatangan-Nya.
(28) Jadi, Kristus dipersembahkan sebagai kurban satu kali untuk mengambil dosa banyak orang. Dan Kristus akan datang untuk kedua kalinya, tetapi bukan untuk dosa manusia. Pada saat itu Ia datang untuk memberikan keselamatan kepada orang yang menanti kan-Nya.
Ibrani / Hebrews / 히브리서
12345678
- 9 -
10111213