📖
Versi Mudah Dibaca [VMD] 2006
1 Samuel 1
📖
Perjanjian Lama 1) Kejadian 2) Keluaran 3) Imamat 4) Bilangan 5) Ulangan 6) Yosua 7) Hakim Hakim 8) Rut 9) * 1 Samuel 10) 2 Samuel 11) 1 Raja Raja 12) 2 Raja Raja 13) 1 Tawarikh 14) 2 Tawarikh 15) Ezra 16) Nehemia 17) Ester 18) Ayub 19) Mazmur 20) Amsal 21) Pengkhotbah 22) Kidung Agung 23) Yesaya 24) Yeremia 25) Ratapan 26) Yehezkiel 27) Daniel 28) Hosea 29) Yoel 30) Amos 31) Obaja 32) Yunus 33) Mikha 34) Nahum 35) Habakuk 36) Zafanya 37) Hagai 38) Zakharia 39) Maleakhi
Perjanjian Baru
40) Matius 41) Markus 42) Lukas 43) Yohanes 44) Kisah Para Rasul 45) Roma 46) 1 Korintus 47) 2 Korintus 48) Galatia 49) Efesus 50) Filipi 51) Kolose 52) 1 Tesalonika 53) 2 Tesalonika 54) 1 Timotius 55) 2 Timotius 56) Titus 57) Filemon 58) Ibrani 59) Yakobus 60) 1 Petrus 61) 2 Petrus 62) 1 Yohanes 63) 2 Yohanes 64) 3 Yohanes 65) Yudas 66) Wahyu

Pasal 1

1) [Keluarga Elkana Beribadat di Silo] Ada seorang laki-laki namanya Elkana dari keluarga Zuf yang tinggal di Rama di daerah pegunungan Efraim. Ia anak Yeroham. Yeroham anak Elihu, Elihu anak Tohu, Tohu anak Zuf dari keluarga Efraim.

2) Elkana mempunyai dua istri, satu bernama Hana dan yang lain Penina. Penina mempunyai anak-anak, tetapi Hana tidak.

3) Dari waktu ke waktu Elkana meninggalkan Rama kotanya untuk mengunjungi Silo. Elkana menyembah TUHAN Yang Mahakuasa di Silo dan memberikan persembahan kepada Tuhan di sana. Di tempat itu kedua anak Imam Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, bertugas sebagai imam TUHAN.

4) Setiap kali Elkana memberikan persembahannya, ia juga selalu memberikan sebagian dari makanan itu kepada Penina istrinya dan anak-anaknya.

5) Elkana selalu memberikan bagian yang sama kepada Hana, walaupun TUHAN telah menutup kandungannya. Elkana melakukan hal itu karena Hana adalah istrinya yang sungguh-sungguh dicintainya.

6) [Penina Mengacau Hana] Penina sering mengacaukan hati Hana dan membuatnya sedih. Hal itu dilakukannya karena TUHAN tidak membuat Hana bisa melahirkan anak.

7) Itu terjadi setiap tahun ketika keluarga mereka pergi ke rumah TUHAN di Silo. Penina membuat Hana sangat gelisah sehingga dia mulai menangis dan tidak mau makan. Setahun hal itu terjadi,

8) Elkana suaminya bertanya kepadanya, “Hana, mengapa engkau menangis? Mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa engkau begitu sedih? Aku milikmu. Bukankah itu lebih baik daripada mempunyai 10 anak laki-laki?”

9) [Doa Hana] Setelah selesai makan dan minum, Hana berdiri diam-diam dan pergi berdoa kepada Tuhan. Imam Eli sedang duduk di kursi dekat gerbang Tempat Kudus TUHAN.

10) Hana sangat sedih sehingga ia terus-menerus menangis berdoa kepada TUHAN.

11) Secara khusus dia berjanji kepada Allah, katanya, “Ya TUHAN Yang Mahakuasa, Engkau tahu betapa besar kesedihanku, ingatlah aku dan jangan lupakan aku. Jika Tuhan menganugerahkan kepadaku seorang anak laki-laki, aku akan menyerahkan dia kepada-Mu. Ia menjadi milik-Mu untuk selamanya, dan selaku orang yang bernazar, ia tidak akan minum anggur atau minuman keras, dan tidak ada yang akan memotong rambutnya.”

12) Hana berdoa kepada TUHAN sangat lama. Eli memperhatikan mulutnya ketika dia berdoa.

13) Hana berdoa dalam hatinya, bibirnya bergerak-gerak, tetapi tidak ada kata-kata yang terdengar. Eli menyangka bahwa ia sedang mabuk.

14) Eli mengatakan, “Engkau terlalu banyak minum. Sudah waktunya menjauhkan anggur itu.”

15) Hana menjawab, “Tuanku, setetes anggur atau bir tidak kuminum, aku sangat sedih, aku telah mengeluarkan semua kesusahanku kepada TUHAN dalam doaku.

16) Janganlah anggap aku perempuan jahat. Aku berdoa begitu lama karena begitu banyak deritaku dan kesedihanku.”

17) Jawab Eli, “Pergilah dalam damai, semoga Allah Israel memberikan kepadamu semua keinginanmu.”

18) Berkatalah Hana, “Kiranya Tuanku senang dengan hamba.” Kemudian Hana pergi dan memakan sesuatu dan wajahnya menjadi cerah kembali.

19) Keesokan paginya bangunlah Elkana sekeluarga. Mereka sujud di hadapan TUHAN lalu pulang ke rumahnya di Rama. [Samuel Lahir] Elkana mengadakan hubungan suami istri dengan Hana dan TUHAN mengingat Hana.

20) Setahun sejak saat itu, Hana mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki, yang diberi nama Samuel. Ia berkata, “Namanya Samuel karena aku telah memohonnya dari TUHAN.”

21) Elkana sekeluarga pergi lagi ke Silo untuk memberikan persembahan tahunannya sesuai janjinya kepada TUHAN.

22) Hana tidak turut dengan mereka, dia berkata kepada suaminya, “Setelah anakku berhenti menyusui, dia akan kubawa ke Silo dan menyerahkannya kepada TUHAN. Dia akan menjadi orang yang bernazar. Ia akan tinggal di Silo.”

23) Elkana suaminya mengatakan, “Lakukanlah yang kaupikir adalah terbaik bagimu. Tetaplah tinggal di sini hingga bayimu berhenti menyusui, semoga TUHAN berkenan menepati janji-Nya.” Demikianlah Hana tinggal di rumah untuk merawat anaknya sampai dia berhenti menyusui.

24) [Hana Membawa Samuel kepada Eli di Silo] Ketika anak itu berhenti menyusui, Hana membawanya ke rumah TUHAN di Silo. Ia juga membawa seekor sapi berumur tiga tahun, 22 liter tepung, dan sebotol anggur.

25) Mereka pergi menghadap Tuhan. Elkana menyembelih sapi untuk dipersembahkan sebagai kurban kepada Tuhan sebagaimana biasa dilakukannya. Kemudian Hana memberikan anak itu kepada Eli.

26) Hana berkata kepada Eli, “Maaf Tuanku, akulah perempuan yang sama ketika beberapa waktu lalu berdiri di samping Tuan berdoa kepada TUHAN.

27) Aku berdoa untuk anak ini, dan TUHAN telah mendengarkan doaku. Ia memberikan anak ini kepadaku.

28) Sekarang aku mempersembahkan anak ini untuk TUHAN. Dia akan berbakti kepada TUHAN seumur hidupnya.” Kemudian Hana meninggalkan anak itu di sana dan beribadat kepada TUHAN.

Pasal 2

1) [Hana Bersyukur] Hana mengatakan: “Hatiku bergembira dalam TUHAN, dalam Allahku aku merasa sangat kuat. Aku menertawakan musuh-musuhku. Aku sangat senang dalam kemenanganku.

2) Tidak ada Allah Yang Kudus seperti TUHAN. Hanya Engkaulah satu-satunya Allah. Tidak ada Batu Karang seperti Allah kami.

3) Jangan terus menyombongkan diri. Jangan mengeluarkan kata-kata angkuh karena TUHAN Allah tahu segala sesuatu. Ia memimpin dan menghakimi manusia.

4) Busur tentara yang kuat patah. Dan orang yang lemah menjadi kuat.

5) Mereka yang dahulu mempunyai banyak makanan, sekarang harus berjuang memperolehnya, tetapi mereka yang lapar di masa lampau, sekarang hidup kenyang. Perempuan yang tadinya mandul, sekarang melahirkan 7 anak, tetapi perempuan yang memiliki banyak anak, bersedih karena anaknya menghilang.

6) TUHAN yang membuat orang mati dan membuat mereka hidup. Ia mengirim orang ke liang kubur dan dapat membangkitkannya.

7) TUHAN membuat beberapa orang jadi miskin dan membuat orang lain kaya. Ia merendahkan beberapa orang dan meninggikan orang lain.

8) Ia mengeluarkan orang miskin dari debu dan mengangkat orang miskin dari abu. Ia membuat penting orang miskin dan menempatkannya bersama pangeran di tempat tamu terhormat. TUHAN menjadikan seluruh dunia, dan seluruh dunia adalah milik-Nya.

9) Ia melindungi umat-Nya yang kudus. Ia menjaga mereka agar tidak tersandung, namun mereka yang jahat akan binasa. Mereka akan jatuh dalam gelap. Kuasa mereka tidak menolongnya untuk menang.

10) TUHAN membinasakan musuh-Nya. Allah Yang Mahatinggi akan bergemuruh di langit terhadap orang. TUHAN akan mengadili sampai ke tempat yang jauh. Ia akan memberikan kuasa kepada raja-Nya. Ia akan membuat raja yang diurapi-Nya kuat.”

11) Elkana dan keluarganya kembali ke Rama, tetapi anak itu tinggal di Silo melayani TUHAN di bawah pengawasan Imam Eli.

12) [Kejahatan Anak-anak Eli] Anak-anak Eli jahat dan tidak peduli akan TUHAN.

13) Mereka tidak peduli bagaimana imam-imam seharusnya bertindak kepada bangsa itu. Inilah tugas yang harus dilakukan oleh para imam: Setiap kali orang membawa kurban, imam harus memasukkannya ke dalam sebuah panci berisi air mendidih. Sementara itu pembantu imam membawa sebuah garpu khusus bergigi tiga.

14) Pembantu imam mengambil beberapa potong daging dari dalam kuali atau bejana. Imam harus mengambil daging yang tertusuk oleh garpu itu. Demikianlah yang diperlakukan imam terhadap semua orang Israel yang datang ke Silo,

15) tetapi itu bukan pekerjaan anak-anak Eli. Sebelum lemak daging dibakar di mezbah, para pembantu imam menghampiri para umat yang datang membawa persembahan kurban dan berkata, “Berikanlah kepada imam daging mentah untuk dipanggang karena dia tidak suka menerima daging yang dimasak dari kamu.”

16) Mungkin orang yang membawa persembahan itu menjawab, “Bakarlah dahulu lemak itu dan kemudian ambillah sesuka hatimu.” Kemudian pembantu imam dapat menjawab, “Tidak, berikan sekarang juga daging itu. Jika engkau tidak memberikannya kepadaku, aku ambil mengambilnya dari engkau.”

17) Dengan cara demikian, Hofni dan Pinehas membuktikan bahwa mereka tidak menghormati kurban yang dibawa kepada TUHAN dan hal itu merupakan dosa yang sangat besar terhadap TUHAN.

18) Samuel melayani TUHAN. Dia memakai efod dari kain lenan.

19) Setiap tahun ibunya membuatkan pakaian kecil untuk Samuel. Pakaian itu dibawa oleh Hana ibunya ketika kunjungan tahunan ke Silo bersama suaminya untuk memberikan persembahan.

20) Imam Eli memberkati Elkana dan istrinya, katanya, “Semoga TUHAN memberikan anak-anak bagimu dengan perantaraan Hana, sebagai pengganti anak yang dimohonkannya dengan doa, tetapi diserahkan kepada TUHAN.” Setelah itu mereka kembali dan

21) TUHAN ramah terhadap Hana, dan dia melahirkan tiga laki-laki dan dua perempuan. Samuel bertambah besar di tempat kudus dan tinggal di sana di tempat TUHAN berada.

22) [Eli Gagal Mendidik Anak-anaknya] Eli sudah sangat tua. Ia sering mendengar perbuatan kedua anaknya terhadap orang Israel di Silo serta peri laku mereka seperti tidur bersama perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.

23) Eli berkata kepada anak-anaknya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan seperti itu? Aku mendengar dari banyak orang tentang perbuatanmu yang jahat itu.

24) Anak-anakku, hentikan itu. Umat TUHAN mengatakan tentang kejahatanmu.

25) Jika seseorang berbuat dosa terhadap orang lain, Allah masih bisa menolongnya. Akan tetapi, jika orang berbuat dosa terhadap TUHAN, siapakah bisa menjadi perantaranya?” Anak-anak Eli tidak peduli kepadanya sehingga TUHAN memutuskan untuk membunuh mereka.

26) Samuel anak muda itu bertambah dewasa. Ia semakin disenangi TUHAN dan manusia.

27) [Nubuat yang Mengerikan tentang Keluarga Eli] Seorang nabi Allah datang menemui Eli dan berkata, “TUHAN mengatakan, ‘Aku menampakkan diri di hadapan nenek moyangmu ketika mereka masih hamba Firaun.

28) Aku telah memilih sukumu dari antara suku-suku Israel untuk menjadi imam bagi-Ku. Aku memilih mereka untuk memberikan persembahan di atas mezbah-Ku, membakar kemenyan, serta memakai pakaian efod. Kuberikan juga daging kurban sembelihan kepada mereka, yang diberikan bangsa Israel kepada-Ku.

29) Mengapa engkau tidak menghormati kurban hewan dan kurban sajian itu? Engkau lebih menghormati anak-anakmu daripada Aku. Engkau menggemukkan dirimu dengan bagian terbaik dari setiap daging yang dipersembahkan sebagai kurban kepada-Ku oleh bangsa Israel.’

30) TUHAN Allah Israel telah berjanji bahwa keluarga ayahmu akan melayani-Nya selamanya, tetapi sekarang TUHAN berkata demikian, ‘Hal itu tidak akan terjadi. Aku akan menghormati mereka yang menghormati Aku, tetapi hal yang jahat akan terjadi atas orang yang tidak mau menghormati Aku.

31) Waktunya akan datang di mana semua keturunanmu Kubinasakan sehingga tidak seorang pun dalam keluargamu mencapai usia tua.

32) Hal-hal yang baik akan dialami oleh Israel, tetapi kamu akan melihat hal-hal yang jahat di rumahmu. Di dalam keluargamu tidak akan ada seorang pun yang berusia lanjut.

33) Hanya seorang yang akan Kuselamatkan untuk melayani Aku di mezbah-Ku. Ia hidup sampai usia sangat tua, sampai matanya rusak kemudian hilanglah kekuatannya. Semua keturunanmu akan lenyap karena pedang.

34) Aku memberikan tanda bagimu. Kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, akan mati pada hari yang sama.

35) Aku memilih seorang imam yang setia untuk Aku sendiri. Imam itu patuh menuruti perintah-Ku. Aku membuat keluarganya menjadi kuat, ia selalu melayani raja yang Kuurapi.

36) Jadi, semua orang yang masih ada dalam keluargamu akan datang dan menundukkan kepalanya di hadapan imam itu. Mereka memohon sekeping perak atau sepotong roti sambil mengatakan, “Berikanlah aku jabatan sebagai imam agar aku dapat makan sesuatu.”’”

Pasal 3

1) [Allah Memanggil Samuel] Samuel anak muda itu melayani TUHAN di bawah pengawasan Eli. Waktu itu TUHAN jarang sekali berbicara langsung kepada manusia, penglihatan pun hanya sedikit.

2) Mata Eli agak kabur bahkan hampir buta. Suatu malam Eli sedang berbaring di tempat tidur.

3) Samuel telah tertidur di dalam Kemah Suci dekat Kotak Kudus Allah. Lampu TUHAN masih menyala.

4) TUHAN memanggil Samuel, dan Samuel menjawab, “Aku di sini.”

5) Samuel berlari menjumpai Eli dan berkata, “Aku di sini, apakah engkau memanggilku?” Eli mengatakan, “Tidak, aku tidak memanggilmu, tidurlah kembali.” Samuel kembali ke tempat tidurnya.

6) TUHAN memanggil sekali lagi, “Samuel.” Samuel bangun dan menghampiri Eli dan berkata, “Aku di sini, apakah engkau memanggilku?” Eli mengatakan, “Aku tidak memanggilmu, berbaringlah di tempat tidurmu lagi.”

7) Samuel belum mengenal TUHAN karena TUHAN belum berbicara kepadanya secara langsung sebelumnya.

8) TUHAN memanggil Samuel untuk ketiga kalinya. Kembali Samuel bangun dan pergi kepada Eli, “Aku di sini, apakah engkau memanggilku?” Kemudian sadarlah Eli bahwa TUHAN memanggil anak itu.

9) Eli berkata kepada Samuel, “Sekarang tidurlah jika Ia memanggil engkau lagi, jawablah demikian, ‘Berbicaralah TUHAN, aku hamba-Mu, dan aku mendengarnya.’” Samuel kembali ke tempat tidurnya.

10) TUHAN datang dan berdiri di sana serta memanggil seperti sebelumnya dan berkata, “Samuel, Samuel.” Samuel menjawab, “Berbicaralah, aku hamba-Mu, aku mendengar.”

11) TUHAN berkata kepada Samuel, “Aku akan segera melakukan sesuatu di Israel, yang membuat semua orang yang mendengarnya terkejut.

12) Aku akan melaksanakan segala sesuatu kepada Eli serta keluarganya semua yang telah Kukatakan.

13) Aku sudah mengatakan kepada Eli tentang hukuman yang akan Kujatuhkan untuk selamanya bagi keluarganya. Aku berbuat demikian sebab Eli tahu yang dikatakan dan diperbuat oleh anak-anaknya berupa dosa terhadap Allah, tetapi ia gagal mengambil tindakan terhadap mereka.

14) Oleh sebab itu, Aku sudah bersumpah bahwa kurban hewan atau kurban sajian tidak pernah menghapus dosa yang diperbuat keluarga Eli.”

15) Samuel berbaring di tempat tidur sampai pagi hari. Ia bangun dan membuka pintu-pintu rumah TUHAN. Dia takut menceritakan peristiwa penglihatannya itu kepada Eli.

16) Eli berkata kepadanya, “Samuel, anakku.” Samuel menjawab “Ya Tuan.”

17) Eli bertanya, “Apa yang disampaikan Allah kepadamu? Jangan sembunyikan kepadaku. Allah menghukum engkau jika engkau menyembunyikan sesuatu berita dari Allah, yang dikatakan kepadamu.”

18) Samuel menceritakan segala-galanya kepada Eli tanpa menyembunyikannya. Eli mengatakan, “Ia adalah TUHAN, biarkanlah Dia melakukan yang dianggap-Nya terbaik.”

19) TUHAN terus bersama Samuel dalam pertumbuhannya menjadi dewasa, dan tidak satu pun dari perkataan-Nya kepada Samuel tidak menjadi kenyataan.

20) Dengan demikian, semua umat Israel, mulai dari Dan sampai Bersyeba, tahu bahwa Samuel sungguh-sungguh nabi TUHAN.

21) Dan TUHAN terus menampakkan diri kepada Samuel di Silo. TUHAN menyatakan diri-Nya kepada Samuel melalui perkataan-Nya.

Pasal 4

1) Berita tentang Samuel tersebar ke seluruh Israel. Eli sudah sangat tua. Anak-anaknya melakukan kejahatan di hadapan Tuhan. [Orang Filistin Mengalahkan Israel] Pada waktu itu bangsa Israel keluar untuk berperang melawan bangsa Filistin. Orang Israel berkemah di Eben-Haezer, sedangkan orang Filistin di Afek.

2) Orang Filistin mengatur pasukan mereka untuk menyerang orang Israel. Ketika pertempuran mulai sengit, orang Filistin mengalahkan Israel dan membunuh kira-kira 4.000 tentara dari pasukan Israel.

3) Tentara Israel mundur ke perkemahannya lalu para pemimpin mereka bertanya, “Mengapa TUHAN memperkenankan orang Filistin mengalahkan kita? Sebaiknya kita mengambil Kotak Perjanjian TUHAN dari Silo. Allah akan pergi bersama kita ke peperangan dan Dia menyelamatkan kita dari musuh kita.”

4) Kemudian bangsa itu mengirim orang ke Silo. Mereka membawa dari sana Kotak Perjanjian TUHAN Yang Mahakuasa. Pada penutup Kotak itu terdapat malaikat kerub yang menjadi takhta TUHAN. Kedua anak Eli, yakni Hofni dan Pinehas datang bersama Kotak itu.

5) Ketika Kotak TUHAN itu tiba di perkemahan, seluruh bangsa Israel bersorak-sorai dengan kuat sampai-sampai tanah sekitar itu bergetar.

6) Orang Filistin mendengar sorak-sorai Israel itu. Mereka bertanya, “Mengapa orang Israel di perkemahan begitu ribut?” Kemudian mereka mengetahui bahwa Kotak Kudus TUHAN telah tiba di tengah-tengah bangsa Israel,

7) mereka diliputi rasa cemas. Mereka bertanya, “Para allah sudah berada di tengah-tengah perkemahan orang Israel. Sekarang kita berada dalam bahaya, belum pernah terjadi hal serupa itu sebelumnya.

8) Celakalah kita semua. Siapa yang dapat menolong kita melawan dewa-dewa orang Israel yang berkuasa itu? Allah-allah itulah juga yang telah menghantam orang Mesir dengan bermacam-macam penyakit.

9) Hai kaum Filistin, beranilah. Berjuanglah sebagai lelaki sejati. Dahulu mereka adalah hamba kita, jadi berperanglah selaku laki-laki, jika tidak kamu menjadi hamba mereka.”

10) Orang Filistin berperang dengan kuat dan mengalahkan Israel. Dan setiap tentara Israel melarikan diri pulang. Kekalahan mereka cukup parah, 30.000 dari pasukan Israel mati.

11) Kotak Kudus Allah dirampas oleh orang Filistin, juga membunuh kedua anak Eli, yaitu Hofni dan Pinehas.

12) Seorang lelaki dari suku Benyamin melarikan diri dari pertempuran dan tiba di Silo. Ia merobek pakaiannya dan menaruh debu pada kepalanya untuk menunjukkan bahwa dia sangat berdukacita.

13) Pada saat lelaki itu sampai di Silo, Eli sedang duduk di kursinya di pinggir jalan sambil menunggu berita tentang keadaan Kotak Kudus Allah yang membuat hatinya bimbang. Ketika lelaki itu tiba dan memberitahukan kabar buruk yang terjadi, berteriaklah seluruh umat di kota itu sambil menangis.

14) Keributan itu didengar Eli lalu ia bertanya, “Keributan apa itu?” Lelaki itu menghampiri Eli.

15) Eli sudah berusia 98 tahun dan matanya buta sehingga tidak dapat melihat yang sedang terjadi.

16) Lelaki itu berkata kepada Eli, “Aku baru saja kembali dari medan pertempuran, aku melarikan diri hari ini.” Eli bertanya, “Apa yang terjadi, anak?”

17) Ia menjawab, “Orang Israel melarikan diri dari pasukan Filistin. Banyak pasukan Israel yang mati. Kedua anakmu, Hofni dan Pinehas pun mati. Bahkan Kotak Kudus Allah pun dirampas orang Filistin.”

18) Ketika orang Benyamin menyebutkan nama Kotak Kudus Allah, Eli terjatuh ke belakang dari kursinya, dekat pintu gerbang dan batang lehernya patah. Usianya sudah lanjut dan tubuhnya gemuk, maka matilah dia. Eli memimpin Israel selama 20 tahun.

19) [Kemuliaan Telah Berlalu] Menantu perempuan Eli, yaitu istri Pinehas, sedang hamil. Waktunya untuk melahirkan bayinya sudah dekat. Perempuan itu mendengar juga tentang perampasan Kotak Kudus Allah dan ayah mertua serta suaminya Pinehas telah mati. Begitu ia mendengar berita itu, terasalah sakit pada dirinya tanda ia akan melahirkan bayinya segera.

20) Ia sudah mau mati ketika perempuan yang sedang menolongnya mengatakan, “Jangan takut! Engkau melahirkan bayi laki-laki.” Namun, menantu Eli tidak menjawab atau tidak peduli.

21) Ia memberi nama Ikabod kepada anaknya, yang artinya “Kemuliaan Israel sudah lenyap.” Hal itu dilakukannya sebab Kotak Kudus Allah telah dirampas dan ayah mertua serta suaminya telah mati.

22) Perempuan itu mengatakan, “Kemuliaan Israel diambil karena orang Filistin telah mengambil Kotak Kudus Allah.”

Pasal 5

1) [Kotak Kudus Menyusahkan Filistin] Orang Filistin membawa Kotak Kudus Allah dari Eben-Haezer ke Asdod.

2) Mereka mengangkutnya masuk ke dalam kuil Dagon dan menempatkannya di sisi patung Dagon.

3) Besok paginya sewaktu mereka bangun tidur tampaklah di hadapan mereka patung Dagon terjatuh dengan mukanya menghadap ke tanah di depan Kotak Kudus TUHAN. Orang Asdod mengangkat patung itu dan meletakkannya kembali ke tempat semula.

4) Namun, esok harinya ketika mereka bangun pagi, patung itu terletak kembali di lantai di depan Kotak Kudus TUHAN. Kali ini kepala dan kedua tangannya patah dan terletak di pintu masuk. Hanya badannya masih utuh.

5) Oleh karena itu, para imam Dagon atau siapa pun yang akan memasuki kuil Dagon di Asdod tidak melangkah di pintu itu sampai hari ini.

6) TUHAN membuat susah hidup orang Asdod termasuk tetangganya. Ia memberikan banyak kesulitan kepada mereka dan membuat mereka sakit tumor kulit. Ia juga mendatangkan tikus ke tempat mereka. Tikus itu mengerumuni kapal-kapal dan negeri mereka. Orang di kota sangat ketakutan.

7) Mereka melihat hal itu terjadi, mereka berkata, “Kotak Kudus Allah Israel tidak dapat tinggal di sini karena Allah sedang menghukum kita dan Dagon allah kita.”

8) Mereka memanggil kelima penguasa Filistin berkumpul dan bertanya kepada mereka, “Apakah yang sebaiknya perlu kita lakukan dengan terhadap Suci Allah Israel?” Penguasa itu menjawab, “Pindahkan Kotak Kudus Allah Israel itu ke Gat.” Jadi, orang Filistin memindahkan Kotak Kudus Allah itu.

9) Sesudah Kotak itu dipindahkan, kota itu dihukum oleh TUHAN dan orang dibuat sangat takut. Semua orang di Gat, baik yang muda ataupun dewasa dihinggapi penyakit tumor kulit.

10) Jadi, orang Filistin mengirim Kotak Kudus Allah ke Ekron. Begitu Kotak Kudus Allah sampai di Ekron, orang Ekron menuntut, katanya, “Mengapa kamu membawa Kotak Allah orang Israel itu ke kota kami Ekron? Apakah kamu ingin agar kami semua dibunuh?”

11) Orang Ekron memanggil semua penguasa Filistin berkumpul dan berkata kepada penguasa itu, “Kirimkanlah Kotak Kudus Allah Israel itu ke tempatnya sebelum kami dan bangsa kita dibunuh.” Orang Ekron sangat takut karena Allah sungguh-sungguh telah menghukum mereka di sana.

12) Banyak orang yang mati, dan mereka yang masih hidup mendapat penyakit tumor. Orang Ekron berteriak dengan kuat terhadap surga.

Pasal 6

1) [Kotak Kudus Allah Dikembalikan] Kotak Kudus TUHAN ditahan oleh orang Filistin selama 7 bulan.

2) Orang Filistin memanggil para imam dan tukang sihir. Mereka berkata, “Apakah yang harus kami lakukan dengan Kotak Kudus TUHAN itu? Katakanlah bagaimana caranya mengembalikan ke tempat asalnya.”

3) Jawab para imam dan tukang sihir itu, “Jika kamu mengantarkan Kotak itu nanti, harus melengkapinya dengan persembahan kepada Allah Israel yang menyembuhkan kamu. Kamu harus perbuat itu agar Allah berhenti menghukum kamu.”

4) Orang Filistin bertanya, “Persembahan apa yang harus kami berikan kepada Allah Israel untuk mengampuni kami?” Jawab para imam dan tukang sihir itu, “Ada lima penguasa Filistin, satu untuk setiap kota. Buatlah lima model emas tampaknya seperti lima tumor. Dan buatlah lima model emas tampaknya seperti lima tikus.

5) Ciptakanlah model tumor dan model tikus yang sudah merusak negeri. Berikanlah itu kepada Allah Israel sebagai pembayaran. Semoga Allah Israel menghentikan hukuman atas kamu, atas dewa-dewamu, dan atas tanahmu.

6) Jangan keras kepala seperti Firaun dan orang Mesir. Allah menghukum bangsa Mesir, itulah sebabnya orang Mesir membebaskan bangsa Israel meninggalkan Mesir.

7) Buatkanlah sebuah kereta baru dan dua ekor sapi yang sedang menyusui, yang belum pernah dipakai tenaganya di ladang. Ikatlah kedua sapi itu pada kereta itu supaya dapat ditariknya, tetapi anak-anak sapi dimasukkan ke kandangnya. Jangan biarkan anak sapi ikut bersama induknya.

8) Ambillah Kotak Kudus TUHAN dan letakkan ke atas kereta. Masukkan model-model emas itu ke dalam sebuah tas di samping Kotak itu. Itulah persembahanmu kepada Allah untuk mengampuni dosamu. Biarkanlah kereta itu berangkat.

9) Perhatikan kereta itu. Jika kereta itu berjalan menuju Bet-Semes di daerah Israel, Allahlah yang mendatangkan penyakit itu kepada kita. Jika kedua sapi itu tidak menuju Bet-Semes, Allah Israel tidak menghukum kita. Kita tahu bahwa penyakit kita hanya kebetulan saja.”

10) Orang Filistin melaksanakan yang dikatakan para imam dan tukang sihir itu. Mereka mengambil dua ekor sapi yang menyusui lalu dipasang di depan kereta, tetapi anak-anaknya dimasukkan ke kandang.

11) Kemudian mereka meletakkan Kotak Kudus TUHAN ke atas kereta bersama sebuah tas yang berisi model tumor dari emas dan model tikus dari emas.

12) Kedua sapi itu berjalan menuju Bet-Semes, sambil berjalan tanpa menyimpang ke kiri atau ke kanan, sapi itu menguak selama perjalanan. Para penguasa Filistin berjalan mengikuti kereta sampai batas daerah Bet-Semes.

13) Pada saat itu orang Bet-Semes sedang menuai gandum di lembah. Mereka memandang dan melihat Kotak Kudus itu. Mereka sangat bergembira melihat Kotak itu kembali.

14) Kereta itu tiba di ladang Yosua di Bet-Semes dan berhenti dekat sebuah batu besar.

15) Beberapa orang Lewi menurunkan Kotak Kudus TUHAN dan tas yang berisi model emas dan meletakkannya di atas batu besar. Orang Bet-Semes membelah kereta dan membunuh sapi itu pada hari itu sebagai kurban bakaran bagi TUHAN.

16) Kelima penguasa Filistin menyaksikan peristiwa yang dilakukan oleh orang Bet-Semes lalu mereka pulang ke Ekron hari itu juga.

17) Dengan cara itu orang Filistin mengirimkan model tumor dari emas sebagai imbalan atas dosa mereka kepada TUHAN. Mereka mengirim sebuah model tumor dari emas atas nama setiap kota Filistin, yaitu: Asdod, Gaza, Askelon, Gat, dan Ekron.

18) Orang Filistin juga mengirim model tikus dari emas sesuai dengan jumlah kota yang dimiliki lima penguasa. Kota-kota itu dikelilingi tembok dan setiap kota dikelilingi desa-desa. Penduduk Bet-Semes meletakkan Kotak Kudus TUHAN di atas sebuah batu karang. Batu karang itu masih ada di ladang Yosua orang Bet-Semes itu.

19) Di sana tidak ada imam, dan orang Bet-Semes melihat Kotak Kudus TUHAN itu. TUHAN membunuh 70 orang Bet-Semes. Penduduk Bet-Semes berkabung karena hukuman yang dahsyat itu.

20) Penduduk Bet-Semes mengatakan, “Di manakah imam yang dapat menjaga Kotak Kudus itu? Ke mana Kotak itu harus dibawa dari tempat ini?”

21) Ada seorang imam di Kiryat-Yearim. Penduduk Bet-Semes mengirim beberapa utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim. Mereka berkata, “Orang Filistin telah mengembalikan Kotak Kudus TUHAN. Datanglah dan angkutlah itu ke kotamu.”

Pasal 7

1) Orang Kiryat-Yearim datang dan mengambil Kotak Kudus TUHAN itu lalu membawanya ke sebuah bukit ke rumah Abinadab. Mereka melakukan suatu upacara khusus untuk mempersiapkan Eleazar anak Abinadab sebagai penjaga Kotak Kudus TUHAN.

2) Kotak itu cukup lama di Kiryat-Yearim. [Tuhan Menyelamatkan Israel] Telah 20 tahun Kotak Kudus di Kiryat-Yearim dan bangsa Israel mulai mengikut TUHAN kembali.

3) Samuel berkata kepada umat Israel, “Jika kamu sesungguhnya kembali kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, singkirkan seluruh allah buatanmu serta berhala Asytoret dan serahkan dirimu sepenuhnya kepada TUHAN dan beribadatlah hanya kepada-Nya, lalu kamu diselamatkan-Nya dari orang Filistin.”

4) Orang Israel membuang patung-patung Baal dan Asytoret. Orang Israel beribadat hanya kepada TUHAN.

5) Samuel mengatakan, “Semua orang Israel berkumpullah di Mizpa, aku berdoa kepada TUHAN untuk kamu.”

6) Umat Israel berkumpul di Mizpa. Mereka menimba air dan menuangnya di hadapan TUHAN. Dengan cara itu mereka mengawali masa puasa serta mengaku dosa mereka sambil mengatakan, “Kami telah berbuat dosa kepada TUHAN.” Samuel bertugas sebagai hakim bagi umat Israel di Mizpa.

7) Orang Filistin mendengar berita bahwa orang Israel telah berkumpul di Mizpa, maka penguasa Filistin datang menyerang mereka. Orang Israel takut setelah mendengar bahwa orang Filistin datang menyerang

8) dan berkata kepada Samuel, “Janganlah berhenti mendoakan kami kepada TUHAN. Mintalah kepada Dia untuk menyelamatkan kami dari orang Filistin.”

9) Samuel mengambil seekor anak domba yang masih menyusui, membakarnya serta mempersembahkannya secara utuh sebagai kurban kepada TUHAN. Samuel berdoa atas nama umat Israel kepada TUHAN dan TUHAN berkenan menjawab doanya.

10) Sementara Samuel sedang menyerahkan kurban bakarannya, datanglah orang Filistin menyerang umat Israel. TUHAN mendatangkan guntur yang hebat kepada orang Filistin. Hal itu membuat orang Filistin sangat gugup dan lari kucar-kacir sehingga mereka dikalahkan oleh orang Israel.

11) Orang Israel keluar dari Mizpa dan mengejar pasukan Filistin sambil membantai mereka sepanjang jalan sampai batas Bet-Kar.

12) [Damai Terjadi di Israel] Kemudian Samuel mempersiapkan sebuah batu khusus yang diletakkan antara Mizpa dan Yesana. Batu itu dinamai Eben-Haezer oleh Samuel, artinya, “TUHAN menolong kita sepanjang perjalanan sampai ke tempat ini.”

13) Orang Filistin kalah. Mereka tidak memasuki daerah Israel lagi. TUHAN berpihak pada orang Israel melawan pasukan Filistin sepanjang hidup Samuel.

14) Israel juga merebut kembali kota-kotanya yang pernah diduduki orang Filistin mulai dari Ekron sampai Gat. Israel juga berhasil membebaskan wilayah-wilayah yang tadinya diambil oleh Filistin. Perdamaian tercipta juga antara Israel dan Amori.

15) Samuel memimpin bangsa Israel seumur hidupnya.

16) Setiap tahun dia mengadakan kunjungan keliling ke Betel, Gilgal, dan Mizpa mengadili dan memerintah di kota-kota itu,

17) tetapi Samuel selalu kembali ke Rama. Dia membangun sebuah mezbah di sana untuk TUHAN dan menghakimi Israel.

Pasal 8

1) [Israel Menginginkan Seorang Raja] Ketika Samuel mencapai usia lanjut, ia mengangkat anak-anaknya menjadi hakim di Israel.

2) Anak pertama bernama Yoel dan yang kedua Abia, keduanya bertugas di Bersyeba.

3) Kedua anak Samuel itu tidak hidup seperti ayah mereka. Yoel dan Abia menerima suap dan mengubah keputusan pengadilan.

4) Para pemimpin Israel berkumpul di Rama untuk menjumpai Samuel.

5) Mereka berkata kepada Samuel, “Engkau sudah tua, dan anak-anakmu hidup tidak benar, bertolak belakang dengan engkau, angkatlah seorang raja bagi kami seperti bangsa-bangsa lain.”

6) Ketika pemimpin memintakan seorang raja memerintah atas mereka, Samuel merasa jengkel, maka ia berdoa kepada TUHAN.

7) TUHAN menjawab dan berkata, “Lakukanlah yang dikatakan umatmu itu. Mereka tidak menolak engkau. Akulah yang ditolak mereka. Mereka tidak mau Aku jadi Rajanya.

8) Mereka melakukan yang telah dilakukannya sebelumnya. Aku menuntun mereka keluar dari Mesir, tetapi mereka meninggalkan Aku dan beribadat kepada allah lain. Hal serupa diperbuatnya juga kepadamu.

9) Dengarkan yang diminta oleh mereka, namun peringatkan mereka secara sungguh-sungguh dan beritahukan yang akan dilakukan seorang raja, jika dia memerintah atas mereka.”

10) Mereka meminta seorang raja. Jadi, Samuel mengatakan kepada mereka segala yang dikatakan TUHAN.

11) Samuel mengatakan, “Apabila seorang raja memerintah atas kamu, inilah yang akan diperbuatnya: anak-anakmu yang laki-laki akan diambilnya. Ia memaksa anak-anakmu melayaninya. Ia memaksa mereka menjadi tentara — mereka berperang dari atas kereta mereka dan menjadi tentara berkuda di dalam pasukannya. Anak-anakmu menjadi pengawal yang berlari di depan kereta perang raja.

12) Beberapa orang ditetapkan sebagai kepala pasukan 1.000 dan 50 tentara. Sedangkan yang lain mengolah ladangnya dan menuai hasilnya untuk raja. Yang lain lagi membuat senjata untuk perang dan perlengkapan keretanya.

13) Raja akan mengambil anak perempuanmu untuk membuat wewangian, juru masak, dan tukang roti.

14) Raja mengambil ladangmu, kebun anggur, dan zaitunmu yang terbaik lalu diserahkannya semua kepada para pembantunya.

15) Ia mengambil 1/10 dari hasil gandum dan anggurmu dan menyerahkannya kepada para perwira dan pembantunya.

16) Raja mengambil dari kamu semua hamba laki-laki dan perempuan milikmu. Ia akan mengambil ternakmu yang terbaik serta keledaimu diambilnya untuk pekerjaannya sendiri.

17) Ia mengambil 1/10 dari kawanan ternakmu. Dan kamu sendiri menjadi hambanya.

18) Bila saat itu tiba nanti, kamu meratap, karena raja yang kamu pilih itu, namun TUHAN tidak menjawab kamu pada hari itu.”

19) Bangsa itu tidak mau mendengar Samuel. Mereka berkata, “Tidak, kami mohon seorang raja memerintah atas kami.

20) Dengan demikian, keadaan kami sama seperti bangsa-bangsa lain. Raja kami akan memimpin kami. Ia pergi mendahului kami dan berperang untuk kami.”

21) Samuel mendengarkan bangsa itu, disampaikannya lagi kepada TUHAN.

22) TUHAN menjawab, “Dengarkanlah permintaan mereka dan tetapkan seorang raja bagi mereka.” Setelah itu Samuel berkata kepada bangsa Israel, “Sekarang pulanglah.”

Pasal 9

1) [Saul Mencari Keledai Ayahnya] Ada orang penting dari suku Benyamin yang bernama Kisy. Kisy anak Abiel. Abiel anak Zeror. Zeror anak Bekhorat. Bekhorat anak Afia, orang Benyamin.

2) Kisy mempunyai seorang anak bernama Saul, seorang pemuda yang tampan, tidak seorang pun di antara pemuda Israel yang dapat dibandingkan dengan Saul dan badannya lebih tinggi dari semua lelaki di Israel.

3) Suatu hari keledai Kisy ayah Saul hilang. Oleh karena itu, Kisy berkata kepada anak itu, “Pergilah dengan salah seorang hamba dan cari di mana keledai itu.”

4) Berangkatlah Saul menelusuri Pegunungan Efraim melalui wilayah Salisa, namun mereka tidak menemukan kawanan keledai itu. Mereka mengelilingi daerah Salisa, tetapi di sana pun mereka tidak menemukannya. Setelah itu mereka berjalan sekitar wilayah Sahalim, di sana pun mereka tidak melihatnya. Kemudian mereka berjalan ke daerah Benyamin dan hasilnya sama saja.

5) Akhirnya mereka tiba di wilayah Zuf, dan Saul berkata kepada hambanya, “Marilah kita pulang. Ayahku tidak khawatir lagi tentang keledainya, tetapi ia khawatir memikirkan keadaan kita.”

6) Hambanya menjawab, “Tunggu Tuan, di kota itu ada seorang abdi Allah, semua orang menghormatinya dan apa yang dikatakannya pasti akan terjadi. Lebih baik kita pergi menemuinya, mungkin dia dapat memberikan jalan keluar bagi kita.”

7) Saul berkata kepada hamba itu, “Baiklah, jika kita ke kota dan menemui dia, apa yang akan kita berikan kepadanya? Kita tidak punya apa-apa lagi saat ini untuk diberikan kepada abdi Allah itu.”

8) Hamba itu menjawab, “Aku masih punya kira-kira tiga gram perak mungkin itulah yang kita berikan kepadanya supaya ia dapat menunjuk jalan mana harus kita tempuh.”

9) Dahulu di Israel, jika orang ingin minta petunjuk dari Allah, dia berkata demikian, “Mari kita pergi ke peramal,” sebab yang dikenal dengan nabi sekarang, dahulu disebut peramal. Saul berkata kepada hamba itu, “Baik sekali pikiranmu itu, mari kita ke sana.” Keduanya pergi ke tempat abdi Allah itu. Sementara mereka mendaki bukit mau ke kota, mereka berjumpa dengan gadis-gadis yang hendak menimba air. Saul bertanya kepada mereka, “Apakah peramal ada di sana?”

10) (9:9)

11) (9:9)

12) Mereka menjawab, “Ya, dia ada. Baru saja dia datang. Cepat-cepatlah, dia baru datang ke kota ini karena hari ini orang akan berkumpul memberikan persembahan di atas mezbah.

13) Apabila engkau masuk ke kota, engkau menjumpainya di sana sebelum dia naik ke bukit untuk makan. Dia akan memberikan berkat atas persembahan kurban sebab orang tidak akan makan sebelum dia datang. Setelah itu baru para undangan yang hadir makan. Pergilah sekarang juga supaya engkau masih dapat bertemu dengan dia.”

14) Saul dan hambanya mulai naik bukit menuju kota. Ketika mereka memasuki kota, mereka berpapasan dengan Samuel yang sedang berjalan menuju bukit untuk memimpin persembahan kurban.

15) Satu hari sebelum itu, TUHAN telah berkata kepada Samuel,

16) “Besok kira-kira sama seperti waktu ini Aku mengirim seorang laki-laki dari suku Benyamin kepadamu. Engkau harus mengurapi dia serta mengangkatnya menjadi pemimpin Israel umat-Ku yang baru. Ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin. Aku sudah memperhatikan penderitaan umat-Ku dan teriakan mereka telah Kudengar.”

17) Samuel melihat Saul. TUHAN berkata kepada Samuel, “Itulah orang yang Kuberitahukan kepadamu. Dialah yang akan memimpin pemerintahan atas umat-Ku.”

18) Saul menyambut kedatangan Samuel dekat pintu gerbang dan berkata, “Maaf, di manakah rumah peramal itu?”

19) Samuel menjawab, “Akulah yang kamu cari. Naiklah ke bukit lebih dahulu. Engkau dan hambamu akan makan bersamaku hari ini. Besok pagi kuperbolehkan engkau pergi dan menjelaskan segala sesuatu yang ingin engkau tanyakan.

20) Perihal keledaimu yang hilang tiga hari yang lalu, tidak perlu khawatir karena sudah ditemukan. Saat ini ada sesuatu yang dicari seluruh bangsa Israel dan itu adalah pribadi dan seluruh anggota keluargamu.”

21) Saul menjawab, “Aku dari suku Benyamin, suku terkecil dari yang ada di Israel. Keluargaku yang terkecil di antara keluarga besar Benyamin. Mengapa engkau mengatakan bahwa Israel menginginkan aku?”

22) Setelah itu Samuel membawa Saul bersama hambanya menuju ruang depan dan memberikan tempat duduk di antara kursi kehormatan bersama para undangan lainnya yang berjumlah kira-kira 30 orang.

23) Kepada juru masak Samuel mengatakan, “Keluarkan daging yang kuberikan kepadamu, yaitu yang telah kukatakan kepadamu untuk disimpan.”

24) Juru masak itu menyajikan bagian paha lalu meletakkannya di depan Saul. Samuel mengatakan, “Silakan makan daging yang dihidangkan di depanmu. Makanan itu telah disimpan untukmu pada acara khusus ini, ketika aku mengundang orang untuk berkumpul di sini.” Pada hari itu Saul makan bersama Samuel.

25) Setelah itu turunlah mereka dari tempat peribadatan dan pergi ke kota. Samuel mempersiapkan tempat tidur untuk Saul di atas atap rumah, dan Saul pergi tidur.

26) Pagi-pagi benar, Samuel memanggil Saul yang berada di loteng dengan kuat, katanya, “Bangunlah, aku mengantarkan engkau.” Saul bangun dan keluar bersama Samuel.

27) Pada saat Saul hambanya dan Samuel berjalan dekat pinggir kota, Samuel berkata kepada Saul, “Katakanlah kepada hambamu supaya ia berjalan mendahului kita. Aku menyampaikan pesan Allah kepadamu.” Jadi, hamba itu berjalan mendahului mereka.

Pasal 10

1) [Samuel Meminyaki Saul] Samuel mengambil sebuah kendi berisi minyak khusus dan menuangkannya ke atas kepala Saul. Samuel menciumnya sambil mengatakan, “TUHAN telah memilih engkau untuk menjadi pemimpin umat-Nya. Engkau akan memimpin mereka. Engkau membebaskan mereka dari musuh sekitarnya. Itulah tandanya engkau telah diurapi oleh Dia untuk memerintah atas bangsa-Nya.

2) Setelah engkau meninggalkan aku hari ini, engkau akan bertemu dengan dua orang laki-laki dekat kubur Rahel di perbatasan Benyamin di Zelza. Kedua orang itu mengatakan kepadamu, ‘Keledai yang engkau cari telah ditemukan. Ayahmu tidak memikirkan ternak itu lagi, namun dia khawatir tentang keadaanmu.’ Ia bertanya, ‘Apa yang harus kuperbuat terhadap anakku?’”

3) Samuel mengatakan, “Berjalanlah sampai ke pohon ek yang besar di Tabor. Engkau akan bertemu dengan tiga orang laki-laki yang sedang naik menghadap Allah di Betel. Seorang menggiring tiga anak kambing, seorang lagi membawa tiga potong roti dan seorang lagi satu kantong kulit berisi anggur.

4) Kemudian mereka menyapa engkau serta memberikan kepadamu dua potong roti yang engkau terima.

5) Setelah itu engkau pergi ke Gibea Allah, di sana ada sebuah benteng Filistin. Dan jika engkau masuk kota, engkau berjumpa dengan rombongan nabi yang turun dari tempat peribadatan. Mereka bernubuat. Mereka memainkan gambus, rebana, seruling, dan kecapi.

6) Kemudian Roh TUHAN yang sangat berkuasa menundukkan dirimu dan mengubah dirimu sehingga berbeda dengan manusia lainnya. Engkau juga akan bernubuat bersama mereka.

7) Jika tanda-tanda itu terjadi pada dirimu, perbuatlah apa yang menjadi pilihanmu, karena Allah menyertai engkau.

8) Pergilah ke Gilgal mendahului aku. Kemudian aku datang kepadamu ke sana mempersembahkan kurban bakaran serta kurban persekutuan. Namun, engkau harus menunggu 7 hari lamanya sampai aku datang dan memberitahukan kepadamu yang harus engkau lakukan.”

9) [Saul Menjadi Seperti Nabi] Begitu Saul berpaling dari Samuel, Allah mengubah hidupnya. Semua hal itu terjadi pada hari itu.

10) Saul dan hambanya tiba di Gibea Allah. Di tempat itulah mereka bertemu dengan rombongan nabi. Roh Allah turun atas diri Saul dengan penuh kuasa dan Saul bernubuat bersama nabi-nabi itu.

11) Beberapa orang yang sebelumnya telah mengenalnya, melihat dia bernubuat dengan para nabi itu. Mereka bertanya-tanya, “Apa yang telah terjadi terhadap anak Kisy itu? Apakah Saul salah seorang dari nabi-nabi?”

12) Seorang laki-laki yang tinggal di Gibea Allah mengatakan, “Ya, tampaknya dia pemimpin mereka.” Itulah sebabnya, ada ungkapan terkenal, bunyinya, “Apakah Saul salah seorang dari nabi-nabi?”

13) [Saul Kembali] Sesudah Saul selesai bernubuat, ia pergi ke tempat peribadatan.

14) Paman Saul berkata kepadanya dan hambanya, “Di mana kamu selama ini?” Jawab Saul, “Kami mencari keledai. Ketika kami tidak berhasil, kami menemui Samuel.”

15) Paman Saul mengatakan, “Ceritakanlah kepadaku yang telah dikatakan Samuel kepadamu.”

16) Jawab Saul, “Samuel mengatakan kepada kami bahwa keledai itu telah ditemukan.” Saul tidak menceritakan semua hal yang dikatakan Samuel. Ia tidak menceritakan kepada pamannya hal-hal tentang kerajaan.

17) [Samuel Mengumumkan Saul Sebagai Raja] Samuel mengumumkan kepada seluruh bangsa Israel untuk berkumpul di hadapan TUHAN di Mizpa.

18) Samuel berkata kepada umat Israel, “TUHAN Allah Israel mengatakan, ‘Aku telah memimpin umat Israel keluar dari Mesir, membebaskan kamu dari penguasaan Mesir dan kerajaan-kerajaan lainnya yang menindas kamu.’

19) Namun, kamu menolak Allahmu yang sudah menyelamatkan kamu dari segala bencana dan kesukaran. Kamu mengatakan, ‘Tidak, kami menginginkan seorang raja yang memerintah atas kami.’ Sekarang marilah, berdirilah di hadapan TUHAN menurut suku dan keluargamu.”

20) Samuel mengumpulkan semua keluarga Israel. Suku Benyaminlah yang terlebih dahulu dipilih.

21) Samuel menyuruh setiap keluarga dari suku Benyamin tampil di depannya lalu terpilihlah keluarga Matri. Kemudian disuruhnya setiap warga keluarga Matri berjalan di depannya dan dipilihlah Saul anak Kisy. Namun, ketika Saul dicari, dia tidak ada.

22) Kemudian mereka bertanya kepada TUHAN, “Apakah Saul datang ke tempat ini?” TUHAN menjawab, “Saul bersembunyi di antara barang-barang.”

23) Orang itu berlari ke tempat persembunyian Saul dan mengambilnya dari sana. Saul berdiri di antara orang itu. Tingginya sebahu melebihi mereka semua.

24) Samuel berkata kepada semua orang itu, “Lihatlah orang yang telah dipilih TUHAN. Tidak ada seorang pun yang sama seperti dia di antara umat itu.” Kemudian umat itu bersorak, katanya, “Hiduplah raja!”

25) Samuel menjelaskan kepada bangsa itu syarat-syarat kerajaan. Dia menuliskan dan meletakkannya di hadapan TUHAN. Sesudah itu ia mempersilahkan semua orang pulang.

26) Saul juga kembali ke rumahnya di Gibea. Allah telah menjamah hati orang yang gagah perkasa, dan mereka mengikut Saul.

27) Namun, beberapa orang pengacau mengatakan, “Apakah mungkin orang itu bisa menyelamatkan kita?” Mereka menghina Saul dan tidak memberikan hadiah kepadanya, namun Saul tidak mengatakan apa-apa.

Pasal 11

1) [Nahas, Raja Amon] Satu bulan kemudian Nahas orang Amon maju mengepung Yabesy-Gilead. Semua warga Yabesy-Gilead berkata kepada Nahas, “Jika engkau bersedia mengadakan perjanjian dengan kami, kami akan tunduk kepadamu.”

2) Nahas menjawab, “Aku mau mengadakan perjanjian dengan kamu hanya dengan syarat bahwa setiap mata kananmu kucungkil, supaya semua orang Israel dipermalukan.”

3) Para pemimpin Yabesy berkata kepada Nahas, “Berikanlah kami waktu selama 7 hari supaya kami bisa mengirim utusan ke seluruh wilayah Israel, dan jika tidak ada seorang pun datang menyelamatkan kami, kami menyerahkan diri kepadamu.”

4) [Saul Menyelamatkan Yabesy-Gilead] Ketika utusan itu sampai ke tempat tinggal Saul di Gibea dan menyampaikan persyaratan itu, menangislah bangsa itu dengan kuat.

5) Saul baru saja kembali dari ladang dan berjalan di belakang lembu-lembunya, dia mendengar tangisan orang banyak dan dia bertanya, “Apakah yang terjadi dengan orang itu, mengapa mereka menangis?” Mereka menjelaskan kepada Saul yang disampaikan oleh orang Yabesy.

6) Saul mendengar yang diceritakan itu maka Roh Allah memenuhi dirinya dan dia sangat marah.

7) Saul mengambil sepasang lembu, dipotong-potongnya, lalu dikirimnya melalui para utusan ke seluruh wilayah Israel dengan pesan kepada bangsa Israel, “Ikutilah Saul dan Samuel jika tidak demikian, maka hal yang sama berlaku bagi lembu-lembumu.” Ketakutan yang besar datang dari TUHAN atas mereka sehingga mereka menjadi satu.

8) Saul mengumpulkan mereka di Bezek. Ada sebanyak 300.000 orang dari Israel dan 30.000 orang dari Yehuda.

9) Saul bersama tentaranya berkata kepada para utusan dari Yabesy, “Katakanlah kepada orang di Gilead-Yabesy bahwa besok tengah hari, kamu akan diselamatkan.” Para utusan itu menyampaikan pesan Saul kepada warga Yabesy dan mereka sangat bersukacita.

10) Orang Yabesy berkata kepada Nahas orang Amon, “Besok kami datang kepadamu. Engkau dapat melakukan apa saja yang engkau hendak lakukan terhadap kami.”

11) Keesokan harinya Saul membagi pasukannya dalam tiga kelompok. Pada waktu matahari terbit, Saul dan pasukannya masuk ke perkemahan orang Amon. Pada saat pertukaran petugas jaga pagi hari, Saul menyerang mereka. Saul dan pasukannya mengalahkan orang Amon sebelum tengah hari. Semua tentara Amon melarikan diri ke segala penjuru sehingga tidak ada dua orang tinggal bersama-sama.

12) Kemudian berkatalah umat itu kepada Samuel, “Di manakah orang yang mengatakan bahwa mereka tidak suka diperintah oleh Saul sebagai raja? Serahkanlah mereka kepada kami supaya kami dapat membunuhnya.”

13) Saul mengatakan, “Tidak! Jangan bunuh seorang pun hari ini. Hari ini TUHAN menyelamatkan Israel.”

14) Kemudian Samuel berkata kepada bangsa itu, “Marilah kita pergi ke Gilgal, di sana kita mengangkat kembali Saul sebagai raja.”

15) Seluruh bangsa itu pergi ke Gilgal. Mereka mengangkat Saul sebagai raja di hadapan TUHAN. Dan mereka mengadakan persembahan dan kurban persekutuan kepada TUHAN. Saul dan semua orang Israel mengadakan pesta besar dan mereka sangat bergembira.

Pasal 12

1) [Samuel Berbicara tentang Raja] Samuel berkata kepada semua orang Israel, “Aku telah melakukan segala permintaanmu dan mengangkat seorang raja atas kamu.

2) Sekarang seorang raja akan memimpin kamu. Usiaku telah lanjut, rambutku sudah memutih, anak-anakku ada di antara kamu. Sejak muda hingga sekarang aku memimpin kamu.

3) Aku berdiri di sini. Jika aku telah melakukan hal-hal yang salah, katakanlah itu di hadapan TUHAN dan raja yang diurapi. Pernahkah aku mencuri lembu atau keledai milik seseorang? Siapakah yang pernah kulukai hatinya atau menipunya? Dari siapakah pernah kuterima uang atau sepasang sepatu untuk menutup mata terhadap sesuatu yang salah? Jika pernah kulakukan salah satu dari hal-hal itu, aku akan memperbaikinya.”

4) Orang Israel menjawab, “Tidak, engkau tidak menipu atau menekan kami atau mengambil milik kami.”

5) Samuel berkata kepada orang Israel, “TUHAN dan raja pilihannya menjadi saksi hari ini bahwa tidak ada apa pun dalam tanganku.” Mereka menjawab, “Benar, TUHAN adalah saksi.”

6) Kemudian kepada bangsa Israel Samuel mengatakan, “TUHAN menjadi saksi. TUHANlah yang telah memilih Musa dan Harun dan memimpin nenek moyangmu keluar dari Mesir.

7) Oleh karena itu, berdirilah di sini, aku akan mengatakan hal-hal yang baik yang telah diperbuat TUHAN bagimu dan bagi nenek moyangmu.

8) Ketika Yakub datang ke Mesir, nenek moyangmu berseru-seru kepada TUHAN minta tolong, karena tekanan hidup yang dialami mereka dari bangsa Mesir. TUHAN mengirim utusan-Nya Musa dan Harun yang membebaskan dan membawa mereka keluar dari Mesir, kemudian menempatkan mereka menetap di tempat ini.

9) Namun, nenek moyangmu lupa kepada TUHAN Allah mereka, yang menyerahkan mereka kepada Sisera panglima tentara di Hazor, lalu ke dalam tangan orang Filistin dan raja Moab yang berperang melawan mereka.

10) Mereka berteriak memohon kepada TUHAN, ‘Kami telah berdosa dengan meninggalkan TUHAN lalu beribadat kepada dewa Baal dan dewi Asytoret, tetapi lepaskanlah kami dari musuh kami, maka kami mengabdi kepada-Mu.’

11) Kemudian TUHAN mengutus Yerubaal, Barak, Yefta, dan Samuel dan membebaskan kamu dari tangan musuh di sekelilingmu, sehingga kamu hidup tenteram.

12) Ketika kamu melihat Nahas raja Amon maju mendekati kamu, kamu berkata kepadaku, ‘Tidak, kami meminta seorang raja memerintah atas kami,’ padahal TUHAN adalah Rajamu.

13) Sekarang inilah raja yang kamu pilih, yang kamu minta, TUHAN menetapkan raja ini bagimu.

14) Kamu harus takut kepada TUHAN dan menghormati-Nya, mengabdi kepada-Nya, dan menaati segala perintah-Nya. Jangan melawan-Nya. Kamu dan raja yang memerintah atas kamu harus mengikut TUHAN Allahmu. Jika kamu melakukannya, Allah akan menyelamatkan kamu.

15) Jika kamu tidak mematuhi TUHANmu dan kamu melawan TUHAN, maka Ia melawan kamu. TUHAN akan membinasakan kamu dan rajamu.

16) Sekarang tinggal diam dan saksikan perkara besar yang akan dilakukan TUHAN di depan matamu. Sekarang berdirilah terus dan lihatlah perkara besar yang dilakukan TUHAN di depanmu.

17) Sekarang musim menuai gandum. Aku akan berdoa kepada TUHAN dan memohon kepada-Nya supaya didatangkan guntur dan hujan, lalu kamu sadar betapa besarnya kejahatan yang telah kamu perbuat terhadap TUHAN dengan meminta seorang raja atas kamu.”

18) Jadi, berdoalah Samuel kepada TUHAN dan hari itu juga TUHAN mendatangkan guntur dan hujan, semua orang saat itu sangat ketakutan pada TUHAN dan Samuel.

19) Mereka memohon kepada Samuel, “Berdoalah kepada TUHAN Allahmu untuk hamba-hambamu ini supaya kami tidak mati, karena kami sudah menambah atas dosa kami suatu kejahatan yaitu meminta seorang raja.”

20) Jawab Samuel, “Jangan takut, memang kamu telah melakukan semua kejahatan itu, namun jangan kamu menjauhkan dirimu dari TUHAN, tetapi beribadatlah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu.

21) Janganlah memuja berhala. Berhala itu tidak dapat menolong kamu, apalagi menyelamatkan kamu. Berhala-berhala itu tidak berarti sama sekali.

22) TUHAN tidak akan meninggalkan umat-Nya demi nama-Nya sebab TUHAN berkenan menjadikan kamu umat-Nya.

23) Dan aku tidak pernah berhenti berdoa bagi kamu. Jika aku berhenti berdoa bagi kamu, maka aku berbuat dosa terhadap TUHAN. Aku akan terus mengajarkan kepadamu cara yang terbaik untuk hidup yang benar.

24) Dan hormatilah TUHAN. Sungguh-sungguhlah beribadat kepada-Nya dengan sepenuh hatimu. Ingatlah akan perkara-perkara besar yang telah diperbuat-Nya bagi kamu.

25) Jika kamu keras kepala dan terus berbuat jahat, TUHAN akan membuang kamu dan rajamu — seperti menyapu kotoran dengan sapu.”

Pasal 13

1) [Kesalahan Saul yang Pertama] Waktu itu Saul telah memerintah satu tahun. Setelah dia memerintah selama dua tahun,

2) dia memilih 3.000 orang laki-laki dari antara bangsa Israel; 2.000 orang dari mereka bersama dia di Mikhmas dan Pegunungan Betel. Sedangkan 1.000 orang bersama Yonatan di Gibea Benyamin. Selebihnya disuruhnya kembali ke tempatnya masing-masing.

3) Yonatan mengalahkan Filistin di perkemahannya di Geba. Orang Filistin mendengar hal itu. Mereka berkata, “Orang Ibrani telah memberontak.” Oleh karena itu, Saul memerintahkan untuk meniup terompet ke seluruh negeri Israel, katanya, “Biarkan orang Ibrani mendengar yang telah terjadi.”

4) Berita itu telah didengar oleh semua orang Israel bahwa Saul telah mengalahkan pemimpin Filistin. Dengan tindakan itu orang Israel dibenci oleh Filistin. Orang Israel diperintahkan berkumpul di Gilgal.

5) Orang Filistin berkumpul untuk menyerang Israel di perkemahan Mikhmas sebelah timur Bet-Awen. Filistin memiliki 3.000 kereta perang dan 6.000 pasukan berkuda. Sangat banyak orang Filistin seperti pasir di tepi pantai.

6) Orang Israel melihat bahwa mereka dalam kesulitan dan terjebak. Mereka melarikan diri untuk bersembunyi dalam gua-gua, celah-celah batu, dalam sumur-sumur, dan lubang-lubang di dalam tanah.

7) Bahkan ada orang Ibrani menyeberangi Sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead. Saul masih di Gilgal dan semua anggota pasukannya gemetar ketakutan.

8) Samuel berkata bahwa ia akan bertemu dengan Saul di Gilgal. Saul menunggunya di sana selama 7 hari, tetapi ia belum juga datang, sehingga ada di antara pasukannya yang mulai meninggalkannya.

9) Saul mengatakan, “Bawa untukku kurban bakaran serta kurban persekutuan.” Kemudian Saul mempersembahkan kurban bakaran.

10) Segera sesudah Saul selesai melaksanakan persembahan kurban, tibalah Samuel. Saul pergi ke luar menyambutnya.

11) Samuel bertanya, “Apa yang telah kaulakukan?” Saul menjawab, “Aku melihat para tentara meninggalkan aku. Engkau tidak juga datang sesuai dengan waktu yang dijanjikan, dan orang Filistin sudah berkumpul di Mikhmas.

12) Aku berpikir, ‘Sebentar lagi pasukan Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohon pertolongan TUHAN. Aku terpaksa melakukan persembahan kurban bakaran.’”

13) Samuel mengatakan, “Engkau telah melakukan perbuatan yang sangat bodoh. Engkau tidak mematuhi perintah TUHAN Allahmu. Jika engkau telah menaati perintah TUHAN, Ia akan menetapkan keturunanmu menjadi raja Israel untuk selamanya.

14) Namun, sekarang kerajaanmu tidak berlanjut. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya serta menentukan sebagai pemimpin umat-Nya karena engkau tidak menaati perintah TUHAN.”

15) Kemudian Samuel berdiri dan pergi dari Gilgal. [Pertempuran di Mikhmas] Saul dan sisa pasukannya meninggalkan Gilgal dan pergi ke Gibea Benyamin. Saul menghitung orang yang masih bersama dia. Ada sekitar 600 orang.

16) Saul, Yonatan anaknya, serta pasukannya berangkat ke Gibea Benyamin. Orang Filistin berkemah di Mikhmas.

17) Pasukannya yang terbaik mulai menyerang. Mereka terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama mengambil jalan menuju ke Ofra dekat Syual.

18) Kelompok kedua menuju Bet-Horon. Dan kelompok ketiga bergerak menuju perbatasan yang menghadap lembah Zeboim ke arah padang gurun.

19) Tidak seorang pun di Israel yang dapat membuat barang dari bahan besi. Tidak ada pandai besi di sana. Orang Filistin tidak mengajar orang Israel bagaimana membuat barang dari besi karena mereka takut orang Israel dapat membuat pedang dan tombak besi. Orang Filistin tidak mengajar orang Israel membuat barang dari besi.

20) Hanya orang Filistin yang dapat mengasah perkakas besi. Jika orang Israel ingin mengasah mata bajak, beliung, kapak atau aritnya, mereka harus pergi kepada orang Filistin.

21) Pandai besi Filistin mengenakan biaya 1/3 ons perak untuk mengasah mata bajak dan cangkul. Dan mereka mengenakan biaya 1/6 ons perak untuk pengasahan alat yang runcing, kapak, pemasangan kusa.

22) Pada hari pertempuran, tidak seorang Israel pun memiliki sebuah pedang atau tombak dari besi. Hanya Saul dan anaknya Yonatan mempunyai senjata.

23) Sekelompok tentara Filistin mengawasi pelintasan gunung di Mikhmas.

Pasal 14

1) [Yonatan Menyerang Filistin] Pada suatu hari Yonatan anak Saul berkata kepada anak muda yang membawa senjatanya, “Mari kita pergi ke kemah orang Filistin di seberang,” tetapi hal itu tidak diberitahukannya kepada ayahnya.

2) Saul sedang duduk di bawah pohon delima di Migron di pinggir bukit. Bersama dia ada kira-kira 600 orang.

3) Di antaranya Ahia yang memakai pakaian efod. Dia anak dari saudaranya Ikabod, yaitu Ahitub anak Pinehas. Pinehas anak Eli. Eli imam TUHAN di Silo. Ahia adalah imam saat itu. Itulah sebabnya, dia memakai pakaian efod. Tidak seorang pun tahu bahwa Yonatan telah pergi.

4) Yonatan bermaksud menerobos jalan lintas menuju perkemahan Filistin, tetapi ada batu yang besar di kiri-kanan sisi jalan lintas itu. Batu besar yang satu namanya Bozes dan yang lainnya Sene.

5) Batu besar yang satu menghadap utara ke arah Mikhmas, dan yang satu lagi menghadap selatan ke arah Geba.

6) Yonatan berkata kepada pembantunya yang membawa senjatanya, “Mari kita pergi ke perkemahan orang asing itu. Kemungkinan TUHAN memakai kita mengalahkan mereka. Tidak ada suatu apa pun yang dapat menghambat TUHAN — tidak ada masalah apakah kita mempunyai banyak tentara atau sedikit.”

7) Pembantu itu menjawabnya, “Laksanakanlah yang Tuan anggap terbaik, aku setuju dan mengikut Tuan dengan sepenuh hatiku.”

8) Yonatan menjawab, “Mari, kita menyeberangi lembah dan biar orang Filistin melihat kita.

9) Jika mereka mengatakan kepada kita, ‘Tunggu di sana, kami datang kepadamu,’ kita tinggal di tempat kita berada. Kita tidak mendatangi mereka.

10) Namun, jika mereka mengatakan, ‘Naiklah kemari, maka kita naik ke sana.’ Di sana ada tanda dari Allah. Artinya, TUHAN membiarkan kita mengalahkan mereka.”

11) Yonatan dan pembantunya menampakkan diri kepada orang Filistin itu. Pengawal Filistin mengatakan, “Lihat, orang Ibrani keluar dari lubang-lubang tempat persembunyiannya.”

12) Orang Filistin di kemah mereka berseru kepada Yonatan dan pembantunya, “Naiklah kemari, kami akan berikan pelajaran kepadamu.” Yonatan berkata kepada pembantunya, “Ikutlah aku naik bukit. TUHAN membiarkan Israel mengalahkan Filistin.”

13) Yonatan mulai mendaki bukit diikuti pembantunya dari belakang. Mereka berdua menyerang orang Filistin. Yonatan menewaskan mereka itu, sedangkan pembantunya mengikutinya membunuh dari belakang. Pada serangan pertama Yonatan dan pembantunya membunuh kira-kira 20 orang dalam suatu daerah seluas 2.000 meter persegi. Yonatan bertarung dengan orang yang datang menyerangnya dari depan, sedangkan pembantunya membunuh mereka yang luka.

14) (14:13)

15) Semua tentara Filistin ketakutan — baik yang ada di perkemahan maupun yang di medan pertempuran, termasuk mereka sebagai pasukan tempur. Bumi mulai mengguncang dan hal itu membuat tentara Filistin ketakutan.

16) Para pengawal Saul di Gibea di negeri Benyamin melihat tentara Filistin melarikan diri ke segala penjuru.

17) Saul berkata kepada tentara yang bersama dia, “Hitung semua orang. Aku ingin tahu siapa yang meninggalkan kemah.” Ketika orang yang hadir dihitung, ketahuanlah bahwa Yonatan dan pembantunya telah pergi.

18) Saul berkata kepada Ahia, “Bawalah Kotak Kudus Allah.” Kotak itu ada di sana dalam tangan orang Israel.

19) Saul berbicara dengan Ahia imam itu, tetapi keributan dan kekacauan terus semakin meningkat. Akhirnya Saul berkata kepada Ahia imam itu, “Cukup! Turunkanlah tanganmu.”

20) Saul mengumpulkan pasukannya dan maju berperang. Mereka menjumpai pasukan Filistin dalam keadaan resah, bahkan mereka saling menikam dirinya dengan pedangnya.

21) Ada orang Ibrani yang telah tinggal bersama orang Filistin selama ini dan bergabung di perkemahan Filistin, tetapi sekarang bergabung dengan orang Israel bersama Saul dan Yonatan.

22) Semua orang Israel yang bersembunyi di pegunungan Efraim, mendengar juga bahwa orang Filistin telah melarikan diri, maka mereka pun bergabung dalam pertempuran melawan pasukan Filistin.

23) Demikianlah TUHAN telah menyelamatkan orang Israel pada hari itu. Pertempuran meluas lewat Bet-Awen. Seluruh tentara bersama Saul — dia mempunyai 10.000 orang. Pertempuran meluas ke semua kota di kawasan Pebukitan Efraim.

24) [Saul Membuat Kesalahan yang Lain] Pada hari itu Saul membuat suatu kesalahan besar. Orang Israel lelah dan lapar. Hal itu disebabkan Saul menyuruh mereka bersumpah. Saul mengatakan, “Jika seseorang makan sebelum matahari terbenam dan sebelum aku mengalahkan musuhku, maka orang itu dihukum.” Jadi, tidak seorang pun dari tentara itu menyentuh makanan.

25) Orang pergi ke hutan karena terjadi pertempuran. Mereka melihat sarang lebah di tanah, tetapi orang Israel tidak berani mencicipinya. Mereka takut melanggar perjanjiannya.

26) (14:25)

27) Yonatan tidak tahu tentang sumpah itu, dia tidak mendengar bahwa ayahnya telah memaksa rakyatnya bersumpah. Dengan sebuah tongkat yang dipegangnya, ditusukkanlah ujung tongkat ke dalam sarang lebah tadi dan mengambil sebagian madu, lalu setelah itu ia merasa sangat lega setelah mencicipi madu itu.

28) Salah seorang tentaranya berkata kepada Yonatan, “Ayahmu telah memaksa tentara kita mengadakan sumpah khusus — yaitu siapa saja yang makan hari ini, akan dihukum. Itulah sebabnya, mereka itu lemas.”

29) Yonatan mengatakan, “Ayahku telah menyusahkan negeri ini. Lihatlah, betapa baiknya kurasakan sesudah mencicipi sedikit madu.

30) Jauh lebih baik bagi mereka memakan makanan yang diambilnya dari musuhnya hari ini. Mungkin kita sanggup membunuh lebih banyak orang Filistin lagi.”

31) Hari itu orang Israel mengalahkan Filistin. Mereka menyerang Filistin sepanjang jalan mulai dari Mikhmas sampai ke Ayalon. Orang Israel sangat lelah dan lapar.

32) Mereka merampas domba, lembu, anak sapi dari Filistin. Mereka sangat lapar dan menyembelih hewan itu di atas tanah lalu memakannya, sedangkan daging sembelihan itu masih berdarah.

33) Seseorang berkata kepada Saul, “Lihatlah, mereka itu telah berbuat dosa terhadap TUHAN dengan memakan daging yang masih berdarah.” Jawab Saul, “Kamu telah berdosa. Gulingkan sebuah batu besar ke sini. Sekarang juga.”

34) Kemudian Saul mengatakan, “Pergilah kepada mereka itu dan katakan supaya setiap orang membawa lembu atau dombanya kepadaku, lalu menyembelihnya di sini. Jangan berbuat dosa terhadap TUHAN. Jangan makan daging yang masih ada darahnya.” Malam itu setiap orang membawa hewannya lalu menyembelihnya di tempat itu.

35) Saul kemudian mendirikan mezbah bagi TUHAN. Dia sendiri membangun mezbah untuk TUHAN.

36) Saul mengatakan, “Mari kita kejar orang Filistin malam ini dan merampas segala miliknya lalu membunuh mereka semua.” Pasukan itu menjawab, “Lakukanlah yang engkau anggap terbaik.” Imam mengatakan, “Mari kita tanya Allah.”

37) Saul bertanya kepada Allah, “Apakah aku harus mengusir orang Filistin? Apakah Allah membiarkan kami mengalahkan Filistin?” Namun, Allah tidak menjawab Saul pada hari itu.

38) Saul mengatakan, “Semua pimpinan pasukan agar menghadap aku. Kita akan menyelidiki siapa yang berdosa hari ini.

39) Demi TUHAN yang telah menyelamatkan hidup bangsa Israel, walaupun dosa itu dilakukan oleh anakku Yonatan, dia harus mati.” Tidak seorang pun dari mereka itu mengatakan sepatah kata.

40) Kemudian Saul berkata kepada seluruh orang Israel, “Kamu berdiri di sebelah sini. Aku dan anakku Yonatan berdiri di sebelah sana.” Tentara itu menjawab, “Terserah kepada Tuan.”

41) Kemudian Saul berdoa, “TUHAN Allah Israel, mengapa Engkau tidak memberikan jawaban kepada hamba-Mu hari ini? Jika aku atau anakku telah berdosa, ya TUHAN Allah Israel, tunjukkanlah Urim. Jika dosa itu ada di pihak umat-Mu Israel, tunjukkanlah Tumim.” Pilihan jatuh pada Saul dan Yonatan, terluputlah umat Israel.

42) Saul mengatakan, “Adakan lagi undi antara aku dan anakku untuk membuktikan siapa yang bersalah.” Ternyata jatuh pada Yonatan.

43) Saul berkata kepada Yonatan, “Katakan kepadaku yang telah kaulakukan.” Yonatan menjelaskan kepada Saul, katanya, “Aku hanya mencicipi sedikit madu dari ujung tombakku. Apakah aku harus mati atas perbuatanku itu?”

44) Saul menjawab, “Aku berjanji dan menanyakan kepada TUHAN untuk menghukum aku, jika aku melanggar perjanjianku. Yonatan harus mati.”

45) Tentara berkata kepada Saul, “Hari ini Israel meraih kemenangan besar di bawah pimpinan Yonatan, masakan dia harus mati? Tidak mungkin. Demi TUHAN yang hidup, tidak satu rambut pun dari kepalanya akan jatuh ke tanah. TUHAN telah menolong Yonatan melawan orang Filistin hari ini.” Demikianlah orang Israel menyelamatkan Yonatan. Dia tidak dihukum mati.

46) Saul tidak mengusir orang Filistin. Mereka kembali ke tempat asalnya.

47) [Saul Memerangi Musuh Israel] Saul menjadi raja Israel dan mengadakan peperangan melawan semua musuh yang ada di sekitar Israel. Saul melawan Moab, Amon, Edom, raja-raja Zoba, dan orang Filistin. Ke mana pun dia pergi, semua musuhnya dikalahkannya.

48) Dia seorang yang gagah berani. Saul menyelamatkan Israel dari semua musuh yang berusaha merampas dari orang Israel. Bahkan dia menaklukkan orang Amalek.

49) Anak-anaknya ialah Yonatan, Yiswi, dan Malkisua. Nama anak perempuannya yang tertua Merab dan yang termuda Mikhal.

50) Istri Saul bernama Ahinoam anak Ahimaas. Panglima pasukannya ialah Abner anak Ner. Ner ialah paman Saul.

51) Kisy ayah Saul, dan Ner ayah Abner. Kisy dan Ner ialah anak Abiel.

52) Saul penuh dengan keberanian sepanjang hidupnya. Ia melawan Filistin dengan sangat besar. Setiap kali dia berjumpa dengan seorang pemberani dan kuat, dia mengambil orang itu dan memasukkannya ke dalam kelompok tentara yang berada dekat raja dan melindunginya.

Pasal 15

1) [Saul Membinasakan Orang Amalek] Samuel berkata kepada Saul, “Akulah yang diutus oleh TUHAN mengurapi engkau menjadi raja atas bangsa Israel. Sekarang dengarkanlah perkataan-Nya.

2) TUHAN Yang Mahakuasa mengatakan, ‘Ketika bangsa Israel keluar dari negeri Mesir, orang Amalek menghalang-halangi mereka masuk ke tanah Kanaan. Aku melihat hal itu.

3) Sekarang berangkatlah untuk melawan dan menumpas orang Amalek dengan segala yang dimilikinya. Jangan biarkan ada sisa dari yang dimilikinya. Bunuhlah semua laki-laki, perempuan, anak-anak, maupun bayinya. Bunuhlah juga semua lembu, domba, unta, dan keledainya.’”

4) Saul mengumpulkan pasukan di Telaim. Ada 200.000 tentara yang berjalan kaki serta 10.000 yang lain.

5) Kemudian Saul pergi menuju kota orang Amalek dan menunggu di lembah.

6) Berkatalah Saul kepada orang Keni, “Singkirkan dirimu dan pergilah jauh-jauh dari orang Amalek karena aku tidak akan memusnahkan kamu, bila aku menyerang orang Amalek, karena kamu telah menunjukkan persahabatan yang baik terhadap orang Israel, ketika mereka keluar dari Mesir.” Orang Keni pergi menjauhi tempat orang Amalek.

7) Saul mengalahkan orang Amalek dan menaklukkan mereka mulai dari Hawila sampai ke Syur di perbatasan Mesir bagian timur.

8) Agag raja Amalek ditangkapnya hidup-hidup, tetapi pasukan Amalek dihabiskan semua dengan pedang.

9) Saul dan pasukannya merasa kasihan untuk membinasakan semuanya, lalu mereka membiarkan Agag ditangkap hidup-hidup bersama domba dan ternak yang terbaik. Yang patut dipertahankan, tidak dirusaknya, tetapi yang tidak bermanfaat, dimusnahkannya.

10) [Samuel Memberitahukan kepada Saul tentang Dosanya] Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Samuel sebagai berikut,

11) “Aku menyesal telah mengangkat Saul sebagai raja karena dia telah melawan Aku. Ia tidak melaksanakan perintah-Ku.” Samuel marah dan berteriak sepanjang malam kepada TUHAN.

12) Pagi-pagi benar Samuel bangun untuk bertemu dengan Saul, tetapi orang berkata kepadanya, “Saul telah pergi ke kota Karmel. Di sana ia mendirikan sebuah monumen sebagai tanda peringatan bagi dirinya.” Saul pergi berkeliling mengadakan perjalanan ke berbagai tempat dan turun lagi ke Gilgal. Samuel meneruskan perjalanan untuk mencari Saul. Saul baru saja selesai mempersembahkan bagian pertama dari barang-barang sitaan dari orang Amalek sebagai kurban bakaran kepada TUHAN.

13) Samuel pergi kepada Saul. Saul menyambutnya sambil mengatakan, “TUHAN memberkati engkau. Aku melaksanakan perintah TUHAN.”

14) Samuel mengatakan, “Suara-suara apa yang kudengar itu? Mengapa aku mendengar suara domba dan lembu?”

15) Saul mengatakan, “Ternak itu diambil oleh tentaraku dari orang Amalek, domba dan lembu yang terbaik diselamatkan, dengan maksud untuk menjadi kurban bakaran kepada TUHAN, tetapi sisanya kami musnahkan.”

16) Samuel berkata kepada Saul, “Sudahlah. Aku akan menyampaikan kepadamu yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam.” Saul mengatakan, “Baik, katakanlah kepadaku.”

17) Samuel menjelaskan sebagai berikut, “Dahulu engkau menganggap dirimu tidak begitu berarti, tetapi kemudian engkau menjadi kepala dari suku-suku Israel. Kemudian TUHAN mengurapi engkau menjadi raja atas Israel.

18) Kemudian TUHAN menugaskan engkau melaksanakan rencana khusus dengan pesan, ‘Pergilah membinasakan orang Amalek yang jahat itu semuanya, perangi mereka sampai habis.’

19) Namun, engkau tidak mematuhi perintah TUHAN. Mengapa engkau merampas milik mereka dan berbuat jahat di hadapan TUHAN?”

20) Saul mengatakan, “Aku sudah menuruti perintah TUHAN. Aku pergi ke tempat yang disuruh TUHAN dan membinasakan semua orang Amalek, dan hanya membawa satu orang saja, yaitu Agag rajanya.

21) Dan para tentara mengambil domba dan lembu terbaik untuk dipersembahkan kepada TUHAN Allahmu di Gilgal.”

22) Samuel menjawab, “Yang mana lebih berkenan kepada TUHAN: kurban bakaran dan persembahankah atau menaati perintah TUHAN? Lebih baik menaati-Nya daripada memberikan persembahan kepada-Nya. Lebih baik mendengarkan kata-kata-Nya daripada mempersembahkan lemak domba jantan.

23) Penolakan untuk taat sama seperti dosa ilmu sihir. Keangkuhan dan berbuat sesuka hati sendiri sama seperti pemujaan berhala. Engkau telah menolak perintah TUHAN maka Ia pun menolak engkau sebagai raja.”

24) Kemudian Saul berkata kepada Samuel, “Aku telah berdosa dengan tidak mematuhi perintah TUHAN dan petunjukmu. Aku takut kepada umat sehingga melakukan yang dikatakannya.

25) Sekarang aku memohon kepadamu, ampunilah aku atas dosa yang telah kulakukan. Marilah kita pulang, aku akan menyembah TUHAN.”

26) Samuel berkata kepada Saul, “Aku tidak akan kembali dengan engkau sebab engkau sudah menolak perintah TUHAN, dan TUHAN telah menolak engkau sebagai raja atas Israel.”

27) Ketika Samuel mau berangkat, Saul memegang pakaiannya hingga koyak.

28) Samuel berkata kepada Saul, “TUHAN telah mengoyakkan kerajaan Israel dari engkau hari ini dan menyerahkannya kepada salah satu temanmu yang lebih baik daripada engkau.

29) Allah adalah Allah Israel. Ia hidup selamanya. Ia tidak berdusta atau mengubah pendirian-Nya. Ia tidak seperti manusia yang mengubah pendiriannya.”

30) Saul menjawab, “Baiklah, aku telah berdosa. Marilah kita pulang. Tunjukkanlah hormatmu di hadapan para pemimpin dan orang Israel. Marilah kita pulang, aku akan menyembah TUHAN Allahmu.”

31) Samuel kembali dengan Saul dan Saul menyembah TUHAN.

32) Samuel mengatakan, “Bawalah kemari Agag raja Amalek itu.” Dalam keadaan terbelenggu, Agag menghadap Samuel. Ia menyangka, “Pasti Samuel tidak membunuh aku.”

33) Samuel berkata kepada Agag, “Dengan pedangmu engkau menyebabkan perempuan kehilangan anak, demikian juga ibumu akan kehilangan anak.” Setelah itu Samuel memotong-motong Agag di hadapan TUHAN di Gilgal.

34) Kemudian Samuel berangkat dan pergi ke Rama. Saul pergi ke rumahnya di Gibea.

35) Setelah itu Samuel tidak pernah lagi melihat Saul selama hidupnya. Samuel sangat sedih karena Saul. Dan TUHAN menyesal karena telah menjadikan Saul raja atas Israel.

Pasal 16

1) [Samuel Pergi ke Betlehem] TUHAN berkata kepada Samuel, “Berapa lama lagi engkau harus berdukacita karena Saul? Engkau sedih karena dia walaupun aku sudah menolaknya sebagai raja atas Israel. Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah ke Betlehem. Aku mengutus engkau menemui seorang yang bernama Isai, dia tinggal di Betlehem. Salah seorang anaknya telah Kupilih menjadi raja yang baru.”

2) Samuel menjawab, “Jika aku pergi ke sana, Saul akan mendengar hal itu dan dia akan membunuhku.” TUHAN berkata, “Pergilah ke Betlehem dan bawa seekor lembu muda dan katakan, ‘Aku memberikan persembahan kepada TUHAN.’

3) Undanglah Isai turut dalam upacara pemberian kurban itu, di sana Aku memberitahukan kepadamu yang harus kaulakukan selanjutnya. Urapilah orang yang akan Kutunjukkan kepadamu.”

4) Samuel melaksanakan yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Ketika dia tiba di Betlehem, para pemimpin kota Betlehem menyambutnya dengan perasaan gemetar sambil bertanya, “Apakah kedatanganmu dalam damai?”

5) Samuel menjawab, “Ya, aku datang dalam damai. Aku datang memberikan persembahan kepada TUHAN. Persiapkanlah dirimu untuk turut bersama aku dalam persembahan kurban ini.” Samuel mempersiapkan Isai dan anak-anaknya. Kemudian Samuel mengundang mereka datang dan ambil bagian dalam persembahan itu.

6) Ketika mereka tiba di tempat upacara, Samuel melihat Eliab dan berpikir, “Pasti orang inilah yang dipilih TUHAN.”

7) TUHAN berkata kepada Samuel, “Eliab memang memiliki tubuh yang tinggi dan tampan, tetapi bukan dia yang Kupilih. Manusia melihat hanya dari segi lahiriahnya saja, tetapi TUHAN melihat hatinya. Eliab bukanlah orang yang tepat.”

8) Setelah itu Isai memanggil anaknya yang kedua, yaitu Abinadab. Abinadab berjalan di depan Samuel. Samuel mengatakan, “Tidak, dia pun bukan pilihan TUHAN.”

9) Kemudian Isai menyuruh Syama tampil ke depan lewat Samuel, tetapi Samuel mengatakan, “Orang ini pun bukan pilihan TUHAN.”

10) Isai menunjukkan ketujuh anaknya kepada Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “TUHAN tidak memilih seorang pun dari mereka.”

11) Kemudian berkatalah Samuel kepada Isai, “Apakah hanya ini semuanya anakmu laki-laki?” Isai mengatakan, “Tidak, masih ada seorang lagi — yang bungsu, ia sedang menggembalakan domba.” Samuel meminta kepada Isai, “Panggillah dia kemari. Kami tidak akan duduk makan sebelum dia datang.”

12) Isai menyuruh seseorang memanggil dan menjemput anak bungsunya. Anaknya itu tampan, seorang pemuda berkulit kemerah-merahan, memiliki perawakan yang menarik. TUHAN berkata kepada Samuel, “Berdirilah, urapi dia. Dialah orangnya.”

13) Samuel mengambil tanduk berisi minyak khusus dan menuangkan isinya ke atas kepala anak bungsu Isai di depan saudara-saudaranya. Sejak hari itu Roh TUHAN ada pada Daud dengan penuh kuasa. Kemudian Samuel kembali ke Rama.

14) [Roh Jahat Mengganggu Saul] Roh TUHAN telah meninggalkan Saul. TUHAN menyuruh roh jahat kepada Saul, yang sangat menyiksanya.

15) Pembantu-pembantu Saul berkata kepadanya, “Roh jahat dari Allah sedang mengganggumu.

16) Perintahkanlah kami untuk mencari seorang pemain kecapi. Jika roh jahat menimpa engkau, dia akan memainkan kecapi untukmu, maka perasaanmu makin baik.”

17) Jadi, berkatalah Saul kepada para hambanya, “Carilah seorang pemain kecapi yang handal dan bawa dia kepadaku.”

18) Salah seorang hamba menjawab, “Aku melihat seorang anak Isai yang tinggal di Betlehem. Ia pandai memainkan kecapi. Ia seorang yang gagah dan pandai berperang, orangnya bijak dan tampan dan TUHAN menyertai dia.”

19) Saul mengutus beberapa utusan kepada Isai dengan pesan, “Kirimkan anakmu yang bernama Daud yang sedang menggembalakan domba kepadaku.”

20) Isai memilih seekor keledai yang dilengkapi dengan roti, sebotol anggur, dan seekor anak kambing, semuanya untuk dihadiahkan kepada Saul melalui anaknya Daud.

21) Daud pergi kepada Saul dan berdiri di hadapannya. Saul sangat menyukainya. Daud menjadi penolongnya yang bertugas membawa senjatanya.

22) Saul mengirim pesan kepada Isai, “Biarlah Daud menjadi hambaku. Aku sangat suka kepadanya.”

23) Setiap kali roh jahat dari Allah menghinggapi Saul, Daud mengambil kecapinya dan memainkannya. Roh jahat itu pun meninggalkan Saul dan dia mulai merasa lebih baik.

Pasal 17

1) [Goliat Menentang Israel] Orang Filistin menghimpun tentaranya untuk berperang. Mereka akan bertarung di Sokho, Yehuda. Perkemahan mereka berada di antara Sokho dan Azeka, di sebuah kota yang bernama Efes-Damim.

2) Saul dan orang Israel juga berkumpul dan berkemah di Lembah Ela. Mereka membentuk barisan tempurnya, siap untuk bertempur melawan orang Filistin.

3) Pihak Filistin menempati satu bukit, sedangkan pihak Israel di bukit yang lain. Di antara mereka terbentang lembah.

4) Orang Filistin mempunyai seorang pendekar bernama Goliat berasal dari Gat. Tingginya kira-kira tiga meter. Ia keluar dari perkemahan Filistin.

5) Di kepalanya ada ketopong tembaga. Ia memakai pakaian perang bersisik seperti ikan terbuat dari tembaga yang beratnya kira-kira 57,5 kg.

6) Goliat memakai penutup kaki terbuat dari tembaga dan sebuah lembing tembaga, tersandang di punggungnya.

7) Gagang lembingnya sebesar pesa tukang tenun dan ujungnya dari bahan besi beratnya kira-kira 7 kg. Pembawa perisainya berjalan di depannya.

8) Setiap hari Goliat keluar dari kemah dan berseru menantang tentara Israel. Katanya, “Mengapa kamu keluar dan membentuk barisan perang? Aku orang Filistin dan kamu hamba Saul. Pilihlah seorang di antara kamu dan biarlah dia bertemu dengan aku.

9) Jika dia sanggup membunuh aku, maka ia menang dan kami orang Filistin menjadi hambamu. Jika aku menang, kamu menjadi hamba kami dan melayani kami.”

10) Orang Filistin itu mengatakan, “Hari ini aku mengejek tentara Israel. Siapkan orangmu untuk bertarung melawan aku.”

11) Ketika mendengar kata-kata tantangan itu, Saul dan tentara Israel ketakutan.

12) [Daud Maju Berperang] Daud anak Isai, seorang yang berasal dari Efrata di Betlehem Yehuda. Isai mempunyai 8 anak laki-laki. Pada zaman Saul, Isai sudah berusia lanjut.

13) Ketiga anak Isai yang tertua pergi berperang bersama Saul. Anak pertama Eliab, kedua Abinadab, dan yang ketiga Syama. Mereka itulah yang turut bersama Saul.

14) Daudlah yang paling bungsu.

15) Daud sewaktu-waktu meninggalkan Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.

16) Selama 40 hari Goliat orang Filistin itu keluar dari kemahnya setiap pagi dan petang dan berdiri menghadap tentara Israel dan mengejek mereka.

17) Pada suatu hari berkatalah Isai kepada Daud, “Bawalah gandum panggang sebakul dan 10 roti untuk saudara-saudaramu di perkemahan.

18) Dan juga 10 lapis keju untuk perwira atas pasukan 1.000 orang, tempat saudara-saudaramu bergabung. Lihatlah bagaimana keadaan mereka lalu kembali membawa suatu tanda dari mereka kepadaku sebagai bukti mereka dalam keadaan selamat.

19) Mereka bersama Saul dan pasukan Israel di Lembah Ela berperang melawan orang Filistin.”

20) Pagi-pagi benar Daud menitipkan penggembalaan domba-dombanya kepada gembala yang lain. Daud membawa makanan lalu berangkat sesuai dengan perintah Isai. Ia tiba di perkemahan pada saat pasukan Israel sedang mengatur barisan tempur mereka dan meneriakkan sorak peperangan.

21) Barisan kedua belah pihak telah siap berhadapan untuk bertarung.

22) Daud menyerahkan barang bawaannya kepada petugas yang mengurus perbekalan lalu bergegas lari menjumpai pasukan tempur Israel terdepan mencari saudara-saudaranya.

23) Sementara Daud berbincang dengan saudara-saudaranya, keluarlah Goliat pendekar Filistin dari Gat, dari perkemahan pasukan Filistin sambil meneriakkan ucapan-ucapan penghinaan seperti biasanya. Daud juga mendengarnya.

24) Ketika pasukan Israel melihat Goliat, mereka lari ketakutan.

25) Orang Israel mengatakan, “Sudah kamu lihat orang itu? Ia keluar lagi untuk menghina orang Israel. Siapa yang dapat mengalahkannya akan menerima hadiah kekayaan yang berlimpah dari Raja Saul. Ia juga boleh menikah dengan putrinya serta memperoleh pembebasan bagi keluarganya di Israel.”

26) Daud bertanya kepada orang yang berdiri di dekatnya, “Apa hadiah bagi orang yang bisa menaklukkan orang Filistin serta menghilangkan penghinaan atas Israel? Siapakah orang asing itu? Ia hanya seorang Filistin. Siapakah dia sehingga berani menghina tentara Allah yang hidup?”

27) Orang Israel berkata kepada Daud tentang hadiah untuk membunuh Goliat.

28) Ketika saudara Daud yang tertua Eliab mendengar Daud bercakap-cakap dengan anggota pasukan, bangkitlah amarahnya. Ia berkata kepada Daud, “Mengapa engkau kemari? Dan kepada siapa engkau percayakan penggembalaan domba-domba itu di padang gurun? Aku tahu mengapa engkau datang kemari. Engkau tidak suka melaksanakan yang diperintahkan kepadamu. Engkau mau hanya datang kemari untuk menyaksikan perang.”

29) Daud mengatakan, “Apakah yang telah kuperbuat? Aku tidak melakukan yang salah. Aku hanya berbicara.”

30) Dia menoleh kepada orang lain dan mengajukan pertanyaan yang sama dan memperoleh jawaban yang sama pula seperti sebelumnya.

31) Beberapa orang lain mendengar perkataan Daud. Mereka membawa Daud kepada Saul serta menyampaikan yang dikatakan Daud.

32) Berkatalah Daud kepada Saul, “Jangan biarkan Goliat mematahkan semangat, aku hambamu, aku akan melawan orang Filistin itu.”

33) Saul menjawab, “Tidak mungkin engkau keluar melawan orang Filistin itu, engkau hanya seorang pemuda, sedangkan dia itu telah berpengalaman sebagai seorang prajurit sejak masa mudanya.”

34) Daud berkata kepada Saul, “Pada suatu waktu ketika aku menggembalakan domba-domba ayahku, binatang liar datang menerkam beberapa domba dari kawanan itu. Pertama-tama ada seekor singa, dan pada waktu yang lain ada beruang.

35) Aku mengejar binatang liar itu, menyerangnya, dan mengeluarkan domba itu dari dalam mulutnya. Binatang liar itu melompat kepadaku, tetapi aku menangkap janggutnya, memukulnya, dan membunuhnya.

36) Aku telah membunuh kedua-duanya singa dan beruang dengan cara seperti itu. Dan aku akan membunuh orang asing itu, Goliat, dengan cara itu. Goliat akan mati karena pasukan Allah yang hidup dihinanya.

37) TUHAN telah melindungi aku dari singa dan beruang. Dia jugalah yang menyelamatkan aku dari orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud, “Pergilah! TUHAN kiranya bersamamu.”

38) Saul memberikan pakaiannya sendiri kepada Daud. Saul memakaikan topi tembaganya ke atas kepala Daud dan baju zirah pada badannya.

39) Daud mengikatkan pedang dan mencoba berjalan berkeliling. Daud mencoba memakai semua pakaian seragam Saul, tetapi ia belum biasa memakai pakaian seberat itu. Daud berkata kepada Saul, “Aku tidak dapat berperang dengan pakaian seperti ini. Aku tidak biasa memakainya sebelumnya.” Dia membuka pakaian seragam yang berat itu.

40) Daud mengambil tongkatnya dan pergi ke sungai mencari lima batu yang licin. Dia menyimpan batu-batu itu dalam tasnya. Dengan memegang sebuah katapel, dia menuju ke arah tempat Goliat.

41) [Daud Membunuh Goliat] Orang Filistin itu makin mendekat ke arah Daud, didahului oleh pembantu yang memegang perisainya.

42) Ketika Goliat melihat Daud, dia tertawa, karena ternyata di hadapannya hanya seorang pemuda berkulit kemerah-merahan dan tampan.

43) Goliat berkata kepada Daud, “Apa gunanya engkau membawa tongkat, apakah engkau kira aku ini akan kaukejar seperti anjing dengan tongkatmu itu?” Dengan mengucapkan nama-nama dewa mereka, Goliat mengutuk Daud.

44) Dia berkata kepada Daud, “Datanglah kemari, aku akan memberikan tubuhmu kepada burung-burung dan binatang-binatang liar.”

45) Daud berkata kepada Goliat, “Engkau datang kepadaku membawa pedang, tombak, dan lembing kecil, tetapi aku datang menghadapi engkau dalam nama TUHAN Yang Mahakuasa, Allah tentara Israel, yang telah engkau hujat.

46) Hari ini juga dengan pertolongan TUHAN, aku mengalahkan dan membunuhmu. Hari ini juga aku memancung kepalamu dan memberikan tubuhmu dan mayat tentara Filistin kepada burung-burung dan binatang-binatang liar, supaya seluruh dunia tahu bahwa ada Allah di Israel.

47) Semua yang berkumpul di sini tahu juga bahwa TUHAN tidak memerlukan pedang atau lembing guna menyelamatkan manusia, karena pertempuran adalah dalam tangan-Nya dan kamu orang Filistin akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan kami.”

48) Pada saat orang Filistin itu maju menyerang Daud secara perlahan-lahan, Daud berlari dengan cepat menemui Goliat.

49) Daud mengambil sebuah batu dari dalam tasnya dan meletakkannya pada katapelnya. Batu itu meluncur keras menembus dahi Goliat tepat di antara kedua matanya. Batu itu masuk ke dalam kepalanya, dan Goliat jatuh tertelungkup ke tanah.

50) Demikianlah Daud menaklukkan orang Filistin hanya dengan sebuah katapel dan satu batu. Ia melumpuhkannya lalu membunuhnya tanpa pedang.

51) Daud berlari ke tempat jatuhnya orang Filistin itu dan berdiri di sampingnya. Kemudian Daud mengambil pedang Goliat dari dalam sarung pedangnya dan memakainya memotong kepala Goliat. Demikianlah Daud membunuh orang Filistin itu. Ketika orang Filistin yang lain melihat pahlawan mereka mati, mereka berbalik lalu melarikan diri.

52) Pasukan Israel dan Yehuda bersorak-sorai dan mengejar orang Filistin terus sampai ke batas kota Gat dan pintu gerbang Ekron. Banyak korban jatuh di pihak Filistin, mayatnya bertaburan sepanjang jalan Saaraim sampai Gat dan Ekron.

53) Selesai mengejar orang Filistin, orang Israel kembali dan menjarah perkemahan musuh itu.

54) Daud mengambil kepala Goliat untuk dibawa ke Yerusalem, tetapi senjata orang Filistin disimpan di rumahnya.

55) [Saul Mulai Takut terhadap Daud] Saul memperhatikan Daud pergi berperang melawan Goliat dan bertanya kepada Abner panglima pasukannya, “Anak siapakah pemuda itu?” Abner menjawab, “Aku bersumpah, sesungguhnya aku tidak tahu, Tuan.”

56) Raja Saul mengatakan, “Selidikilah siapa ayah pemuda itu.”

57) Ketika Daud kembali setelah membunuh Goliat, Abner membawanya menghadap Saul, sementara Daud masih memegang kepala Goliat.

58) Saul bertanya kepadanya, “Hai anak muda, siapakah ayahmu?” Daud menjawab, “Aku anak Isai hambamu, orang Betlehem.”

Pasal 18

1) [Daud dan Yonatan Bersahabat] Segera sesudah Daud selesai bercakap-cakap dengan Saul, Yonatan mempererat hubungannya dengan Daud. Yonatan mengasihinya seperti dirinya sendiri.

2) Sejak hari itu Saul menahan Daud tetap bersamanya dan tidak memperkenankannya pulang ke rumah ayahnya.

3) Yonatan membuat suatu perjanjian khusus dengan Daud karena dia mengasihinya seperti dirinya sendiri.

4) Yonatan membuka pakaian yang dipakainya dan memberikannya kepada Daud, termasuk pakaian perangnya, busurnya, bahkan ikat pinggangnya.

5) [Saul Mengamati Keberhasilan Daud] Saul mengirim Daud berperang ke beberapa pertempuran. Daud selalu mencapai kemenangan sehingga Saul mengangkatnya menjadi kepala pasukan. Hal itu menyenangkan semua orang dan para perwira pasukan.

6) Ketika mereka pulang sesudah Daud mengalahkan orang Filistin dalam perang, para perempuan di setiap kota datang menyambut Daud dengan nyanyian dan tari-tarian, dengan lagu-lagu gembira, serta rebana, dan kecapi. Mereka melakukan itu di hadapan Saul.

7) Mereka menyanyi sambil mengatakan, “Saul membunuh beribu-ribu, tetapi Daud membunuh berpuluh-puluh ribu.”

8) Nyanyian itu membuat Saul terganggu dan dia sangat marah. Ia berpikir, perempuan itu berkata bahwa berpuluh-puluh ribu telah dibunuh Daud, sedangkan dia hanya membunuh ribuan. Tidak lama lagi mereka akan mengangkatnya menjadi raja.

9) Sejak saat itu Saul mengamati gerak-gerik Daud secara cermat.

10) [Saul Takut akan Daud] Keesokan harinya roh jahat dari Allah merasuki Saul sehingga dia menjadi liar dalam rumahnya. Dalam keadaan seperti itu, Daud memainkan kecapinya seperti biasa.

11) Saul memegang sebuah tombak di tangannya. Ia melempar tombak itu ke arah Daud sambil berpikir, mudah-mudahan Daud kena tombak dengan cara begitu. Dilemparkannya tombak itu sebanyak dua kali, namun Daud dapat mengelakkannya dua kali.

12) TUHAN beserta dengan Daud dan Dia telah meninggalkan Saul, jadi Saul takut kepada Daud.

13) Saul mengusir Daud jauh dari dia dan mengangkat Daud sebagai kepala pasukan atas 1.000 tentara. Daud memimpin pasukan dalam pertempuran.

14) Daud selalu berhasil mencapai kemenangan karena TUHAN menyertainya.

15) Saul melihat bahwa Daud selalu berhasil, maka makin hari makin takutlah dia terhadap Daud.

16) Seluruh bangsa Israel dan Yehuda mengasihi Daud karena kepemimpinannya dalam pertempuran.

17) [Saul Menginginkan Putrinya Kawin dengan Daud] Saul berkata kepada Daud, “Inilah Merab anakku yang tertua. Aku mengizinkan engkau menikahinya, maka engkau menjadi prajurit yang gagah perkasa dan berperang untuk TUHAN.” Dalam pikiran Saul terbayang, “Sekarang aku tidak mau membunuhnya sendiri, biar hal itu dilakukan orang Filistin saja.”

18) Daud mengatakan, “Aku bukan keturunan keluarga yang terkemuka, aku bukan orang penting, jadi aku tidak dapat menjadi menantu raja.”

19) Ketika tiba saatnya anak perempuan Saul yang bernama Merab untuk dikawinkan dengan Daud, maka ia dikawinkan kepada Adriel dari Mehola.

20) Anak perempuan Saul yang lain Mikhal jatuh cinta pada Daud. Hal itu disampaikan orang kepada Saul dan hatinya sangat senang mendengar berita itu.

21) Dia berpikir, “Aku membuat Mikhal menjebak Daud. Aku akan membiarkan Mikhal kawin dengan Daud, dan kemudian aku membiarkan orang Filistin membunuhnya.” Saul berkata kepada Daud untuk kedua kalinya, “Engkau boleh mengawini anakku hari ini.”

22) Saul memberikan perintah kepada para perwiranya, “Temuilah Daud secara pribadi dan katakan kepadanya, ‘Lihatlah, raja sangat suka kepadamu dan para perwiranya pun suka padamu. Kawinilah anaknya.’”

23) Pesan itu diteruskan perwira-perwira itu kepada Daud. Namun, Daud menjawab, “Apakah untuk menjadi menantu raja, kamu pikir mudah? Aku orang biasa yang miskin.”

24) Kata-kata Daud itu dilaporkan para perwira kepada Saul.

25) Saul mengatakan kepada mereka, “Katakan kepada Daud bahwa raja tidak meminta dari padanya membayar mas kawin untuk pernikahan dengan anaknya, kecuali sejumlah 100 kulit khatan orang Filistin sebagai pembalas dendam raja kepada musuhnya.” Itulah rencana rahasia Saul agar orang Filistin membunuh Daud.

26) Pesan itu disampaikan oleh perwira kepada Daud. Daud senang mendapat kesempatan menjadi menantu raja. Daud melakukan sesuatu dengan segera.

27) Daud dan para pasukannya segera berangkat untuk berperang melawan orang Filistin dan menewaskan 200 orang Filistin. Daud mengambil kulit khatan mereka, dan menyerahkannya kepada Saul agar dia dapat menjadi menantu raja. Saul memperkenankan Daud menikahi Mikhal anaknya.

28) Saul sadar bahwa TUHAN beserta dengan Daud dan Mikhal anaknya mencintai Daud.

29) Jadi, Saul semakin takut kepada Daud. Saul selalu bertentangan dengan Daud selama hidupnya.

30) Para panglima Filistin terus berperang melawan orang Israel, tetapi setiap kali terjadi pertempuran, Daud selalu mengalahkan mereka. Daud adalah perwira terbaik Saul. Namanya semakin termasyhur.

Pasal 19

1) [Yonatan Menolong Daud] Saul berkata kepada Yonatan anaknya dan para pembantunya bahwa Daud harus dibunuh, tetapi Yonatan sangat mengasihi Daud.

2) Yonatan memperingatkan Daud, “Hati-hatilah, ayahku sedang mencari kesempatan membunuhmu. Pagi-pagi buta pergilah ke padang untuk bersembunyi. Aku akan pergi bersama ayahku ke tempatmu bersembunyi. Di sana aku berbicara dengan ayahku tentang engkau. Aku menceritakan kepadamu yang telah kuketahui.”

3) (19:2)

4) Yonatan menceritakan hal-hal yang baik tentang Daud kepada Saul ayahnya, katanya, “Ayahlah raja dan Daud hamba ayah. Ia tidak pernah berbuat kesalahan kepada ayah malah berbuat banyak yang baik, yang berguna bagi ayah.

5) Dia telah mempertaruhkan nyawanya ketika dia bertarung dengan orang Filistin. TUHAN telah menganugerahkan kemenangan besar bagi seluruh bangsa Israel. Ayah telah menyaksikannya dan gembira karenanya, mengapa ayah berniat jahat kepada Daud yang tidak berdosa dan ingin membunuhnya tanpa kesalahan?”

6) Setelah mendengar kata-kata dari anaknya, Saul bersumpah, “Demi TUHAN yang hidup, Daud tidak akan dibunuh.”

7) Yonatan memanggil Daud dan memberitahukan semua perkataan Saul. Yonatan membawa Daud ke hadapan ayahnya dan hubungannya menjadi seperti sebelumnya.

8) [Saul Berusaha Lagi Membunuh Daud] Peperangan pecah kembali, Daud dan pasukannya bergerak keluar melawan orang Filistin. Dia menghantam musuh cukup keras sehingga mereka melarikan diri dari hadapannya.

9) Ketika Saul sedang berada di rumahnya sambil memegang tombak, roh jahat dari TUHAN menghinggapinya. Daud memainkan kecapi.

10) Saul mencoba melemparkan tombaknya ke tubuh Daud dengan menindihkannya ke tembok, namun Daud sempat menghindari lemparan tombak itu. Tombak itu tertancap pada tembok. Malam itu juga Daud melarikan diri.

11) Saul mengirim suruhannya ke rumah Daud untuk mengamat-amatinya sepanjang malam dengan rencana membunuhnya pada esok paginya. Daud diperingatkan oleh Mikhal istrinya, “Pergilah malam ini juga dan selamatkan dirimu, jika tidak engkau dibunuh besok pagi.”

12) Kemudian dengan bantuan Mikhal, Daud turun dari jendela untuk lari dan menghilang.

13) Kemudian Mikhal mengambil sebuah patung setinggi ukuran manusia dan diberinya pakaian dan rambut kambing di bagian kepalanya, setelah ditutup dengan selimut dibaringkan di tempat tidur.

14) Saul mengirim utusan-utusannya menangkap Daud, tetapi Mikhal berkata kepada mereka, “Daud sedang sakit.”

15) Setelah Saul mendengar laporan tentang keadaan Daud, mereka diperintahkannya kembali ke rumah Daud, katanya, “Bawa dia kemari dengan tempat tidurnya. Aku akan membunuhnya.”

16) Suruhan Saul masuk ke dalam rumah Daud dan hanya menemukan sebuah patung di atas tempat tidur dengan rambut kambing di kepalanya.

17) Berkatalah Saul kepada Mikhal, “Mengapa engkau menipu aku dengan cara itu? Engkau membiarkan musuhku melarikan diri.” Mikhal menjawab, “Daud berkata kepadaku bahwa ia akan membunuh aku, jika aku tidak menolongnya melarikan diri.”

18) [Daud Pergi ke Perkemahan Rama] Sesudah Daud pergi melarikan diri, tibalah dia di tempat Samuel di Rama dan menceritakan semua hal yang dialaminya dari Saul. Samuel bersama Daud pergi ke Nayot dan tinggal di sana.

19) Saul mendengar bahwa Daud ada di Nayot dekat Rama.

20) Jadi, dikirimlah suruhannya menangkap Daud, namun ketika tampak di depan mereka ada sekumpulan nabi sedang bernubuat di bawah pimpinan Samuel, Roh Allah memasuki diri para suruhan Saul, sehingga mereka pun turut bernubuat.

21) Saul mendapat laporan tentang kejadian itu, maka dikirimnya lagi suruhan lain, tetapi mereka itu pun turut bernubuat. Untuk ketiga kalinya Saul mengirim utusannya, dan mereka juga memperoleh pengalaman yang sama, yaitu ikut bernubuat.

22) Akhirnya, Saul sendiri pergi ke Rama. Ketika dia sampai ke sumur yang besar di Sekhu, dia bertanya, “Di mana Samuel dan Daud?” Orang itu menjawab, “Mereka di Nayot dekat Rama.”

23) Saul pergi ke Nayot dekat Rama, dan dia pun dimasuki Roh Allah. Dan Saul mulai bernubuat. Selama perjalanannya Saul terus bernubuat sampai ke Nayot dekat Rama.

24) Bahkan dia menanggalkan pakaiannya dan berbaring di sana dalam keadaan telanjang siang dan malam. Dan Saul bernubuat di sana di hadapan Samuel. Itulah sebabnya, orang berkata, “Apakah Saul juga salah seorang nabi?”

Pasal 20

1) [Daud dan Yonatan Membuat Perjanjian] Daud melarikan diri dari perkemahan di Rama dan pergi menemui Yonatan serta bertanya kepadanya, “Kesalahan apa yang telah kuperbuat? Apakah salahku? Mengapa ayahmu bermaksud membunuhku?”

2) Yonatan menjawab, “Itu tidak benar. Ayahku tidak berniat membunuhmu, dia tidak melakukan sesuatu tanpa menceritakannya terlebih dahulu kepadaku. Tidak soal apakah hal itu sangat penting atau hanya sepele saja, ayahku selalu memberitahukannya kepadaku. Tidak, hal itu tidak benar.”

3) Daud mengatakan, “Ayahmu tahu betul bahwa aku sahabatmu. Ia berpikir, ‘Janganlah sampai Yonatan mengetahui hal ini karena hal ini akan diberitahukan kelak kepada Daud.’ Demi engkau dan TUHAN yang hidup, aku sangat dekat kepada kematian.”

4) Yonatan berkata kepada Daud, “Aku akan melakukan apa saja yang kaukehendaki.”

5) Kemudian Daud mengatakan, “Lihatlah, besok adalah perayaan Bulan Baru dan aku seharusnya makan bersama raja. Biarkan aku pergi bersembunyi di padang sampai lusa.

6) Jika ayahmu memperhatikan bahwa aku telah pergi, jelaskanlah kepadanya, ‘Daud mau kembali ke Betlehem karena keluarganya merayakan persembahan bulanan mereka di sana dan dia ingin bergabung dengan mereka.’

7) Jika ayahmu berkata ‘Baiklah’, maka aku selamat. Jika dia marah, engkau mengetahui niatnya mencelakakan aku.

8) Hai Yonatan, tunjukkanlah kesetiaanmu kepadaku sebagai hambamu. Kita berdua telah berjanji di hadapan TUHAN. Jika aku bersalah, engkaulah yang membunuhku. Jangan serahkan aku kepada ayahmu.”

9) Yonatan menjawab, “Tidak pernah demikian. Jika aku mengetahui dengan pasti bahwa ayahku akan menyakiti engkau, pasti kuberitahukan kepadamu.”

10) Berkatalah Daud kepada Yonatan, “Siapakah yang memberitahukan kepadaku hal-hal buruk yang dikatakan ayahmu tentang aku kepadamu?”

11) Kemudian Yonatan mengatakan, “Marilah kita keluar ke ladang.” Jadi, mereka berdua pergi bersama-sama ke ladang.

12) Yonatan berkata kepada Daud, “Aku berjanji di hadapan TUHAN Allah Israel bahwa aku akan menyelidiki sikap ayahku terhadap engkau, apakah dia baik atau jahat. Dalam tiga hari hasilnya akan kuberitahukan kepadamu di ladang.

13) Jika dia ingin menyakiti engkau, pasti kuberitahukan kepadamu dan membiarkan engkau pergi dengan selamat. Kiranya TUHAN menghukum aku, jika aku tidak melaksanakannya. Semoga TUHAN beserta engkau sebagaimana Ia bersama ayahku.

14) Buktikanlah kesetiaanmu terhadap aku seperti kesetiaan TUHAN selama hidupku dan sesudah aku meninggal,

15) tetaplah tunjukkan kebaikanmu kepada keturunanku. TUHAN membinasakan segala musuhmu dari atas muka bumi ini.

16) Jika pada saat itu kaum keluarga Yonatan harus dipisahkan dari Daud, biarkan hal itu terjadi. TUHAN kiranya menghukum musuh Daud.”

17) Kemudian Yonatan menyuruh Daud mengulangi lagi janji kesetiaannya kepadanya. Hal itu dimintanya karena ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri.

18) Berkatalah Yonatan kepada Daud, “Besok adalah perayaan Bulan Baru, tempat dudukmu kosong, jadi ayahku akan melihat bahwa engkau telah pergi.

19) Lusa pergilah ke tempat yang sama di mana engkau bersembunyi, ketika peristiwa itu terjadi dan duduklah di bukit batu itu.

20) Lusa aku pergi ke bukit itu dan berbuat seolah-olah membidik ke suatu sasaran dengan tiga buah anak panah.

21) Kemudian aku menyuruh hambaku mencari anak-anak panah itu. Jika aku berkata kepadanya, ‘Lihatlah anak-anak panah itu lebih dekat kemari, bawalah ke sini,’ artinya datanglah, sebab demi TUHAN yang hidup, engkau selamat, tidak ada bahaya apa-apa.

22) Namun, kalau ada bahaya, akan kukatakan kepada hamba itu, ‘Anak-anak panah itu lebih jauh ke sana.’ Jika demikian, pergilah, sebab TUHAN yang menyuruh engkau pergi.

23) Ingatlah perjanjian antara kita berdua, TUHAN adalah saksi antara engkau dan aku untuk selamanya.”

24) Setelah itu bersembunyilah Daud di padang. [Sikap Saul pada Perayaan] Saatnya tiba untuk perayaan Bulan Baru dan duduklah raja untuk makan.

25) Raja duduk dekat dinding, di mana biasanya ia duduk. Saul duduk berhadap-hadapan dengan Yonatan. Abner duduk di sebelah raja, tetapi tempat duduk Daud kosong.

26) Hari itu Saul tidak mengatakan sesuatu karena dia pikir mungkin ada sesuatu hal terjadi pada diri Daud, sehingga dia tidak bersih.

27) Pada hari berikutnya, hari kedua bulan itu, tempat duduk Daud masih tetap kosong. Bertanyalah Saul kepada Yonatan anaknya, “Mengapa anak Isai itu tidak hadir pada perayaan Bulan Baru kemarin maupun hari ini?”

28) Jawab Yonatan kepada Saul, “Daud sudah minta izin kepadaku untuk pergi ke Betlehem.

29) Ia berkata, ‘Izinkanlah aku pergi. Saudara-saudaraku akan memberikan persembahan di Betlehem. Saudaraku telah meminta supaya aku ke sana. Dan jika engkau mengasihi aku, izinkanlah aku pergi menemui keluargaku.’ Itulah sebabnya, Daud tidak hadir pada perjamuan bersama raja.”

30) Saul sangat marah kepada Yonatan dan berkata, “Engkau adalah anak perempuan hamba yang memberontak dan engkau serupa dengan dia. Aku tahu bahwa engkau memihak Daud. Dengan demikian, engkau telah mempermalukan dirimu dan ibumu.

31) Selama anak Isai itu masih hidup, engkau tidak pernah menjadi raja atau memiliki suatu kerajaan. Sekarang suruhlah orang membawanya kepadaku.”

32) Yonatan bertanya kepada ayahnya, “Mengapa Daud harus dibunuh? Apa kesalahannya?”

33) Namun, Saul melemparkan tombaknya ke arah Yonatan, untuk membunuhnya. Jadi, Yonatan tahu bahwa ayahnya berniat membunuh Daud.

34) Bangkitlah amarah Yonatan saat itu dan dia berdiri meninggalkan meja jamuan. Dia benar-benar marah pada ayahnya sehingga dia tidak mau makan apa pun pada hari kedua perayaan itu. Ia sangat marah sebab Saul menghinanya dan mau membunuh Daud.

35) [Daud dan Yonatan Berpisah] Besok paginya Yonatan pergi ke padang. Dia bermaksud menemui Daud di sana sesuai dengan yang telah dijanjikannya. Seorang anak kecil ikut bersama dia.

36) Berkatalah Yonatan kepada anak itu, “Berlarilah dan cari anak panah yang kulepaskan dari busurku.” Anak itu berlari dan saat itu juga Yonatan melepaskan anak panah melewati kepala anak itu.

37) Anak itu berlari ke tempat anak panah itu jatuh, tetapi Yonatan berkata kepadanya, “Anak panah itu lebih jauh dari situ.”

38) Kemudian Yonatan berseru, “Ayo cepat. Pergi dan ambil anak panah itu. Jangan berdiri di situ saja.” Anak itu memungut anak-anak panah itu dan menyerahkannya kepada majikannya.

39) Anak itu tidak mengerti sama sekali tentang yang telah terjadi, hanya Yonatan dan Daud yang mengetahuinya.

40) Yonatan memberikan busur dan anak panahnya kepada anak itu dan menyuruh dia pulang ke kota.

41) Anak itu pergi. Daud keluar dari tempat persembunyiannya dari sebelah bukit batu itu. Ia sujud dengan mukanya ke tanah sebanyak tiga kali di hadapan Yonatan. Kemudian mereka berdua saling berpelukan dan sama-sama menangis. Itulah suatu perpisahan yang sangat menyedihkan, terlebih-lebih bagi Daud.

42) Kemudian Yonatan berkata kepada Daud, “Pergilah dalam damai. Kita sudah berjanji dalam nama TUHAN untuk bersahabat. Kita sudah sepakat dengan TUHAN sebagai saksi di antara kita berdua dan keturunan kita selamanya.”

Pasal 21

1) [Daud Pergi Menemui Imam Ahimelekh] Daud pergi menuju Nob untuk bertemu dengan Imam Ahimelekh, sedangkan Yonatan kembali ke kota. Dengan rasa takut Ahimelekh menyongsong kedatangan Daud serta bertanya, “Mengapa engkau sendirian dan tidak ditemani orang lain?”

2) Daud menjawabnya, “Raja menugaskan sesuatu padaku dan berkata, ‘Tidak ada seorang pun yang boleh mengetahui tentang yang kutugaskan dan kuperintahkan kepadamu.’ Kepada orangku sudah kukatakan di mana aku ditemui.

3) Makanan apakah yang ada padamu? Berilah kepadaku lima potong roti atau apa saja yang ada padamu.”

4) Imam itu berkata kepada Daud, “Aku tidak mempunyai roti biasa, kecuali roti kudus. Kamu dapat memakannya jika orangmu tidak mengadakan hubungan suami istri dengan perempuan.”

5) Daud menjawab imam itu, “Kami tidak bergaul sama sekali dengan perempuan jika kami akan berperang, bahkan dalam keadaan penugasan biasa sekali pun tidak, khusus pada hari ini, karena tugas kami begitu khusus.”

6) Imam itu memberikan roti kudus itu kepada mereka. Roti itulah yang diletakkan imam-imam di atas meja suci di hadapan TUHAN. Setiap hari roti itu diganti dengan yang baru.

7) Salah seorang pegawai Saul ada di sana pada hari itu, ia khusus melayani TUHAN, namanya Doeg, orang Edom pengawas gembala-gembala Saul.

8) Daud bertanya kepada Ahimelekh, “Apakah engkau mempunyai pedang atau tombak di sini? Tugas raja itu penting sekali dan mendesak sehingga aku berangkat dengan cepat, aku tidak sempat membawa pedang atau senjata lainnya.”

9) Imam itu mengatakan, “Pedang Goliat, orang Filistin yang telah kaukalahkan di Lembah Ela itu ada di sini, terbungkus dalam kain di belakang efod itu. Jika engkau ingin memakainya, ambillah.” Daud menjawab, “Pedang Goliat. Tidak ada pedang yang lain seperti itu. Berikanlah itu kepadaku.”

10) [Daud Melarikan Diri kepada Musuh di Gat] Pada hari itu larilah Daud dari Saul pergi kepada Raja Akhis dari Gat.

11) Para pegawai Akhis mengatakan, “Apakah ia bukan Daud, raja negeri Israel? Dialah satu-satunya yang dinyanyikan orang Israel. Mereka menari dan menyanyikan nyanyian ini tentang dia: ‘Saul telah membunuh beribu-ribu musuh, tetapi Daud telah membunuh berpuluh-puluh ribu.’”

12) Daud memperhatikan kata-kata itu. Ia takut terhadap Raja Akhis dari Gat.

13) Daud memperlihatkan seakan-akan dia seorang yang sakit jiwa dan di depan mereka berperilaku seperti orang gila. Ia menggores-gores pintu gerbang dan mengeluarkan ludahnya yang meleleh ke janggutnya.

14) Akhis berkata kepada para pegawainya, “Lihatlah orang itu. Ia orang gila. Mengapa kamu membawanya kepadaku?

15) Aku mempunyai cukup orang gila. Aku tidak butuh supaya kamu membawa orang itu ke rumahku untuk bertingkah gila di hadapanku. Jangan biarkan orang itu datang lagi ke rumahku.”

Pasal 22

1) [Daud Pergi ke Berbagai Tempat] Daud meninggalkan Gat dan lari ke gua Adulam. Ketika saudara-saudara dan keluarganya mendengar hal itu, mereka datang mengunjunginya ke tempat itu.

2) Banyak orang bergabung dengan Daud, yaitu mereka yang sedang dalam berbagai kesulitan, yang mempunyai utang, yang sangat kecewa dalam hidup. Mereka semua berhimpun dan menjadikan Daud pemimpin mereka. Jumlah orang itu ada sekitar 400.

3) Dari tempat itu Daud pergi ke Mizpa di Moab dan berkata kepada raja Moab, “Izinkanlah ayah dan ibuku datang dan tinggal bersama engkau sampai aku tahu yang akan dilakukan Allah kepadaku.”

4) Kemudian Daud menitipkan kedua orang tuanya kepada raja Moab. Mereka tinggal bersama di sana selama Daud di kubu pertahanan.

5) Nabi Gat berkata kepada Daud, “Janganlah bertahan di kubu itu, pulanglah ke tanah Yehuda.” Jadi, pergilah Daud ke Hutan Keret.

6) [Saul Membinasakan Keluarga Ahimelekh] Saul mendengar bahwa bangsanya telah mengetahui tentang Daud dan rombongannya. Saul sedang berada di Gibea, duduk di bawah sebuah pohon sambil memegang sebuah tombak dikelilingi para perwiranya.

7) Berkatalah Saul kepada mereka, “Hai orang Benyamin, dengarlah. Apakah anak Isai itu akan memberikan ladang dan kebun anggur kepadamu? Apakah ia mengangkat kamu semua menjadi kepala pasukan 1.000 dan pasukan 100?

8) Kamu sepakat melawan aku. Tidak ada seorang pun dari kamu memberitahukan kepadaku bahwa anakku Yonatan telah mengadakan suatu perjanjian dengan anak Isai itu. Tidak seorang di antara kamu yang peduli dengan aku. Tidak seorang pun dari kamu yang menceritakan kepadaku bahwa anakku telah menghasut anak buahku Daud bersembunyi dan menyerang aku. Dan hal itulah yang sedang dilakukannya terhadap aku.”

9) Doeg orang Edom itu telah berdiri dekat para perwira Saul dan berkata, “Aku melihat anak Isai di Nob. Daud menemui Ahimelekh anak Ahitub.

10) Ahimelekh berdoa kepada TUHAN untuk Daud, memberikan bekal makanan dan juga pedang Goliat orang Filistin itu kepadanya.”

11) Kemudian raja memerintahkan untuk memanggil Ahimelekh bersama seluruh keluarganya yang menjadi imam di Nob menghadap dia. Mereka semua datang ke hadapan raja.

12) Kata Saul kepada Ahimelekh, “Sekarang dengarlah, hai anak Ahitub.” Jawab Ahimelekh, “Baiklah Tuan.”

13) Saul berkata kepadanya, “Mengapa engkau dan anak Isai itu berencana secara rahasia terhadap aku? Engkau memberikan kepadanya roti dan pedang serta engkau berdoa kepada Allah baginya, lalu sekarang dia menunggu saatnya menyerang aku.”

14) Ahimelekh menjawab, “Daud orang yang sangat setia kepadamu bahkan tidak seorang di antara bawahan Tuan yang begitu setia seperti Daud. Daud menantu Raja, dia kepala pasukan pengawal pribadimu dan dihormati oleh keluargamu.

15) Jadi, bukanlah pertama kalinya aku berdoa kepada Allah untuk Daud, janganlah menuduh aku atau siapa saja anggota keluargaku, kami ini hambamu yang tidak tahu apa-apa tentang semua masalah itu.”

16) Raja mengatakan, “Hai Ahimelekh, engkau dengan seluruh keluargamu harus dibunuh.”

17) Kemudian raja memerintahkan para pengawalnya yang berdiri di sisinya, “Maju dan bunuhlah para imam TUHAN karena mereka telah membantu Daud, walaupun mereka tahu, ia melarikan diri, tetapi hal itu tidak diberitahukan kepadaku.” Namun, para pengawal raja tidak bersedia mencederai para imam TUHAN itu sedikit pun.

18) Raja memerintahkan Doeg melaksanakan perintahnya dan berkata, “Hai Doeg, engkaulah yang harus membunuh imam-imam itu.” Doeg orang Edom itu maju lalu membunuh mereka. Doeg membunuh 85 orang yang memakai baju efod kain lenan.

19) Nob adalah kota para imam. Penduduk kota itu, laki-laki maupun perempuan, anak-anak dan para bayi, sapi, keledai, dan domba, semua dibunuh dengan pedang oleh Doeg.

20) Seorang anak Ahimelekh, yaitu Abyatar melarikan diri dan bergabung dengan Daud.

21) Abyatar menceritakan kepada Daud tentang para imam TUHAN yang dibunuh Saul.

22) Kemudian Daud berkata kepada Abyatar, “Memang aku tahu pada hari itu aku melihat di Nob Doeg orang Edom itu, aku yakin dia memberitahukan kepada Saul. Akulah yang bertanggung jawab atas kematian keluarga ayahmu.

23) Tinggallah bersama kami, jangan takut. Orang yang ingin mencabut nyawamu adalah orang yang sama yang juga ingin membunuh aku, aku akan melindungimu, jika engkau tinggal bersama aku.”

Pasal 23

1) [Daud di Kehila] Orang memberitahukan kepada Daud, “Lihatlah, orang Filistin menyerang kota Kehila. Mereka menjarah tempat-tempat pengirikan.”

2) Daud bertanya kepada TUHAN, “Apakah aku perlu pergi dan menyerang orang Filistin?” TUHAN menjawab Daud, “Ya, pergi dan seranglah orang Filistin lalu selamatkan kota Kehila.”

3) Namun, orang Daud berkata kepadanya, “Cobalah pikirkan, di Yehuda saja kita dalam keadaan ketakutan, apalagi kalau kita harus pergi melawan pasukan Filistin di Kehila.”

4) Daud bertanya kembali kepada TUHAN, dan TUHAN menjawab, “Siap-siaplah untuk pergi ke Kehila, Aku menyerahkan orang Filistin ke dalam tanganmu.”

5) Berangkatlah Daud dengan pasukannya ke Kehila, menyerang orang Filistin, dan mengalahkannya, serta menguasai ternaknya. Daud membuat orang Filistin menderita kekalahan yang besar dan menyelamatkan Kehila.

6) Ketika Abyatar melarikan diri kepada Daud di Kehila, dia membawa efod.

7) Kepada Saul diberitahukan bahwa Daud sedang berada di Kehila, maka berkatalah dia, “Allah telah menyerahkan Daud kepadaku karena dia sekarang terjebak dalam kota yang berpintu dan berpalang.”

8) Saul menghimpun seluruh pasukannya untuk menuju Kehila dan mengepung Daud beserta pasukannya.

9) Ketika Daud mengetahui niat jahat Saul terhadap dirinya, ia berkata kepada Imam Abyatar, “Bawalah efod ini.”

10) Daud berdoa, “TUHAN Allah Israel, aku telah mendengar berita bahwa Saul bermaksud datang ke Kehila dan membinasakan kota itu karena aku.

11) Akan datangkah Saul ke Kehila? Apakah warga Kehila menyerahkan aku kepadanya? TUHAN, Allah Israel, aku adalah hambamu. Katakanlah kepadaku.” TUHAN menjawab, “Saul akan datang.”

12) Daud bertanya kembali, “Apakah warga Kehila akan menyerahkan aku dan orangku ke tangan Saul?” Jawab TUHAN, “Mereka berbuat demikian.”

13) Jadi, Daud dan pasukannya yang berjumlah sekitar 600 orang meninggalkan Kehila. Mereka berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain. Saul tidak jadi pergi ke Kehila ketika mendengar bahwa Daud telah melarikan diri dari sana.

14) [Saul Mengejar Daud] Daud tinggal dalam tempat-tempat perlindungan di padang gurun dan di bukit-bukit di padang gurun Zif. Ia dikejar Saul setiap hari, tetapi TUHAN membuat Daud terhindar dari sergapan Saul.

15) Ketika Daud di Koresa di padang gurun Zif, dia merasa takut mendengar bahwa Saul akan datang membunuhnya.

16) Yonatan anak Saul menemui Daud di Koresa dan memperkuat imannya pada Allah.

17) “Jangan takut,” kata Yonatan, “sebab ayahku tidak akan menangkap engkau. Engkau akan menjadi raja atas Israel dan aku menjadi orang kedua setelah engkau, bahkan ayahku mengetahui hal itu.”

18) Kedua lelaki itu mengadakan perjanjian di hadapan TUHAN. Yonatan kembali ke rumahnya, dan Daud tinggal di Koresa.

19) [Orang Zif Memberitahukan tentang Daud kepada Saul] Beberapa orang Zif menghadap Saul di Gibea dan berkata, “Daud bersembunyi di kubu pertahanan dekat Koresa di bukit Hakhila sebelah selatan Yesimon.

20) Itulah sebabnya, jika Raja berkenan datang, silakan setiap saat, kami menyerahkan Daud ke tangan Raja.”

21) Saul menjawab, “TUHAN memberkati kamu karena kamu telah memberikan bantuan kepadaku.

22) Pergi dan amatilah secara pasti tentang keberadaan Daud, di mana dia dan siapa yang melihatnya. Ada yang mengatakan kepadaku bahwa ia cerdik.

23) Selidikilah semua tempat persembunyiannya lalu laporkan kepadaku secara lengkap, nanti aku pergi bersama kamu. Jika dia berada di daerah itu, akan kutemukan dia. Aku akan menemukannya, walaupun harus mencarinya di kalangan semua orang Yehuda.”

24) Jadi, bergegaslah mereka pergi kembali ke Zif. Saul menyusul kemudian. Daud dan para pengikutnya berada di padang gurun Maon sebelah selatan Yesimon.

25) Saul dan pasukannya mencari Daud. Orang memberitahukan hal itu kepada Daud, dia pun pergi menuju gunung batu dan tinggal di padang gurun Maon. Setelah Saul mengetahui hal itu, dia mengejar Daud ke tempat itu.

26) Saul berada di satu sisi dari gunung itu, sedangkan Daud dan pasukannya di sisi lain dari gunung yang sama. Daud pindah secepat mungkin untuk menjauh dari Saul, tetapi Saul dan pasukannya telah mengepung gunung itu untuk menghentikan mereka dan menangkap Daud bersama orang-orangnya.

27) Kemudian seorang utusan tiba dan berkata kepada Saul, “Datanglah segera. Orang Filistin sedang menyerbu.”

28) Saul menghentikan pengejaran terhadap Daud lalu balik menghadapi orang Filistin. Itulah sebabnya, tempat itu disebut orang, “Batu yang licin.”

29) Daud pergi dari padang gurun Maon dan tinggal di kubu gunung di En-Gedi.

Pasal 24

1) [Daud Mempermalukan Saul] Setelah Saul mengusir orang Filistin, orang berkata kepadanya, “Daud ada di padang gurun En-Gedi.”

2) Jadi, Saul memilih 3.000 orang dari seluruh Israel, lalu mereka pergi mencari Daud serta pengikut-pengikutnya di padang gurun En-Gedi.

3) Ia tiba di kandang domba di tepi jalan. Di sana ada sebuah gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang air besar, sedangkan Daud dan orangnya berada di bagian belakang gua itu.

4) Mereka berkata kepada Daud, “Inilah harinya yang dikatakan TUHAN kepadamu, ‘Sesungguhnya Aku menyerahkan musuhmu kepadamu dan perbuatlah yang kamu kehendaki atas dirinya.’” Daud merangkak semakin dekat kepada Saul. Kemudian Daud memotong sudut pakaian Saul tanpa diketahuinya.

5) Setelah itu berdebar-debarlah hati Daud karena telah memotong sudut pakaian Saul.

6) Daud berkata kepada para pengikutnya, “Semoga TUHAN menghentikan aku dari perbuatan seperti itu terhadap tuanku. Saul ialah yang raja yang diurapi TUHAN.”

7) Daud berkata demikian untuk mencegah jangan sampai Saul diserang oleh para pengikutnya. Saul meninggalkan gua itu dan meneruskan perjalanannya.

8) Daud keluar dari gua dan berseru kepada Saul, katanya, “Tuanku Raja.” Saul menoleh ke belakang. Daud berlutut dengan mukanya menghadap ke tanah.

9) Daud mengatakan, “Mengapa engkau mendengarkan perkataan orang yang mengatakan, ‘Daud akan mencelakakan engkau’?

10) Engkau sendiri akan menyaksikan dengan matamu sendiri, bagaimana TUHAN menyerahkan engkau ke tanganku di gua itu. Ada orang yang menyuruh aku membunuhmu, tetapi aku tidak mau berbuat demikian, karena aku bermurah hati padamu, karena engkau orang yang diurapi TUHAN.

11) Lihatlah, sepotong dari pakaianmu ada di tanganku, yang kupotong dari sudut pakaianmu. Sebenarnya aku dapat membunuhmu saat itu, tetapi tidak kulakukan. Jadi, aku ingin engkau memahami hal itu, bahwa aku tidak mempunyai maksud apa-apa terhadap engkau. Aku tidak berbuat dosa padamu, tetapi justru engkau mengejarku dan ingin membunuhku.

12) TUHAN kiranya menjadi hakim bagi kita berdua. Biarlah TUHAN yang membalas kesalahan yang engkau perbuat terhadap aku, tetapi aku sendiri tidak melawan engkau.

13) Ada satu ungkapan lama mengatakan, ‘Hal yang jahat datang dari orang yang jahat.’ Aku tidak melakukan sesuatu yang jahat dan tidak mau menyakitimu.

14) Siapa yang kamu kejar? Apakah raja Israel membawa pasukan mengejar seekor kutu atau seekor anjing mati?

15) TUHAN kiranya menjadi hakim yang memutuskan antara aku dan engkau. Ia akan mendukung aku dan membuktikan bahwa akulah di pihak yang benar dan menyelamatkan aku dari engkau.”

16) Begitu Daud selesai berbicara, Saul bertanya, “Apakah itu suaramu, hai Daud anakku?” Kemudian menangislah Saul dengan kuat.

17) Ia berkata, “Memang engkau benar dan akulah yang salah. Engkau memperlakukan aku dengan baik, sedangkan aku berbuat jahat kepadamu.

18) Engkau menyatakan betapa baiknya perbuatanmu terhadap aku, sementara TUHAN telah menyerahkan aku padamu, tetapi engkau tidak membunuhku.

19) Hal itu membuktikan bahwa engkau bukan musuhku. Orang tidak menangkap musuhnya lalu dibiarkan lepas begitu saja. Ia tidak melakukan yang baik terhadap musuhnya. Kiranya TUHAN membalaskan kepadamu atas segala kebaikanmu terhadap aku hari ini.

20) Aku tahu bahwa engkau akan menjadi raja yang baru dan kerajaan Israel akan kaupimpin.

21) Sekarang berjanjilah kepadaku demi TUHAN bahwa engkau tidak akan membasmi keturunanku dan menghapuskan namaku dari keluarga ayahku.”

22) Jadi, berjanjilah Daud kepada Saul. Daud berjanji bahwa ia tidak membunuh keluarga Saul. Kemudian Saul pulang ke rumahnya. Daud kembali ke kubu pertahanan di gunung.

Pasal 25

1) [Daud dan Nabal] Samuel telah meninggal. Seluruh Israel berkumpul dan berkabung. Mereka menguburkan Samuel di rumahnya di Rama. Kemudian Daud pergi ke Padang Gurun Maon.

2) Ketika itu ada seorang laki-laki yang sangat kaya tinggal di Maon. Dia memiliki perusahaan di Karmel. Ia mempunyai 3.000 domba dan 1.000 kambing. Dia pergi menggunting bulu dombanya.

3) Nama orang itu Nabal dari keluarga Kaleb. Nama istrinya Abigail, seorang yang bijak dan cantik, sedangkan suaminya bersifat kasar dan licik.

4) Daud berada di padang gurun dan dia mendengar bahwa Nabal sedang menggunting bulu dombanya.

5) Daud mengirim 10 anak muda untuk berbicara dengan Nabal. Daud mengatakan, “Pergilah dan jumpai Nabal di Karmel lalu sampaikan kepadanya salamku.”

6) Daud berpesan kepada Nabal demikian, “Aku berharap supaya engkau dan keluargamu dalam keadaan selamat, begitu juga dengan segala yang kaumiliki.

7) Aku baru saja mendengar berita bahwa engkau sedang mengerjakan pengguntingan bulu domba. Ketika para gembalamu bersama kami, kami memperlakukan mereka dengan baik dan tidak ada apa-apa yang hilang dari mereka selama mereka bersama kami di Karmel.

8) Tanyalah kepada para bawahanmu, mereka akan membenarkan hal itu. Berbaikhatilah kepada orang muda ini, karena kami datang pada saat bersukacita. Berikanlah kepada mereka yang dapat engkau sumbangkan. Silakan, lakukanlah itu untukku, aku Daud sahabatmu.”

9) Ketika orang suruhan Daud itu sampai di tempat Nabal, mereka menyampaikan pesan Daud.

10) Nabal berkata kepada mereka, “Siapakah Daud itu? Siapakah anak Isai itu? Banyak hamba yang meninggalkan majikannya.

11) Aku punya roti dan air serta daging dari hewan yang kupotong untuk para anak buahku yang menggunting bulu dombaku, tetapi aku tidak mau memberikan itu untuk orang yang tidak kukenal dari mana asalnya.”

12) Orang suruhan Daud meninggalkan tempat Nabal dan melaporkan kepada Daud segala sesuatu yang dikatakan Nabal.

13) Kemudian Daud berkata kepada bawahannya, “Sandanglah pedangmu.” Daud dan para pengikutnya menyandang pedang mereka — mereka berjumlah 400 orang — sementara 200 orang tinggal menjaga perbekalan.

14) [Abigail Mencegah Bencana] Salah seorang hamba Nabal menceritakan kepada Abigail istri Nabal, katanya, “Daud telah mengirim suruhannya menemui tuan kita untuk menyampaikan salamnya, tetapi mereka dimaki-makinya.

15) Sedangkan orang itu sangat ramah terhadap kami. Mereka memperlakukan kami dengan baik selama kami bersama mereka dan tidak ada satu pun milik kami yang hilang.

16) Mereka seakan-akan seperti tembok penjagaan sekeliling kami siang maupun malam selama kami menggembalakan domba kami.

17) Sekarang pikirkanlah tentang hal itu dan putuskan yang dapat kauperbuat sebab malapetaka akan menimpa tuan kita dan seluruh keluarganya. Dia orang yang begitu bodoh sehingga tidak seorang pun dapat berbicara dengan dia.”

18) Abigail segera bertindak, dia mengambil 200 potong roti, dua kantong kulit berisi anggur, lima domba yang sudah dimasak, gandum panggang sebanyak kira-kira 37 liter, 2,2 liter kismis, dan 200 kue ara yang diperas. Semuanya itu dinaikkannya ke punggung keledai.

19) Kemudian Abigail berkata kepada hamba-hambanya, “Majulah, aku menyusul dari belakang.” Hal itu tidak diberitahukan kepada suaminya.

20) Abigail menunggang keledainya menuruni sisi gunung, sedangkan dari sisi lainnya datang Daud dengan pengikutnya, sehingga bertemulah mereka.

21) Daud mengatakan, “Sia-sialah aku melindungi orang itu di padang gurun sehingga tidak satu pun dari miliknya yang hilang. Dia membalas kebaikanku dengan kejahatan.

22) Biarlah Allah menghukum aku jika aku membiarkan satu orang hidup dari semua pengikutnya sampai besok pagi.”

23) Begitu Abigail ada di hadapan Daud, cepat-cepat dia turun dari keledainya lalu sujud di depan Daud dengan mukanya hingga ke tanah.

24) Ia merebahkan dirinya ke kaki Daud lalu mengatakan, “Tuanku, biarlah aku saja yang menanggung kesalahan yang terjadi. Perkenankan hambamu berbicara kepadamu dan dengarlah perkataan hamba ini.

25) Aku sendiri tidak melihat suruhan Tuanku. Jangan peduli dengan Nabal orang bodoh itu karena pribadinya memang sesuai dengan arti namanya, ‘bodoh.’

26) TUHAN telah mencegah Tuanku membunuh orang yang tidak berdosa, demi TUHAN yang hidup dan demi hidup Tuanku sendiri. Aku mengharapkan supaya semua musuhmu serta siapa saja yang bermaksud jahat terhadap engkau akan senasib seperti Nabal.

27) Sekarang aku membawa persembahan ini kepadamu, biarlah semuanya diberikan kepada pengikut Tuanku.

28) Ampunilah kiranya kelalaian hambamu ini karena TUHAN akan memperkokoh keturunan Tuanku. Ia berkenan melakukan hal itu karena Tuanku berperang untuk Dia. Selama Tuanku hidup, orang tidak menemukan kejahatan pada Tuanku.

29) Jika ada orang yang mengejarmu untuk membunuhmu, TUHANlah yang menyelamatkanmu, tetapi nyawa para musuhmu dilemparkan seperti sebuah batu dari katapel.

30) TUHAN telah menjanjikan menciptakan banyak hal yang baik bagimu dan mewujudkannya dan menunjuk engkau menjadi raja atas Israel.

31) Dan Tuanku tidak perlu merasa menyesal karena telah menumpahkan darah yang sia-sia atau membalas dendam. Ingatlah aku apabila Tuanku berhasil dari TUHAN.”

32) Daud berkata kepada Abigail, “Terpujilah TUHAN, Allah Israel yang telah mengutus engkau menemui aku hari ini.

33) Allah kiranya memberkati engkau untuk kebijakanmu sehingga engkau menghindarkan aku dari penumpahan darah orang yang tidak berdosa hari ini.

34) Demi TUHAN Allah Israel yang hidup, yang telah mencegah aku melakukan kejahatan kepadamu, jika engkau tidak cepat-cepat bertemu dengan aku, pastilah tidak ada lagi seorang pun yang hidup dari keluarga Nabal hingga besok pagi.”

35) Kemudian Daud menerima pemberian Abigail serta berkata kepadanya, “Pulanglah dengan selamat, aku sudah mendengar kata-katamu dan menyetujui permintaanmu.”

36) [Kematian Nabal] Abigail pulang kepada Nabal yang ada di rumahnya, yang sedang mengadakan pesta makan seperti yang diadakan para raja. Nabal dalam keadaan mabuk dan merasa senang. Abigail tidak menceritakan apa-apa hingga besok paginya.

37) Ketika Nabal sudah sadar besok paginya, Abigail menceritakan segala-galanya kepadanya. Nabal mendapat serangan jantung dan menjadi kaku seperti batu.

38) Sepuluh hari sesudah kejadian itu, TUHAN merenggut nyawanya dan dia mati.

39) Ketika berita kematian Nabal didengar oleh Daud, dia mengatakan, “Pujilah TUHAN! Nabal telah mengatakan hal-hal yang jahat terhadap aku, tetapi Tuhan telah menolong aku. Tuhan telah menjaga aku supaya jangan melakukan kesalahan. Dan TUHAN telah membuat Nabal mati karena dia berbuat salah.” Kemudian Daud mengirim berita kepada Abigail. Daud memohon kepadanya supaya ia bersedia menjadi istrinya.

40) Para hamba Daud pergi ke Karmel menemui Abigail dan berkata kepadanya, “Daud telah mengutus kami untuk menjemput engkau menjadi istrinya.”

41) Abigail menundukkan kepalanya ke tanah dan berkata, “Sesungguhnya aku ini hambamu, aku siap membasuh kaki para hamba Tuanku.”

42) Abigail segera menunggang keledainya dan diiringi lima orang hamba perempuannya. Dia mengikuti para utusan Daud. Ia menjadi istri Daud.

43) Daud juga menikahi Ahinoam dari Yizreel, jadi kedua perempuan itu menjadi istrinya.

44) Sementara itu, Saul telah memberikan anak perempuannya Mikhal istri Daud kepada Palti anak Lais yang berasal dari Galim.

Pasal 26

1) [Daud dan Abisai Memasuki Perkemahan Saul] Orang Zif mengunjungi Saul di Gibea dan berkata, “Daud sedang bersembunyi di bukit Hakhila berseberangan dengan Yesimon.”

2) Saul turun menuju padang gurun Zif bersama ke-3.000 orang pilihannya dari Israel untuk mencari Daud.

3) Saul memasang kemahnya di bukit Hakhila di tepi jalan berseberangan dengan Yesimon. Daud tetap tinggal di padang gurun. Daud mendengar bahwa Saul mengikutinya ke padang gurun.

4) Daud mengirim pengintai-pengintai untuk mengetahui bahwa Saul sesungguhnya datang.

5) Kemudian Daud pergi ke tempat Saul berkemah. Ia melihat tempat Saul dan Abner anak Ner dan panglima pasukan Saul sedang berbaring. Saul tidur di tengah-tengah perkemahan yang dikelilingi pasukannya.

6) Daud berbicara dengan Ahimelekh orang Het dan Abisai anak Zeruya. Abisai ialah saudara Yoab, katanya, “Siapa yang turut bersama aku ke perkemahan untuk bertemu dengan Saul?” “Aku akan menyertaimu,” jawab Abisai.

7) Malam harinya berangkatlah Daud dan Abisai ke perkemahan Saul dan tampaklah di depan mereka Saul sedang berbaring dalam kemah di bagian tengah perkemahan, dengan tombaknya tertancap ke tanah dekat kepalanya. Abner dan tentara lainnya tidur di sekeliling Saul.

8) Abisai berkata kepada Daud, “Hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Izinkanlah aku menancapkan tubuhnya dengan tombak ini ke dalam tanah hanya dengan satu tikaman saja.”

9) Daud menjawab, “Jangan bunuh dia. Setiap orang yang membunuh raja yang diurapi TUHAN, harus dihukum.

10) Demi TUHAN yang hidup, TUHAN sendirilah yang menghukum Saul, entah karena ajalnya memang sudah tiba atau dia terbunuh dalam perang.

11) Kiranya TUHAN selalu menghindari aku menjamah orang yang telah diurapi TUHAN. Sekarang ambillah tombak dan kendi air dari sebelah kepalanya lalu kita berangkat.”

12) Daud mengambil tombak dan kendi air dari dekat kepala Saul dan pergi dari tempat itu. Tidak ada yang melihat atau mengetahui kejadian itu bahkan tidak ada seorang pun yang terbangun. Semuanya tertidur karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak sekali.

13) [Daud Mempermalukan Saul Kembali] Daud menyeberangi lembah dan berdiri di puncak bukit yang berseberangan dengan perkemahan Saul.

14) Dan berserulah dia kepada pasukan dan Abner anak Ner, katanya, “Abner, jawablah aku.” Abner menjawab, “Siapakah engkau? Mengapa engkau berseru-seru kepada raja?”

15) Daud mengatakan, “Apakah engkau laki-laki atau bukan? Dan apakah engkau yang terbaik di Israel? Kalau begitu, mengapa engkau tidak menjaga tuanmu sang raja? Ada orang biasa yang datang ke perkemahanmu untuk membunuh raja.

16) Engkau telah membuat kesalahan besar. Demi TUHAN yang hidup, engkau dan orangmu harus mati, karena kamu tidak melindungi tuanmu, raja yang diurapi TUHAN. Sekarang coba lihat, di manakah tombak dan kendi air rajamu yang di dekat kepalanya?”

17) Saul mengenal suara Daud lalu mengatakan, “Apakah itu suaramu, hai Daud anakku?” Jawab Daud, “Ya benar, itu suaraku Tuanku.”

18) Daud juga mengatakan, “Mengapa Tuanku mengejar aku? Apa kesalahanku? Kejahatan apa yang telah kulakukan?

19) Dengarlah suara hambamu Tuanku. Jika TUHAN mendorong engkau untuk melawan aku, biarlah Tuhan menerima suatu kurban persembahan. Jika hal itu disebabkan oleh manusia, biarlah mereka ditimpa kutukan TUHAN. Mereka telah mengusir aku dari tanah pemberian TUHAN dan berkata, ‘Pergi dan beribadatlah kepada allah lain.’

20) Sekarang janganlah darahku tertumpah jauh dari hadapan TUHAN. Raja Israel telah keluar untuk mencabut nyawaku, engkau ibaratnya seorang yang memburu ayam-ayam hutan di pegunungan.”

21) Kemudian Saul mengatakan, “Aku telah berbuat dosa. Kembalilah, hai anakku karena hari ini engkau telah membuktikan bahwa nyawaku berharga bagimu, aku tidak akan mengulangi perbuatan jahatku lagi. Memang aku telah melakukan tindakan yang bodoh dan sesat sekali.”

22) Daud menjawab, “Ini tombak raja, suruhlah seorang kemari untuk mengambilnya.

23) TUHAN membalas setiap orang atas kebenaran dan kesetiaannya. TUHAN menyerahkan nyawamu ke dalam tanganku hari ini, tetapi aku tidak ingin mengotori tanganku dengan menjamah orang yang diurapi oleh TUHAN.

24) Hari ini aku membuktikan kepadamu bahwa nyawamu berharga bagiku. Dengan cara yang sama pula, TUHAN menunjukkan bahwa nyawaku juga begitu penting bagi-Nya. Ia akan menyelamatkan aku dari segala bencana.”

25) Kemudian Saul berkata kepada Daud, “Allah kiranya memberkati engkau, hai anakku Daud. Engkau akan melakukan hal-hal yang besar dan engkau menang.” Daud melanjutkan perjalanannya dan Saul kembali ke tempatnya.

Pasal 27

1) [Daud Tinggal Bersama Orang Filistin] Daud berpikir dalam hatinya, “Pada suatu saat Saul akan menangkap aku. Cara yang terbaik yang dapat kulakukan adalah melarikan diri ke negeri Filistin. Dengan demikian, Saul berhenti mengejar aku di wilayah Israel dan aku terlepas dari jangkauannya.”

2) Daud meninggalkan Israel bersama ke-600 pasukannya dan pergi kepada Akhis anak Maokh raja Gat.

3) Daud dan pengikut-pengikutnya menetap di Gat bersama Akhis, masing-masing dengan rumah tangganya. Daud dengan kedua istrinya yakni Ahinoam dari Yizreel dan Abigail dari Karmel, janda dari Nabal.

4) Ketika Saul mendengar berita bahwa Daud telah melarikan diri ke Gat, ia berhenti mengejarnya.

5) Daud berkata kepada Akhis, “Jika engkau senang dengan aku, berikanlah kepadaku tempat untuk tinggal di salah satu bagian negerimu. Aku seorang hambamu yang patut tinggal di sana dan bukan dalam kota kerajaanmu.”

6) Hari itu Akhis memberikan kota Ziklag kepada Daud. Itulah sebabnya, kota itu menjadi milik raja-raja Yehuda hingga sekarang.

7) Daud tinggal bersama orang Filistin selama satu tahun empat bulan.

8) [Daud Menipu Raja Akhis] Daud dan pasukannya maju menyerang orang Gesur, orang Girzi, dan orang Amalek. Mereka itu tinggal di wilayah yang membentang dari Telam ke Sur sampai Mesir.

9) Daud mengalahkan mereka di daerah itu, tidak seorang pun dari mereka dibiarkannya hidup. Ia merampas semua domba, ternak, keledai, unta, serta pakaian dan kembali ke Akhis.

10) Setiap kali Akhis bertanya, “Daerah manakah yang engkau serbu?” Daud menjawab, “Aku menyerang bagian selatan Yehuda,” atau, “Aku menyerang bagian selatan Yerahmeel,” atau, “Aku menyerang bagian selatan Keni.”

11) Daud tidak membiarkan seorang pun hidup baik laki-laki maupun perempuan untuk dibawa ke Gat. Ia berpikir, “Orang itu akan menceritakan yang telah kulakukan sesungguhnya.” Hal itu dilakukan Daud selama dia tinggal di negeri Filistin.

12) Akhis mempercayai Daud dan berpikir, “Sekarang orang Israel membenci dia sehingga dia menjadi hambaku selamanya.”

Pasal 28

1) [Orang Filistin Mempersiapkan Diri untuk Berperang] Kemudian hari orang Filistin menghimpun pasukannya berperang melawan Israel. Akhis berkata kepada Daud, “Aku harap engkau mengerti bahwa engkau dan pasukanmu harus bergabung bersama tentaraku berperang.”

2) Jawab Daud kepadanya, “Pasti. Nanti engkau saksikan yang akan kuperbuat.” Akhis mengatakan, “Baiklah, aku akan mengangkat engkau sebagai pengawal pribadiku seumur hidup.”

3) [Saul dan Perempuan di Endor] Setelah Samuel meninggal, seluruh orang Israel berkabung dan menguburkannya di kotanya di Rama. Saul telah menyingkirkan para dukun dan peramal dari daerah Israel.

4) Orang Filistin mempersiapkan diri untuk berperang. Mereka berkumpul lalu pergi dan berkemah di Sunem. Saul menghimpun semua orang Israel dan membuka kemahnya di Gilboa.

5) Saul melihat pasukan Filistin di hadapannya, perasaan takutnya timbul, dan hatinya sangat gemetar.

6) Saul berdoa kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak memberikan jawaban, baik dengan perantaraan mimpi ataupun Urim atau para nabi.

7) Akhirnya Saul berkata kepada para pembantunya, “Carilah seorang perempuan dukun yang dapat berhubungan dengan roh-roh, aku akan pergi dan meminta kepadanya apa yang akan terjadi dalam perang.” Jawab mereka, “Di Endor ada seorang dukun.”

8) Saul menyamar, mengenakan pakaian lain dan bersama dua orang pembantunya pergi menemui perempuan itu pada malam hari. Saul mengatakan, “Berikanlah roh yang dapat menjelaskan kepadaku apa yang akan terjadi. Panggillah roh orang yang namanya akan kusebutkan.”

9) Perempuan itu menjawab, “Tentu engkau tahu yang telah diperbuat Saul. Ia telah mengusir semua dukun dan peramal dari negeri Israel. Engkau berusaha menjerat aku untuk membunuh aku.”

10) Dengan memakai nama TUHAN, Saul bersumpah katanya, “Demi TUHAN yang hidup, engkau tidak akan dihukum karena perbuatanmu itu.”

11) Perempuan itu bertanya, “Siapa yang kaukehendaki kupanggil untuk muncul kepadamu?” Saul menjawab, “Panggillah Samuel.”

12) Perempuan itu melihat Samuel dan dia berteriak sambil berkata kepada Saul, “Mengapa engkau menipu aku? Engkau adalah Saul.”

13) Saul berkata kepada perempuan itu, “Jangan takut! Apa yang kaulihat?” Jawab perempuan itu, “Aku melihat roh muncul dari dalam tanah.”

14) “Menyerupai siapa dia?” tanya Saul. Perempuan itu menjawab, “Menyerupai seorang laki-laki tua yang memakai pakaian khusus.” Saul yakin orang itu ialah Samuel. Ia menundukkan kepalanya ke bawah sampai menyentuh tanah.

15) Samuel berkata kepada Saul, “Mengapa engkau mengganggu aku dengan kehadiranku?” Saul menjawab, “Aku sedang dalam keadaan sangat sulit. Orang Filistin sudah datang berperang melawan aku, dan Allah tidak memihak aku. Allah tidak lagi memberikan jawabannya, baik melalui para nabi atau mimpi. Itulah sebabnya, aku memanggil engkau supaya engkau dapat memberitahukan kepadaku yang harus kuperbuat.”

16) Samuel mengatakan, “Mengapa engkau meminta nasihatku, sedangkan TUHAN telah menjauhimu dan menjadi musuhmu?

17) TUHAN sudah melakukan kepadamu sesuai dengan yang telah dikatakan-Nya melalui aku. Ia telah mencabik-cabik kerajaan dari tanganmu dan menyerahkannya kepada salah satu dari tetanggamu, yaitu Daud.

18) Engkau tidak patuh kepada TUHAN. Engkau tidak membinasakan Amalek dan menunjukkan betapa marahnya TUHAN terhadap mereka. Itulah sebabnya, TUHAN melakukan hal itu kepadamu hari ini.

19) Ia akan membiarkan orang Filistin mengalahkan engkau dan orang Israel hari ini. Sedangkan besok, engkau serta anak-anakmu berada bersama aku di sini. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN kepada orang Filistin.”

20) Segera setelah mendengar kata-kata Samuel itu, rebahlah Saul ke tanah, karena dia sesungguhnya ketakutan. Tenaganya hilang karena sehari semalam dia tidak makan apa pun.

21) Perempuan itu mendekati Saul dan melihat bahwa ia sangat ketakutan, maka ia mengatakan, “Lihatlah, sebagai hambamu aku sudah menaati permohonanmu. Aku mempertaruhkan nyawaku serta melaksanakan kehendakmu.

22) Sekarang dengarkanlah juga permintaan hambamu ini, terimalah makanan yang kuberikan dan makanlah, karena Tuanku memerlukan kekuatan untuk meneruskan perjalanan.”

23) Namun, Saul menolak tawaran itu dan menjawab, “Aku tidak mau makan.” Para pembantu Saul juga ikut serta dengan perempuan itu mendesak Saul makan sehingga akhirnya dia menerima saran mereka. Dia bangkit dan duduk di ranjang.

24) Perempuan itu memiliki seekor anak lembu yang tambun di rumahnya dan segera disembelih. Dia mengambil tepung, meremasnya, lalu membakarnya menjadi roti tanpa ragi.

25) Kemudian dia menghidangkannya semua ke depan Saul dan pengikutnya lalu mereka makan. Sesudah itu mereka bangkit dan pergi pada malam itu.

Pasal 29

1) [Daud Tidak Dapat Datang] Orang Filistin menghimpun semua pasukannya di Afek. Orang Israel berkemah dekat sumber air di Yizreel.

2) Ketika para raja Filistin berbaris dengan pasukan 100 dan 1.000, Daud dan pasukannya berada di belakang bersama Akhis.

3) Para komandan Filistin bertanya, “Apa tugas orang Ibrani itu di sini?” Akhis menjawab, “Itulah Daud, mantan perwira Saul raja Israel. Ia sudah bergabung dengan aku selama lebih satu tahun. Tidak ada satu kesalahan pun yang kutemui selama dia meninggalkan Saul sampai saat ini.”

4) Para komandan Filistin itu marah kepada Akhis, katanya, “Suruhlah dia pulang ke kota yang engkau berikan kepadanya. Jangan biarkan dia ikut berperang bersama kami supaya jangan dia berbalik menjadi musuh kita dalam peperangan. Dia bisa saja menyenangkan hati tuannya dengan membunuh kami.

5) Daudlah orang yang dinyanyikan orang Israel sambil menari, ‘Saul membunuh beribu-ribu, tetapi Daud membunuh berpuluh-puluh ribu.’”

6) Akhis memanggil Daud dan berkata, “Demi TUHAN yang hidup, engkau seorang yang dipercaya dan aku sangat senang, jika engkau bergabung dalam penugasan tentaraku. Sejak engkau datang kepadaku tidak kutemukan kesalahan padamu, tetapi para pemimpin Filistin menganggap bahwa engkau orang yang tidak baik.

7) Sebab itu, pulanglah dalam damai. Jangan lakukan sesuatu yang bertentangan dengan para pemimpin Filistin.”

8) Daud bertanya, “Apa kesalahanku? Apakah engkau menemukan sesuatu yang salah padaku sejak aku datang kepadamu? Mengapa aku tidak diperkenankan ikut berperang melawan musuh Tuanku raja?”

9) Akhis menjawab, “Memang aku tahu engkau seorang yang kusukai seperti malaikat Allah. Hanya para komandan Filistin telah mengatakan, ‘Daud tidak bisa ikut bersama kami berperang.’

10) Besok pagi pergilah kembali ke kota yang kuberikan kepadamu bersama orangmu setelah hari cukup terang bagimu.”

11) Daud beserta para pengikutnya bangun pagi-pagi untuk mengadakan perjalanan kembali ke negeri orang Filistin, sedangkan orang Filistin pergi ke Yizreel.

Pasal 30

1) [Orang Amalek Menyerang Ziklag] Daud dan para pengikutnya tiba di Ziklag pada hari yang ke-3. Pada saat itu mereka melihat bahwa orang Amalek telah menyerbu daerah Negeb dan Ziklag. Ziklag diserang dan dibakar habis.

2) Mereka membawa perempuan Ziklag sebagai tahanan. Mereka membawa semua orang yang ada di sana, baik muda maupun tua. Tidak seorang pun yang dibunuh. Mereka hanya membawa semuanya.

3) Ketika Daud dan pasukannya sampai di Ziklag, tampaklah kota itu sudah terbakar dan istri-istri, anak-anak lelaki dan perempuannya ditawan.

4) Daud dan orang lain menangis sampai mereka tidak dapat lagi menangis karena keletihan.

5) Orang Amalek juga telah menawan kedua orang istri Daud, yaitu Abinoam asal Yizreel dan Abigail janda Nabal dari Karmel.

6) Semua orang dalam pasukan itu sedih dan marah karena anak mereka laki-laki dan perempuan telah diambil selaku tawanan. Mereka membicarakan tentang pembunuhan atas Daud dengan melemparinya dengan batu. Hal itu membuat Daud sangat bingung, tetapi Daud menemukan kekuatannya di dalam TUHAN Allahnya.

7) Daud mengatakan kepada imam Abyatar, “Bawalah kemari efod itu.”

8) Kemudian Daud berdoa kepada TUHAN, “Apakah aku harus mengusir orang itu dan menangkap mereka?” Ia menjawab, “Usirlah mereka. Engkau akan menangkap mereka dan menyelamatkan keluargamu.”

9) [Daud Menemukan Seorang Hamba Mesir] Daud beserta ke-600 pasukannya pergi ke Sungai Besor. Kira-kira 200 pengikutnya tinggal di sana. Mereka tinggal di sana karena terlalu capek untuk meneruskan perjalanan. Daud dengan 400 pasukannya meneruskan pengusiran terhadap orang Amalek.

10) (30:9)

11) Para anggota pasukan Daud menemukan seorang Mesir di ladang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi makanan dan minuman kepadanya.

12) Orang Mesir itu tidak mempunyai makanan dan minuman selama tiga hari tiga malam sehingga mereka memberikan sepotong kue ara dan dua buah kue kismis kepadanya. Selesai makan dan minum, segarlah kembali orang itu.

13) Daud bertanya kepadanya, “Hamba siapa engkau dan dari mana asalmu?” Orang Mesir itu menjawabnya, “Aku orang Mesir, hamba orang Amalek. Aku ditinggalkan tuanku karena aku jatuh sakit tiga hari yang lalu.

14) Kami menyerbu daerah Negeb tempat tinggal orang Kreti dan wilayah Yehuda serta daerah Negeb tempat tinggal orang Kaleb. Kami juga membakar habis Ziklag.”

15) Daud bertanya kepadanya, “Maukah engkau membawa aku kepada orang yang mengambil keluarga kami?” Jawabnya, “Jika engkau membuat perjanjian khusus di hadapan Allah, bahwa engkau tidak membunuh aku atau menyerahkan aku kepada tuanku, aku akan menolong engkau menemukan mereka.”

16) [Daud Mengalahkan Orang Amalek] Orang Mesir itu membawa Daud kepada orang Amalek. Mereka sedang berpencar-pencar di sekitar dataran itu, ada yang makan, minum, dan berpesta pora karena mereka telah menjarah dan merampas banyak barang dari wilayah Filistin dan Yehuda.

17) Daud menyerang dan menghabiskan mereka besoknya mulai dari matahari terbit sampai terbenam. Tidak seorang pun yang luput, kecuali 400 orang pemuda yang melarikan diri dengan cepat dengan menunggang unta.

18) Daud memperoleh kembali segala-galanya yang dirampas orang Amalek, termasuk kedua orang istrinya.

19) Tidak satu pun yang hilang, orang yang tua dan muda, anak-anak lelaki dan perempuan, atau rampasan yang telah diambil orang Amalek, semuanya dibawa Daud kembali.

20) Daud mengambil semua domba dan ternak. Pasukan Daud membuat ternak itu berjalan di depan. Mereka berkata, “Itulah upah Daud.”

21) [Semua Orang Mendapat Bagian yang Sama] Daud datang ke tempat kedua ratus pasukannya di Sungai Besor. Merekalah yang terlalu lelah untuk turut bersamanya dalam penyerangan. Mereka menyongsong kedatangan Daud dan rombongannya lalu Daud memberi salam kepada mereka.

22) Di antara para pasukan Daud terdapat juga orang yang berkelakuan jahat atau perusuh, mereka mengatakan, “Karena kedua ratus orang itu tidak ikut bersama kami, janganlah mereka menerima bagian jarahan yang kami bawa ini. Mereka hanya boleh menerima istri dan anak-anaknya.”

23) Daud menjawab, “Bukan demikian, hai Saudara-saudara, kamu tidak boleh berbuat seperti itu. Ingat yang telah dianugerahkan TUHAN kepada kita. Ia sudah melindungi kita dan menyerahkan musuh kita kepada kita.

24) Tidak ada seorang pun yang akan mendengar perkataanmu. Pembagian dilakukan sama jumlahnya baik kepada yang tidak ikut menyerang musuh, maupun yang telah berperang. Semuanya menerima bagian yang sama.”

25) Daud telah membuat suatu peraturan bagi Israel, yang berlaku sampai hari ini.

26) Ketika Daud tiba di Ziklag, dia mengirim sebagian dari yang telah dijarah itu kepada pemimpin-pemimpin di Yehuda, teman-temannya dengan pesan, “Inilah hadiah untukmu dari musuh TUHAN.”

27) Daud mengirimkannya kepada para pemimpin di Betel, Ramot di Negeb, Yatir;

28) Aroer, Sifmot, Estemoa,

29) Rakhal, kota-kota orang Yerahmeel, dan kota-kota Keni;

30) Horma, Bor-Asan, Atakh,

31) dan Hebron. Daud telah mengirim beberapa dari barang-barang itu kepada para pemimpin di semua tempat lain, di mana Daud pernah mengembara bersama pengikutnya.

Pasal 31

1) [Kematian Saul] Orang Filistin berperang melawan orang Israel. Israel melarikan diri dari hadapan Filistin dan banyak di antara mereka terbunuh di Gunung Gilboa.

2) Orang Filistin terus mendekati Saul dan anak-anaknya lalu mereka membunuh Yonatan, Abinadab, dan Malkisua anak-anak Saul.

3) Pertempuran makin hari makin berat bagi Saul. Para pemanah memanah Saul, dan Saul luka parah.

4) Saul berkata kepada pembawa senjatanya, “Hunuslah pedangmu dan tikam aku supaya orang asing tidak datang menyakiti aku dan mempermainkan aku.” Pembantu Saul sangat ketakutan dan tidak mau membunuhnya. Saul sendiri mengambil pedangnya dan membunuh dirinya sendiri.

5) Ketika pembantu Saul melihat bahwa tuannya telah mati, dia pun menusuk dirinya dengan pedangnya sampai mati di samping Saul.

6) Saul, ketiga anaknya, dan pembawa senjatanya mati bersama pada hari itu.

7) [Orang Filistin Bersukacita atas Kematian Saul] Ketika orang Israel yang tinggal di seberang Sungai Yordan melihat bahwa tentara Israel telah melarikan diri dan Saul serta anak-anaknya mati, mereka mulai meninggalkan kota-kotanya, lalu melarikan diri juga. Kemudian datanglah orang Filistin dan menetap di sana.

8) Keesokan harinya, orang Filistin datang kembali merampas barang-barang dari mayat-mayat yang terbunuh. Mereka juga menemukan mayat Saul dan ketiga anaknya tergeletak di Gunung Gilboa.

9) Mereka memotong kepala Saul, merampas senjata-senjatanya, lalu mengirim utusan berkeliling di seluruh negeri Filistin untuk menyebarkan berita itu di kuil-kuil berhala mereka dan rakyat Filistin.

10) Mereka juga menempatkan senjata-senjata Saul dalam kuil Asytoret dan mayatnya dipakukan pada tembok kota Bet-Sean.

11) Ketika penduduk Yabesy-Gilead mendengar yang telah dilakukan orang Filistin terhadap mayat Saul,

12) semua tentara Yabesy pergi ke kota Bet-Sean. Mereka berjalan sepanjang malam. Mereka menurunkan mayat Saul serta ketiga anaknya dari tembok kota Bet-Sean. Kemudian pulanglah mereka ke Yabesy dan membakar mayat-mayat itu di sana.

13) Mereka mengambil tulang-tulang Saul dan ketiga anaknya dan menguburkannya di bawah sebatang pohon besar di Yabesy. Orang Yabesy menunjukkan kesedihannya — mereka tidak makan selama 7 hari.