www.JESOES.com

Alkitab Online Kristiani Indonesia

Website ini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu:

Untuk membaca Alkitab hanya dalam 1 bahasa terjemahan maka disarankan untuk mengklik salah satu bahasa terjemahan diatas karena lebih cepat loading hanya 1 Alkitab dan meringankan beban Internet anda, jika anda mau membaca beberapa bahasa terjemahan Alkitab sekaligus maka silahkan memakai menu dibawah ini.
Cari isi web dengan Google
(Search by Google)
Cari ayat ayat dalam Alkitab
(Search verses by keywords)
Alkitab (Bible)
Pilih Buku Pasal : Ayat
Choose Book Chapter : Verse
:
Hakim Hakim / Judges / 사사기
12345678910
- 11 -
12131415161718192021
Terjemahan Baru 1974
Bahasa Indonesia Sehari Hari 1985

[아가페 쉬운 성경 1994]
Versi Mudah Dibaca 2006

[English Amplified 2015]
11:1-11 = Yefta dan Gilead
(1) Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead.
(1) Yefta adalah seorang prajurit yang gagah berani. Ia tinggal di Gilead. Ayahnya bernama Gilead tetapi ibunya seorang pelacur.
(1) Yefta ialah orang dari suku Gilead, seorang tentara yang kuat, tetapi ia anak seorang pelacur. Nama ayahnya Gilead.
(2) Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain."
(2) Ayahnya itu mempunyai juga anak-anak lelaki yang lain dari istrinya yang sah. Setelah anak-anak itu dewasa, mereka mengusir Yefta dari rumah. Kata mereka kepadanya, "Kau tidak akan mendapat warisan apa-apa dari ayah kami, sebab kau anak dari wanita lain."
(2) Istri Gilead mempunyai beberapa anak. Ketika anak-anak itu menjadi besar, mereka tidak seperti Yefta. Mereka memaksa Yefta meninggalkan kotanya. Mereka berkata kepadanya, “Engkau tidak akan mendapat warisan dari ayah kita karena engkau adalah anak dari perempuan lain.”
(3) Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia.
(3) Karena itu Yefta berpisah dari saudara-saudaranya lalu pergi dan tinggal di daerah Tob. Di sana segerombolan penjahat bergabung dengan dia lalu mereka pergi merampok.
(3) Yefta berangkat karena saudara-saudaranya dan dia tinggal di tanah Tob. Beberapa orang petualang di Tob menjadi pengikut Yefta.
(4) Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel.
(4) Beberapa waktu kemudian orang Israel diserang oleh orang Amon.
(4) Setelah beberapa waktu, orang Amon berperang melawan Israel.
(5) Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob.
(5) Ketika hal itu terjadi, para pemuka Israel di Gilead pergi dan mengajak Yefta meninggalkan daerah Tob.
(5) Orang Amon berperang melawan Israel, jadi para pemimpin di Gilead pergi kepada Yefta. Mereka meminta Yefta untuk meninggalkan Tob dan kembali ke Gilead.
(6) Kata mereka kepada Yefta: "Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon."
(6) Mereka berkata, "Pimpinlah kami melawan orang Amon."
(6) Mereka berkata kepada Yefta, “Mari dan engkaulah menjadi pemimpin kami supaya kami dapat melawan orang Amon.”
(7) Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?"
(7) Tetapi Yefta menjawab, "Bukankah kalian sangat membenci saya? Kalian telah mengusir saya dari rumah ayah saya. Mengapa sekarang pada waktu kalian dalam kesukaran, kalian datang kepada saya?"
(7) Yefta berkata kepada pemimpin Gilead, “Kamu telah memaksa aku meninggalkan rumah ayahku. Kamu membenci aku, jadi mengapa kamu datang kepadaku sekarang, ketika kamu berada di dalam kesulitan?”
(8) Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Memang, kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami, atas seluruh penduduk Gilead."
(8) Mereka menjawab, "Kami datang karena kami ingin supaya kau memimpin seluruh penduduk Gilead untuk memerangi bangsa Amon sekarang juga."
(8) Para pemimpin Gilead berkata kepada Yefta, “Itulah alasan kami datang kepadamu sekarang. Mari pergi bersama kami dan seranglah orang Amon. Engkaulah menjadi komandan atas semua penduduk Gilead.”
(9) Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?"
(9) Sahut Yefta, "Kalau kalian mengajak saya kembali ke Gilead untuk memerangi bangsa Amon, dan TUHAN memberi kemenangan kepada kita, sayalah yang akan menjadi penguasa atas kalian."
(9) Kemudian Yefta berkata kepada pemimpin Gilead, “Jika kamu menghendaki aku kembali ke Gilead dan berperang melawan orang Amon, baiklah. Jika TUHAN menolong aku mengalahkan mereka, aku akan menjadi pemimpinmu yang baru.”
(10) Lalu kata para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Demi TUHAN yang mendengarkannya sebagai saksi antara kita: Kami akan berbuat seperti katamu itu."
(10) Mereka menjawab, "Kami setuju. Tuhanlah saksinya."
(10) Para pemimpin Gilead berkata kepada Yefta, “TUHAN mendengar semua yang kami ucapkan. Dan kami berjanji untuk melakukan semua yang kaukatakan.”
(11) Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.
(11) Maka berangkatlah Yefta bersama-sama dengan para pemimpin Gilead. Kemudian penduduk Gilead mengangkatnya menjadi penguasa dan pemimpin. Dan di hadapan TUHAN di Mizpa, Yefta mengajukan tuntutan-tuntutan kepada penduduk Gilead.
(11) Yefta pergi bersama pemimpin Gilead. Mereka mengangkatnya menjadi pemimpin dan komandannya. Yefta mengulangi semua kata-katanya di hadapan TUHAN di kota Mizpa.
11:12-28 = Yefta dan bani Amon
(12) Kemudian Yefta mengirim utusan kepada raja bani Amon dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, sehingga engkau mendatangi aku untuk memerangi negeriku?"
(12) Setelah itu Yefta mengutus orang kepada raja Amon untuk mengatakan begini, "Apa kesalahan kami sehingga kalian memerangi negeri kami?"
(12) [Pesan Yefta kepada Raja Amon] Yefta mengirim utusan kepada raja orang Amon bersama pesan ini, “Apa masalah antara orang Amon dengan orang Israel? Mengapa engkau datang berperang ke negeri kami?”
(13) Jawab raja bani Amon kepada utusan Yefta: "Orang Israel, ketika berjalan keluar dari Mesir, telah merampas tanahku, dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan sampai ke sungai Yordan. Maka sekarang, kembalikanlah semuanya itu dengan jalan damai."
(13) Raja bangsa Amon menjawab utusan-utusan itu, "Ketika umat Israel datang dari Mesir, mereka mengambil tanah kami, mulai dari Sungai Arnon sampai ke Sungai Yabok dan Sungai Yordan. Sekarang kembalikanlah itu secara damai."
(13) Raja orang Amon menjawab para utusan Yefta, “Kami berperang terhadap Israel karena orang Israel merebut tanah kami, ketika mereka datang dari Mesir. Mereka mengambilnya mulai dari Sungai Arnon hingga Sungai Yabok dan sampai ke Sungai Yordan. Sekarang katakanlah kepada orang Israel untuk mengembalikannya kepada kami secara damai.”
(14) Lalu Yefta mengirim pula utusan kepada raja bani Amon
(14) Lalu Yefta mengutus lagi orang-orang kepada raja Amon
(14) Para utusan membawa pesan itu kembali kepada Yefta. Kemudian Yefta mengirim mereka lagi kepada raja orang Amon.
(15) dengan pesan: "Beginilah kata Yefta: orang Israel tidak merampas tanah orang Moab atau tanah bani Amon.
(15) untuk menjawab begini, "Umat Israel sama sekali tidak merampas tanah orang Moab atau tanah orang Amon.
(15) Mereka membawa pesan ini: “Inilah yang dikatakan Yefta: Israel tidak merebut negeri Moab atau negeri Amon.
(16) Sebab ketika berjalan keluar dari Mesir, orang Israel melalui padang gurun sampai ke Laut Teberau dan tiba di Kadesh.
(16) Ketika orang Israel meninggalkan Mesir, mereka menuju ke Teluk Akaba melalui padang pasir lalu sampai di Kades.
(16) Ketika orang Israel datang dari Mesir, mereka pergi ke padang gurun. Mereka pergi ke Laut Merah dan kemudian ke Kadesy.
(17) Ketika itu orang Israel mengirim utusan kepada raja negeri Edom dengan permintaan: Izinkanlah kiranya kami berjalan melalui negerimu ini. Tetapi raja negeri Edom tidak mau mendengar. Mereka mengirim juga utusan kepada raja negeri Moab, tetapi raja ini menolak. Maka orang Israel tinggal di Kadesh.
(17) Kemudian mereka mengutus orang kepada raja Edom untuk minta izin melewati negerinya. Tetapi ia tidak mengizinkan mereka. Kemudian mereka meminta hal yang sama kepada raja Moab, tetapi ia pun tidak mengizinkan mereka melewati daerahnya. Karena itu umat Israel tinggal di Kades.
(17) Orang Israel mengirim utusan kepada raja Edom dan berkata, ‘Izinkanlah kami melewati negerimu,’ tetapi raja Edom tidak mengizinkan kami lewat dari daerahnya. Kami juga mengirimkan utusan kepada raja Moab, tetapi ia juga tidak mengizinkan kami lewat dari daerahnya, maka Israel tetap tinggal di Kadesy.
(18) Kemudian mereka berjalan melalui padang gurun, menempuh jalan keliling tanah Edom dan tanah Moab, lalu sampai ke sebelah timur tanah Moab, maka berkemahlah mereka di seberang sungai Arnon, dengan tidak masuk daerah Moab, sebab sungai Arnon itulah batas daerah Moab.
(18) Kemudian mereka meneruskan perjalanan melalui padang pasir, tetapi tidak melewati daerah Edom dan Moab, melainkan mengambil jalan keliling sampai tiba di sebelah timur Moab, di seberang Sungai Arnon. Mereka berkemah di sana, tetapi tidak menyeberangi sungai itu, karena daerah itu termasuk wilayah Moab.
(18) Kemudian orang Israel berjalan lewat padang gurun dan mengelilingi Edom dan Moab. Mereka berjalan di sebelah timur negeri Moab dan berkemah di seberang Sungai Arnon. Mereka tidak memasuki perbatasan Moab. Sungai Arnon merupakan perbatasan Moab.
(19) Lalu orang Israel mengirim utusan kepada Sihon, raja orang Amori, raja di Hesybon, dan orang Israel meminta kepadanya: Izinkanlah kiranya kami berjalan melalui negerimu ini sampai ke tempat yang kami tuju.
(19) Sesudah itu umat Israel mengutus orang kepada Sihon, raja Amori di Hesybon untuk minta izin melewati daerah Amori, karena mereka hendak ke daerah mereka sendiri.
(19) Kemudian orang Israel mengirim utusan kepada Sihon raja orang Amori. Sihon adalah raja kota Hesbon. Para utusan itu berkata kepadanya, ‘Izinkanlah kami melintas dari negerimu. Kami mau pergi ke negeri kami.’
(20) Tetapi Sihon tidak percaya kepada orang Israel yang hendak berjalan melalui daerahnya itu, maka dikumpulkannyalah seluruh rakyatnya. Ia berkemah di Yahas, lalu berperang melawan orang Israel.
(20) Tetapi Sihon tidak mengizinkan mereka sebab ia tidak percaya bahwa mereka hanya mau lewat saja. Ia malah mengerahkan seluruh angkatan perangnya lalu bermarkas di Yahas kemudian menyerang Israel.
(20) Namun, Sihon tidak membiarkan orang Israel melintasi perbatasannya. Sihon mengumpulkan seluruh pasukannya untuk berkemah di Yahaz. Kemudian orang Israel berperang melawan Amori.
(21) Tetapi TUHAN, Allah Israel, menyerahkan Sihon dengan seluruh rakyatnya ke dalam tangan orang Israel, dan mereka dikalahkan, sehingga orang Israel menduduki seluruh negeri kepunyaan orang Amori, penduduk negeri itu.
(21) Tetapi TUHAN, Allah Israel, memberikan kepada umat Israel kemenangan atas Sihon beserta angkatan perangnya. Demikianlah umat Israel mendapatkan semua tanah-tanah orang Amori yang tinggal di negeri itu.
(21) TUHAN Allah Israel menolong orang Israel mengalahkan Sihon dan pasukannya, maka Israel menduduki dan memiliki semua negeri orang Amori.
(22) Demikianlah dimiliki orang Israel seluruh daerah orang Amori itu, dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan dari padang gurun sampai ke sungai Yordan.
(22) Wilayah Amori itu mereka duduki mulai dari Arnon di sebelah selatan, sampai ke sebelah utara Sungai Yabok, dan dari padang pasir di sebelah timur, sampai ke Sungai Yordan sebelah barat.
(22) Mereka menduduki dan memiliki semua wilayah orang Amori mulai dari Sungai Arnon hingga Sungai Yabok dan dari padang gurun ke Sungai Yordan.
(23) Maka sekarang TUHAN, Allah Israel, telah merebut milik orang Amori, bagi Israel, umat-Nya. Apakah engkau hendak memiliki pula tanah mereka itu?
(23) Jadi TUHAN, Allah Israel, itulah yang mengusir orang-orang Amori untuk kepentingan umat TUHAN.
(23) TUHAN Allah Israel telah memaksa orang Amori meninggalkan daerahnya. Dan Dia memberikan negeri itu kepada orang Israel. Apakah engkau pikir bahwa engkau dapat membuat orang Israel meninggalkan negeri itu?
(24) Bukankah engkau akan memiliki apa yang diberi oleh Kamos, allahmu? Demikianlah kami memiliki segala yang direbut bagi kami oleh TUHAN, Allah kami.
(24) Dan sekarang ini apakah engkau mau mengambilnya kembali? Tanah yang diberikan oleh Kamos, dewamu itu, kepadamu bolehlah tetap kalian miliki. Tetapi apa yang telah diberikan TUHAN, Allah kami kepada kami, akan kami pertahankan.
(24) Pastilah engkau dapat tinggal di negeri yang diberikan Kamos allahmu kepadamu, jadi kami pun akan tinggal di negeri yang diberikan oleh TUHAN Allah kami kepada kami.
(25) Lagipula, apakah engkau lebih baik dari Balak bin Zipor, raja Moab? Pernahkah ia menuntut hak kepada orang Israel atau pernahkah ia berperang melawan mereka?
(25) Kau kira kau lebih baik dari Balak anak Zipor, raja Moab? Balak tidak pernah menantang atau berperang dengan kami.
(25) Apakah engkau lebih baik daripada Balak anak Zipor? Dia adalah raja Moab. Apakah ia pernah bertengkar dengan Israel? Apakah ia pernah bertempur melawan mereka?
(26) Ketika orang Israel diam di Hesybon dengan segala anak kotanya, di Aroer dengan segala anak kotanya, dan di segala kota sepanjang kedua tepi sungai Arnon selama tiga ratus tahun, mengapa pada waktu itu engkau tidak melepaskan kota-kota itu?
(26) Tiga ratus tahun lamanya Israel menduduki Hesybon dan Aroer serta desa-desa di sekelilingnya, dan semua kota-kota di tepi Sungai Arnon. Dan mengapa selama itu kau tidak mengambilnya kembali?
(26) Orang Israel telah tinggal di Hesbon dan desa-desa sekitarnya selama 300 tahun. Mereka telah tinggal di Aroer dan di desa-desa sekitarnya selama 300 tahun. Orang Israel tinggal di semua kota di tepi Sungai Arnon selama 300 tahun. Mengapa engkau tidak membebaskannya selama ini?
(27) Jadi aku tidak bersalah terhadap engkau, tetapi engkau berbuat jahat terhadap aku dengan berperang melawan aku. TUHAN, Hakim itu, Dialah yang menjadi hakim pada hari ini antara orang Israel dan bani Amon."
(27) Tidak, kami tidak bersalah kepadamu. Engkaulah yang bersalah karena menyerang kami. Tuhanlah hakim yang hari ini memutuskan perkara ini antara bangsa Israel dan bangsa Amon."
(27) Orang Israel tidak berdosa kepadamu, tetapi engkau berbuat jahat kepada orang Israel. Kiranya TUHAN, Hakim yang benar itu memutuskan apakah orang Israel yang benar atau orang Amon.”
(28) Tetapi raja bani Amon tidak mendengarkan perkataan yang disampaikan kepadanya oleh utusan-utusan Yefta.
(28) Tetapi raja Amon tidak menghiraukan pesan dari Yefta itu.
(28) Raja Amon tidak mengindahkan pesan Yefta itu.
11:29-40 = Nazar Yefta
(29) Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
(29) Kemudian Roh TUHAN menguasai Yefta. Maka pergilah Yefta mengunjungi daerah Gilead dan Manasye kemudian kembali ke Mizpa di Gilead. Dari situ ia meneruskan perjalanannya ke wilayah bangsa Amon.
(29) [Janji Yefta] Kemudian Roh TUHAN datang kepada Yefta, dan Yefta melintasi daerah Gilead dan Manasye dan pergi ke Mizpa di Gilead. Dan dari sana dia melintasi negeri Amon.
(30) Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
(30) Yefta membuat janji ini kepada TUHAN, "Kalau TUHAN mengizinkan saya mengalahkan orang Amon,
(30) Yefta berjanji kepada TUHAN, katanya, “Jika Engkau membiarkan aku mengalahkan orang Amon,
(31) maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
(31) dan saya kembali dengan selamat, maka siapa pun yang pertama-tama keluar dari rumah saya untuk menyambut saya, akan saya persembahkan sebagai kurban bakaran kepada TUHAN."
(31) aku akan mempersembahkan kepada-Mu yang pertama keluar dari rumahku, bila aku kembali dengan kemenangan. Aku memberikannya kepada TUHAN sebagai kurban bakaran.”
(32) Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangannya.
(32) Lalu Yefta menyeberangi Sungai Yordan untuk memerangi orang Amon, dan TUHAN memberikan kemenangan kepadanya.
(32) Kemudian Yefta berangkat ke negeri orang Amon untuk berperang melawan mereka. TUHAN menolongnya mengalahkan mereka.
(33) Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit--dua puluh kota banyaknya--dan sampai ke Abel-Keramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di depan orang Israel.
(33) Yefta menggempur mereka habis-habisan dari Aroer sampai ke daerah sekitar Minit--seluruhnya dua puluh kota--dan sampai sejauh Abel-Keramim. Banyak sekali orang Amon yang mati, sehingga kalahlah mereka terhadap orang Israel.
(33) Ia mengalahkan mereka dari kota Aroer sampai ke kota Minit. Yefta menaklukkan 20 kota. Kemudian dia menyerang orang Amon ke kota Abel-Keramin. Orang Israel mengalahkan orang Amon. Amon dalam keadaan kekalahan besar.
(34) Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.
(34) Ketika Yefta kembali ke Mizpa, anak gadisnya datang menyambut dia dengan menari sambil memukul rebana. Itulah anaknya yang satu-satunya.
(34) Yefta kembali ke Mizpa dan pergi ke rumahnya dan putrinya keluar dari rumah menyambutnya. Dia bermain rebana sambil menari. Dialah satu-satunya anak perempuan Yefta. Yefta sangat mengasihinya. Ia tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan lainnya.
(35) Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."
(35) Begitu Yefta melihatnya, Yefta menjadi sangat sedih sehingga ia mengoyak-ngoyak bajunya, sambil berkata, "Aduh anakku, hancurlah hatiku! Mengapakah harus kau yang menjadikan hatiku pedih? Aku telah bersumpah kepada TUHAN, dan aku tak dapat lagi menariknya kembali!"
(35) Ketika dia melihat anaknya itu, yang pertama keluar dari rumahnya, dia merobekkan pakaiannya menunjukkan kesedihannya, lalu ia mengatakan, “Ya anakku! Engkau telah membinasakan aku. Engkau membuat aku sangat sedih. Aku telah berjanji kepada TUHAN dan tidak dapat membatalkan janjiku kepada-Nya.”
(36) Tetapi jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu."
(36) Lalu kata gadis itu kepada Yefta, "Ayah sudah bersumpah kepada TUHAN, dan TUHAN telah memperkenankan Ayah membalas kejahatan orang-orang Amon, musuh Ayah itu. Jadi, apa yang telah Ayah janjikan, hendaklah ayah jalankan."
(36) Kemudian anaknya berkata kepadanya, “Ayah, engkau telah berjanji kepada TUHAN, jadi peganglah janjimu. Lakukanlah apa yang engkau telah katakan untuk kaulakukan. Apalagi TUHAN telah menolong engkau mengalahkan musuhmu, orang Amon itu.”
(37) Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
(37) "Hanya," kata gadis itu selanjutnya, "saya mohon satu hal: Berilah saya waktu dua bulan untuk jalan-jalan di pegunungan bersama-sama dengan kawan-kawan saya. Di sana saya akan menangisi nasib saya, sebab saya akan meninggal semasa masih perawan."
(37) Dan dia berkata kepada ayahnya, “Biarlah engkau melakukan hal itu pertama bagiku. Biarkanlah aku sendirian selama dua bulan. Biarkanlah aku pergi ke gunung-gunung. Aku tidak akan kawin dan mempunyai anak, jadi biarkanlah aku dengan teman-temanku pergi dan menangis bersama-sama.”
(38) Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.
(38) Ayahnya mengizinkannya, lalu melepaskannya pergi. Gadis itu dan kawan-kawannya pergi ke pegunungan untuk bersedih hati di sana, karena ia akan meninggal sebelum menikah dan mempunyai anak.
(38) Yefta mengatakan, “Pergi dan lakukanlah itu.” Yefta menyuruhnya pergi selama dua bulan. Dia bersama teman-temannya tinggal di pegunungan. Mereka menangisinya karena dia tidak akan kawin dan tidak mempunyai anak.
(39) Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di Israel,
(39) Setelah lewat dua bulan, ia kembali kepada ayahnya, lalu ayahnya melakukan apa yang telah dijanjikannya kepada TUHAN. Maka meninggallah gadis itu semasa masih perawan. Itulah asal mulanya mengapa di kalangan orang Israel, biasanya
(39) Sesudah dua bulan, dia kembali kepada ayahnya, dan Yefta berbuat terhadap anaknya sesuai dengan janjinya. Anaknya itu tidak pernah mengadakan hubungan suami istri dengan siapa pun, jadi itulah menjadi kebiasaan di Israel.
(40) bahwa dari tahun ke tahun anak-anak perempuan orang Israel selama empat hari setahun meratapi anak perempuan Yefta, orang Gilead itu.
(40) anak-anak gadis pergi selama empat hari setiap tahun untuk bersedih hati mengenangkan anak Yefta di Gilead.
(40) Setiap tahun perempuan muda Israel pergi empat hari untuk mengenang putri Yefta dari Gilead, serta menangisinya.
Hakim Hakim / Judges / 사사기
12345678910
- 11 -
12131415161718192021